Kamis, 06 Januari 2022

Daya Saing Madu Kelulut





 Madu kelulut merupakan salah satu HHBK unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat karena memberi banyak manfaat untuk masyarakat. Para pihak telah memberi intervensi antara lain dengan pelatihan, insentif modal, penataan kawasan, industrialisasi, pemasaran, dan lain sebagainya. Namun hal itu kurang mendorong masyarakat untuk mengusahakan, terlihat dari stup (kotak lebah) bantuan banyak terbengkalai dan sikap apatis karena ragu dengan potensi ekonomi madu kelulut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keunggulan pengusahaan madu kelulut di Lombok dilihat dari sisi finansial. Penelitian dilakukan di dua kabupaten yaitu Lombok Barat dan Lombok Utara. Data primer diperoleh lewat wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Data selanjutnya diolah menggunakan Policy Analisis Matrix (PAM). Hasilnya menunjukkan bahwa madu kelulut dari Lombok memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Namun kebijakan pemerintah belum cukup banyak memengaruhi peningkatan pendapatan petani sehingga masih diperlukan usaha dari para pihak dalam mengintervensi pengusahaan agar menarik lebih banyak lagi masyarakat dalam membudidayakan lebah kelulut.




Kamis, 23 Desember 2021

Potensi Wisata di KHDTK Rarung



Pulau Lombok memiliki kekayaan alam yang begitu besar. Lombok merupakan alternative dalam pengembangan bali baru karena lokasinya yang dekat selain itu kekayaan alam dan budayanya. Namun dari sekian potensi yang ada belum sepenuhnya dikembangkan. Destinasi yang terkenal di Pulau Lombok antara lain Gili, Kuta, Senggigi, Gunung RInjani. Sebenarnya masih banyak destinasi lain yang layak dikembangkan terutama untuk wisata alam. Salah satu lokasi yang layak untuk dilihat yaitu KHDTK Rarung.


 

Sabtu, 15 Mei 2021

Hubungan Perhutanan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat

Hubungan Perhutanan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
oleh : Yumantoko



