Selasa, 30 April 2019

Keindahan yang Haqiqi


Beberapa bulan ini, ada bunga yang tumbuh dibelakang rumah. Keindahan bunga ini tidak ada yang menikmati. Kok bisa, ya iyalah wong di tinggal di Jogja. Sesuatu yang indah itu yaitu ketika tersimpan didalam ruang dan hanya moment tertentu kita dapat melihatnya. Sesuatu yang tersimpan akan membuat orang penasaran. Hal ini dapat dibuktikan misalnya saja ketika melihat motor atau mobil yang sudah banyak dimiliki orang, maka jika kita melihat di jalanan akan terasa bosan kok hanya melihat yang itu-itu saja. Berbeda jika mobil atau motor jarang dimiliki orang, maka ketika melihat akan terasa bagus.

Gambaran tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan mengenai keindahan bunga yang hanya dapat dilihat satu bulan sekali ini. Keindahannya begitu natural. Tidak cepet bosen, karena hanya moment tertentu Saya dapat melihatnya, tidak setiap hari. 




Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry



Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry


Senin, 08 April 2019

Wisata Cahaya-Gelap

Wisata yang berkaitan dengan kegelapan merupakan atraksi yang menarik bagi turis. Kalau dicari tahu kenapa orang suka dengan wisata sunset salah satunya adalah karena Ia unik. Di beberapa tempat yang menjadi ikon untuk wisata sunset biasanya terkait dengan pemandangan yang indah. Misalnya sunset di tempat tertentu memiliki keunikan yang berbeda-beda. orang akan lebih berkesan ketika menyaksikan sunset di pantai, atau di pegunungan, daripada di sekitar perumahan biasa.

Ketertarikan orang dengan sinar yang akan tenggelam karena dinilai eksotis dan hanya dalam waktu terbatas. Bisa dibayangkan bahwa antara sebelum matahari tenggelam di bagian sisi matahari akan ada yang namanya mega. Dengan warna ke merah-merahan, mata seseorang akan melihat sisi natural yang dibatasi dengan waktu. Waktu tersebut adalah bermakna karena temponya tidak lama. Bisa dibayangkan bahwa jika warna ketika siang hari jingga maka seseorang tidak akan tertarik dengan warna jingga di sore hari. Matahari adalah sebagai bumbu yang memberikan kesan pelengkap agar suasana menjadi berbeda. Sumber cahaya tersebut mampu mengatur perubahan keindahan. Ketika matahari terik akan berbeda dengan ketika matahari akan tenggelam. Permainan intensitas cahaya akan berkesan pada orang-orang tertentu. Setiap orang memiliki kesan yang berbeda-beda.

Perpaduan antara cahaya dan gelap menghasilkan sisi romantis. Masa yang dibutuhkan tidak tertalu panjang, atau terbatas. Masa ini dapat dinikmati tatkala tidak terlalu banyak halangan. Awan mendung yang tebal dapat memengaruhi kenikmatan tersebut. Awan bukan berarti buruk, ketika terdapat awan dalam jumlah yang pas maka suasana akan menakjubkan. Begitu juga jika langit bersih seratus persen, pemandangan akan kurang berkesan dramatis. Keseimbangan antara awan dengan intensitas cahaya menjadi faktor penentu dalam menikmati suasana sore



Selasa, 29 Januari 2019

Paradoks Ngikutin Outbound di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Jogja

Pada suatu ketika mengadakan perjalanan ke Pantai Jungwok di Kabupaten Gunung Kidul menghasilkan kenangan yang tidak terlupakan. Memori itu salah satunya berasal dari kegiatan foto on location yang menawan. Waktu itu sekitar pukul enam pagi yang masih anget-angetnya matahari terbit dari ufuk timur, pemandangannya mampu menyilaukan mata bagi yang melihatnya.

Waktu itu kan saya bareng rombongan dari teman-teman kampus melakukan kegiatan outbound. Kita menginap di pantai dengan membuat tenda untuk tidur. Pada waktu paginya saya dan teman-teman lainnya sebenarnya di instruksikan untuk melakukan olahraga pagi, akan tetapi ternyata himbauan tersebut tidak di ikuti. Malahan nih ya Gaes, pada poto-poto sendiri-sendiri. Ya sudahlah rencana dari panitia tidak sesuai dengan rencana. Rencana saya datang kesini sih pertama jelas silaturahim dengan teman-teman lainnya, yang kedua sih simpel yaitu pingin jalan-jalan nyari spot buat photo. Kadang ya Gaes, ternyata hati orang siapa tahu. Misalnya nih ya gaes, dalam rombongan ada 100 orang yang sedang mengikuti outbound, bisa jadi yang sepuluh orang dari jumlah tersebut memiliki niat yang menyimpang dari rombongannya. Ya nggak papa sih ya Gaes, namanya orang memiliki jalan pikirannya sendiri-sendiri yang pada akhirnya sikapnya juga turut berbeda. Saya lebih fokus untuk mencari pengalamannya sesuai dengan niat saya. Sebelumnya mohon maaf buat panitianya karena saya kurang fokus untuk ikut outbound.

Memang seperti ini Gaes, kadang ada orang yang hobinya moto sana-sini. Ada yang seneng moto pemandangan yang masih baru, ada juga yang seneng moto-moto orang. Nah gini Gaes, ceritanya aye mau ceritain terutama bagi Gaes-gaes semua yang demen sama moto pemandangan untuk mendapatkan poto yang kece supaya kayak Instagram influencer yang keren-keren itu dah pokoknya terutama pas Gaes-gaes semua lagi ikut suatu kegiatan. Ada beberapa tips bagi Gaes-gaes semua yang melakukan kegiatan sama dengan saya, dan kebetulan niatnya juga sama dengan saya. Kok saya maksa banget ya sama Gaes-gaes supaya sama😎😎😎😎😎😎😎.

Tips pertama adalah sehabis subuh jangan tidur lagi. Jalan-jalan saja di sekitar tenda sambil menghirup dinginnya udara di pagi hari. Jangan lupa untuk memakai jaket, karena biasanya suhu udara masih dingin. Kecuali kalau memang lagi nyari udara yang dingin ya nggak usah pakai jaket, atau bisa jadi malah lepas baju sekalian 😅😆😆😆😆 .

Tips kedua adalah selalu siapkan kamera setiap saat. Sehabis subuhan biasanya orang juga ke belakang, atau kalau yang dapat di tahan ya mending ditahan dulu daripada nanti tidak dapat momen yang bagus. Kan malah rugi, sudah jauh-jauh malah kehilangan momen. Makanya agar tidak kehilangan momen walaupun sudah kebelet ke belakang baik untuk buang air kecil atau air besar bawa tuh karmeranya. Eits ada yang penting, jangan sampai pas lagi didalam WC di hidupin tu kamera, entar kalau sempat moto di dalam situ jadi turun nilai kameranya, karena melakukan pengalaman memoto yang menjijikan 😆😆😆😆.

Tips yang ketiga adalah fokus dengan apa yang mau cari. Gaes, biasanya nih kan kalau ke pantai itu berombong-rombongan ya. Dan ketika sudah ngumpul bareng biasanya ada saja orang-orang yang minta potoin, kurang lebih gitu ya Gaes. Tapi nggak apa-apa, pertama-tama bisa di poto dulu itu orang yang minta di ptotoin. Terus kalau sudah dilaksanakan pemotretan hasil rekues teman itu, diem-diem aja ke luar rombongan untuk mencari pemandangan yang kece. Kok kelihatannya introvert banget ya Gaes keluar dari rombongan. Ya nggak papa gaes, itu namanya sedang belajar menjadi tukang poto propesional. Tahu nggak Gaes,  biasanya orang-orang yang propesional itu egonya gede ketimbang solidaritas dengan orang lain. Nah sekali-kali aja ya gaes untuk jadi introvert ya pas moto-moto itu, dan ingat jangan sampai keterusan introvertnya ntar kagak punya teman, ehh punya temen sih tapi di sosial media 😅😆😅😆😆.

Semoga tips ini sangat berfaedah banget ya Gaes.



Salah satu sudut di Pantai Jungwok Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Cerita Seorang Petani Lebah Trigona spp di Lombok

Suatu hari pernah melakukan perjalanan ke salah satu desa di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam perjalanan tersebut,Saya menjumpai beberapa orang yang mengusahakan madu trigona. Dalam diskusi tersebut, Bapak yang kami temui baru beberapa tahun memelihara lebah trigona akan tetapi keuntungan pertahun telah mencapai puluhan juta.

Bapak yang memakai baju orange tersebut memiliki pekerjaan utama sebagai guru PNS di salah satu SD di Kecamatan Gangga. Aktivitas utama setiap hari antara pukul tujuh hingga satu siang mengajar di sekolahnya. Aktivitas tersebut sudah dijalani puluhan tahun hingga sekarang ini. Rutinitas yang dijalani menurut Beliau terasa membosankan karena memiliki waktu luang. Untuk mengisi waktu luang tersebut, Bapak ini iseng-iseng belajar bagaimana membudidayakan lebah trigona.

Sejak Tahun 2012, Bapak ini memulai usaha dengan modal belajar dari orang-orang disekitar. Seiring dengan berjalannya waktu, Bapak ini terus  belajar baik bertanya kepada orang lain, mencari informasi di internet, ataupun melakukan eksperimen secara pribadi untuk menemukan cara membudidayakan lebah trigona yang cocok untuk Beliau. 

Berbagai macam kegagalan telah dialami, mulai dari lebah yang kabur, hingga lebah yang kurang produktif. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan tersebut lambat laun dapat diatasi secara baik. Untuk saat ini, Beliau masih mengaku terus belajar dalam budidaya lebah trigona spp. Belajar adalah wajib untuk orang yang ingin ahli dalam budidaya lebah ini.

Sewaktu kami ke sana, Bapak ini mengaku memiliki sarang lebah trigona spp sekitar 700 setup. Dari pengakuan Bapak tersebut keuntungan yang didapat setiap tahun adalah berkisar Rp. 30.000.000,00. Padahal bapak tersebut mengaku bahwa budidaya lebah trigona dilakukan semata karena iseng memanfaatkan waktu luang selepas mengajar di SD. Pemanenan dilakukan hampir setiap hari karena untuk memanen satu buah setup kadang memerlukan waktu sekitara seperempat jam. Dalam satu setup dapat menghasilkan madu satu kilo dalam waktu satu tahun.

Menurut Beliau, untuk perawatan cukup sangat mudah. Pemilik setup hanya tinggal memastikan kebersihan kandang terutama dari serangga pemangsa lebah trigona. Hewan-hewan yang biasa mengganggu lebah trigona antara lain cicak, laba-laba, tokek, dan semut. Lebah tidak perlu di beri makan, karena alam sudah menyediakan seperti dari bunga, nektar, dan getah-getahan. Tidak seperti jika kita beternak ayam atau kambing yang harus disediakan oleh pemiliknya setiap saat.

Dalam menjalani budidaya lebah Trigona spp diperlukan keuletan, sabar, dan dinikmati prosesnya, sahut Bapak tersebut. Ketika sudah memutuskan untuk melakukan budidaya lebah, hati dan pikiran harus dalam keadaan senang dan ceria. Mengapa demikian, yaitu agar pembudidaya dapat mendapatkan cinta ketika menjalani rutinitas tersebut. Dengan mencintai pekerjaan maka sesuatunya akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Malahan jika dilandasi dengan rasa senang, mau bekerja seharian aja mungkin tidak terasa waktu yang dihabiskan. 




Kamis, 03 Januari 2019

Potret Perjuangan Penduduk Pinggiran Pantai di Gunung Kidul

Ini adalah salah satu gambaran di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Yogyakarta. Disini setiap hari penduduk sekitar menggantungkan hidupnya dari hasil pantai. Pantai merupakan ladang untuk mencari rejeki bagi sebagian warga di Gunung Kidul. Dari pantai inilah petani di sini mendapatkan udang, ikan, kepiting, dan kerang-kerangan yang nantinya dijual kepada masyarakat diluar daerah. 

