Rabu, 30 Desember 2009

Hacking Google Completed

Google is used to search all content in internet. Many secret in Google...to open this secret lets follow me open several  web that restricsed..
open blog from wordpress
inurl:admin inurl:userlist
inurl:wp-admin
inurl:wp-admin +site:.us


And to open video lets use this scrip in Google
inurl:ViewerFrame?Mode=
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh
inurl:axis-cgi/jpg
inurl:axis-cgi/mjpg (motion-JPEG)
inurl:view/indexFrame.shtml
inurl:view/index.shtml
inurl:view/view.shtml
liveapplet
intitle:”live view” intitle:axis
intitle:liveapplet
allintitle:”Network Camera NetworkCamera”
intitle:axis intitle:”video server”
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:”EvoCam” inurl:”webcam.html”
intitle:”Live NetSnap Cam-Server feed”
intitle:”Live View / – AXIS”
intitle:”Live View / – AXIS 206M”
intitle:”Live View / – AXIS 206W”
intitle:”Live View / – AXIS 210″
inurl:indexFrame.shtml Axis
inurl:”MultiCameraFrame?Mode=Motion”
intitle:start inurl:cgistart
intitle:”WJ-NT104 Main Page”
intext:”MOBOTIX M1″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX M10″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX D10″ intext:”Open Menu”
intitle:snc-z20 inurl:home/
intitle:snc-cs3 inurl:home/
intitle:snc-rz30 inurl:home/
intitle:”sony network camera snc-p1″
intitle:”sony network camera snc-m1″
site:.viewnetcam.com -www.viewnetcam.com
intitle:”Toshiba Network Camera” user login
intitle:”netcam live image”
intitle:”i-Catcher Console – Web Monitor”


[ intitle: ]

The “intitle:” syntax helps Google restrict the search results to pages containing that word in the title. For
example, “intitle: login password” (without quotes) will return links to those pages that has the word
"login" in their title, and the word "password" anywhere in the page.
Similarly, if one has to query for more than one word in the page title then in that case “allintitle:” can be
used instead of “intitle” to get the list of pages containing all those words in its title. For example using
“intitle: login intitle: password” is same as querying “allintitle: login password”.

[ inurl: ]

The “inurl:” syntax restricts the search results to those URLs containing the search keyword. For
example: “inurl: passwd” (without quotes) will return only links to those pages that have "passwd" in the
URL.
Similarly, if one has to query for more than one word in an URL then in that case “allinurl:” can be used
instead of “inurl” to get the list of URLs containing all those search keywords in it. For example: “allinurl:
etc/passwd“ will look for the URLs containing “etc” and “passwd”. The slash (“/”) between the words will
be ignored by Google.

[ site: ]

The “site:” syntax restricts Google to query for certain keywords in a particular site or domain. For
example: “exploits site:hackingspirits.com” (without quotes) will look for the keyword “exploits” in those
pages present in all the links of the domain “hackingspirits.com”. There should not be any space between
“site:” and the “domain name”.

[ filetype: ]

This “filetype:” syntax restricts Google search for files on internet with particular extensions (i.e. doc, pdf
or ppt etc). For example: “filetype:doc site:gov confidential” (without quotes) will look for files with “.doc”
extension in all government domains with “.gov” extension and containing the word “confidential” either in
the pages or in the “.doc” file. i.e. the result will contain the links to all confidential word document files on
the government sites.

[ link: ]

“link:” syntax will list down webpages that have links to the specified webpage. For Example:
“link:www.securityfocus.com” will list webpages that have links pointing to the SecurityFocus homepage.
Note there can be no space between the "link:" and the web page url.
Demystifying Google Hacks
By Debasis Mohanty

[ related: ]

The “related:” will list web pages that are "similar" to a specified web page. For Example:
“related:www.securityfocus.com” will list web pages that are similar to the Securityfocus homepage. Note
there can be no space between the "related:" and the web page url.
[ cache: ]
The query “cache:” will show the version of the web page that Google has in its cache. For Example:
“cache:www.hackingspirits.com” will show Google' cache of the Google homepage. Note there can be
s
no space between the "cache:" and the web page url.
If you include other words in the query, Google will highlight those words within the cached document. For
Example: “cache:www.hackingspirits.com guest” will show the cached content with the word "guest"
highlighted.

[ intext: ]

The “intext:” syntax searches for words in a particular website. It ignores links or URLs and page titles.
For example: “intext:exploits” (without quotes) will return only links to those web pages that has the
search keyword "exploits" in its webpage.

[ phonebook: ]

“phonebook” searches for U.S. street address and phone number information. For Example:
“phonebook:Lisa+CA” will list down all names of person having “Lisa” in their names and located in
“California (CA)”. This can be used as a great tool for hackers incase someone want to do dig personal
information for social engineering.

 

Senin, 28 Desember 2009

Sebab-sebab Objektif dari Masalah Lingkungan

Sebab-sebab Objektif dari Masalah Lingkungan
  Pertumbuhan Ekonomi: Pemakaian dan Konsumsi Sumberdaya Terbaharui untuk Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah dari suatu Negara pastilah menginginkan agar pertumbuhan ekonominya tumbuh pesat. Saat pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi maka unit-unit dibawahnya atau departemen yang terkait menyusun rencana bagaimana mencapai target dari pertumbuhan ekonomi yang telah direncanakan. Salah satunya yaitu mengatur mengenai investasi di bidang industri. Dengan segala macam cara investor dari luar negeri diberikan fasilitas yang baik agar mau menanamkan modalnya pada bidang industri tertentu. Karena investai dibidang industri memiliki keuntungan yang lebih baik bila disbanding dibidang lain seperti kesehatan dan pendidikan. Industri tersebut yaitu meliputi industri besar yang menerapkan teknologi canggih untuk berproduksi. Dalam urusan tenaga kerja industri tersebut dikerjakan oleh tenaga yang terampil dan terlatih dibidang teknlogi. Mengapa menggunakan teknologi yang bcanggih yaitu agar jumlah tenaga kerja yang bisa direkrut bisa sedikit jadi investasi terbesar dari perusahaan industri tersebut bukan pada tenaga kerja manusia tetapi pada sumberdaya teknologi. Oleh karena itu kita bisa melihat bahwa industri besar yang memiliki modal banyak tetapi minim tenaga kerja manusianya. Untuk menjalankan suatu industri diperlukan bahan bakar untuk operasionalnya. Bahan baker tersebut digunakan untuk menghidupkan mesin-mesin maupun untuk menghasilka listrik untuk operasionalnya. Sebelum suatu industri dimulai, persiapan untuk mendatangkan bahan baker untuk energi merupakan persiapan yang tidak boleh diabaikan, karena energi untuk industri merupakan nafas dari isuatu industri jika tidak ada energi maka industri tidak bisa berjalan. Dengan menengok pemerintah China dalam mengatur industri. negeri tirai bamboo tersebut merupakan contoh yang sangat jelas bagaimana sebuah Negara yang ingin agar cerobong pabriknya bisa terus memgepul dengan penggunaan upaya yang sebesar-besarnya agar energi bisa masuk kenegara tersebut. Karena penggunaan energi yang sangat besar di China, kini Negara tersebut menggalami berbagai masalah lingkungan. Hal yang sangat nampak dari kejadian tersebut yaitu kadar Co2 di Negara China melebihi batas normal untuk kesehatan. Bahkan pada saat olimpiode Beijing pada tahun 2008 ada suatu Negara yang menghembuskan isu untuk membatalkan olimpiade karena alasan kesehatan yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan di China. Jika kita lihat pertumbuhan ekonomi China berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Dimana pertumbuhan ekonomi China sebelum krisis dunia pada tahun 2008 selalu berada diatas 10 %. Dan hal ini tentunya kebutuhan akan energi semakin hari semakin besar, dan pemrintah China kini banyak berhubungan dengan Negara timur tengah agar pasokan energinya tidak terganggu dan industrinya bisa berjalan dengan lancer. Dan hal ini juga bahwa pencemaran lingkungan akan semakin bertambah parah karena produksi co2 yang semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk: akibat dari pertambahan populasi terhadap living space dan konsumsi sumberdaya Negara-negara berkembang tengah mengalami masalah yaitu bertambahnya jumlah populasi. Pertumbuhan penduduk yang besar kurang bisa diatasi dengan fasilitas yang memadai. Seperti ada kesenjangan antara pertumbuhan penduduk dengan kemampuan untuk menyediakan fasilitas seperti perumahan pelayanan kesehatan, pendidikan, pangan dan sebagainya. Bukan perkara yang mudah untuk mempersiapkan segala sesuatu akibat melonjaknya pertumbuhan penduduk. Jika suatu instansi tidak bisa mempersiapakan berbagai macam fasilitas dengn melonjaknya pertumbuhan penduduk maka yang terjadi yaitu survival fot the fittest atau dalam bahasa Indonesia yang berarti yaitu yang kuat dialah yang menang, hal tersebut seperti hokum rimba dimana penghuni suatu rimba yang bertarung untuk mempertahankan hidup dengan sumberdaya yang tidak bertambah. Jika bertambahnya penduduk tidak diatasi dengn bertambahnya fasilitas untuk umum maka yang terjai adalah sebuah peperangan untuk mendapatkan sumberdaya. Dengan bertambahnya populasi menyebabkan pemakaian sumberdaya yang semakin meningkat. Bisa di ibaratkan seperti jika satu piring nasi dimakan oleh satu orang maka akan cepat kenyang. Dan jika satu buah piring nasi di makan oleh dua orang maka kekenyangannya akan semakin berkurang. Dan begitu jika satu bauh piring nasi jika untuk tiga, empat, lima dan seterusnya maka kekenyangan yang dirasakan akan semakin berkurang. Sumberdaya yang terbatas tidak dapat menampung dari semua keinginan yang terus bertambah. Untuk contoh yang konkrit Saya mengambil dari perambaan hutan yang semakin hari semakin meningkat. Di pulau Kalimantan kasus perambaan hutan sudah parah. Karena untuk alasan tempat tinggal hutan yang jumlahnya tidak pernah bertambah kini harus menjadi korban dari sifat tamak manusia untuk dijadikan sebagai tempat tinggal maupun untuk berkebun. Dengan meningkatnya kerusakan hutan di Indonesia yang setiap detiknya mencapai satu buah lapangan sepakbola menjadi ancaman untuk kelestarian alam. Padahal fungsi hutan yang begitu banyak tidak bisa digantikan oleh yang lain. Industrialisasi: penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan Industrialisasi dalam sebuah Negara yang sedang membangun seperti sebuah kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Banyak Negara percaya bahwa dengan industrialisasi mereka mampu untuk mengangkat harkat dan martabat dari Negara lain yang telah lebih dulu memilih industrialisasi sebagai model pembangunannya. Memang tidak salah pada saat suatu Negara ingin menyejahterahkan rakyatnya segala macam cara ditempuh agar rakyatnya menjadi sentosa dan bahagia. Namun mereka juga harus menyadari bahwa industrialisasi tidak selalu membawa manfaat kepada seluruh warga suatu Negara. Ada hal-hal dimana suatu industri bisa dikategorikan membahayakan. Industri tersebut adalah industri yang banyak menghasilkan limbah berbahaya baik itu yang lewat air, tanah maupun udara. Manusia memiliki sifat untuk menyempurnakan penemuan yang terdahulu. Seperti para ahli yang selalu mengadakan penelitian untuk menyempurnakan apa yang telah ada agar lebih bermanfaat dan mampu untuk meminimalisir dari dampak negative dari sebuah teknologi. Jika kita berfikir bahww teknologi itu tidak netral kadang bisa bersifat positif dan kadang juga bisa berdampak negative bagi umat manusia. Namun begitu teknologi selalu memunculkan sikap negatifnya dimana penggunaan barang berteknologi tinggi selalu akan memunculkan sifat negatifnya. Jika kita melihat ke berbagai industri maka akan bisa kita pandangi bahwa yang paling nyata adalah produksi asap yang banyak mengandung co2 dan belum lagi bahan-bahan lain baik itu yang berupa cair maupun padat dan hal itu akan ada selama industri masih berjalan.

BENTUK-BENTUK DARI PERUBAHAN LINGKUNGAN

BENTUK-BENTUK DARI PERUBAHAN LINGKUNGAN1

Perubahan iklim yang disebabkan oleh rumah kaca

Iklim berkaitan dengan kondisi dari suatu lingkungan terutama lingkungan udara. Dengan hilangnyaa kondisi keseimbangan akubat pencemaran udara maka akibat yang ditimbulakan dari ketidak seimbangan terebut yaitu iklim di bumi yang tidak menentu. Sekarang kita bisa merasakan misalnya dari hujan yang tidak teratur dimana ada suatu bagian bumi mengalami banjir bandang namun dibagian bumi yang lain kekeringan melanda. Hujan tidak lagi bisa ditentukan tanggal dan waktunya. Kadang orang pernah bilang sudah waktunya musim hujan tapi tidak kunjung datang. Sekarang petani pun tidak bisa menggunakan kearifan local untuk menentukan waktu tanam jenis tanaman. Petani sekarang lebih bergantung pada petugas penyuluh pertanian untuk menentukan jenis tanaman dan waktu tanam yang tepat. Mereka tidak lagi mandiri untuk bisa mengerjakan pekerjaan pertanian tersebut. Badai juga semakin banyak dan kekuatannya makin dahsyat baik itu yang berada di darat maupun badai yang berada dilautan. Semua ketidak seimbangan diatas sangat mempengaruhi sekali kehidupan manusia, mungkin perubahan tersebut lebih banyak mudharatnya daripada untungnya.

Penipisan ozon stratosporik

Lapisan ozon merupakan tameng untuk umat manusia dari bahaya luar angkasa. Bisa dibayangkan jika lapisan ozon tersebut tidak ada maka segala benda langit akan mudah sekali masuk ke bumi, bisa dikatakan seperti manusia yang diserang oleh mahluk luar angkasa dan keselamatan manusia menjadi terancam. Karena keberadaan lapisan ozon tersebut manusia menjadi nyaman untuk tinggal di bumi. Makanya untuk tetap nyaman ditinggali, syarat mutlak yang harus ditempuh adalah menjaga lapisan ozon agar tidak rusak. Lapisan ozon rusak oleh beberapa hal berikut. Diantaranya yaitu berasan dari gas CO2 yang diproses melalui pembakaran. Gas Co2 tersebut diataranya dihasilkan oleh pembakaran hutan, penggunaan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang penrapannya misalnya pada pembakaran pada produksi babrik, kendaraan bermotor dan sebagainya.

Akibat yang bisa dirasakan dari menipisnya lapisan ozon diantaranya yaitu penyakit yang semakin banyak jumlahnya seperti kanker kulit, malaria, dll, maupun suhu yang kita rasakan semakin hari semakin panas. Dan yang tidak kalah ngerinya yaitu mencairnya lapisan es kutub baik di Artik maupun Antartika. Dengan mencairnya es dikutub bumi tersebut mengakibatkan permukaan air laut semakin tinggi dan hal ini akan menjadikan sebagian pulau kecil menjadi sejarah.

Degradasi dan hilangnya tanah pertanian yang baik

Tanah merupakan karunia berharga yang diberikan tuhan kepada manusia. Dan lebih-lebih untuk petani, tanah sebagai sebuah darah kedua yang memberikan nyawa untuk mempertahankan hidup. Bisa dibayangkan jika tanah yang dimiliki oleh petani menjadi tidak subur karena hal tertentu. Dan ini akan menjadi bencana yang luar biasa bagi umat manusia pada umumnya karena jumlah produksi pertanian yang di konsumsi menjadi berkurang.

Hal inilah sebuah masalah dari hilangnya kondisi kesuburan tanah. Ada banyak hal yang menyebabkan hilangnya kondisi tanah yang baik. Salah satunya adalah penggunaan pupuk non oraganik yang berlebihan. Sekilas memang penggunaan pupuk non organic mampu untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi bahaya yang luar biasa adalah ketergantungan tanah kepada pupuk non organic setelah penggunaan yang berlebihan. Dimana tanah tidak mampu untuk menyuburkan tanaman dengan sendirinya. Perlu bantuan dari pupuk non organic untuk menyuburkan dan seterusnya hal tersebut akan terulang setelah pemakaian pupuk non organic tersebut.

Perlu langkah-langkah yang bijak untuk mengatasi itu semua salah satunya yaitu back to nature dengan menggunakan pupuk organic untuk menyuburkan tanaman. Banyak manfaat yang didapat dari pupuk organic disbanding dengan pupuk non organic. Salah satunya yaitu kesehatan tubuh tetap terjaga. Karena pupuk organic merupakan pupuk alami yang tidak mengandung bahan kimia sehingga hasil pertanian yang dipanen oleh petani yang ditanam secara organic aman untuk tubuh yang mengkonsumsinya dan di jamin lebih sehat ketimbang orang yang memakan makanan dari hasil pertanian non organic.

Degradasi dan penebangan hutan

Hutan merupakan paru-paru dunia, dan paru-paru dunia merupakan nyawa dari umat manusia yang tinggal didalammnya. Oleh karena itu agar kita tetap bernafas kita harus menjaga hutan agar tetap lestari. Namun semakin banyak nya penebangan hutan secara illegal jaminan untuk udara yang bersih semakin sulit untuk dipenuhi. Fungsi hutan juga bukan hanya sebagai penyedia oksigen tetapi lebih banyak lagi fungsi yang lain diantaranya yaitu untuk kelestarian plasma nutfah akan terancam keberadaannya.

Dengan menipisnya populasi hutan akan mempengaruhi ekosistem di bumi. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mulai dari sekarang bersama-sama menjaga hutan dari berbagai macam kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi.

Penipisan dan polusi suplai air segar/bersih

Air bersih merupakan kebutuhan dari setiap mahluk hidup. Pada manusia saja prosentase air mencapai 70 persen dari total bagian tubuh. Sehingga kebutuhan akan air bersih merupakan kebutuhan wajib yang harus dipenuhi untuk hidup. Seiring dengan berjalannya waktu tidak semua manusia mampu untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih. Dengan berbagai factor ada beberapa yang mengakibatkan air ini menjadi bekurang diantaranya yaitu perubahan iklim yang menyebabkan ada suatu daerah yang jarang mendapatkan hujan, penggunaan sumur bor yang berlebihan, pencemran sungai, maupun penggunaan air untuk komersialisasi.

Penipisan sumber daya perikanan

Industri yang semakin berkembang yang tidak hanya di Negara maju saja tetapi sekarang industri telah menular kenegara-negara bekembang dimana penggunaan bahan kimia yang berlebihan dari hasil industri terebut menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dalam hal ini laut juga ikut menjadi salah satu tempat untuk pembuangan bahan-bahan kimia yang berbahaya terebut.

Dengan banyaknya bahan kimia berbahaya terutama yang terbuang kelaut menyebabkan laut menjadi rusak dan biota laut didalamnya termasuk jenis ikan menjadi sedikit jumlahnya. Dengan sedikitnya jumlah ikan tersebut mengancam gizi yang dikonsumsi masyarakat menjadi berkurang terutama yang berasal dari ikan. Orang yang mancin sekarang sulit untuk mendapatkan ikan yang banyak terutama didaerah Jakarta maupun daerah daerah industri yang lainnya karena pencemaran tersebut.

1 Klasifikasinya berdasar tulisan Homer-Dixon, 1994

CRITERIA Subcommand (CSCOXREG command)

CRITERIA Subcommand (CSCOXREG command) CILEVEL = number   Confidence interval level for coefficient estimates, exponentiated coefficient estimates, survival function estimates, and cumulative hazard function estimates. Specify a value greater than or equal to 0 and less than 100. The default value is 95. DF = number   Sampling design degrees of freedom to use in computing p values for all test statistics. Specify a positive number. The default value is the difference between the number of primary sampling units and the number of strata in the first stage of sampling. LCONVERGE = [number RELATIVE|ABSOLUTE]   Log-likelihood function convergence criterion. Convergence is assumed if the relative or absolute change in the log-likelihood function is less than the given value. This criterion is not used if the value is 0.   Specify square brackets containing a non-negative number followed optionally by keyword RELATIVE or ABSOLUTE, which indicates the type of change. The default value is 0; the default type is RELATIVE. MXITER = integer   Maximum number of iterations. Specify a non-negative integer. The default value is 100. MXSTEP = integer   Maximum step-halving allowed. Specify a positive integer. The default value is 5. PCONVERGE = [number RELATIVE|ABSOLUTE]   Parameter estimates convergence criterion. Convergence is assumed if the relative or absolute change in the parameter estimates is less than the given value. This criterion is not used if the value is 0.   Specify square brackets containing a non-negative number followed optionally by keyword RELATIVE or ABSOLUTE, which indicates the type of change. The default value is 10-6; the default type is RELATIVE. SINGULAR = number   Tolerance value used to test for singularity. Specify a positive value. The default value is 10-12. TIES = EFRON|BRESLOW   Tie breaking method in estimating parameters. The default Efron method is specified by the keyword EFRON; the default Breslow method is specified by the keyword BRESLOW. reference:spss

CORRESPONDENCE Algorithms

CORRESPONDENCE Algorithms The CORRESPONDENCE algorithm consists of three major parts: 1. A singular value decomposition (SVD) 2. Centering and rescaling of the data and various rescalings of the results 3. Variance estimation by the delta method. Other names for SVD are “Eckart-Young decomposition” after Eckart and Young (1936), who introduced the technique in psychometrics, and “basic structure” (Horst, 1963). The rescalings and centering, including their rationale, are well explained in BenzĂ©cri (1969), Nishisato (1980), Gifi (1981), and Greenacre (1984). Those who are interested in the general framework of matrix approximation and reduction of dimensionality with positive definite row and column metrics are referred to Rao (1980). The delta method is a method that can be used for the derivation of asymptotic distributions and is particularly useful for the approximation of the variance of complex statistics. There are many versions of the delta method, differing in the assumptions made and in the strength of the approximation (Rao, 1973, ch. 6; Bishop et al., 1975, ch. 14; Wolter, 1985, ch. 6). Other characteristic features of CORRESPONDENCE are the ability to fit supplementary points into the space defined by the active points, the ability to constrain rows and/or columns to have equal scores, and the ability to make biplots using either chi-squared distances, as in standard correspondence analysis, or Euclidean distances. reference:tutorial spss

Crosstabs Statistics

Crosstabs Statistics

Chi-square. For tables with two rows and two columns, select Chi-square to calculate the Pearson chi-square, the likelihood-ratio chi-square, Fisher's exact test, and Yates' corrected chi-square (continuity correction). For 2 × 2 tables, Fisher's exact test is computed when a table that does not result from missing rows or columns in a larger table has a cell with an expected frequency of less than 5. Yates' corrected chi-square is computed for all other 2 × 2 tables. For tables with any number of rows and columns, select Chi-square to calculate the Pearson chi-square and the likelihood-ratio chi-square. When both table variables are quantitative, Chi-square yields the linear-by-linear association test.

Correlations. For tables in which both rows and columns contain ordered values, Correlations yields Spearman's correlation coefficient, rho (numeric data only). Spearman's rho is a measure of association between rank orders. When both table variables (factors) are quantitative, Correlations yields the Pearson correlation coefficient, r, a measure of linear association between the variables.

Nominal. For nominal data (no intrinsic order, such as Catholic, Protestant, and Jewish), you can select Contingency coefficient, Phi (coefficient) and Cramér's V, Lambda (symmetric and asymmetric lambdas and Goodman and Kruskal's tau), and Uncertainty coefficient.

Contingency coefficient. A measure of association based on chi-square. The value ranges between 0 and 1, with 0 indicating no association between the row and column variables and values close to 1 indicating a high degree of association between the variables. The maximum value possible depends on the number of rows and columns in a table.

Phi and Cramer's V. Phi is a chi-square-based measure of association that involves dividing the chi-square statistic by the sample size and taking the square root of the result. Cramer's V is a measure of association based on chi-square.

Lambda. A measure of association that reflects the proportional reduction in error when values of the independent variable are used to predict values of the dependent variable. A value of 1 means that the independent variable perfectly predicts the dependent variable. A value of 0 means that the independent variable is no help in predicting the dependent variable.

Uncertainty coefficient. A measure of association that indicates the proportional reduction in error when values of one variable are used to predict values of the other variable. For example, a value of 0.83 indicates that knowledge of one variable reduces error in predicting values of the other variable by 83%. The program calculates both symmetric and asymmetric versions of the uncertainty coefficient.

Ordinal. For tables in which both rows and columns contain ordered values, select Gamma (zero-order for 2-way tables and conditional for 3-way to 10-way tables), Kendall's tau-b, and Kendall's tau-c. For predicting column categories from row categories, select Somers' d.

Gamma. A symmetric measure of association between two ordinal variables that ranges between -1 and 1. Values close to an absolute value of 1 indicate a strong relationship between the two variables. Values close to 0 indicate little or no relationship. For 2-way tables, zero-order gammas are displayed. For 3-way to n-way tables, conditional gammas are displayed.

Somers' d. A measure of association between two ordinal variables that ranges from -1 to 1. Values close to an absolute value of 1 indicate a strong relationship between the two variables, and values close to 0 indicate little or no relationship between the variables. Somers' d is an asymmetric extension of gamma that differs only in the inclusion of the number of pairs not tied on the independent variable. A symmetric version of this statistic is also calculated.

Kendall's tau-b. A nonparametric measure of correlation for ordinal or ranked variables that take ties into account. The sign of the coefficient indicates the direction of the relationship, and its absolute value indicates the strength, with larger absolute values indicating stronger relationships. Possible values range from -1 to 1, but a value of -1 or +1 can be obtained only from square tables.

Kendall's tau-c. A nonparametric measure of association for ordinal variables that ignores ties. The sign of the coefficient indicates the direction of the relationship, and its absolute value indicates the strength, with larger absolute values indicating stronger relationships. Possible values range from -1 to 1, but a value of -1 or +1 can be obtained only from square tables.

Nominal by Interval. When one variable is categorical and the other is quantitative, select Eta. The categorical variable must be coded numerically.

Eta. A measure of association that ranges from 0 to 1, with 0 indicating no association between the row and column variables and values close to 1 indicating a high degree of association. Eta is appropriate for a dependent variable measured on an interval scale (for example, income) and an independent variable with a limited number of categories (for example, gender). Two eta values are computed: one treats the row variable as the interval variable, and the other treats the column variable as the interval variable.

Kappa. Cohen's kappa measures the agreement between the evaluations of two raters when both are rating the same object. A value of 1 indicates perfect agreement. A value of 0 indicates that agreement is no better than chance. Kappa is available only for tables in which both variables use the same category values and both variables have the same number of categories.

Risk. For 2 x 2 tables, a measure of the strength of the association between the presence of a factor and the occurrence of an event. If the confidence interval for the statistic includes a value of 1, you cannot assume that the factor is associated with the event. The odds ratio can be used as an estimate or relative risk when the occurrence of the factor is rare.

McNemar. A nonparametric test for two related dichotomous variables. Tests for changes in responses using the chi-square distribution. Useful for detecting changes in responses due to experimental intervention in "before-and-after" designs. For larger square tables, the McNemar-Bowker test of symmetry is reported.

Cochran's and Mantel-Haenszel statistics. Cochran's and Mantel-Haenszel statistics can be used to test for independence between a dichotomous factor variable and a dichotomous response variable, conditional upon covariate patterns defined by one or more layer (control) variables. Note that while other statistics are computed layer by layer, the Cochran's and Mantel-Haenszel statistics are computed once for all layers.

From the menus choose:

Analyze Descriptive Statistics Crosstabs...

In the Crosstabs dialog box, click Statistics.

reference:tutorial spss

PLOT Subcommand (SPECTRA command)

PLOT Subcommand (SPECTRA command)
PLOT specifies which plots are displayed. periodogram,periodogram,periodogram SPECTRA command,SPECTRA command,SPECTRA command • If PLOT is not specified, only the periodogram is plotted for each specified series. Each periodogram is shown both by frequency and by period. • You can specify more than one plot keyword. • Keywords can be specified in any order. • The plot keywords K, CS, QS, PH, A, and G apply only to bivariate analyses. If the subcommand CROSS is not specified, these keywords are ignored. • The period (horizontal) axis on a plot by period (BY PERIOD) is scaled in natural logarithms from 0.69 to ln(n), where n is the number of cases. • The frequency (horizontal) axis on a plot by frequency (BY FREQ) is scaled from 0 to 0.5, expressing the frequency as a fraction of the length of the series. • The periodogram and estimated spectrum (vertical axis) are scaled in natural logs. The following plot keywords are available: P Periodogram. This setting is the default. S Spectral density estimate. K Squared coherency. Applies only to bivariate analyses. CS Cospectral density estimate. Applies only to bivariate analyses. QS Quadrature spectrum estimate. Applies only to bivariate analyses. PH Phase spectrum. Applies only to bivariate analyses. A Cross amplitude. Applies only to bivariate analyses. G Gain. Applies only to bivariate analyses. ALL All plots. For bivariate analyses, this setting includes all plots listed above. For univariate analyses, this setting includes the periodogram and the spectral density estimate. reference:tutorial spss

Perikanan di Yogyakarta

Perikanan

Data perikanan tahun 2007 di Provinsi D.I. Yogyakarta mencatat bahwa produksi perikanan mencapai 15.007,7 ton atau naik sebesar 23,10 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang tercatat sebesar 12.191,5 ton. Sekitar 83,60 persen dari total produksi perikanan merupakan hasil budidaya perikanan darat dan selebihnya 16,40 adalah hasil perikanan laut. Produksi terbesar perikanan darat berasal dari budidaya di kolam yang mencapai 11.028,3 ton (87,90 persen), disusul hasil dari budidaya umum sebesar 983,9 ton (7,84 persen).

Tahun 2007 nilai produksi perikanan sebesar Rp. 145,99 milyar, atau naik sebesar 27,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 114,16 milyar. Andil perikanan darat sebesar 87,51 persen dan sisanya 12,49 persen merupakan hasil perikanan laut.

sumber:bps

Peternakan di Yogyakarta

Peternakan Populasi ternak di D.I. Yogyakarta tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 3,89 persen, dari 660.420 ekor pada tahun 2006 menjadi 686.092 ekor. Jenis ternak yang dominan adalah kambing, sapi, dan domba masing-masing sebesar 42,76 persen, 37,58 persen dan 16,78 persen. Sedangkan ternak lainnya 2,88 persen. Adapun jumlah populasi unggas pada tahun 2007 tercatat sebanyak 11,74 juta ekor, naik 5,87 persen dari tahun 2006 sebesar 11,09 juta ekor. Sekitar 33,40 persen dari seluruh unggas adalah ayam kampung, disusul ayam ras 63,01 persen (petelur 21,83 persen, pedaging 41,18 persen) dan selebihnya 3,59 persen adalah itik. Untuk memenuhi konsumsi masyarakat, jumlah ternak yang dipotong mencapai 113.848 ekor pada tahun 2007, mengalami penurunan sekitar 22,93 persen dibanding tahun sebelumnya. Ternak yang dipotong terdiri dari sapi 23,72 persen, domba 37,08 persen, kambing 35,69 persen, babi 2,89 persen, kuda sebesar 0,58 persen serta kerbau sebesar 0,05 persen. Adapun jumlah unggas yang dipotong mencapai 39,51 juta ekor, terdiri dari 28,16 persen ayam kampung, 70,32 persen ayam ras (10,22 persen ayam pedaging dan 60,09 persen ayam petelur) dan selebihnya 1,52 persen adalah itik. Dengan membandingkan antara jumlah populasi unggas dan jumlah unggas yang dipotong terlihat bahwa Provinsi D.I. Yogyakarta memasukkan unggas dari daerah lainnya dengan porsi 70,29 persen dari total yang dipotong. Kenyataan ini menggambarkan tingginya permintaan daging unggas, khususnya daging ayam dan memberi peluang bagi peternak di D.I. Yogyakarta untuk mengembangkan usaha serupa. Selain daging, produksi peternakan yangbanyak dikonsumsi adalah telur. Produksi telur tahun 2007 mencapai 346,07 juta butir, naik 12,30 persen dari tahun 2006 yang tercatat sebanyak 394,63 juta butir. Andil peternakan rakyat dalam produksi telur mencapai 35,73 persen (telur ayam kampung 14,36 persen, telur ayam ras 11,35 persen, dan telur itik 10,02 persen) dan selebihnya 64,27 persen dihasilkan oleh perusahaan (seluruhnya berupa telur ayam ras). Produksi peternakan lainnya adalah susu dan kulit. Produksi susu tahun 2007 tercatat 6,99 juta liter, turun 36,77 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 11,06 juta liter. Andil peternakan rakyat sebesar 95,75 persen dan yang berasal dari peternakan perusahaan sebesar 4,25 persen. Sedangkan produksi kulit naik 1,47 persen dari 142.250 lembar pada tahun 2006 menjadi 144.347 lembar pada tahun 2007. Sebagian besar berupa kulit sapi, domba, dan kambing masing-masing sebesar 23,20 persen, 34,17 persen, dan 42,06 persen. Sisanya berupa kulit kuda dan kerbau sebesar 0,56 persen dan 0,01 persen. Ketersediaan daging untuk dikonsumsi pada tahun 2007 mengalami kenaikan 71,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau tercatat sebesar 38,74 juta kg. Persediaan telur untuk dikunsumsi juga mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau tercatat sebesar 22,29juta kg. sumber:bps

Kehutanan di Yogyakarta

Kehutanan D.I. Yogyakarta memiliki kawasan hutan yang terkonsentrasi di Kabupaten Gunungkidul seluas 79,59 persen dari keseluruhan 18,71 ribu ha. Sebagian besar dari kawasan hutan tersebut merupakan hutan produksi sebesar 71,66 persen, hutan lindung 12,36 persen dan hutan konversi 15,98 persen. Nilai produksi hutan pada tahun 2007 tercatat sebesar Rp 3.524,34 juta, naik sekitar 24,68 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 2.826,67 juta. sumber:bps

Perkebunan di Yogyakarta

Perkebunan

Dari segi produksi, tanaman perkebunan yang cukup potensial di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah kelapa dan tebu. Pada tahun 2007 produksi masing-masing komoditas mencapai 58.891 ton (naik 6,85 persen) dan 15.785 ton

(naik 27,51 persen).

Tanaman Pangan di Yogyakarta

Tanaman Pangan Tanaman pangan meliputi komoditas padi, palawija serta hortikultura. Tanaman palawija terdiri dari komoditas jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang hijau. Adapun hortikultura terdiri dari komoditas sayur-sayuran, buah-buahan serta tanaman hias. Data tanaman hias tidak disajikan karena pengumpulan datanya tidak rutin setiap tahun. Pada tahun 2007, produksi padi tercatat sebesar 709.294 ton (mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen dari tahun 2006) dengan rincian 80,50 persen merupakan padi sawah dan 19,50 persen padi ladang. Dengan luas panen masing-masing sebesar 98.057 ha dan 35.312 ha diperoleh angka produktivitas sebesar 58,23 kuintal per ha untuk padi sawah dan 39,17 kuintal per ha untuk padi ladang. Produksi palawija didominasi oleh komoditas ketela pohon sebesar 976.610 ton, kemudian jagung sebesar 258,187 ton serta kacang tanah dan kacang kedelai masing-masing 56,667 ton dan 29,692 ton. Adapun ketela rambat, kacang hijau, cantel relatif kecil masingmasing 5.496 ton, 571 ton, 198 ton. Komoditas yang mengalami kenaikan produksi apabila dibandingkan dengan tahun 2006 adalah jagung dan kacang hijau masing-masing sebesar 15,46 persen dan 1,42 persen. Sedangkan ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, dan cantle menghalami penurunan masing-masing sebesar 3,90 persen, 14,61 persen, 24,92 persen, dan 9,17 persen. Sayur-sayuran yang banyak dihasilkan adalah bawang merah dan cabe besar masingmasing sebesar 155.636 ton dan 104.107 ton, tatapi mengalami penurunan produksi sebesar 36,50 persen dan 15,35 persen. Adapun produksi jenis sayuran lainnya relatif kecil. Sawi, terung dan kacang panjang tercatat masing-masing 47.372 ton, 20.517 ton, dan 20.281 ton . Salak merupakan komoditas unggulan yang banyak dibudidayakan oleh petani di DIY. Pada tahun 2007, produksi komoditas tersebut sebesar 58.891 ton atau mengalami penurunan sebesar 14,60 persen dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 68.956 ton. Sedangkan jeruk siam, jambu biji, sawo dan sukun masing-masing turun sebesar 13,64 persen, 20,96 persen, 3,16 persen dan 26,23 persen. Sedangkan buah-buahan lainnya yang mengalami peningkatan produksi adalah apokat, jeruk besar, duku, durian, mangga, nanas, papaya, pisang, rambutan, nangka, belimbing, manggis, melon dan semangka masing-masing sebesar 46,33 persen, 27.654,50 persen, 15.994,23 persen, 56,32 persen, 30,10 persen, 55.402,67 persen, 8,13 persen, 9,80 persen, 46,60 persen, 1,21 persen, 10.987,87 persen, 3.898,81 persen, 39,95 persen, dan 6,13 persen. sumber:BPS

Statistik Umum Kehidupan Sosial di Yogyakarta

Selama tahun 2007, Provinsi D.I. Yogyakarta mengalami 11 kejadian bencana alam dengan rincian 8 kali angin topan, 2 kali banjir dan 1 kali tanah longsor. Peritiwaperistiwa tersebut menimpa 609 KK dengan kerugian material berupa 539 unit rumah rusak. Sedangkan kasus kebakaran pada tahun 2007 tercatat 111 kali atau turun sebesar 10,48 persen dari tahun sebelumnya.

Persoalan lainnya dibidang sosial adalah besarnya para penyandang masalah sosial. Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 110.008 (turun 48,16 persen dari tahun 2006) penduduk yang dikategorikan memiliki masalah sosial. Sebagian besar, yakni 35,85 persen merupakan fakir miskin, 30,51 persen anak terlantar, 14,26 persen keluarga dengan rumah tak layak huni, 9,40 persen wanita rentan masalah sosial, dan sisanya 9,98 persen adalah gelandangan/pengemis anak nakal, anak jalanan, anak balita terlantar,

gelandangan, wanita tuna susila, korban narkotika, eks napi, dan. Kondisi ini mengisyaratkan perlunya perhatian lebih terhadap anak-anak dan wanita yang menjadi korban masalah sosial dalam lingkungannya. Penduduk menurut tahapan kesejahteraan, dari seluruh penduduk D.I. Yogyakarta tercatat bahwa pada tahun 2007 kelompok pra sejahtera 21,12 persen, Sejahtera I 22,70 persen, Sejahtera II 23,69 persen, Sejahtera III 26,83 persen, dan Sejahtera III plus 5,66 persen. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan dan Kesos, tercatat bahwa pada tahun 2007 di D.I. Yogyakarta jumlah fasilitas social seperti Panti Asuhan tercatat sebanyak 55 unit dengan anak asuh sebanyak 2.290 orang, Panti Wreda sebanyak 6 unit dengan penghuni 278 orang, Kelompok Bermain sebanyak 12 unit, dan Tempat Penitipan Anak sebanyak 8 unit. Perpustakaan sebagai salah satu sarana mendapatkan informasi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3.386 unit, yang sebagian besar merupakan perpustakaan sekolah yaitu 79,53 persen, sedangkan sisanya perpustakaan desa, perpustakaan departemen, dan perpustakaan umum masing-masing sebesar 14,35 persen, 2,98 persen, dan 1,43 persen. Permohonan sertifikat sebagai bukti hak milik tahun 2007 mencapai 172.085 atau mengalami kenaikan sebesar 74,96 persen. Sedangkan total penerbitan sertifikat sampai akhir tahun 2007 mencapai 1.331.148 sertifikat.

sumber:bps

Kriminalitas dan Peradilan di Yogyakarta

Kriminalitas dan Peradilan
Kriminalitas menggambarkan terjadinya ketimpangan kehidupan sosial di masyarakat, sekaligus merupakan fenomena sosial yang mmemerlukan penanganan yang serius. Banyaknya perkara kriminal yang dilaporkan ke POLDA Provinsi DIY pada tahun 2006 tercatat sebanyak 1.260 kasus. Sebagian besar adalah perkara unjuk rasa sebanyak 335 kasus (26,59 persen). Disusul oleh perkara pencurian 333 kasus (26,43 persen) dan narkotika sebanyak 157 kasus (12,46 persen) dan perkara lainnya sebanyak 435 kasus (34,52 persen). Selanjutnya jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan pada tahun 2003 tercatat 1.061 orang yang terdiri dari narapidana sebanyak 598 orang, tahanan 217 orang dan titipan 246 orang. Sebagian besar penghuni lembaga pemasyarakat adalah mereka yang tersangkut perkara narkoba sebanyak 268 orang (25,26 persen), psikotropika 146 orang (13,76 persen) dan kasus pencurian sebanyak 206 orang (20,71 persen). sumber: BPS

Gambaran Agama di Yogyakarta

Agama

Dari sekitar 3.518.589 orang pemeluk agama, agama Islam merupakan agama yang dominan dipeluk yakni mencapai 91,08 persen. Disusul oleh agama Katholik 5,52 persen, Kristen 3,05 persen, Hindu 0,18 persen, dan Budha 0,17 persen. Sejalan dengan komposisi di atas, jumlah tempat peribadatan yang tersebar di DIY juga didominasi oleh tempat ibadah umat Islam berupa masjid, mushola dan langgar yang tercatat sebanyak 96,67 persen. Kemudian rumah ibadah Kristen dan Katholik masingmasing 1,75 persen dan 1,16 persen serta tempat ibadat umat Hindu dan Budha masing-masing 0,21 persen dan 0,20 persen.

Jamaah haji dari D.I. Yogyakarta yang berangkat pada awal tahun 2008M/1428H sebanyak 3.089 orang atau naik sebesar 0,82 persen dibandingkan dengan awal tahun 2007M/1427H yang tercatat sebesar 3.064 orang. Berdasarkan asal jamaah, sebagian besar dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta masing-masing sebesar 43,19 persen, 23,44 persen dan 19,23 persen dari keseluruhan jamaah, sedangkan sisanya 8,19 persen dan 5,96 persen berasal dari Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul.

sumber: BPS

Kondisi Kesehatan di Yogyakarta

Kesehatan
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, pemerintah berupaya menyediakan sarana dan prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Upaya ini diarahkan agar tempat pelayanan kesehatan mudah dikunjungi dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2007 sarana kesehatan yang tersedia di D.I. Yogyakarta sebanyak 44 unit rumah sakit, 22 unit rumah bersalin, 35 unit balai pengobatan dan 118 unit puskesmas induk. Untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan memberikan sarana pelayanan dan prasarana yang memadai. Hal ini memperoleh respon baik dari masyarakat yang tercermin dengan tingginya pencapaian akseptor aktif, dan tahun 2007 tercatat mencapai 418.069 orang dari target sebanyak 422.209 orang atau 99,02 persen dari target. 43,96 persen dari akseptor aktif memilih suntik, disusul 26,70 persen menggunakan IUD serta 12,88 persen memakai pil dan selebihnya 16,46 persen menggunakan alat kontrasepsi lainnya Untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, pemerintah berupaya menyediakan sarana dan prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Upaya ini diarahkan agar tempat pelayanan kesehatan mudah dikunjungi dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2007 sarana kesehatan yang tersedia di D.I. Yogyakarta sebanyak 44 unit rumah sakit, 22 unit rumah bersalin, 35 unit balai pengobatan dan 118 unit puskesmas induk. Untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan memberikan sarana pelayanan dan prasarana yang memadai. Hal ini memperoleh respon baik dari masyarakat yang tercermin dengan tingginya pencapaian akseptor aktif, dan tahun 2007 tercatat mencapai 418.069 orang dari target sebanyak 422.209 orang atau 99,02 persen dari target. 43,96 persen dari akseptor aktif memilih suntik, disusul 26,70 persen menggunakan IUD serta 12,88 persen memakai pil dan selebihnya 16,46 persen menggunakan alat kontrasepsi lainnya
sumber:bps

Statistik Pendidikan di Yogyakarta

Pendidikan Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Tingginya permintaan jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggara pendidikan yang makin bermutu. Secara nasional, pendidikan diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), pada tahun 2007 memiliki 2.035 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 307.475 anak dan diasuh oleh 23.149 guru. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni SMP tercatat sebanyak 500 sekolah dengan 147.569 anak didik yang diasuh oleh 12.988 orang guru. Pada Sekolah Menengah Umum, tercatat sebanyak 7.175 orang guru yang mengajar 62.100 siswa yang tersebar pada 208 sekolah.Adapun untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan terdapat 173 unit sekolah dengan 63.359 siswa yang diajar oleh 6.849 orang guru. Pada jenjang perguruan tinggi negeri, Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Institut Seni Indonesia (ISI), Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) dan Akademi Teknologi Kulit (ATK) dengan jumlah mahasiswa keseluruhan sebanyak 84.344 orang atau naik 3,45 persen dibandingkan tahun 2006, yang diajar 4.213dosen tetap. Adapun perguruan tinggi swasta (PTS) tercatat sebanyak 123 institusi dengan rincian 48,78 persen akademi, 27,64 persen sekolah tinggi, 13,82 persen universitas serta masingmasing 6,50 persen politeknik dan 3,25 persen institut yang diasuh oleh 17.444 orang dosen. Jumlah mahasiswa yang mendaftar pada PTS tahun 2007 sebanyak 88.785 orang atau naik 20.99 persen dan diterima sebanyak 33.428 orang (turun 15,23 persen dari tahun 2006) . sumber:bps

Kondisi Transmigrasi di Yogyakarta

Transmigrasi Sebagai upaya melakukan pemerataan penyebaran penduduk antar wilayah di Indonesia, pemerintah melakukan transmigrasi penduduk. Jumlah transmigran dari DIY pada tahun 2007 tercatat sebanyak 289 KK atau sebanyak 957 jiwa. Jumlah KK transmigran terbanyak berasal dari Kabupaten Kulonprogo serta daerah penempatan terbanyak adalah Provinsi Kalimantan Selatan. sumber:bps

Kondisi Tenaga Kerja Yogyakarta

Tenaga Kerja Pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Provinsi DIY pada tahun 2007 didukung oleh 85.978 orang pegawai negeri sipil. Ditinjau menurut level pemerintahan, pegawai pemerintahan tersebar pada 5 kabupaten/kota di DIY. Menurut golongan dari total PNS di DIY, 1,05 persen menduduki golongan I, golongan II sebesar 19,70 persen, 51,99 persen menduduki golongan III, dan selebihnya golongan IV sebesar 27,26 persen. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi, mencatat jumlah pencari kerja pada tahun 2007 sebanyak 139.271 orang, turun sekitar 11,05 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 156.566 orang. Mereka terdiri dari 56,45 persen laki-laki dan 43,55 persen perempuan. Dari jumlah tersebut 43,04 persen berpendidikan SLTA, 14,83 persen Diploma, 36,64 Sarjana Muda dan Sarjana, serta 4,07 persen adalah SLTP dan sisanya 0,62 persen berpendidikan SD. Persentase lowongan pekerjaan yang tersedia dan penempatan masing-masing adalah 14,35 persen dan 9,67 persen dari total pencari kerja. Berdasarkan hasil Sakernas Pebruari 2007, persentase penduduk DIY umur 15 tahunke atas menurut kegiatan adalah 71,69 persen merupakan angkatan kerja (67,33 persen bekerja dan 4,36 persen pengangguran), sedangkan sisanya sebesar 28,31 persen merupakan bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya masing–masing adalah 11,16 persen, 13,23 persen, dan 3,93 persen). Sedangkan berdasarkan lapangan usaha utama, penduduk yang bekerja bergerak pada sektor pertanian 32,09 persen, perdagangan 21,91 persen, jasa 15,13 persen, industri 14,34 persen dan sisanya 16,53 persen di sektor-sektor lainnya. Sumber: BPS

Kondisi Penduduk Yogyakarta

Penduduk

Berdasarkan hasil Hasil Proyeksi SUPAS 2005, tahun 2007 jumlah penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tercatat 3.434.534 jiwa, dengan persentase jumlah penduduk laki-laki 50,16 persen dan penduduk perempuan 49,84 persen. Menurut daerah, persentase penduduk kota mencapai 60,57 persen dan penduduk desa mencapai 39,31 persen (Susenas 2007). Pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,01 persen relatif lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Kab. Bantul, Kab. Sleman dan Kota Yogyakarta memiliki angka pertumbuhan di atas angka provinsi, masing-masing sebesar 1,46 persen, 1,34 persen dan 1,32 persen. Dengan luas wilayah 3.185,80 km2, kepadatan penduduk di D.I. Yogyakarta tercatat 1.079 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 13.881 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya sekitar 1 persen dari luas Provinsi DIY. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul yang memiliki wilayah terluas mencapai 46,63 persen memiliki kepadatan penduduk terendah yang dihuni rata-rata 461 jiwa per km2. Komposisi kelompok umur penduduk D.I. Yogyakarta didominasi oleh kelompok usia dewasa yaitu umur 25-29 tahun sebesar 10,71

persen. Kelompok umur 0-24 tahun tercatat 36,35 persen, kelompok umur 25-59 tahun 50,84 persen, dan lanjut usia yaitu umur 60 tahun ke atas sebesar 12,81 persen. Besarnya proporsi mereka yang berusia lanjut mengisyaratkan tingginya usia harapan hidup penduduk DIY.

sumber: BPS

Statistik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD provinsi/kabupaten/kota se- Provinsi D.I. Yogyakarta sebanyak 260 orang, terdiri dari fraksi PDI-P 28,08 persen, PAN 18,46 persen, Golkar 15,77 persen, Kebangkitan Bangsa 13,08 persen, PKS 10,38 dan partai-partai lainnya sebesar 14,23 persen. Berdasarkan komisi, anggota dewan terdiri dari Komisi Pemerintahan dan Komisi Ekonomi/Keuangan masing-masing 27,39 persen, Komisi Pembangunan 26,55 persen dan Komisi Kesejahteraan Rakyat 18,67 persen (tidak termasuk Pimpinan Dewan 19 orang ) Jumlah anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta masing-masing 35 orang, Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman masing-masing 45 orang. Pada tahun 2007 tercatat jumlah keputusan yang ditetapkan DPRD sebanyak 445 keputusan, terdiri dari 133 keptusan DPRD provinsi dan 312 DPRD Kabupaten/Kota se-Provinsi D.I. Yogyakarta.
Sumber:bps

Pemerintahan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

PEMERINTAHAN

Pemerintahan Daerah

Pemerintah Daerah adalah Pimpinan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pimpinan Daerah bertanggungjawab sebagai eksekutif dan DPRD bertanggungjawab sebagai legislatif. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh seorang Gubernur dengan ibukota provinsi adalah Kota Yogyakarta. Untuk melaksanakan tugasnya, dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta pelayanan masyarakat terdapat unsur-unsur pembantu Pimpinan Pemerintah Daerah yaitu Sekretaris Daerah (Setda) dan Lembaga Teknis Daerah seperti Dinas-Dinas, Badan-Badan dan Kantor-Kantor. Sekretaris Daerah membawahi tiga asisten yaitu :

1. Asisten Pemerintahan

2. Asisten Fasilitasi & Investasi

3. Asisten Pemberdayaan Masyarakat,

Empat Asisten tersebut membawahi lima Biro :

1. Biro Tata Pemerintahan

2. Biro Hukum

3. Biro Kerjasama

4. Biro Umum

5. Biro Organisasi

6. Biro Kepegawaian

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota dengan 78

kecamatan dan 438 kelurahan/desa yaitu :

- Kabupaten Kulonprogo terdiri dari 12

kecamatan dan 88 kelurahan/desa

- Kabupaten Bantul terdiri dari 17

kecamatan dan 75 kelurahan/desa

- Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18

kecamatan dan 144 kelurahan/desa

- Kabupaten Sleman terdiri dari 17

kecamatan dan 86 kelurahan/desa

- Kota Yogyakarta terdiri dari 14

kecamatan dan 45 kelurahan/desa

sumber:bps

Selasa, 22 Desember 2009

Alamat CCTV Jogja dan Sekitarnya dan Dunia

    Amplaz (Flexy Center lantai 1)
  1. http://125.163.242.71/CgiStart?page=Single&Language=0
  2. Malioboro Mall (parkiran depan)
  3. http://125.163.242.191/CgiStart?page=Single&Language=0
  4. Candi Prambanan
  5. http://125.163.249.66/CgiStart?page=Single&Language=0
Untuk Jalan
    Jln Malioboro
  1. http://125.163.244.223/CgiStart?page=Single&Language=0
  2. Jln Trikora
  3. http://125.163.249.17/CgiStart?page=Single&Language=0
  4. Prempatan Palang Solo
  5. http://188.97.1.194/CgiStart?page=Single&Language=0
  6. Prempatan Gladak Solo
  7. http://125.163.177.199/CgiStart?page=Single&Language=0
  8. Alun-Alun Purwokerto
  9. http://125.163.203.248/CgiStart?page=Single&Language=0 


Selanjutnya jika Anda ingin mencari alamat CCTV dari seluruh dunia Anda tinggal menggunakan link dibawah ini
inurl:ViewerFrame?Mode=
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh
inurl:axis-cgi/jpg
inurl:axis-cgi/mjpg (motion-JPEG)
inurl:view/indexFrame.shtml
inurl:view/index.shtml
inurl:view/view.shtml
liveapplet
intitle:”live view” intitle:axis
intitle:liveapplet
allintitle:”Network Camera NetworkCamera”
intitle:axis intitle:”video server”
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:”EvoCam” inurl:”webcam.html”
intitle:”Live NetSnap Cam-Server feed”
intitle:”Live View / – AXIS”
intitle:”Live View / – AXIS 206M”
intitle:”Live View / – AXIS 206W”
intitle:”Live View / – AXIS 210″
inurl:indexFrame.shtml Axis
inurl:”MultiCameraFrame?Mode=Motion”
intitle:start inurl:cgistart
intitle:”WJ-NT104 Main Page”
intext:”MOBOTIX M1″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX M10″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX D10″ intext:”Open Menu”
intitle:snc-z20 inurl:home/
intitle:snc-cs3 inurl:home/
intitle:snc-rz30 inurl:home/
intitle:”sony network camera snc-p1″
intitle:”sony network camera snc-m1″
site:.viewnetcam.com -www.viewnetcam.com
intitle:”Toshiba Network Camera” user login
intitle:”netcam live image”
intitle:”i-Catcher Console – Web Monitor”
allintitle: "Network Camera NetworkCamera" Network cameras
intitle:Axis 2400 video server cameras, car parks, colleges, clubs, bars, etc.
intitle:axis intitle:"video server" Mostly security cameras, car parks, colleges, bars, ski slopes etc.<
intitle:"EvoCam" inurl:"webcam.html" Mostly European security cameras
intitle:"Live NetSnap Cam-Server feed" Network cameras, private and non private web cameras
intitle:"Live View / - AXIS" Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
intitle:"LiveView / - AXIS" | inurl:view/view.shtml Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
intitle:liveapplet Mostly security cameras, car parks, colleges, clubs, bars etc.
intitle:snc-cs3 inurl:home/ Mostly security cameras, swimming pools and more etc.
intitle:"snc-rz30 home" Mostly security cameras, shops, car parks
intitle:snc-z20 inurl:home/ Mostly security cameras, swimming pools and more etc.
intitle:"WJ-NT104 Main" Mostly security cameras, shops, car parks
inurl:LvAppl intitle:liveapplet Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
inurl:indexFrame.shtml "Axis Video Server" Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
inurl:lvappl A huge list of webcams around the world, mostly security cameras, car parks, colleges etc.
inurl:axis-cgi/jpg Mostly security cameras
inurl:indexFrame.shtml Axis Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
inurl:"MultiCameraFrame?Mode=Motion" Mostly security cameras, pet shops, colleges etc.
inurl:/view.shtml Mostly security cameras, car parks, colleges etc.
inurl:/view/index.shtml Mostly security cameras, airports, car parks, back gardens, traffic cams etc.
inurl:viewerframe?mode= Network cameras, mostly private webcams etc.
inurl:"viewerframe?mode=motion" Network cameras
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh Mostly security cameras, parks, bird tables etc.

Other searches:
control/userimage.html
liveapplet
inurl:indexframe.shtml
inurl:"view/index.shtml"
inurl:"view/indexFrame.shtml"
inurl:view/view.shtml
inurl:/view/view.shtml?videos=
inurl:ViewerFrame?Mode=
inurl:ViewerFrame?Mode=Motion
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh
site:.viewnetcam.com -www.viewnetcam.com
/view/index.shtml

In Title:
intitle:"live view" intitle:axis
intitle:"EvoCam" inurl:"webcam.html"
intitle:"i-Catcher Console - Web Monitor"
intitle:"Live NetSnap Cam-Server feed"
allintitle:liveapplet
intitle:liveapplet
intitle:"netcam live image"
intitle:"snc-rz30 home"
intitle:"WJ-NT104 Main"

In URL:
inurl:axis-cgi/jpg
inurl:indexFrame.shtml Axis
inurl:indexFrame.shtml "Axis Video Server"
inurl:lvappl live webcams
inurl:LvAppl intitle:liveapplet
inurl:"MultiCameraFrame?Mode=Motion"
inurl:/view:shtml
inurl:/view/index.shtml
inurl:view/indexframe.shtml
inurl:view/view.shtml
viewerframe?mode=
inurl:"viewerframe?mode=motion"
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh

Two searches in one order:
intitle:"live view" intitle:axis (two searches in one order)
intitle:axis intitle:"video server"
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:"Live View / - AXIS" | inurl:view/view.shtml
intitle:start inurl:cgistart





Combination:
camera linksys inurl:main.cgi
Display Cameras intitle:"Express6 Live Image"
intitle:"active webcam page"
intitle:"EvoCam" inurl:"webcam.html"
inurl:LvAppl intitle:liveapplet
intitle:"Live View / - AXIS"
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:"my webcamXP server!" inurl:":8080"
intitle:"Network Camera" inurl:ViewerFrame
intitle:snc-z20 inurl:home/
intitle:snc-rz30 inurl:home/
intitle:"toshiba network camera - User Login"
intitle:"Live View / - AXIS" | inurl:view/view.shtml
tilt intitle:"Live View / - AXIS" | inurl:view/view.shtml
intitle:"WJ-NT104 Main Page" Restrict the search to a country, specialized URL a.s.o.:
Sometimes your order gives hundreds of URLs. You can restrict your search by adding a country, a specialized URL or another message:
Add: site:nl and your search is restricted to nl (The Netherlands). Like: intitle:"live view" intitle:axis site:nl
Other examples:
site:de (Restricted to de (Germany)
site:be (Restricted to be (Belgium)
site:com (Restricted to com (com)
site:net (Restricted to net (net)
and so on.
CAMERAS
Axis Cameras
indexFrame.html axis
intitle:"Live View / - AXIS"
intitle:"Live View / - AXIS 206M"
intitle:"Live View / - AXIS 210"
intitle:Axis 2400 video server
intitle:axis intitle:"video server"
"adding live video to

    Kamis, 10 Desember 2009

    KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA

    KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA I BATAS WILAYAH Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta merupakan ibukota dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang berada ditengah-tengah provinsi menyebabkan daerah ini merupakan daerah yang strategis untuk pemerintahan. Kota Yogyakarta dikelilingi oleh kabupaten-kabupaten yang mengelilinginya. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kulon Progo yang tertletak disebelah barat kota, Kabupaten Bantul terletak disebelah selatan dan barat daya dari Kota, Kabupaten SLeman yang terletak disebelah utra, barat, maupun timur, sedangkan KAbupaten Gunung Kidul terletak di sebelah timur.

    Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut

    II KEADAAN ALAM Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu : Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong Bagian tengah adalah Sungai Code Sebelah barat adalah Sungai Winongo

    III LUAS WILAYAH Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²

    IV TIPE TANAH Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

    Penduduk dan Tenaga Kerja

    3.1. Penduduk

    Berdasarkan hasil Hasil Proyeksi SUPAS 2005, tahun 2007 jumlah penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tercatat 3.434.534 jiwa, dengan persentase jumlah penduduk laki-laki 50,16 persen dan penduduk perempuan 49,84 persen. Menurut daerah, persentase penduduk kota mencapai 60,57 persen dan penduduk desa mencapai 39,31 persen (Susenas 2007). Pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,01 persen relatif lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun

    sebelumnya. Kota Yogyakarta memiliki angka pertumbuhan di atas angka provinsi, masing-masing sebesar 1,32 persen. Dengan luas wilayah 3.185,80 km2,

    kepadatan penduduk di D.I. Yogyakarta tercatat 1.079 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 13.881 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya sekitar 1 persen dari luas Provinsi DIY.

    V Iklim Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam.

    reference:BPS

    Selasa, 08 Desember 2009

    Pengertian Penelitian Kualitatif (sekilas)

    Kualitatif menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut: a. Bogdan dan Taylor Kualitatif diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. b. Vir dan Miler Mengartikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam meneliti suatu kelompok manusia, obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kasus peristiwa tertentu. Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran secara spesifik, sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, situasi, lingkungan sosial serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. reference: skripsi rusmiyanto

    GIVE ME NOVACAINE (Green Day)

    GIVE ME NOVACAINE  (Green Day)  [AL#13]
    
    intro: A F#m Bm E
    
    A                         F#m
    Take away the sensation inside
    Bm                         E
    bittersweet migraine in my head
        A                                 F#m
    It's like a throbbing toothache of the mind
    Bm                            E
    I can't take this feeling any more
    
    D5                                      A5
      Drain the pressure from the swelling
    D5                               A5
      this sensation's overwhelming
      D5
      Give me a long kiss goodnight
          F#m5
      and everything will be alright
      B5                          E2
      Tell me that I won't feel a thing
                   A      F#m    Bm    E
      Give me novacaine
    
    Out of body and out of mind
    kiss the demonds out of my dreams
    I get the funny feeling and that's alright
    Jimmy says it's better than here
    
    Drain the pressure from the swelling
    this sensation's overwhelming
    Give me a long kiss goodnight
    and everything will be alright
    Tell me Jimmy I won't feel a thing
    Give me novacaine
    
    A    003330
    F#m  244000
    Bm   224432                       
    E    022100
    D5   X577XX
    A5   577XXX
    F#m5 244XXX
    B5   X244XX
    E2   X799XX

    Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

         Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

    Populer, Sist/Broo