Senin, 30 Desember 2019

Sumberdaya Manusia yang Fleksibel Terhadap Perubahan Jaman

Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. Eksistensi manusia menghilang secara alami ketika mereka menggunakan cara-cara lama yang monoton. Manusia perlu menyesuaikan dengan lingkungan yang setiap saat berubah. Kemampuan manusia beradaptasi dari perubahan jaman menjadi  modal untuk menjadi pemenang. Menurut Saya di era digital sekarang ini, sumberdaya manusia setidaknya perlu menyesuaikan dengan perkembangan jaman agar produktivitas meningkat, dan tidak hilang ditelan waktu. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; dan keproduktifan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam meningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Pada tahun 2045 menjadi momen psikologis bagi siapa saja pemimpin Indonesia, dengan peringatan seratus tahun kemerdekaan. Apakah ketika itu ada perubahan nyata bagi bangsa dan negara sesuai dengan tujuan Negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 ?. Untuk mewujudkan hal ini tidak semudah membalik telapak tangan karena perubahan  dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya akhir-akhir ini berlangsung begitu cepat dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Perubahan tersebut memiliki kaitan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang berfokus pada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Perkembangan TIK membawa perubahan besar bagi perilaku masyarakat. Contohnya adalah perkembangan aplikasi menghasilkan perkerjaan baru yang tidak ada sebelumnya misalnya driver ojek online menjamur bak cendawan dimusim hujan. Dengan berbagai layanan seperti antar-jemput manusia yang memudahkan orang berpindah dengan cara menekan tombol pemesanan pada aplikasi. Orang tidak lagi pusing mencari tempat makan karena tinggal melihat aplikasi jenis-jenis makanan yang terlihat lezat. Kemudahan-kemudahan lain antara lain dalam pengantaran barang, pembelian jasa tertentu, pembayaran, dan lain sebagainya. Dengan cepat orang mengetahui review kualitas jasa pelayanan dari para pengguna yang lain, sehingga masyarakat mudah mendapat barang bagus dan kompetitif. Hal ini akan mengeliminasi barang dan jasa dengan kualitas kurang baik, dan menjadi bahan evaluasi tersendiri dari para produsen.  Hal ini mendorong inovasi dan kualitas meningkat dengan sendirinya.

Dibalik kemudahan itu, ada sisi lain dari berkembang nya TIK  bagi Bangsa Indonesia. Ketika tidak siap dalam menghadapi perubahan, masyarakat memiliki potensi risiko yang dapat mengancam keutuhan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya  ruang publik dalam sosial media ketika momen Pemilihan Umum tahun 2019 mengalami guncangan karena dikuasai oleh dua kubu calon yang saling berkontestasi. Berbagai macam isi video maupun tulisan bernada SARA (Suku, Agama, dan Ras) mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dengan kata lain masyarakat ketika Pemilihan Umum 2019  begitu produktif, akan tetapi dalam hal negatif seperti membuat berita hoax, saling caci maki, menebarkan kebencian dan lain sebagainya. Hal ini menurut saya sebagai ancaman  dalam memajukan bangsa sebagai akibat dari penguasaan ruang publik oleh pihak-pihak yang kurang dapat beradaptasi terhadap perubahan besar ini. Ketika diatur secara baik, teknologi komunikasi dan informasi dapat memberi dampak positif karena mampu meningkatkan produktivitas. Sebaliknya, ketika tidak ada aturan dalam penerapan teknologi komunikasi dan informasi, semua orang bebas menggunakan tanpa rasa tanggung jawab dapat menghancurkan masyarakat itu sendiri. 

Sebelum era TIK berkembang, suasana pemilu tidak ada saling hina dan caci maki dalam ruang publik semasif sekarang. Perubahan besar hubungan antar manusia menjadi ancaman jika penguasaan teknologi dimiliki orang tidak bertanggung jawab. Sekarang ini banyak pihak dapat menikmamti kemajuan TIK dari kota hingga pelosok, dan kelas sosial atas hingga bawah. Semua memiliki suara sama ketika menggunakan TIK. Misalnya dalam Twitter, trending topik ditentukan oleh pembicaraan yang dilakukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, bukan akun yang dimiliki oleh si kaya-miskin, muda-tua, pria-wanita, dan lain sebagainya. Siapa saja mempunyai potensi yang sama ketika melakukan aktivitas lewat TIK. Ketika hal ini dilakukan dengan maksud menebar kebaikan maka akan menjadi modal bagi bangsa membangun lewat TIK. Akan tetapi ketika orang-orang yang tidak bertanggung jawab menguasai ruang digital dengan maksud yang tidak baik maka akan berdampak buruk pada perkembangan masyarakat.

