Hari Anak Nasional 2013 menjadi momentum untuk meningkatkan taraf kehidupan anak-anak, terutama pendidikan. Pendidikan menjadi investasi untuk meningkatkan taraf kemajuan bangsa. Pendidikan telah diamanatkan untuk dikelola oleh negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua. Ia wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak.
Keceriaan anak di Lombok Timur, NTB |
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam UU NO 22 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak : yaitu :
- pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal;
- pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi;
- pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional di mana anak bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradaban-peradaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri;
- persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab; dan
- pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
Anak-anak di Lombok Utara, NTB, setelah pulang sekolah yang menumpang kendaraan Kami |
Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental juga diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. Anak yang memiliki keunggulan prestasi akademik maupun non akademik diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.
Memberi adalah pelajaran moral yang berarti bagi anak kecil |
Pada tahun 2007, dari 100 persen anak-anak yang masuk SD, yang melanjutkan sekolah hingga lulus hanya 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya putus sekolah. Dari 80 persen siswa yang lulus SD, 61 persen yang melanjutkan ke SMP maupun sekolah setingkat lainnya. Kemudian dari jumlah tersebut, yang sekolah hingga lulus hanya sekitar 48 persen. Sementara itu, dari 48 persen tersebut, yang melanjutkan ke SMA tinggal 21 persen dan berhasil lulus hanya sekitar 10 persen. Sedangkan yang melanjutkan ke perguruan tinggi hanya sekitar 1,4 persen (antaranews, 2013). Begitu kecilnya angka partisipasi dalam melanjutkan tingkat pendidikan menjadi tugas bagi para pihak. Jika pendidikan maju maka masa depan bangsa ini akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar di dunia.
Anak putus sekolah di Timor, NTT, saat berada di pasar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Porn, Racism, Sadism