Banyak penduduk lokal sini menjelaskan tentang pulau mereka dengan lelucon: "pulau seribu masjid, seribu maling".
Tapi menurut Saya, deskripsi tersebut sama sekali tidak akurat. Kebanyakan dari penduduk lokal merupakan orang ramah bekerja di sawah, ladang, dan banyak pula yang bekerja di sektor pariwisata.
Pulau indah ini memiliki keasyikan tersendiri terutama bagi pendatang seperti Saya. Pantai dengan pasir putih adalah tempat romantis yang tak terhitung nilainya; melintas hutan yang ada disekitar akan menjadi hari indah ketika berada disini.
Menurut salah satu teman Saya sebagai orang Lombok asli menjelaskan, lombok itu ibarat harta yang terpendam dan belum banyak di eksplore.
Namun belakangan Lombok telah dilirik oleh orang-orang yang lebih berani yang mengeksploitasi kekayaan alam antara lain dengan membangun lapangan golf, cottage dan berbagai penginapan di dekat teluk-teluk kecil, pantai dan pulau-pulau indah. Atau mereka menawarkan paket wisata sepanjang jalan hutan dengan sepeda, panjat tebing, mendaki gunung dan melakukan penyelaman bawah air.
Salah satu keindahan nyata dari Pulau ini adalah Bukit Tunak, sebuah tempat yang dapat dicapai hanya dua jam dari Kota Mataram.
Bukit Tunak kalau dari Mataram hanya ditempuh dengan melintasi dua kabupaten yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur..
Selam perjalanan menuju pantai, pemandangan persawahan yang menakjubkan, perkebunan yang hijau, sawah, sungai, rumah penduduk dan hutan yang lebat tidak akan membuat lelah badan. Ketika berjalan akan melewati Pantai Kuta di Lombok Tengah yang sangat bagus untuk melihat pemandangan matahari terbit dan melihat warna emas ketika matahari tenggelam.
Kendaraan yang Saya naiki membawa ke Bukit Tunak dengan cara yang sedikit lembut pada awal-awal perjalanan sampai sebelum hutan TWA Bukit Tunak, jalan sungguh enak untuk dilalui. Tetapi kalau sudah masuk ke jalan yang lebih kecil terutama di daerah pujut yang dari jalan utama belok kekanan kalau dari arah Mataram, sebagian besar jalan sempit dan berbatu. Teman Saya meyakinkan bahwa itu adalah cara terbaik untuk menuju Bukit Tunak. Ini tentu yang paling menyenangkan.
Setelah sampai pantai, Saya tidak melihat banyak orang yang berada disini. Hanya sesekali saja orang lewat di pantai. Mereka pikir kalau saya naik ke bukit mungkin Saya kelihatan seperti orang frustasi yang mau bunuh diri. Saya tidak akan menyalahkan dan membenarkan pikiran mereka. Betapa tidak, sesampai di sini, seolah ada dorongan yang memaksa saya untuk melihat ke setiap sudut pantai ini, melompat, jongkok, berdiri, dan lain sebagainya. Biarlah orang mengatakan apa tentang diri saya yang sedang akting di pantai, yang penting kamera mampu menangkap bayangan diri saya sedang berdiri di salah satu tempat terindah ciptaan Allah SWT.
Pantai di Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tunak |
Melompat di Kawasan Pantai Bukit Tunak, Lombok |
Hutan dari balik pantai Bukit Tunak yang di kelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) NTB |
Salah satu pemandangan ketika akan menuju Bukit Tunak |
Salah satu pemandangan di Bukit Tunak |
Salah satu pemandangan di TWA Gunung Tunak |
Salah satu pemandangan di TWA Gunung Tunak |
Salah satu pemandangan di TWA Gunung Tunak |
Salah satu pemandangan di TWA Gunung Tunak |
Salah satu pemandangan di TWA Gunung Tunak |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Porn, Racism, Sadism