Saya  percaya bahwa di Indonesia masih banyak orang baik yang menggunakan TIK untuk kemaslahatan bersama. Akan tetapi masih diakui bahwa masih ada oknum yang memanfaatkan TIK untuk meraih keuntungan pribadi dengan merugikan kepentingan yang lebih besar. Potensi hal yang positif mestinya terus ditingkatkan karena ini merupakan modal bagi bangsa ini dalam membangun. Nilai valuasi ekonomi dari bidang TIK sangat besar. Lihat saja perusahaan Google, Facebook, Aple, Microsoft, dan sejenis lainya sebagai salah satu perusahaan besar di dunia. Sudah saatnya kini Indonesia lebih produktif dengan mengikuti perkembangan atas dunia TIK. Indonesia memiliki potensi besar. Selain karena jumlah penduduknya, sekarang ini memiliki bonus demografi dimana jumlah anak muda lebih banyak dari orang tua. Energi muda merupakan penggerak ekonomi Indonesia dimasa yang akan datang. Anak muda indentik dengan teknologi. Saya yakin, pemuda Indonesia telah banyak mendapatkan pengetahuan di bidang TIK. Lihat saja Nadiem Makarim pendiri Gojek, Belva Devara dengan Ruang Guru, dan lain sebagainya merupakan sosok anak muda yang dapat dijadikan gambaran kekuatan anak muda Indonesia dalam bidang TIK. Mereka menjadi inspirasi untuk pemuda Indonesia lainnya sehingga berpotensi menghasilkan entrepreneur-entrepeneur bidang TIK lebih banyak lagi.

Dalam era sekarang ini, kepekaan menghadapi perubahan jaman  merupakan tuntutan yang harus dipenuhi bagi mereka yang ingin bertahan . Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. ketika hanya menggunakan cara  monoton padahal jaman sudah berubah dapat dipastikan tidak dapat bertahan lama. Inovasi memainkan peran penting karena ia menjadi sumber dalam bertahan dari segala macam perubahan. Pemenang kompetisi adalah mereka yang mengikuti perubahan mengikuti alur perkembangan jaman. Waktu akan menggilas pihak yang melawan arus perubahan jaman. Sudah saatnya bangsa ini merubah bekerja secara monoton menjadi berkerja fleksibel mengikuti perkembangan jaman, agar sumberdaya manusia menjadi  kreatif bukan individu yang kaku.

Dua hal penting dalam pengembangan sumberdaya manusia di Indonesia pada era sekarang ini menurut Saya adalah penguasaan teknologi dan pengembangan karakter bangsa. Keduanya harus berjalan beriringan, dan tidak boleh salahsatunya hilang. Pendidikan berkualitas menjadi sumber dalam penguasaan teknologi.Pendidikan juga menopang maju tidaknya generasi-generasi bangsa dimasa depan. Karakter bangsa merupakan faktor pembeda antara Bangsa Indonesia dengan bangsa lain didunia. Pengamalan Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan karakter asli bangsa ini. Akan tetapi tantangan dari penerapan kedua hal tersebut adalah kesenjangan yang masih terjadi di Indonesia karena karakter geografis dengan sebagian besar berupa laut dan ribuan pulau. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua elemen bangsa, salah satunya adalah Kadin Indonesia.

Meningkatkan produktivitas adalah isu global. Dimana setiap negara memaksimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki untuk kemajuan masyarakatnya. Siapa yang dapat berlari kencang maka dialah sebagai pemenangnya. Mereka semua kini sedang berlari untuk mengejar bagian keuntungan, dimana kesempatan itu ada pada semua pihak. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Di era digital sekarang ini memaksimalkan sumberdaya manusia adalah dengan cara beradaptasi dengan perubahan pesat yaitu transformasi dunia teknologi informasi dan komunikasi. Kita harus bersahabat dengan perubahan, karena yang abadi adalah perubahan itu sendiri.

Sabtu, 21 Desember 2019

Perilaku Mahasiswa di Perpustakaan

Beberapa bulan ini saya menjadi salah satu pengunjung setia perpustakaan. Setiap hari datang pada pagi hari dan pulang kadang sampai jam tujuh malam. Hal ini Saya lakukan untuk cepat-cepat menyelesaikan tesis. Ketika diperpustakaan saya juga mengamati pengunjung yang datang kesini. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa bermacam-macam.

Tiap hari deretan kursi di lantai empat dari salah satu perpustakaan dipenuhi oleh pengunjung. Mereka memiliki kesibukan masing-masing. Jika diperhatikan ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di perpustakaan ini.

1. Mengerjakan tugas kuliah. Hal ini sangat wajar karena perpustakaan kondisinya sangat representatif bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas. Perpustakaan banyak dipenuhi mahasiswa ketika ada mid semester dan ujian akhir semester.

2. Membuat jurnal. Mahasiswa S2 dan S3 di sini di berikan kemwajiban untuk membuat publikasi jurnal. Akan tetapi tidak semua S2 diwajibkan untuk membuat publikasi jurnal, hanya jurusan terntentu yang mewajibkan untuk membuat jurnal. Sedangkan S3 sudah ada kewajiban untuk membuat publikasi jurnal nasional dan internasional.

3. Kerja kelompok. Beberapa orang yang saya temui mereka sedang mengerjakan kegiatan dengan teman-temannya. Misalnya mengerjakan kegiatan amal, kegiatan seminar, aksi bersama, dan lain sebagainya.

4. Mengerjakan sktipsi/tesis. Fasilitas jurnal yang dapat diakses dengan mudah menjadi sumber pustaka yang sangat besar. Akses jurnal tertentu hanya dapat di peroleh ketika berada di perpustakaan. Hal ini akan memudahkan mahasiswa memperoleh sumber pustaka yang baik.

5. Nonton Youtube. Fasilitas internet di perpustakaan dengan kualitas baik mendorong mahasiswa menonton youtube secara gampang. Mahasiswa S1 biasanya yang gabut mengandalkan youtube untuk menghilangkan suasana yang monoton. Dengan menyetel video di Youtube seolah sudah mewakili untuk terbebas dari kebosanan.

6. Pacaran. Bagaimanapun juga mahasiswa merupakan individu yang jiwanya sedang bergejolak temasuk dalam urusan percintaan. Akan tetapi sangat disayangkan, mereka memanfaatkan perpustakaan. Menurut saya ini adalah bentuk penyimpangan karena perpustakaan yang seharusnya untuk mencari ilmu malah dissalahgunakan untuk pacaran.


Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas

Suasana di perpustakaan


Gedung perpustakaan 

Mengerjakan tugas

And the Memories Bring Back (Mengenang Almarhum Mbah)

Pernah dulu ketika kecil, Saya diajak Mbah pergi kesawah untuk memetik buah timun. Jarak dari rumah mbah ke kebun sekitar satu kilo, untuk menuju kesana, kami dengan berjalan kaki. Walaupun sudah berumur, langkah Mbah masih panjang yang menandakan bahwa Mbah adalah orang cekatan. Cara berjalannya begitu cepat sampai membuat saya yang waktu itu sekitar masih duduk di bangku MI kesulitan mengimbangi langkah Mbah. Selain itu, Mbah merupakan petani bertangan dingin. Mbah dapat mengerjakan pekerjaan disawah sendiri mulai dari mencangkul sampai memanen, dan itu semua dapat menghasilkan panen  lumayan bagus. Cuma karena keterbatasan waktu, Mbah banyak meminta tolong tetangga untuk membantunya di sawah. Hal ini karena tidak mungkin untuk dilakukan seorang diri untuk mengurus sawah.

Menurut Saya, semangatnya pergi kesawah tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia adalah sosok petani ulet. Beliau begitu menjiwai sebagai seorang petani dimana kalau tidak pergi ke sawah dalam beberapa hari maka akan merasakan kebosanan yang luar biasa. Karena seringnya di sawah hingga membuat Saya jarang ketemu Mbah ketika mengunjungi rumah beliau. Seseorang yang sudah menjiwai dengan pekerjaannya akan berdampak baik pada hasil, misalnya Mbah mampu meningkatkan hasil panen padi dan palawija. Karena dedikasi dan semangatnya, Mbah mengubah nasibnya dari yang dulu adalah petani gurem menjadi petani berhasil di desa. Sekitar satu tahun terakhir ini Mbah tidak mengerjakan pekerjaan di sawah karena usianya. Beberapa faktor yang menjadikan Mbah berhenti yaitu karena sudah dilarang oleh anak cucunya. Beberapa kali Mbah terjatuh di pematang sawah karena merasa pusing. Ia sering bolak-balik Puskesmas karena terluka terjatuh, bahkan pernah terjatuh hingga tidak bisa berjalan. Mungkin hal ini karena umur yang sudah mulai menua yakni mendekati 90 tahun. 

Sepeda ontel menjadi kendaraan favoritnya. Saya teringat dulu ketika kelas tiga MI, diajak Mbah untuk tidur di rumahnya, diiming-imingi jika di rumah Mbah ada saudara yang bisa dijadikan saya teman, padahal sebenarnya tidak ada..hehe. Karena Beliau tahu bahwa kalau tidak di begitukan, Saya tidak akan ikut. Mungkin itu cara Mbah agar cucunya dapat tidur di rumahnya. Dengan menggunakan sepeda ontel saya dibonceng dengan menempuh jarak empat kilo meter. Diperjalanan, Saya merasakan kebahagiaan Mbah. Entah karena berhasil mengajak Saya sebagai cucu pergi ke rumahnya atau entah karena sesuatu hal. Dalam perjalanan ternyata Mbah menghibur dengan caranya sendiri yaitu  bersholawat. Bersholawat mungkin menjadikan hati Beliau menjadi bahagia dan melupakan jika sedang megayuh sepeda dengan berat. Momen lain  mbah naik sepeda yaitu ketika hari sabtu, Mbah sering mampir kerumah dengan menggunakan sepeda. Tujuan utamanya adalah mengikuti pengajian di Masjid di sebelah barat Alun-alun Kutowinangun. Beliau menyempatkan mampir hanya untuk sekedar minum teh, sembari bersilaturahim dengan anak cucu.

Mbah itu orangnya sangat peduli dengan anak cucunya. Setiap kali saya mengunjungi rumahnya, Beliau selalu meminta saya sebelum pulang untuk makan dulu. Cara seperti ini rupanya menjadi salahsatu nilai kearifan yang dimiliki oleh Mbah. Ketika saya menolak karena alasan masih kenyang, Beliau berkata, "sedikit aja gak papa yang penting sudah mencicipi nasinya milik Mbah". Orang desa tidak akan membiarkan tamunya pulang sebelum makan. Belum pernah rasanya saya ketika berkunjung tidak makan, walaupun dengan alasan apapun, misalnya saya sudah berkata "saya sudah makan". Selalu ada cara untuk mengajak tamunya makan. Kadang Mbah meminta salah seorang cucunya yang tinggal bersamanya memasakan sesuatu jika di meja makan lauknya kurang. Atau mencarikan lauk di warung agar makanan yang dihidangkan layak dinikmati. Saya sebenarnya tidak menuntut lauk yang serba wahh, nasi dan tempe saja sudah cukup bagi Saya. Akan tetapi Mbah lain, Beliau tidak ingin seadanya untuk anak cucunya.

Selama hidup, Mbah merupakan sosok yang ramah, dan cinta kepada keluarga. Menurut Saya harus menjadi contoh bagi anak muda. Pengorbanannya untuk membesarkan putra-putrinya menurut saya tergolong berhasil. Dapat dibayangkan ketika dulu membesarkan ibu, bude, paman, dan bibi dalam suasana yang penuh keprihatinan. Mbah bukanlah sosok orang kaya dikampungnya. Ia adalah manusia biasa yang bersahaja. Akan tetapi cita-citanya sangat luhur, bahkan melampaui status nya. Mbah pernah bilang kepada saya "Jangan sampai anak cucu ku seperti saya, harus lebih dari saya". Dari kata tersebut dapat dirasakan bahwa, Mbah adalah sosok pejuang sejati terutama buat keluarganya. Ia rela membanting tulang mencari nafkah agar anak cucucnya menjadi orang-orang yang serba kecukupan, bukan seperti dia. Cukup buat Saya saja, kata Mbah. 

Namun pada waktu pagi tanggal 26 November 2019 semua berubah setelah saudara yang tinggal bersama Mbah mengabarkan lewat telpon kalau Mbah sudah tidak ada. Tanggal itu merupakan langkah terakhir mbah tinggal di dunia. Tidak dapat disangka-sangka, karena tidak ada tanda-tanda yang mengarah Mbah akan dipanggil Allah SWT. Tapi Tuhan memiliki rencana lain yang tidak diketahui siapapun. Manusia hanya bisa pasrah menerimanya. Seketika itu suasana berubah bagaikan awan yang tiba-tiba menutupi langit  cerah. Lantas, Saya mengabarkan kabar tersebut ke saudara-saudara yang belum dijangkau oleh saudara yang lain lewat grup WhatsApp. Sekarang saya tidak dapat lagi mendengar suara mbah yang dulu setiap saya datang selalu menyuruh saya menyantap makanan dimeja, atau menyuruh cucu yang lain membuatkan saya segelas teh yang manis. Selamat jalan Mbah.

Masih banyak kenangan bersama Mbah yang tidak cukup ditulisakan dalam ruang ini. Sekarang Mbah sudah dipangggil yang kuasa. Itulahlah yang terbaik buat Almarhum, karena selama kurang lebih setahun ini mengalami sakit stroke. Sekarang fisiknya sudah tidak ada lagi. Hanya kenangan yang dapat di munculkan kembali lewat mengingat masa lalu. Selamat jalan Mbah semoga Engkau Diterima amal ibadah, dan khusnul khotimah. AAmiin

Mbah dan Danish, 3 Juli 2016


Hanya doa yang bisa dipanjatkan

Para pelayat


Penyolatan jenazah Mbah

Anak cucu berkumpul pada acara doa


Acara doa

Minggu, 15 Desember 2019

Ikut Turnamen Internal

Masih dalam euforia Seagames di Filipina, suasana di UKM Badminton tidak kalah panasnya. Dengan tujuan untuk silaturahmi, diadakanlah turnamen yang hanya diikuti oleh intenal anggota saja. Pada tanggal 7 Desember acara tersebut berhasil dengan sukses digelar, dan diikuti sekitar 30 orang anggota. Pertandingannya hanya di gelar ganda dan bisa campuran, keduanya itu tidak dipisah. Bisa jadi berdasar undian anggota pria bisa berpasangan dengan anggota wanita, atau sebaliknya. Penentuan pasangan dilakukan dengan undian, jadi tidak ada paksaan untuk memilih dengan si A atau si B.

Keberuntungan peserta yang ikut turnamen ditentukan oleh dengan siapa dia berpasangan. Ketika mendapatkan undian dengan anggota yang bagus mainnya maka anggota tersebut ada kemungkinan untuk menjadi juara. Pun sebaliknya, ketika ada anggota yang mendapatkan undian dengan anggota lainnya yang mainnya kurang bagus maka resikonya dalam babak pertandingan akan kesulitan untuk memenangkan pertandingan.

Perlu diulangi lagi bahwa tujuan awal dari kegiatan ini untuk memenangkan pertandingan sehingga seolah yang juara adalah segalanya, bukan. Tujuannya awalnya adalah ingin menjalin silaturahim dengan sesama anggota. Walaupun sudah terdaftar sebagai anggota, akan tetapi kadang ketika latihan tidak nampak. Mungkin karena kesibukan dengan kegiatan di luar olahraga. Sesama anggota sudah pernah bertemu di luar, misalnya dikampus, akan tetapi karena belum saling mengenal kemungkinananya adalah tidak tahu kalau orang yang kita temui adalah sesama anggota UKM. Kegitan ini adalah ingin mengumpulkan kekuatan UKM yang terpencar-pencar.

Permainan dilakukan secara santai tidak ada tekanan untuk menampilkan kekuatan untuk harus menang yang kadang membuat permainan tidak fair. Semua peserta taat pada keputusan wasit. Bahkan ketika saya menjadi wasit, karena kurang konsentrasi menjadi lupa apakah bola dari salah satu peserta masuk atau tidak alias tidak jelas. Dengan asal memutuskan dengan seadanya pihak yang saya rugikan tidak melakukan protes, semua menerima sesuai dengan keputusan wasit. Hal ini menggambarkan bahwa pertandingan dilakukan dengan cara dan suasana kekeluargaan. Badminton merupakan salahsatu olahraga yang memiliki konflik kecil, tidak seperti sepakbola, dimana ketika ada salah satu pihak yang tidak menerima keputusan wasit, potensi untuk menjadi konflik lebih besar.

Mungkin tidak ada salahnya untuk menampilkan foto-foto dalam kegiatan ini. Foto ini tidak bermaksud membanggakan diri dengan raihan yang saya capai. Saya mendapatkan ini karena teman main saya yang lebih bagus mainnya, dan lawannya mungkin lagi kurang fit mainnya, sehingga pada hari tersebut menjadi keberuntungan saya bersama dengan pasangan saya.

Turnamen Badminton

Turnamen badminton

Alhamdulillah ada hasil

Pemain badminton poto bersama. Walaupun tidak semua ikut karena ada sebagian yang sudah pulang









Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo