Belajar dari Masa ke Masa

Pagi yang indah dengan ditemani suara hentakan speaker dari arah MI Tanjungsari (Kecanatan Kutowinangun Kab. Kebumen) dan di depan speaker tersebut anak-anak melakukan olahraga Senam Sehat Bangsaku. tak lihat anak-anak melakukan senam dengan semangatnya. semangatnya bukan antusias untuk mengikuti senam dengan baik tapi semangat bercanda yang membuat aku ingin terus melihat terus. Lucu banget memang, disaat seorang guru sedang konsentrasi mengajarkan senam tetapi anak-anak dibelakan malah pada bercanda tidak memperhatikan. Dan sesekali sang guru membentak kearah anak didiknya. Tadi saya lihat anak yang sedang (ndodok) lalu guru menghampiri anak yang ndodok tersebut dengan mengatakan "bakul ndok aje ndodok terus". memang sangat lucu sekali menonton senam anak 3 MI seperti menyaksikan tingkah para komedian di layar TV. Itulah yang namanya anak-anak.
Inilah masa di mana kita dulu pernah mengalaminya. dunia tanpa rasa berdosa yang selalu dikenang hingga tua. Kita sekarang ini adalah sebuah proses dari masa muda kita. Kata orang tua "jangan pernah sia siakan masa muda mu sebelum masa tuamu.
senam yang aku lihat terasa mengingatkan aku kepada masa mudaku dimana pada waktu dulu aku pun tidak kalah bandelnya dengan anak-anak mi yang melakukan senam. Untunglah bandelku dulu hanya sebuah proses menuju kedewasaanku yang seperti sekarang ini. Bisa dibayangkan jika aku aku masih bandel seperti anak-anak mi tadi wuhhh...pasti desa dimana aku tinggal sudah aku obrak-abrik (kalau jadi preman).

Usia boleh tua tapi belum tentu memiliki sikap yang dewasa. Bisa jadi orang yang seperti ini ada kesalahan pada proses sosialisasi saat masa anak-anak . Dan saya sering menjumpai hal yang demikian, usia tua tapi masih saja banyak menyusahkan orang lain.
Ya.... memang semua butuh pembelajaran, setidaknya dengan melihat anak-anak yang senam saya semakin sadar bahwa proses itu ada dan sikap kita dalam menghadapi proses itulah yang menentukan keberlanjutannya