Kelestarian sumberdaya alam pada dasarnya digunakan sebagai pertahanan masyarakat setempat dari ancaman bencana yang dapat terjadi ketika lingkungan rusak.  Banyak ahli sepakat bahwa ketika manusia menjaga lingkungan dari kerusakan maka alam akan memberi kebaikan kepada isi dunia. Pada saat ini menjaga alam adalah kata yang mudah diucapkan akan tetapi sulit dilakukan karena pengelolaannya cenderung merusak dan lebih mengedepankan nilai-nilai ekonomi yang acapkali bertentangan dengan nilai sosial dan lingkungan. Salah satu contoh dalam menjaga lingkungan adalah dengan cara melakukan penanaman pohon di hutan. Hasilnya dapat berupa jasa lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat sekitar seperti ketersediaan air bersih dan udara yang sejuk, selain itu ketika ada HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang dapat dimanfaatkan dapat menjadi sumber penghidupan masyarakat, sehingga program penanaman pohon selalu dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder terkait dalam memperbaiki kualitas lingkungan. Akan tetapi kenyataan dilapangan tidak seperti yang diharapkan. Masyarakat sekitar hutan sebagian besar masih memiliki kekurangan terutama ekonomi. Ada oknum mempraktikan sistem pengelolaan yang merusak lingkungan seperti perambahan hutan, penebangan liar, pertanian yang tidak lestari didalam kawasan hutan, dan pengelolaan lahan yang kurang tepat. Untuk itulah program perhutanan sosial masuk untuk memberdayakan kehidupan masyarakat sekitar dengan menaikan taraf kehidupan masyarakat sekitar hutan agar memiliki penghasilan dalam mencukupi kebutuhan hidup dan sekaligus menjaga agar hutan tetap lestari. 
Akan tetapi hal ini tidak mudah dilakukan oleh stakeholder terkait untuk itu perlu dilakukan strategi dalam implementasi program terutama kepada penggarap. Cara yang dilakukan adalah dengan mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Pemberdayaan masyarakat berbasis HHBK pada kawasan hutan memiliki pengaruh besar dalam menjaga kelestarian sumberdaya alam dan juga livelihood atau penghidupan masyarakat sekitarnya. Ada banyak cerita yang mengindikasikan bahwa program penanaman di hutan akan berhasil jika disertai pilihan-pilihan kepada penggarap untuk mengembangkan HHBK. HHBK dipilih untuk pemberdayaan masyarakat sekitar karena mengingat status kawasan hutan  maka tidak ada pilihan selain menggunakan HHBK karena kontribusinya begitu penting seperti untuk  bahan pangan, obat-obatan, kerajinan, energy, dan lainnya. Selain itu eksploitasi HHBK tidak menimbulkan kerusakan parah dibanding dengan kayu. Untuk itu beberapa pihak mengenalkan cara agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan dengan baik. Misalnya KPH mengembangkan tanaman bernilai ekonomi seperti program kopi sambung, kayu putih, durian sambung, gula semut, madu trigona, peningkatan nilai tambah produk nangka dan lain sebagainya. Dalam memulai suatu program lembaga terkait mengawalinya dengan perencanaan yang matang. Secara garis besar lembaga fasilitator yang terlibat di kawasan  yaitu KPH dan LSM  menggunakan tiga aspek strategi yaitu kelola kawasan, kelola kelembagaan, dan kelola usaha. Kelola kawasan misalnya dengan melakukan penanaman pohon kayu-kayuan dan dikombinasikan dengan tanaman MPTS dan tumpang sari. Tata kelola kelembagaan misalnya dengan membentuk kelompok tani dan aturan-aturan yang menyertainya. Tata kelola usaha misalnya dengan menangani pemasaran produk HKm. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut masih didominasi oleh kelola kawasan sedangkan kelola kelembagaan dan kelola usaha masih kurang. Agar program reboisasi berjalan baik biasanya disertakan dengan tanaman yang menghasilkan HHBK misalnya MPTS seperti tanaman durian, sehingga partisipasi masyarakat untuk penanaman meningkat. Tata kelola kelembagaan masih memiliki celah untuk dapat ditingkatkan lagi misalnya walaupun sudah ada kelompok tani akan tetapi terkadang masih kesulitan dalam penegakan aturan contohnya soal komposisi tanaman di dalam hutan belum semua dipatuhi oleh anggota. Tata kelola usaha sudah mulai berkembang dibanding dengan sebelum perhutanan sosial. Di Desa mulai muncul usaha-usaha produktif yang memanfaatkan sumberdaya yang tersedia misalnya usaha pembuatan makanan yang bahan bakunya berasal dari HKm akan tetapi jumlahnya masih bisa ditingkatkan lagi.
Penggarap memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan tanaman apa yang akan ditanam meskipun harus mengacu pada aturan yang berlaku, dibanding ketika status kawasan masih hutan produksi dimana penentuan tanaman ditentukan oleh pengelola. 
Penggarap yang tergabung dalam kelompok petani memiliki tujuan  yang akan dicapai yakni dengan keterbukaan dimana penggarap memiliki suara dalam memberi masukan ke kelompok. Kelembagaan di tingkat petani membantu dalam pengelolaan hutan oleh penggarap menjadi terarah. Kehadirannya sebagai bagian dari perwakilan suara petani ketika berhubungan dengan pemerintah dan lembaga lain, sehingga pihak lain merasa bahwa petani adalah mitra dalam mengelola hutan secara lestari yang saling memberi dan menerima masukan. Program perhutanan sosial merupakan kesempatan bagi penggarap untuk meningkatkan kapasitas diri seperti kemampuan mereka dalam pengusahaan di dalam kawasan hutan sampai pemasarannya. Fasilitator memfasilitasi kegiatan produktif masyarakat mulai dari penanaman, budidaya, cara memanen, cara pengolahan, serta pemasaran.
Program HKm merupakan program yang menuntut keterlibatan semua pihak baik pria dan wanita sehingga fasilitator sudah berusaha untuk memasukan unsur gender dalam program yang dijalankan. Misalnya WWF membuat strategi dengan membentuk kader-kader wanita yang berada di setiap lokasi binaannya. Tujuannya adalah untuk menjadi contoh dan mentor bagi perempuan-perempuan lainnya ketika program pemberdayaan berakhir waktunya.
Kapasitas organisasi dapat terlihat bahwa lembaga fasilitator sudah berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan dengan menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Konflik yang sifatnya lokal pada umumnya dapat diselesaikan secara baik oleh masyarakat maupun dengan bantuan lembaga dari luar. Konflik yang berkaitan dengan kebijakan belum dapat teratasi dengan baik sehingga menghambat proses perizinan bagi kelompok tani yang belum mendapat izin HKm.
Kelestarian hutan dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan kebutuhan masyarakat sekitarnya, seperti air bersih serta bahan pangan. Manfaat ini dapat dirasakan masyarakat karena karena tanah di hutan masih subur sehingga tanaman tumbuh dengan baik meskipun tanpa pupuk. Agar tetap dapat memberi yang terbaik untuk masyarakat sekitar, tata kelola hutan terus diperbaiki sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan. 

Sungai di Kawasan Perhutanan Sosial



Minggu, 21 Februari 2021

Perjalanan Singkat ke Pulau Sumbawa


Menuju Ke Sumbawa

Pulau ini berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat bagian timur. Pulaunya terasa panas, terutama didaerah dataran rendah. Penghasilan utama masyarakat setempat berasal dari hasil pertanian terutama jagung, padi, umbi-umbian, hasil perikanan, ternak, kehutanan, dan yang terkenal yaitu tambang emas.

Untuk menuju daerah ini tidaklah susah. Aksesnya bisa dicapai lewat udara dan laut. Bandara yang ramai ada di Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima. Penerbangan lebih banyak dihubungkan dengan jalur dari Pulau Lombok.
Sementara itu jika ingin mengunjungi pulau ini lewat jalur laut, kalau lewat Lombok harus menyeberang dari Pelabuhan Kayangan. Ada juga pelayaran dari Surabaya. Kalau ingin berlayar dari Lombok jarak waktu dari Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok hingga Pelabuhan Poto Tano di Sumbawa yaitu satu setengah jam, tergantung dengan kondisi cuaca dan kepadatan lalu lintas. 
Lamanya perjalanan tidak memengaruhi mood kok, tenang aja, selama perjalanan kita dapat menikmata pemandangan lautnya yang indah. Kita tidak akan cepat merasa bosan ketika menyeberang.
 
Kapal angkutan dari dan ke Sumbawa


Bule yang sedang menumpang kapal

Kondisi Alam

Setelah kita sudah sampai di Pelabuhan Poto Tano, dan keluar dari kapal, maka kesan pertama yang akan kita lihat yaitu disini jarak antar satu rumah denga rumah lain saling berjauhan, karena penduduknya masih jarang. Sehingga persiapkanlah segala sesuaitunya jika hendak melakukan perjalanan menggunakan kendaraan sendiri, perlu dijaga kondisinya agar selalu fit. Misalnya jaga tangki BBM agar selalu full. Jalanan disini juga masih tergolong sepi, sehingga kecepatan bisa maksimal. Walaupun begitu kita harus tetap hati-hati dengan menghormati pengendara yang lain agar tetap aman dan nyaman.  





Ketika berkendara di jalan harus memerhatikan kondisi jalananan yang akan dilewati. Banyak hewan peliharaan yang diumbar bebas sehingga bisa membahayakan. Orang sini mungkin sudah biasa, tapi kalau orang dari luar  pertama kali masuk sini bisa syok. Bayangkan saja ketika kita mengegas kendaraan  tiba-tiba ada  kuda atau sapi. Menurut pengakuan orang sini, di jalan sering terjadi kecelakan antara kendaraan dengan hewan ternak. Kalau hewan ternaknya kecil seperti ayam mungkin tidak terlalu membahayakan keselamatan pengendara, namun disini banyak kecelakaan dengan hewan ternak besar seperti sapi. Jika ketahuan sama orang lokal kita menabrak hewan ternak, mereka punya mekanismenya sendiri untuk damai. Biasanya yang menabrak disuruh mengganti atas kejadian tabrakan tersebut. 



Alamnya jangan ditanyakan lagi seperti apa. Disini beragam kondisinya mulai dari daerah pantai hingga pegunungan. Pemandangan pantainya bagus-bagus. Dijamin bikin betah. Jalannya juga beragam mulai dari yang mulus hingga yang tidak terurus. Untuk jalan dari ujung barat di Pelabuhan Poto Tano hingga Pelabuhan Sape kondisinya sebagian besar mulus. Tapi jalan-jalan kecil kondisinya banyak yang menghawatirkan. Bahkan saya pernah bertemu jalan yang tidak ada jembatan, padahal melewati sungai. 

Pemandangan alamnya lumayan bagus. Untuk daerah dataran rendah biasanya berupa padang rumput. Sedangkan daerah yang tinggi biasanya banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Padang rumput misalnya di sekitar Gunung Tambora. Pemandangan disana ketika musim hujan sungguh sangat indah, karena sebagian besar waktu itu rerumputan sedang dalam kondisi segar. 



Hasil Bumi

Pulau Sumbawa terkenal karena hasil madu hutannya. Hampir semua wilayah ini menghasilkan madu yang diproduksi dari jenis lebah jenis Apis Dorsata atau lebah hutan. Bentuknya lebih besar dari lebah budidaya. Lebah jenis ini sulit dibudidaya. Saya belum pernah dengar ada orang yang membudidayakan lebah jenis ini. Biasanya orang yang biasanya mencari madu pergi ke hutan untuk beberapa hari. Mereka menginap dengan membuat tenda seadaan biasanya berupa terpal. Mereka juga tidak lupa membawa bekal hidup seperti beras, tempat memasak, dan lauk pauk. Setelah sekitar lima hari didalam hutan, mereka mampu membawa hasil panen untuk digunakan sendiri maupun sebagian dijual. 
Selain madu tadi, Sumbawa juga terkenal karena susu kuda liar. Sebenarnya tidak liar alias kudanya memang diternakan oleh warga. Ketika kuda betina habis melahirkan dan memiliki susu, warga memeras untuk di konsumsi sendiri dan dijual ke masyarakat luar. Konon kepercayaan masyarakat setempat, susu kuda liar mampu meyembuhkan berbagi macam penyakit. 
Susu dan madu dijual ke luar daerah termasuk Jawa. Usaha masyarakat ini telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian orang yang menguntungkan. Dengan berbagai macam pengusahaan yang dilakukan warga setempat telah mengenalkan dua produk tersebut sebagai ikon pulau. Orang ketika mendengar nama Sumbawa terutama yang berada jauh dari sana terutama dari Jawa akan langsung berpikir tentang madu dan susu kuda liar.



Atraksi

Salah satu atraksi yang terkenal dari Sumbawa adalah balapan kerbau.  Acara ini biasanya digelar di persawahan menjelang waktu tanam. Ketika itu sawah sudah dalam keadaan terisi air, nah sekalian balapan kerbau untuk membajak tanah agar gembur. Saya pernah melewati acara tersebut dan sekalian mampir. Biasanya joki dalam balapan memiliki badan yang kecil, mungkin agar kerbau tidak terlalu berat ketika berlari. 

Kerajinan

Ketika saya berada di Kota Bima tidak lupa mengunjungi kerajinan khas daerah setempat yaitu kain tenun manual. Hasil tenunanny bagus dengan bermacam motif. Jika dipegang terasa dingin, cocok dipakai untuk daerah panas. Bima juga termasuk daerah yang panas, jadi mereka menyediakan kebutuhan warga Bima yang memang hidup didaerah dengan suhu yang panas.













Akses Pelabuhan 

Pelabuhan utama di pulau ini yaitu Poto Tano di ujung barat pulau dan Sape di ujung  timur pulau. Akses dari Poto Tano lebih banyak melayani penyeberangan ke Lombok. Sedangkan akses Pelabuhan Sape lebih banyak melayani ke arah Pulau Flores, Sumba, dan Timor. Masih ada dua pelabuhan lainnya yang terkenal seperti pelabuhan di Kabupaten Sumbawa, dan pelabuhan di Bima. Apalagi setelah ada program toll laut, pelabuhan tersebut menjadi tambah ramai rutenya, misalnya rute menuju Surabaya.

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo