Aku masih ingat dengan penjelasan Prof Moleong dalam sebuah mata
kuliahnya di program Pascasarjana.
“Fenomenologi merupakan pendekatan filosofis yang tidak puas dengan
positivisme36 dalam memahami fakta-fakta dan sebab-sebab gejala sosial. Sebagai
sebuah pemikiran dalam khasanah ilmu filsafat, fenomenologi pada awalnya mucul
dari pemikiran Edmund Husserl di Jerman pada tahun 1890-an. Namun, sebagai
sebuah pemikiran dalam khasanah ilmu sosial, fenomenologi dikembangkan oleh
Alfred Schutz dalam bukunya yang berjudul The Phenomenology of Social World
pada tahun 1932. Dalam bukunya Schutz memusatkan perhatian pada cara orang
memahami kesadaran orang lain sementara mereka hidup dalam kesadaran mereka
sendiri. Banyak pemikiran Schutz yang dipusatkan terhadap satu aspek dunia sosial
yang disebut kehidupan dunia (life-world) atau dunia kehidupan sehari-hari. Ia
menamakannya dengan dunia inter-subyektif. Dalam dunia inter-subyektif ini orang
menciptakan realitas sosial dan dipaksa oleh kehidupan sosial yang telah ada”.
Ketika aku melakukan penelitian, aku memakai metode kualitatif. Hal ini
dikarenakan metode kualitatif mampu menganalisa realitas sosial secara lebih
mendalam. Selain itu ia dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena
yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Peneliti lebih mudah menyesuaikan
diri di lapangan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Metode ini juga
mampu memahami aspek-aspek yang sifatnya personal seperti ide, keyakinan, nalar,
emosi dan sebagainya tanpa mengisolasi kedalam variabel tertentu. Penelitian
Kualitatif menurut Bogdan dan Taylor didefinisikan sebagai: “Prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku yang dapat
diamati”. Definisi ini diperkuat oleh Baker dengan menyatakan: The simplest
definition of qualitative research involves the fact that the findings of a qualitative
study are presented not in numbers but solely in words”.
Membuat Penting Hal yang Tidak Penting dan Membuat Tidak Penting Hal yang Dianggap Penting.
Selasa, 16 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung
Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...
Populer, Sist/Broo
-
pagar untuk acara pernikahan Kepercayaan didaerah sekitar rumahku memang unik. Entah ini cuma hanya ada di desaku atau memang desa-de...
-
CORRESPONDENCE Algorithms The CORRESPONDENCE algorithm consists of three major parts: 1. A singular value decomposition (SVD) 2. Centering...
-
Jika kamu mencari jalan untuk kesenangan Tak perlu jauh berjalan, Jalan itu banyak jika kau mencari Kamu dapat berjalan kemana saja, s...
-
CRITERIA Subcommand (CSCOXREG command) CILEVEL = number Confidence interval level for coefficient estimates, exponentiated coefficient est...
-
Andong/dokar/kereta atau yang lainnya telah menjadi alat transportasi bagi bagi rakyat Indonesia. Kendaraan tersebut anyak digunakan didaer...
-
Dasar kau keong racun Baru kenal eh ngajak tidur Ngomong nggak sopan santun Kau anggap aku ayam kampung Kau rayu diriku Kau goda diriku...
-
MI Tanjungsari Biarlah hujan batu dinegeri sendiri dari pada hujan emas dinegeri orang, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan beta...
-
masjid agung kebumen disebelah barat alun-alun Hanya sekedar iseng-iseng naik motor dari Kutowinangun menuju Kebumen tetapi dit...
-
Kafe di Jogja Saya pernah membaca suatu penelitian di Kota Jogja tentang café-café yang ada di daerah itu, dari mulai café untuk kalangan...
-
Amplaz (Flexy Center lantai 1) http://125.163.242.71/CgiStart?page=Single&Language=0 Malioboro Mall (parkiran depan) http://125.163....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Porn, Racism, Sadism