Betapa giatnya orang bekerja untuk mendapatkan udang, ikan, kerang, dan apa saja yang dapat di konsumsi atau di jual. Saya berusaha mengabadikan moment ketika nelayan mencari nafkah dari pantai.  Mereka tidak kenal lelah mencari nafkah untuk keluarga yang sedang menunggu di rumah. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga menjadi motivasi mereka dalam bekerja. Mereka tidak memperdulikan ancaman dan bahaya ketika bekerja. Pemandangan di poto dapat menggambarkan betapa ganasnya alam di Gunung Kidul. Masyarakat harus naik keatas bukit yang berupa karang  yang tentu jika terkena kulit akan luka. Jika berpikir takut dengan bahaya, Mereka tidak akan membawa nafkah pulang kerumah. Siang, pagi, dan sore adalah waktunya mengeluarkan peluh. Harapan tersebut beriringan  seiring menetesnya keringat yang keluar dari kulit ari mereka. Agar dimalam harinya, mereka dapat bermimpi indah diatas dipan sederhana yang kenikmatannya tidak ada bandingnya dengan apapun, sekalipun itu mobil Aphard.

Orang seperti di gambar ada dimana-mana, bukan hanya dipinggir pantai. Kita dapat melihat mereka dengan jelas  disekitar kita. setiap daerah memiliki potret yang berbeda-beda. Kita dapat melihatnya dengan berbagai macam bentuk. Perjuangan orang dalam bertahan hidup memiliki cerita menarik untuk diketahui.  Karena biasanya cerita seperti ini menimbulkan kisah-kisah heroik yang tidak kalah sensasi dengan cerita kepahlawanan konvensional. Sekaligus potret semacam ini akan selalu menjadi perenungan bagi kita semua yang lebih diberi kemudahan oleh Tuhan dengan rejeki yang jauh lebih mudah didapat. Jadikanlah hal semacam ini sebagai pelajaran hidup bagi siapa saja yang mau belajar akan arti syukur.





Foto ini diambil ketika family gathering LPDP. Dari namanya saja 'family" sudah menunjukan bahwa acara tersebut berasa ada suasana kekeluargaannya. Dari yang semula tidak kenal, dengan mengikuti acara tersebut maka akan berangsur untuk kenal. Dari yang tidak tahu, oh ternyata setelah mengikuti acara tersebut ternyata ada di A di Fakultas C. Ternyata dan ternyata. Acara tersebut diadakan di hari Sabtu dan Minggu dimana para mahasiswa tidak memiliki kesibukan kuliah. Untuk itu dengan niat tulus dan ingin memajukan persaudaraan diantara teman-teman awarde, maka acara tersebut berhasil dilaksanakan.

Rabu, 21 November 2018

Bermain-main dengan Oksigen

Sekarang adalah tanggal 22 November dimana perayaan hari pohon sedunia diadakan. Sudah saatnya kini kita kembali ke fitrah sebagai mahluk alam yang pasti membutuhkan udara yang cukup untuk bernapas. Dalam satu hari, kita tidak pernah menghitung berapa kita menarik napas dan mengeluarkannya lagi sehingga dari situ kita mendapatkan energi. Hasil makanan yang sudah dicerna kemudian dibakar dengan menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi sehingga kita dapat menggerakkan tangan, kaki, badan, kepala, dan organ-organ lain bergerak.

Jika kita tahu dan menghayati, sebenarnya peran oksigen sangat penting bagi kehidupan manusia. Kita tinggal bersyukur saja karena Tuhan sudah menciptakan zat untuk menghasilkan energi. Kemudian konstruksi tradisional kita tahu bahwa yang namanya energi itu hanya dihasilkan dari benda-benda seperti pertalite, solar, dan pertamax itu sangat keliru. Sebetulnya kalau kita renungkan lagi, sumber energi terbesar adalah oksigen itu sendiri.

Bayangkan jika tiba-tiba orang tidak dapat bernapas, satu menit saja lah, misalnya. Maka badan akan terasa pusing atau lemas. Bayangkan jika kita tidak dapat bernapas selama satu atau dua jam, maka sudah dapat dipastikan sudah tidak bernyawa lagi. Berbeda jika kita tidak makan atau minum. Tidak makan satu menit saja, tubuh kita masih baik saja. Kemudian tidak makan satu jam saja, tubuh kita juga masih baik-baik saja. Tidak makan dua jam, tubuh kita juga masih baik. Bahkan jika kita melakukan puasa sampai sepuluh atau duabelas jam, tubuh kita juga masih bertahan dengan baik. Begitu juga dengan minum, tubuh kita masih segar.

Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya makanan pada umumnya dan air minum yang kita konsumsi belum apa-apa jika dibandingkan dengan oksigen.

Lalu kita sibuk hanya dengan urusan mulut kita. Kita bela-bela untuk makan-makanan tertentu agar perut kita tidak lapar lagi. Atau kita menyibukkan diri dengan meminum dengan berbagai macam rasa dan varian minuman. Manusia sibuk menanam berbagai jenis tumbuhan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan mulut dan perut.

Sudahkah kita bela-bela agar hidung kita terus bernapas, bahkan kita bela agar mendapat oksigen dengan kualitas wahid.

Sudahkah kita berbuat adil kepada diri kita sendiri bahwa tidak cuma makanan dan minuman yang penting bagi tubuh kita, masih ada oksigen yang sangat super penting buat kita. 

Kita melupakan peran oksigen yang sangat penting. Bagaimanakah caranya agar oksigen menjadi fenomenal seperti artis-artis di dunia hiburan, sehingga orang-orang lebih peduli dan memikirkan keberadaan oksigen.

Jawaban dari oksigen agar menjadi fenomenal yaitu ketika kita sendiri merasakan sakit yang membutuhkan oksigen. Ketika hidung kita dipasang selang yang terhubung dengan gas O2. Ketika kita terbaring tidak berdaya dalam perawatan intensif, itulah saat kita merasakan betapa berharganya yang namanya oksigen.

Apakah kita akan menunggu sampai kita sakit terlebih dahulu untuk menyadarkan kita tentang oksigen yang sangat berharga, bahkan lebih berharga dari intan permata. Jangan! Jangan! terlalu berisiko jika harus seperti itu.

Jika kita berkunjung kesuatu tempat dan disana terdapat wifi gratis untuk internet dengan kecepatan 30 MBPS per orang, sudah dipastikan kita akan betah ditempat tersebut. Bahkan hari-hari berikutnya akan ada rencana lagi untuk mengunjungi tempat tersebut untuk mendapatkan kuota 30 MBPS. 30 MBPS jika untuk menonton youtube.com dengan resolusi HD itu bagaikan kita mengendarai di jalan tol yang lagi kosong menggunakan mobil Ferari atau mobil F1. 

Jika pohon tersebut mampu menghasilkan sinyal wifi maka sinyal wifi tersebut memiliki kecepatan yang tidak terhingga, mungkin 1 GBPS atau lebih dari itu, dan orang-orang akan berbondong untuk menanam pohon untuk menghasilkan sinyal wifi agar internetannya lancar.

Tetapi itu tidak akan terjadi, karena pada kenyataannya pohon tidak dapat menghasilkan sinyal wifi. Dan sudah dapat diprediksi bahwa kita tidak akan perduli dengan pohon, sampai ada penemuan bombastis yang menemukan sinyal wifi kecepatan 1 GBPS berasal dari pohon, baru kita akan menjadi gila untuk menanam dan merawat pohon. 

Semoga kita sadar bahwa yang dihasilkan pohon lebih berharga dari sinyal wifi manapun didunia.

Selamat Hari Pohon se dunia


Jogja, 22 November 2018

Yumantoko



Bunga Edelweis di atas Gunung Rinjani

Suasana di Segara Anak, Gunung Rinjani

Selasa, 18 September 2018

Pasar Tradisional dan Manfaatnya Untuk Rakyat Perdesaan

Pasar adalah tempat dimana orang dengan kepentingan menjual barang dan  membeli barang bertemu. Disini masyarakat dapat berinteraksi bertemu dengan orang-orang yang berasal dari wilayah sosial lain. Pasar memberi akses masyarakat mendapatkan barang dari orang lain dengan aturan-aturan yang sudah disepakati berdasar nilai tertentu.

Di pasar, ekonomi keluarga terutama yang ditopang dari pergadangan dapat tetap berjalan. Pentingnya pasar bagi warga desa memberi efek ekonomi mikro yang dicirikan dengan aktivitas sampingan yang tetap berjalan. Sebagai contoh, pedagang mendapatkan barang dari petani yang menanam berbagai macam sayur, dan buah. Sementara itu juga terdapat industri kecil yang memercayakan pasar untuk memasarkan produksi, seperti industri makanan kecil seperti kue-kue, dan lain sebagainya. Sementara itu pasar pula digunakan perusahaan besar untuk mendapatkan jatah kue pendapatan seperti pabrik mie instant yang dijual di sana, sabun, makanan ringan, aneka jenis plastik, dan lain sebagainya. Belum lagi ada tukang parkir yang memberikan jasa menjaga kendaraan pengunjung sehingga kendaraan aman ketika ditinggal belanja.

Itulah pentingnya pasar sebagai tempat untuk perputaran uang dengan cepat. Di suatu pasar tradisional, dalam waktu satu hari dapat memutarkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah. Angka tersebut untuk tingkat desa sudah begitu luar biasa, dimana dengan angka tersebut ribuan keluarga dapat tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bayangkan saja jika suatu saat pasar yang setiap hari memberi rejeki tiba-tiba berhenti beroperasi maka yang terjadi adalah masyarakat yang biasa menggantungkan pendapatan dari sana akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Untuk menghindari terjadinya pasar yang gagal (pasar tidak mampu beroperasi secara normal) merupakan komitmen dari pihak terkait sebagai upaya melindungi rakyat kecil yang biasa memanfaatkan pasar sebagai ruang untuk mengeruk pendapatan. Pikiran sederhananya adalah dengan terus membiarkan pasar agar tetap beroperasi. Caranya yaitu dengan menjaga keadaan fisik maupun non fisik tetap berdiri. Dari aspek fisik seperti bangunan pasar, akses jalan, fasilitas lapak pedagang, toilet, tempat parkir dan lain sebagainya. Untuk aspek non fisik antara lain lembaga pengelola pasar, persatuan pedagang, aturan dalam berdagang, keamanan, kenyamanan, dan lain sebagainya.

Ketika berjalan-jalan di Pasar Lawas, Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Saya melihat suasana pasar tradisional yang sedang melakukan aktivitas perdagangan. Ketika pagi hari pasar ramai dikunjungi pedagang dan pembeli. Jalan terlihat sesak karena jalan dan pasar tidak sebanding dengan manusia baik yang berdagang maupun yang membeli. Pedagang terlihat disudut-sudut pasar yang berbentuk lapak-lapak. Ada pedagang yang menggelar dagangannya di sudut jalan, dan bahkan emperan rumah penduduk. Sementara itu parkir kendaraan terlihat tidak mampu menampung seluruh pengunjung, hal ini terlihat dari sepeda motor yang di parkir memenuhi badan jalan. Kendaraan roda empat lebih yang membongkar muatan terlihat kesulitan mencari tempat karena sempitnya jalan di sekitar pasar. Untuk kedepannya menurut Saya perlu dilakukan penataan lagi agar pasar menjadi tempat yang ramah untuk ekonomi masyarakat perdesaan, dan tidak kalah dengan pasar modern.

Sudah saatnya pembangunan pasar tradisional menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Pasar harus terus berkembang agar masyarakatnya juga ikut berkembang. Semakin pasar berkembang maka perputaran uang disana juga menjadi lebih cepat dan akan semakin menggerakan ekonomi rakyat. Persebaran ekonomi diharapkan akan semakin merata. Produksi masyarakat dapat di jual di pasar-pasar tradisional yang mana juga menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru. Dengan harapan agar kemiskinan yang ada dapat di matikan dengan keterlibatan masyarakat dalam ekonomi mikro. Ekonomi rakyat inilah yang akan menjadi benteng terhadap gempuran kapitalis yang berusaha masuk ke desa-desa. Jangan biarkan masyarakat desa kalah bersaing dengan ekonomi modern. Untuk menjadi modern ada waktu khusus yang nanti pasti akan sampai dengan sendirinya jika prasyarat untuk maju terpenuhi. Diantaranya adalah masyarakat dapat berdaya dengan ekonomi mereka. Mereka mampu mandiri memiliki ciri yang dapat bersaing dengan dunia luar.

Pasar Baru/Anyar Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Suasana pagi hari di Pasar Lawas Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Suasana pagi hari di Pasar Lawas Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Suasana pagi hari di Pasar Lawas Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo