Sayangilah Binatang Seperti Menyayangi Diri Kita Sendiri

Sayangilah binatang disekitar kita jangan sampai kita berbuat yang merugikan kepada para binatang. Seperti terlihat dalam foto diatas sebuah sungai yang mengalir didalamnya air dengan warna merah pekat. Tahukah kalian semua kalau warna merah tersebut akibat darah ikan lumba-lumba yang diburu oleh para pemburu. Memang sangat terlihat kejam, lumba-lumba yang tidak bersalah harus mati dibunuh dengan cara-cara yang biadab. Anggaplah binatang merupakan teman dari manausia yang akan membantu manusia keluar dari berbagai masalah lingkungan akibat ketidak seimbangan ekosistem. Tetapi ada beberapa orang yang berpikir hanya untuk kepentingan ekonomi saja. Sehingga banyak binatang yang dihajar habis-habisan untuk diambil keuntungannya. Tidak kah mereka berfikir apa yang dilakukan oleh sebagian orang yang tidak bertanggung jawab ini sebenarnya merugikan untuk mereka sendiri maupun untuk orang lain. Tetapi para pemburu hewan sepertinya hatinya sudah kaku tidak mau menerima keinginan alam yang paling tidak menginginkan sebuah keseimbangan sistem. Anggaplah para binatang ini juga teman dari kita. Hatiku terasa hancur ketika melihat tayangan ada orang yang membunuh binatang dengan sangat pede sekali tanpa merasa berdosa dan bersalah sama sekali. Akibat yang ditimbulkan dari bahaya kerusakan ekosistem yaitu pada akhirnya akan mengakibatkan kerugian untuk manusia itu sendiri. Misalnya dicontohkan ada sebuah daerah yang banyak hidup harimau. lalu tiba-tiba saja ada segerombolan orang yang membantai harimau tersebut untuk diambil kulitnya. Jika sebelum ada genosida terhadap binatang tersebut jumlah populasinya mencapai 200 ekor maka setelah ada perburuan jumlahnya berkurang menjadi seperempatnya atau lebih sedikit dari itu maka akibat yang akan bisa ditimbulkan yaitu jumlah hewan yang biasa dimangsa oleh harimau misalnya hewan-hewan herbifora jumlahya akan naik dengan drastis dan ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Selanjutnya hewan yang berada dibawah harimau itu dalam rantai makanan akan menjadi segerombolan populasi yang sangat besar dan mereka tentunya dengan jumlah populasi yang sangat besar tersebut akan berusaha mendesak atau dengan kata lain mencari daerah baru untuk mencari makanannya. Mungkin saja bisa mendesak kedalam lingkungan manusia. Hewan-hewan herbifora tersebut akan memakan tanaman yang ditanam oleh manusia, padahal tanaman yang ditanam manusia adalah untuk keperluan konsumsi, tetapi jumlah yang akan akan dikonsumsi nantinya akan berkurang karena secara bersamaan hewan-hewan herbifora yang banyak tadi juga ikut memakan tanaman yang ditanam manusia tadi. Jika Hal ini terus dibiarkan maka jumlah cadangan pangan untuk manusia akan menipis, hal ini tentunya akan membahayakan. Maka untuk menghindari hal tersebut yang dilakukan adalah dengan menjaga keseimbangan ekosistem. Untuk berfikir tidak menyakiti binatang lain memang sangat sulit apalagi dalam era globalisasi sekarang ini, perburuan binatang karena motif ekonomi memang menjadi sebuah trend yang terus naik. Hanya orang yang takut dengan globalisasi maupun modernisme saja yang berpikir bahwa menyakiti binatang itu merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan agar bisa bertahan. Berbagai solusi untuk menghentikan perburuan liar tidak semudah seperti mengembalikan telapak tangan, tetapi adalah sebuah proses yang panjang dan berkesinambungan agar hasil yang dicapai berhasil dengan baik. Salah satu cara yang digunakan untuk menghentikan perburuan liar salah satu nya adalah memberikan kepastian hukum. Setiap orang yang berbuat kerusakan terhadap kerusakan lingkungan harus ditindak sesuai dengan hukum yang ada sehingga nantinya akan akan mampu mengurangi jumlah pembunuhan liar terhadap hewan-hewan yang tak berdosa. Atau dengan cara yang lain yaitu dengan cara memberikan pekerjaan yang baik kepada orang yang sangat rentan untuk menjadi hunter bagi hewan-hewan yang dilindungi. Orang memang butuh sekali pekerjaan jika orang memiliki pekerjaan halal yang layak maka angka pembunuhan terhadap hewan yang dilindungi akan berkurang, karena yang tadinya menghidupi ekonomi dari membunuh hewan yang dilindungi diganti dengan bekerja dengan pekerjaan yang menghargai kelestarian lingkungan. Memang kadang juga banyak hewan yang dilindungi mengganggu manusia, misalnya ada banyak kasus di sumatera orang yang dimakan oleh harimau, atau kisah sekelompok gajah yang menyerang permukiman manusia. Pada saat yang terdesak ini maka manusia diwajibkan untuk melindungi diri dari berbagai macam ancaman yang ada. Tetapi dengan masalah yang seperti ini tidak lantas harus diam saja. Tetapi harus lebih dari itu yaitu mencari pangkal pokok masalah yang ada, sudahkah sadar bahwa kerusakan yang ada di daratan dan di lautan itu dikarenakan oleh ulah manusia yang rakus.