Membuat Penting Hal yang Tidak Penting dan Membuat Tidak Penting Hal yang Dianggap Penting.
Rabu, 30 Desember 2009
Hacking Google Completed
open blog from wordpress
inurl:admin inurl:userlist
inurl:wp-admin
inurl:wp-admin +site:.us
And to open video lets use this scrip in Google
inurl:ViewerFrame?Mode=
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh
inurl:axis-cgi/jpg
inurl:axis-cgi/mjpg (motion-JPEG)
inurl:view/indexFrame.shtml
inurl:view/index.shtml
inurl:view/view.shtml
liveapplet
intitle:”live view” intitle:axis
intitle:liveapplet
allintitle:”Network Camera NetworkCamera”
intitle:axis intitle:”video server”
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:”EvoCam” inurl:”webcam.html”
intitle:”Live NetSnap Cam-Server feed”
intitle:”Live View / – AXIS”
intitle:”Live View / – AXIS 206M”
intitle:”Live View / – AXIS 206W”
intitle:”Live View / – AXIS 210″
inurl:indexFrame.shtml Axis
inurl:”MultiCameraFrame?Mode=Motion”
intitle:start inurl:cgistart
intitle:”WJ-NT104 Main Page”
intext:”MOBOTIX M1″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX M10″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX D10″ intext:”Open Menu”
intitle:snc-z20 inurl:home/
intitle:snc-cs3 inurl:home/
intitle:snc-rz30 inurl:home/
intitle:”sony network camera snc-p1″
intitle:”sony network camera snc-m1″
site:.viewnetcam.com -www.viewnetcam.com
intitle:”Toshiba Network Camera” user login
intitle:”netcam live image”
intitle:”i-Catcher Console – Web Monitor”
[ intitle: ]
The “intitle:” syntax helps Google restrict the search results to pages containing that word in the title. For
example, “intitle: login password” (without quotes) will return links to those pages that has the word
"login" in their title, and the word "password" anywhere in the page.
Similarly, if one has to query for more than one word in the page title then in that case “allintitle:” can be
used instead of “intitle” to get the list of pages containing all those words in its title. For example using
“intitle: login intitle: password” is same as querying “allintitle: login password”.
[ inurl: ]
The “inurl:” syntax restricts the search results to those URLs containing the search keyword. For
example: “inurl: passwd” (without quotes) will return only links to those pages that have "passwd" in the
URL.
Similarly, if one has to query for more than one word in an URL then in that case “allinurl:” can be used
instead of “inurl” to get the list of URLs containing all those search keywords in it. For example: “allinurl:
etc/passwd“ will look for the URLs containing “etc” and “passwd”. The slash (“/”) between the words will
be ignored by Google.
[ site: ]
The “site:” syntax restricts Google to query for certain keywords in a particular site or domain. For
example: “exploits site:hackingspirits.com” (without quotes) will look for the keyword “exploits” in those
pages present in all the links of the domain “hackingspirits.com”. There should not be any space between
“site:” and the “domain name”.
[ filetype: ]
This “filetype:” syntax restricts Google search for files on internet with particular extensions (i.e. doc, pdf
or ppt etc). For example: “filetype:doc site:gov confidential” (without quotes) will look for files with “.doc”
extension in all government domains with “.gov” extension and containing the word “confidential” either in
the pages or in the “.doc” file. i.e. the result will contain the links to all confidential word document files on
the government sites.
[ link: ]
“link:” syntax will list down webpages that have links to the specified webpage. For Example:
“link:www.securityfocus.com” will list webpages that have links pointing to the SecurityFocus homepage.
Note there can be no space between the "link:" and the web page url.
Demystifying Google Hacks
By Debasis Mohanty
[ related: ]
The “related:” will list web pages that are "similar" to a specified web page. For Example:
“related:www.securityfocus.com” will list web pages that are similar to the Securityfocus homepage. Note
there can be no space between the "related:" and the web page url.
[ cache: ]
The query “cache:” will show the version of the web page that Google has in its cache. For Example:
“cache:www.hackingspirits.com” will show Google' cache of the Google homepage. Note there can be
s
no space between the "cache:" and the web page url.
If you include other words in the query, Google will highlight those words within the cached document. For
Example: “cache:www.hackingspirits.com guest” will show the cached content with the word "guest"
highlighted.
[ intext: ]
The “intext:” syntax searches for words in a particular website. It ignores links or URLs and page titles.
For example: “intext:exploits” (without quotes) will return only links to those web pages that has the
search keyword "exploits" in its webpage.
[ phonebook: ]
“phonebook” searches for U.S. street address and phone number information. For Example:
“phonebook:Lisa+CA” will list down all names of person having “Lisa” in their names and located in
“California (CA)”. This can be used as a great tool for hackers incase someone want to do dig personal
information for social engineering.
Senin, 28 Desember 2009
Sebab-sebab Objektif dari Masalah Lingkungan
Pertumbuhan Ekonomi: Pemakaian dan Konsumsi Sumberdaya Terbaharui untuk Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah dari suatu Negara pastilah menginginkan agar pertumbuhan ekonominya tumbuh pesat. Saat pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi maka unit-unit dibawahnya atau departemen yang terkait menyusun rencana bagaimana mencapai target dari pertumbuhan ekonomi yang telah direncanakan. Salah satunya yaitu mengatur mengenai investasi di bidang industri. Dengan segala macam cara investor dari luar negeri diberikan fasilitas yang baik agar mau menanamkan modalnya pada bidang industri tertentu. Karena investai dibidang industri memiliki keuntungan yang lebih baik bila disbanding dibidang lain seperti kesehatan dan pendidikan. Industri tersebut yaitu meliputi industri besar yang menerapkan teknologi canggih untuk berproduksi. Dalam urusan tenaga kerja industri tersebut dikerjakan oleh tenaga yang terampil dan terlatih dibidang teknlogi. Mengapa menggunakan teknologi yang bcanggih yaitu agar jumlah tenaga kerja yang bisa direkrut bisa sedikit jadi investasi terbesar dari perusahaan industri tersebut bukan pada tenaga kerja manusia tetapi pada sumberdaya teknologi. Oleh karena itu kita bisa melihat bahwa industri besar yang memiliki modal banyak tetapi minim tenaga kerja manusianya. Untuk menjalankan suatu industri diperlukan bahan bakar untuk operasionalnya. Bahan baker tersebut digunakan untuk menghidupkan mesin-mesin maupun untuk menghasilka listrik untuk operasionalnya. Sebelum suatu industri dimulai, persiapan untuk mendatangkan bahan baker untuk energi merupakan persiapan yang tidak boleh diabaikan, karena energi untuk industri merupakan nafas dari isuatu industri jika tidak ada energi maka industri tidak bisa berjalan. Dengan menengok pemerintah China dalam mengatur industri. negeri tirai bamboo tersebut merupakan contoh yang sangat jelas bagaimana sebuah Negara yang ingin agar cerobong pabriknya bisa terus memgepul dengan penggunaan upaya yang sebesar-besarnya agar energi bisa masuk kenegara tersebut. Karena penggunaan energi yang sangat besar di China, kini Negara tersebut menggalami berbagai masalah lingkungan. Hal yang sangat nampak dari kejadian tersebut yaitu kadar Co2 di Negara China melebihi batas normal untuk kesehatan. Bahkan pada saat olimpiode Beijing pada tahun 2008 ada suatu Negara yang menghembuskan isu untuk membatalkan olimpiade karena alasan kesehatan yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan di China. Jika kita lihat pertumbuhan ekonomi China berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Dimana pertumbuhan ekonomi China sebelum krisis dunia pada tahun 2008 selalu berada diatas 10 %. Dan hal ini tentunya kebutuhan akan energi semakin hari semakin besar, dan pemrintah China kini banyak berhubungan dengan Negara timur tengah agar pasokan energinya tidak terganggu dan industrinya bisa berjalan dengan lancer. Dan hal ini juga bahwa pencemaran lingkungan akan semakin bertambah parah karena produksi co2 yang semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk: akibat dari pertambahan populasi terhadap living space dan konsumsi sumberdaya Negara-negara berkembang tengah mengalami masalah yaitu bertambahnya jumlah populasi. Pertumbuhan penduduk yang besar kurang bisa diatasi dengan fasilitas yang memadai. Seperti ada kesenjangan antara pertumbuhan penduduk dengan kemampuan untuk menyediakan fasilitas seperti perumahan pelayanan kesehatan, pendidikan, pangan dan sebagainya. Bukan perkara yang mudah untuk mempersiapkan segala sesuatu akibat melonjaknya pertumbuhan penduduk. Jika suatu instansi tidak bisa mempersiapakan berbagai macam fasilitas dengn melonjaknya pertumbuhan penduduk maka yang terjadi yaitu survival fot the fittest atau dalam bahasa Indonesia yang berarti yaitu yang kuat dialah yang menang, hal tersebut seperti hokum rimba dimana penghuni suatu rimba yang bertarung untuk mempertahankan hidup dengan sumberdaya yang tidak bertambah. Jika bertambahnya penduduk tidak diatasi dengn bertambahnya fasilitas untuk umum maka yang terjai adalah sebuah peperangan untuk mendapatkan sumberdaya. Dengan bertambahnya populasi menyebabkan pemakaian sumberdaya yang semakin meningkat. Bisa di ibaratkan seperti jika satu piring nasi dimakan oleh satu orang maka akan cepat kenyang. Dan jika satu buah piring nasi di makan oleh dua orang maka kekenyangannya akan semakin berkurang. Dan begitu jika satu bauh piring nasi jika untuk tiga, empat, lima dan seterusnya maka kekenyangan yang dirasakan akan semakin berkurang. Sumberdaya yang terbatas tidak dapat menampung dari semua keinginan yang terus bertambah. Untuk contoh yang konkrit Saya mengambil dari perambaan hutan yang semakin hari semakin meningkat. Di pulau Kalimantan kasus perambaan hutan sudah parah. Karena untuk alasan tempat tinggal hutan yang jumlahnya tidak pernah bertambah kini harus menjadi korban dari sifat tamak manusia untuk dijadikan sebagai tempat tinggal maupun untuk berkebun. Dengan meningkatnya kerusakan hutan di Indonesia yang setiap detiknya mencapai satu buah lapangan sepakbola menjadi ancaman untuk kelestarian alam. Padahal fungsi hutan yang begitu banyak tidak bisa digantikan oleh yang lain. Industrialisasi: penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan Industrialisasi dalam sebuah Negara yang sedang membangun seperti sebuah kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Banyak Negara percaya bahwa dengan industrialisasi mereka mampu untuk mengangkat harkat dan martabat dari Negara lain yang telah lebih dulu memilih industrialisasi sebagai model pembangunannya. Memang tidak salah pada saat suatu Negara ingin menyejahterahkan rakyatnya segala macam cara ditempuh agar rakyatnya menjadi sentosa dan bahagia. Namun mereka juga harus menyadari bahwa industrialisasi tidak selalu membawa manfaat kepada seluruh warga suatu Negara. Ada hal-hal dimana suatu industri bisa dikategorikan membahayakan. Industri tersebut adalah industri yang banyak menghasilkan limbah berbahaya baik itu yang lewat air, tanah maupun udara. Manusia memiliki sifat untuk menyempurnakan penemuan yang terdahulu. Seperti para ahli yang selalu mengadakan penelitian untuk menyempurnakan apa yang telah ada agar lebih bermanfaat dan mampu untuk meminimalisir dari dampak negative dari sebuah teknologi. Jika kita berfikir bahww teknologi itu tidak netral kadang bisa bersifat positif dan kadang juga bisa berdampak negative bagi umat manusia. Namun begitu teknologi selalu memunculkan sikap negatifnya dimana penggunaan barang berteknologi tinggi selalu akan memunculkan sifat negatifnya. Jika kita melihat ke berbagai industri maka akan bisa kita pandangi bahwa yang paling nyata adalah produksi asap yang banyak mengandung co2 dan belum lagi bahan-bahan lain baik itu yang berupa cair maupun padat dan hal itu akan ada selama industri masih berjalan.
BENTUK-BENTUK DARI PERUBAHAN LINGKUNGAN
BENTUK-BENTUK DARI PERUBAHAN LINGKUNGAN1
Perubahan iklim yang disebabkan oleh rumah kaca
Iklim berkaitan dengan kondisi dari suatu lingkungan terutama lingkungan udara. Dengan hilangnyaa kondisi keseimbangan akubat pencemaran udara maka akibat yang ditimbulakan dari ketidak seimbangan terebut yaitu iklim di bumi yang tidak menentu. Sekarang kita bisa merasakan misalnya dari hujan yang tidak teratur dimana ada suatu bagian bumi mengalami banjir bandang namun dibagian bumi yang lain kekeringan melanda. Hujan tidak lagi bisa ditentukan tanggal dan waktunya. Kadang orang pernah bilang sudah waktunya musim hujan tapi tidak kunjung datang. Sekarang petani pun tidak bisa menggunakan kearifan local untuk menentukan waktu tanam jenis tanaman. Petani sekarang lebih bergantung pada petugas penyuluh pertanian untuk menentukan jenis tanaman dan waktu tanam yang tepat. Mereka tidak lagi mandiri untuk bisa mengerjakan pekerjaan pertanian tersebut. Badai juga semakin banyak dan kekuatannya makin dahsyat baik itu yang berada di darat maupun badai yang berada dilautan. Semua ketidak seimbangan diatas sangat mempengaruhi sekali kehidupan manusia, mungkin perubahan tersebut lebih banyak mudharatnya daripada untungnya.
Penipisan ozon stratosporik
Lapisan ozon merupakan tameng untuk umat manusia dari bahaya luar angkasa. Bisa dibayangkan jika lapisan ozon tersebut tidak ada maka segala benda langit akan mudah sekali masuk ke bumi, bisa dikatakan seperti manusia yang diserang oleh mahluk luar angkasa dan keselamatan manusia menjadi terancam. Karena keberadaan lapisan ozon tersebut manusia menjadi nyaman untuk tinggal di bumi. Makanya untuk tetap nyaman ditinggali, syarat mutlak yang harus ditempuh adalah menjaga lapisan ozon agar tidak rusak. Lapisan ozon rusak oleh beberapa hal berikut. Diantaranya yaitu berasan dari gas CO2 yang diproses melalui pembakaran. Gas Co2 tersebut diataranya dihasilkan oleh pembakaran hutan, penggunaan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang penrapannya misalnya pada pembakaran pada produksi babrik, kendaraan bermotor dan sebagainya.
Akibat yang bisa dirasakan dari menipisnya lapisan ozon diantaranya yaitu penyakit yang semakin banyak jumlahnya seperti kanker kulit, malaria, dll, maupun suhu yang kita rasakan semakin hari semakin panas. Dan yang tidak kalah ngerinya yaitu mencairnya lapisan es kutub baik di Artik maupun Antartika. Dengan mencairnya es dikutub bumi tersebut mengakibatkan permukaan air laut semakin tinggi dan hal ini akan menjadikan sebagian pulau kecil menjadi sejarah.
Degradasi dan hilangnya tanah pertanian yang baik
Tanah merupakan karunia berharga yang diberikan tuhan kepada manusia. Dan lebih-lebih untuk petani, tanah sebagai sebuah darah kedua yang memberikan nyawa untuk mempertahankan hidup. Bisa dibayangkan jika tanah yang dimiliki oleh petani menjadi tidak subur karena hal tertentu. Dan ini akan menjadi bencana yang luar biasa bagi umat manusia pada umumnya karena jumlah produksi pertanian yang di konsumsi menjadi berkurang.
Hal inilah sebuah masalah dari hilangnya kondisi kesuburan tanah. Ada banyak hal yang menyebabkan hilangnya kondisi tanah yang baik. Salah satunya adalah penggunaan pupuk non oraganik yang berlebihan. Sekilas memang penggunaan pupuk non organic mampu untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi bahaya yang luar biasa adalah ketergantungan tanah kepada pupuk non organic setelah penggunaan yang berlebihan. Dimana tanah tidak mampu untuk menyuburkan tanaman dengan sendirinya. Perlu bantuan dari pupuk non organic untuk menyuburkan dan seterusnya hal tersebut akan terulang setelah pemakaian pupuk non organic tersebut.
Perlu langkah-langkah yang bijak untuk mengatasi itu semua salah satunya yaitu back to nature dengan menggunakan pupuk organic untuk menyuburkan tanaman. Banyak manfaat yang didapat dari pupuk organic disbanding dengan pupuk non organic. Salah satunya yaitu kesehatan tubuh tetap terjaga. Karena pupuk organic merupakan pupuk alami yang tidak mengandung bahan kimia sehingga hasil pertanian yang dipanen oleh petani yang ditanam secara organic aman untuk tubuh yang mengkonsumsinya dan di jamin lebih sehat ketimbang orang yang memakan makanan dari hasil pertanian non organic.
Degradasi dan penebangan hutan
Hutan merupakan paru-paru dunia, dan paru-paru dunia merupakan nyawa dari umat manusia yang tinggal didalammnya. Oleh karena itu agar kita tetap bernafas kita harus menjaga hutan agar tetap lestari. Namun semakin banyak nya penebangan hutan secara illegal jaminan untuk udara yang bersih semakin sulit untuk dipenuhi. Fungsi hutan juga bukan hanya sebagai penyedia oksigen tetapi lebih banyak lagi fungsi yang lain diantaranya yaitu untuk kelestarian plasma nutfah akan terancam keberadaannya.
Dengan menipisnya populasi hutan akan mempengaruhi ekosistem di bumi. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mulai dari sekarang bersama-sama menjaga hutan dari berbagai macam kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi.
Penipisan dan polusi suplai air segar/bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dari setiap mahluk hidup. Pada manusia saja prosentase air mencapai 70 persen dari total bagian tubuh. Sehingga kebutuhan akan air bersih merupakan kebutuhan wajib yang harus dipenuhi untuk hidup. Seiring dengan berjalannya waktu tidak semua manusia mampu untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih. Dengan berbagai factor ada beberapa yang mengakibatkan air ini menjadi bekurang diantaranya yaitu perubahan iklim yang menyebabkan ada suatu daerah yang jarang mendapatkan hujan, penggunaan sumur bor yang berlebihan, pencemran sungai, maupun penggunaan air untuk komersialisasi.
Penipisan sumber daya perikanan
Industri yang semakin berkembang yang tidak hanya di Negara maju saja tetapi sekarang industri telah menular kenegara-negara bekembang dimana penggunaan bahan kimia yang berlebihan dari hasil industri terebut menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dalam hal ini laut juga ikut menjadi salah satu tempat untuk pembuangan bahan-bahan kimia yang berbahaya terebut.
Dengan banyaknya bahan kimia berbahaya terutama yang terbuang kelaut menyebabkan laut menjadi rusak dan biota laut didalamnya termasuk jenis ikan menjadi sedikit jumlahnya. Dengan sedikitnya jumlah ikan tersebut mengancam gizi yang dikonsumsi masyarakat menjadi berkurang terutama yang berasal dari ikan. Orang yang mancin sekarang sulit untuk mendapatkan ikan yang banyak terutama didaerah Jakarta maupun daerah daerah industri yang lainnya karena pencemaran tersebut.
1 Klasifikasinya berdasar tulisan Homer-Dixon, 1994
CRITERIA Subcommand (CSCOXREG command)
CORRESPONDENCE Algorithms
Crosstabs Statistics
Crosstabs Statistics
Chi-square. For tables with two rows and two columns, select Chi-square to calculate the Pearson chi-square, the likelihood-ratio chi-square, Fisher's exact test, and Yates' corrected chi-square (continuity correction). For 2 × 2 tables, Fisher's exact test is computed when a table that does not result from missing rows or columns in a larger table has a cell with an expected frequency of less than 5. Yates' corrected chi-square is computed for all other 2 × 2 tables. For tables with any number of rows and columns, select Chi-square to calculate the Pearson chi-square and the likelihood-ratio chi-square. When both table variables are quantitative, Chi-square yields the linear-by-linear association test.
Correlations. For tables in which both rows and columns contain ordered values, Correlations yields Spearman's correlation coefficient, rho (numeric data only). Spearman's rho is a measure of association between rank orders. When both table variables (factors) are quantitative, Correlations yields the Pearson correlation coefficient, r, a measure of linear association between the variables.
Nominal. For nominal data (no intrinsic order, such as Catholic, Protestant, and Jewish), you can select Contingency coefficient, Phi (coefficient) and Cramér's V, Lambda (symmetric and asymmetric lambdas and Goodman and Kruskal's tau), and Uncertainty coefficient.
• Contingency coefficient. A measure of association based on chi-square. The value ranges between 0 and 1, with 0 indicating no association between the row and column variables and values close to 1 indicating a high degree of association between the variables. The maximum value possible depends on the number of rows and columns in a table.
• Phi and Cramer's V. Phi is a chi-square-based measure of association that involves dividing the chi-square statistic by the sample size and taking the square root of the result. Cramer's V is a measure of association based on chi-square.
• Lambda. A measure of association that reflects the proportional reduction in error when values of the independent variable are used to predict values of the dependent variable. A value of 1 means that the independent variable perfectly predicts the dependent variable. A value of 0 means that the independent variable is no help in predicting the dependent variable.
• Uncertainty coefficient. A measure of association that indicates the proportional reduction in error when values of one variable are used to predict values of the other variable. For example, a value of 0.83 indicates that knowledge of one variable reduces error in predicting values of the other variable by 83%. The program calculates both symmetric and asymmetric versions of the uncertainty coefficient.
Ordinal. For tables in which both rows and columns contain ordered values, select Gamma (zero-order for 2-way tables and conditional for 3-way to 10-way tables), Kendall's tau-b, and Kendall's tau-c. For predicting column categories from row categories, select Somers' d.
• Gamma. A symmetric measure of association between two ordinal variables that ranges between -1 and 1. Values close to an absolute value of 1 indicate a strong relationship between the two variables. Values close to 0 indicate little or no relationship. For 2-way tables, zero-order gammas are displayed. For 3-way to n-way tables, conditional gammas are displayed.
• Somers' d. A measure of association between two ordinal variables that ranges from -1 to 1. Values close to an absolute value of 1 indicate a strong relationship between the two variables, and values close to 0 indicate little or no relationship between the variables. Somers' d is an asymmetric extension of gamma that differs only in the inclusion of the number of pairs not tied on the independent variable. A symmetric version of this statistic is also calculated.
• Kendall's tau-b. A nonparametric measure of correlation for ordinal or ranked variables that take ties into account. The sign of the coefficient indicates the direction of the relationship, and its absolute value indicates the strength, with larger absolute values indicating stronger relationships. Possible values range from -1 to 1, but a value of -1 or +1 can be obtained only from square tables.
• Kendall's tau-c. A nonparametric measure of association for ordinal variables that ignores ties. The sign of the coefficient indicates the direction of the relationship, and its absolute value indicates the strength, with larger absolute values indicating stronger relationships. Possible values range from -1 to 1, but a value of -1 or +1 can be obtained only from square tables.
Nominal by Interval. When one variable is categorical and the other is quantitative, select Eta. The categorical variable must be coded numerically.
• Eta. A measure of association that ranges from 0 to 1, with 0 indicating no association between the row and column variables and values close to 1 indicating a high degree of association. Eta is appropriate for a dependent variable measured on an interval scale (for example, income) and an independent variable with a limited number of categories (for example, gender). Two eta values are computed: one treats the row variable as the interval variable, and the other treats the column variable as the interval variable.
Kappa. Cohen's kappa measures the agreement between the evaluations of two raters when both are rating the same object. A value of 1 indicates perfect agreement. A value of 0 indicates that agreement is no better than chance. Kappa is available only for tables in which both variables use the same category values and both variables have the same number of categories.
Risk. For 2 x 2 tables, a measure of the strength of the association between the presence of a factor and the occurrence of an event. If the confidence interval for the statistic includes a value of 1, you cannot assume that the factor is associated with the event. The odds ratio can be used as an estimate or relative risk when the occurrence of the factor is rare.
McNemar. A nonparametric test for two related dichotomous variables. Tests for changes in responses using the chi-square distribution. Useful for detecting changes in responses due to experimental intervention in "before-and-after" designs. For larger square tables, the McNemar-Bowker test of symmetry is reported.
Cochran's and Mantel-Haenszel statistics. Cochran's and Mantel-Haenszel statistics can be used to test for independence between a dichotomous factor variable and a dichotomous response variable, conditional upon covariate patterns defined by one or more layer (control) variables. Note that while other statistics are computed layer by layer, the Cochran's and Mantel-Haenszel statistics are computed once for all layers.
From the menus choose:
Analyze Descriptive Statistics Crosstabs...
In the Crosstabs dialog box, click Statistics.
reference:tutorial spss
PLOT Subcommand (SPECTRA command)
Perikanan di Yogyakarta
Perikanan
Data perikanan tahun 2007 di Provinsi D.I. Yogyakarta mencatat bahwa produksi perikanan mencapai 15.007,7 ton atau naik sebesar 23,10 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang tercatat sebesar 12.191,5 ton. Sekitar 83,60 persen dari total produksi perikanan merupakan hasil budidaya perikanan darat dan selebihnya 16,40 adalah hasil perikanan laut. Produksi terbesar perikanan darat berasal dari budidaya di kolam yang mencapai 11.028,3 ton (87,90 persen), disusul hasil dari budidaya umum sebesar 983,9 ton (7,84 persen).
Tahun 2007 nilai produksi perikanan sebesar Rp. 145,99 milyar, atau naik sebesar 27,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 114,16 milyar. Andil perikanan darat sebesar 87,51 persen dan sisanya 12,49 persen merupakan hasil perikanan laut.
sumber:bps
Peternakan di Yogyakarta
Kehutanan di Yogyakarta
Perkebunan di Yogyakarta
Perkebunan
Dari segi produksi, tanaman perkebunan yang cukup potensial di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah kelapa dan tebu. Pada tahun 2007 produksi masing-masing komoditas mencapai 58.891 ton (naik 6,85 persen) dan 15.785 ton
(naik 27,51 persen).
Tanaman Pangan di Yogyakarta
Statistik Umum Kehidupan Sosial di Yogyakarta
Selama tahun 2007, Provinsi D.I. Yogyakarta mengalami 11 kejadian bencana alam dengan rincian 8 kali angin topan, 2 kali banjir dan 1 kali tanah longsor. Peritiwaperistiwa tersebut menimpa 609 KK dengan kerugian material berupa 539 unit rumah rusak. Sedangkan kasus kebakaran pada tahun 2007 tercatat 111 kali atau turun sebesar 10,48 persen dari tahun sebelumnya.
Persoalan lainnya dibidang sosial adalah besarnya para penyandang masalah sosial. Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 110.008 (turun 48,16 persen dari tahun 2006) penduduk yang dikategorikan memiliki masalah sosial. Sebagian besar, yakni 35,85 persen merupakan fakir miskin, 30,51 persen anak terlantar, 14,26 persen keluarga dengan rumah tak layak huni, 9,40 persen wanita rentan masalah sosial, dan sisanya 9,98 persen adalah gelandangan/pengemis anak nakal, anak jalanan, anak balita terlantar,
gelandangan, wanita tuna susila, korban narkotika, eks napi, dan. Kondisi ini mengisyaratkan perlunya perhatian lebih terhadap anak-anak dan wanita yang menjadi korban masalah sosial dalam lingkungannya. Penduduk menurut tahapan kesejahteraan, dari seluruh penduduk D.I. Yogyakarta tercatat bahwa pada tahun 2007 kelompok pra sejahtera 21,12 persen, Sejahtera I 22,70 persen, Sejahtera II 23,69 persen, Sejahtera III 26,83 persen, dan Sejahtera III plus 5,66 persen. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan dan Kesos, tercatat bahwa pada tahun 2007 di D.I. Yogyakarta jumlah fasilitas social seperti Panti Asuhan tercatat sebanyak 55 unit dengan anak asuh sebanyak 2.290 orang, Panti Wreda sebanyak 6 unit dengan penghuni 278 orang, Kelompok Bermain sebanyak 12 unit, dan Tempat Penitipan Anak sebanyak 8 unit. Perpustakaan sebagai salah satu sarana mendapatkan informasi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3.386 unit, yang sebagian besar merupakan perpustakaan sekolah yaitu 79,53 persen, sedangkan sisanya perpustakaan desa, perpustakaan departemen, dan perpustakaan umum masing-masing sebesar 14,35 persen, 2,98 persen, dan 1,43 persen. Permohonan sertifikat sebagai bukti hak milik tahun 2007 mencapai 172.085 atau mengalami kenaikan sebesar 74,96 persen. Sedangkan total penerbitan sertifikat sampai akhir tahun 2007 mencapai 1.331.148 sertifikat.
sumber:bps
Kriminalitas dan Peradilan di Yogyakarta
Gambaran Agama di Yogyakarta
Agama
Dari sekitar 3.518.589 orang pemeluk agama, agama Islam merupakan agama yang dominan dipeluk yakni mencapai 91,08 persen. Disusul oleh agama Katholik 5,52 persen, Kristen 3,05 persen, Hindu 0,18 persen, dan Budha 0,17 persen. Sejalan dengan komposisi di atas, jumlah tempat peribadatan yang tersebar di DIY juga didominasi oleh tempat ibadah umat Islam berupa masjid, mushola dan langgar yang tercatat sebanyak 96,67 persen. Kemudian rumah ibadah Kristen dan Katholik masingmasing 1,75 persen dan 1,16 persen serta tempat ibadat umat Hindu dan Budha masing-masing 0,21 persen dan 0,20 persen.
Jamaah haji dari D.I. Yogyakarta yang berangkat pada awal tahun 2008M/1428H sebanyak 3.089 orang atau naik sebesar 0,82 persen dibandingkan dengan awal tahun 2007M/1427H yang tercatat sebesar 3.064 orang. Berdasarkan asal jamaah, sebagian besar dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta masing-masing sebesar 43,19 persen, 23,44 persen dan 19,23 persen dari keseluruhan jamaah, sedangkan sisanya 8,19 persen dan 5,96 persen berasal dari Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul.
sumber: BPS
Kondisi Kesehatan di Yogyakarta
Statistik Pendidikan di Yogyakarta
Kondisi Transmigrasi di Yogyakarta
Kondisi Tenaga Kerja Yogyakarta
Kondisi Penduduk Yogyakarta
Penduduk
Berdasarkan hasil Hasil Proyeksi SUPAS 2005, tahun 2007 jumlah penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tercatat 3.434.534 jiwa, dengan persentase jumlah penduduk laki-laki 50,16 persen dan penduduk perempuan 49,84 persen. Menurut daerah, persentase penduduk kota mencapai 60,57 persen dan penduduk desa mencapai 39,31 persen (Susenas 2007). Pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,01 persen relatif lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Kab. Bantul, Kab. Sleman dan Kota Yogyakarta memiliki angka pertumbuhan di atas angka provinsi, masing-masing sebesar 1,46 persen, 1,34 persen dan 1,32 persen. Dengan luas wilayah 3.185,80 km2, kepadatan penduduk di D.I. Yogyakarta tercatat 1.079 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 13.881 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya sekitar 1 persen dari luas Provinsi DIY. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul yang memiliki wilayah terluas mencapai 46,63 persen memiliki kepadatan penduduk terendah yang dihuni rata-rata 461 jiwa per km2. Komposisi kelompok umur penduduk D.I. Yogyakarta didominasi oleh kelompok usia dewasa yaitu umur 25-29 tahun sebesar 10,71
persen. Kelompok umur 0-24 tahun tercatat 36,35 persen, kelompok umur 25-59 tahun 50,84 persen, dan lanjut usia yaitu umur 60 tahun ke atas sebesar 12,81 persen. Besarnya proporsi mereka yang berusia lanjut mengisyaratkan tingginya usia harapan hidup penduduk DIY.
sumber: BPS
Statistik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY
Pemerintahan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
PEMERINTAHAN
Pemerintahan Daerah
Pemerintah Daerah adalah Pimpinan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pimpinan Daerah bertanggungjawab sebagai eksekutif dan DPRD bertanggungjawab sebagai legislatif. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh seorang Gubernur dengan ibukota provinsi adalah Kota Yogyakarta. Untuk melaksanakan tugasnya, dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta pelayanan masyarakat terdapat unsur-unsur pembantu Pimpinan Pemerintah Daerah yaitu Sekretaris Daerah (Setda) dan Lembaga Teknis Daerah seperti Dinas-Dinas, Badan-Badan dan Kantor-Kantor. Sekretaris Daerah membawahi tiga asisten yaitu :
1. Asisten Pemerintahan
2. Asisten Fasilitasi & Investasi
3. Asisten Pemberdayaan Masyarakat,
Empat Asisten tersebut membawahi lima Biro :
1. Biro Tata Pemerintahan
2. Biro Hukum
3. Biro Kerjasama
4. Biro Umum
5. Biro Organisasi
6. Biro Kepegawaian
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota dengan 78
kecamatan dan 438 kelurahan/desa yaitu :
- Kabupaten Kulonprogo terdiri dari 12
kecamatan dan 88 kelurahan/desa
- Kabupaten Bantul terdiri dari 17
kecamatan dan 75 kelurahan/desa
- Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18
kecamatan dan 144 kelurahan/desa
- Kabupaten Sleman terdiri dari 17
kecamatan dan 86 kelurahan/desa
- Kota Yogyakarta terdiri dari 14
kecamatan dan 45 kelurahan/desa
sumber:bps
Selasa, 22 Desember 2009
Alamat CCTV Jogja dan Sekitarnya dan Dunia
- Amplaz (Flexy Center lantai 1)
- http://125.163.242.71/CgiStart?page=Single&Language=0 Malioboro Mall (parkiran depan)
- http://125.163.242.191/CgiStart?page=Single&Language=0 Candi Prambanan
- http://125.163.249.66/CgiStart?page=Single&Language=0
- Jln Malioboro
- http://125.163.244.223/CgiStart?page=Single&Language=0 Jln Trikora
- http://125.163.249.17/CgiStart?page=Single&Language=0 Prempatan Palang Solo
- http://188.97.1.194/CgiStart?page=Single&Language=0 Prempatan Gladak Solo
- http://125.163.177.199/CgiStart?page=Single&Language=0 Alun-Alun Purwokerto
- http://125.163.203.248/CgiStart?page=Single&Language=0
Selanjutnya jika Anda ingin mencari alamat CCTV dari seluruh dunia Anda tinggal menggunakan link dibawah ini
inurl:ViewerFrame?Mode=
inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh
inurl:axis-cgi/jpg
inurl:axis-cgi/mjpg (motion-JPEG)
inurl:view/indexFrame.shtml
inurl:view/index.shtml
inurl:view/view.shtml
liveapplet
intitle:”live view” intitle:axis
intitle:liveapplet
allintitle:”Network Camera NetworkCamera”
intitle:axis intitle:”video server”
intitle:liveapplet inurl:LvAppl
intitle:”EvoCam” inurl:”webcam.html”
intitle:”Live NetSnap Cam-Server feed”
intitle:”Live View / – AXIS”
intitle:”Live View / – AXIS 206M”
intitle:”Live View / – AXIS 206W”
intitle:”Live View / – AXIS 210″
inurl:indexFrame.shtml Axis
inurl:”MultiCameraFrame?Mode=Motion”
intitle:start inurl:cgistart
intitle:”WJ-NT104 Main Page”
intext:”MOBOTIX M1″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX M10″ intext:”Open Menu”
intext:”MOBOTIX D10″ intext:”Open Menu”
intitle:snc-z20 inurl:home/
intitle:snc-cs3 inurl:home/
intitle:snc-rz30 inurl:home/
intitle:”sony network camera snc-p1″
intitle:”sony network camera snc-m1″
site:.viewnetcam.com -www.viewnetcam.com
intitle:”Toshiba Network Camera” user login
intitle:”netcam live image”
intitle:”i-Catcher Console – Web Monitor”
Kamis, 10 Desember 2009
KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA
KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA I BATAS WILAYAH Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta merupakan ibukota dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang berada ditengah-tengah provinsi menyebabkan daerah ini merupakan daerah yang strategis untuk pemerintahan. Kota Yogyakarta dikelilingi oleh kabupaten-kabupaten yang mengelilinginya. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kulon Progo yang tertletak disebelah barat kota, Kabupaten Bantul terletak disebelah selatan dan barat daya dari Kota, Kabupaten SLeman yang terletak disebelah utra, barat, maupun timur, sedangkan KAbupaten Gunung Kidul terletak di sebelah timur.
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
II KEADAAN ALAM Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu : Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong Bagian tengah adalah Sungai Code Sebelah barat adalah Sungai Winongo
III LUAS WILAYAH Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²
IV TIPE TANAH Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)
Penduduk dan Tenaga Kerja
3.1. Penduduk
Berdasarkan hasil Hasil Proyeksi SUPAS 2005, tahun 2007 jumlah penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tercatat 3.434.534 jiwa, dengan persentase jumlah penduduk laki-laki 50,16 persen dan penduduk perempuan 49,84 persen. Menurut daerah, persentase penduduk kota mencapai 60,57 persen dan penduduk desa mencapai 39,31 persen (Susenas 2007). Pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,01 persen relatif lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun
sebelumnya. Kota Yogyakarta memiliki angka pertumbuhan di atas angka provinsi, masing-masing sebesar 1,32 persen. Dengan luas wilayah 3.185,80 km2,
kepadatan penduduk di D.I. Yogyakarta tercatat 1.079 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 13.881 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya sekitar 1 persen dari luas Provinsi DIY.
V Iklim Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam.
reference:BPS
Selasa, 08 Desember 2009
Pengertian Penelitian Kualitatif (sekilas)
GIVE ME NOVACAINE (Green Day)
GIVE ME NOVACAINE (Green Day) [AL#13] intro: A F#m Bm E A F#m Take away the sensation inside Bm E bittersweet migraine in my head A F#m It's like a throbbing toothache of the mind Bm E I can't take this feeling any more D5 A5 Drain the pressure from the swelling D5 A5 this sensation's overwhelming D5 Give me a long kiss goodnight F#m5 and everything will be alright B5 E2 Tell me that I won't feel a thing A F#m Bm E Give me novacaine Out of body and out of mind kiss the demonds out of my dreams I get the funny feeling and that's alright Jimmy says it's better than here Drain the pressure from the swelling this sensation's overwhelming Give me a long kiss goodnight and everything will be alright Tell me Jimmy I won't feel a thing Give me novacaine A 003330 F#m 244000 Bm 224432 E 022100 D5 X577XX A5 577XXX F#m5 244XXX B5 X244XX E2 X799XX
Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung
Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...
Populer, Sist/Broo
-
Sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri. Tidak ada salahnya untuk mengucapkan maaf kepada semua sanak saudara, dan handai taulan. ...
-
Tugu Lawet Landmark Kebumen Ketika Saya masih di Kebumen mungkin tidak akan berpikir untuk membuat tulisan ini, tetapi ketika Saya be...
-
Uang merupakan alat tukar yang bisa dibawa kemana-mana. Tapi, kita kadang kesal karena uang yang kita bawa tidak rapi. Hal ini mengakibatkan...
-
Kabupaten Kebumen berada di Provinsi Jawa Tengah bagian selatan. Letaknya sangat strategis karena berada pada jalur lalulintas Pantai Sela...
-
Pontianak adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat. Letaknya berada dibagian barat Pulau Kalimantan. Kota Pontianak dibelah oleh Sungai K...
-
1. Hamvee MMWV Humvee sekilas, The HMMWV (High-Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle - atau juga disebut Humvee) adalah kendaraan multi...
-
Saya sebelumnya tidak ada rencana untuk pergi ke Jembangan Wisata Alam. Waktu itu siang hari sekitar pukul 10 WIB. Saya yang baru datang da...
-
translate yang tidak mengerti silakan gunakan google translate . pilih bahasa ngapak kebumen ke bahasa Indonesia ------------------------...
-
1. Video Optimization (SEO Optimization) Sebagai penerbit video online, berikut adalah beberapa trik tentang cara untuk mendapatka...
-
Andong/dokar/kereta atau yang lainnya telah menjadi alat transportasi bagi bagi rakyat Indonesia. Kendaraan tersebut anyak digunakan didaer...