Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. Eksistensi manusia menghilang secara alami ketika mereka menggunakan cara-cara lama yang monoton. Manusia perlu menyesuaikan dengan lingkungan yang setiap saat berubah. Kemampuan manusia beradaptasi dari perubahan jaman menjadi modal untuk menjadi pemenang. Menurut Saya di era digital sekarang ini, sumberdaya manusia setidaknya perlu menyesuaikan dengan perkembangan jaman agar produktivitas meningkat, dan tidak hilang ditelan waktu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; dan keproduktifan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam meningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Pada tahun 2045 menjadi momen psikologis bagi siapa saja pemimpin Indonesia, dengan peringatan seratus tahun kemerdekaan. Apakah ketika itu ada perubahan nyata bagi bangsa dan negara sesuai dengan tujuan Negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 ?. Untuk mewujudkan hal ini tidak semudah membalik telapak tangan karena perubahan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya akhir-akhir ini berlangsung begitu cepat dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Perubahan tersebut memiliki kaitan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang berfokus pada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Perkembangan TIK membawa perubahan besar bagi perilaku masyarakat. Contohnya adalah perkembangan aplikasi menghasilkan perkerjaan baru yang tidak ada sebelumnya misalnya driver ojek online menjamur bak cendawan dimusim hujan. Dengan berbagai layanan seperti antar-jemput manusia yang memudahkan orang berpindah dengan cara menekan tombol pemesanan pada aplikasi. Orang tidak lagi pusing mencari tempat makan karena tinggal melihat aplikasi jenis-jenis makanan yang terlihat lezat. Kemudahan-kemudahan lain antara lain dalam pengantaran barang, pembelian jasa tertentu, pembayaran, dan lain sebagainya. Dengan cepat orang mengetahui review kualitas jasa pelayanan dari para pengguna yang lain, sehingga masyarakat mudah mendapat barang bagus dan kompetitif. Hal ini akan mengeliminasi barang dan jasa dengan kualitas kurang baik, dan menjadi bahan evaluasi tersendiri dari para produsen. Hal ini mendorong inovasi dan kualitas meningkat dengan sendirinya.
Dibalik kemudahan itu, ada sisi lain dari berkembang nya TIK bagi Bangsa Indonesia. Ketika tidak siap dalam menghadapi perubahan, masyarakat memiliki potensi risiko yang dapat mengancam keutuhan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya ruang publik dalam sosial media ketika momen Pemilihan Umum tahun 2019 mengalami guncangan karena dikuasai oleh dua kubu calon yang saling berkontestasi. Berbagai macam isi video maupun tulisan bernada SARA (Suku, Agama, dan Ras) mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dengan kata lain masyarakat ketika Pemilihan Umum 2019 begitu produktif, akan tetapi dalam hal negatif seperti membuat berita hoax, saling caci maki, menebarkan kebencian dan lain sebagainya. Hal ini menurut saya sebagai ancaman dalam memajukan bangsa sebagai akibat dari penguasaan ruang publik oleh pihak-pihak yang kurang dapat beradaptasi terhadap perubahan besar ini. Ketika diatur secara baik, teknologi komunikasi dan informasi dapat memberi dampak positif karena mampu meningkatkan produktivitas. Sebaliknya, ketika tidak ada aturan dalam penerapan teknologi komunikasi dan informasi, semua orang bebas menggunakan tanpa rasa tanggung jawab dapat menghancurkan masyarakat itu sendiri.
Sebelum era TIK berkembang, suasana pemilu tidak ada saling hina dan caci maki dalam ruang publik semasif sekarang. Perubahan besar hubungan antar manusia menjadi ancaman jika penguasaan teknologi dimiliki orang tidak bertanggung jawab. Sekarang ini banyak pihak dapat menikmamti kemajuan TIK dari kota hingga pelosok, dan kelas sosial atas hingga bawah. Semua memiliki suara sama ketika menggunakan TIK. Misalnya dalam Twitter, trending topik ditentukan oleh pembicaraan yang dilakukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, bukan akun yang dimiliki oleh si kaya-miskin, muda-tua, pria-wanita, dan lain sebagainya. Siapa saja mempunyai potensi yang sama ketika melakukan aktivitas lewat TIK. Ketika hal ini dilakukan dengan maksud menebar kebaikan maka akan menjadi modal bagi bangsa membangun lewat TIK. Akan tetapi ketika orang-orang yang tidak bertanggung jawab menguasai ruang digital dengan maksud yang tidak baik maka akan berdampak buruk pada perkembangan masyarakat.
Saya percaya bahwa di Indonesia masih banyak orang baik yang menggunakan TIK untuk kemaslahatan bersama. Akan tetapi masih diakui bahwa masih ada oknum yang memanfaatkan TIK untuk meraih keuntungan pribadi dengan merugikan kepentingan yang lebih besar. Potensi hal yang positif mestinya terus ditingkatkan karena ini merupakan modal bagi bangsa ini dalam membangun. Nilai valuasi ekonomi dari bidang TIK sangat besar. Lihat saja perusahaan Google, Facebook, Aple, Microsoft, dan sejenis lainya sebagai salah satu perusahaan besar di dunia. Sudah saatnya kini Indonesia lebih produktif dengan mengikuti perkembangan atas dunia TIK. Indonesia memiliki potensi besar. Selain karena jumlah penduduknya, sekarang ini memiliki bonus demografi dimana jumlah anak muda lebih banyak dari orang tua. Energi muda merupakan penggerak ekonomi Indonesia dimasa yang akan datang. Anak muda indentik dengan teknologi. Saya yakin, pemuda Indonesia telah banyak mendapatkan pengetahuan di bidang TIK. Lihat saja Nadiem Makarim pendiri Gojek, Belva Devara dengan Ruang Guru, dan lain sebagainya merupakan sosok anak muda yang dapat dijadikan gambaran kekuatan anak muda Indonesia dalam bidang TIK. Mereka menjadi inspirasi untuk pemuda Indonesia lainnya sehingga berpotensi menghasilkan entrepreneur-entrepeneur bidang TIK lebih banyak lagi.
Dalam era sekarang ini, kepekaan menghadapi perubahan jaman merupakan tuntutan yang harus dipenuhi bagi mereka yang ingin bertahan . Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. ketika hanya menggunakan cara monoton padahal jaman sudah berubah dapat dipastikan tidak dapat bertahan lama. Inovasi memainkan peran penting karena ia menjadi sumber dalam bertahan dari segala macam perubahan. Pemenang kompetisi adalah mereka yang mengikuti perubahan mengikuti alur perkembangan jaman. Waktu akan menggilas pihak yang melawan arus perubahan jaman. Sudah saatnya bangsa ini merubah bekerja secara monoton menjadi berkerja fleksibel mengikuti perkembangan jaman, agar sumberdaya manusia menjadi kreatif bukan individu yang kaku.
Dua hal penting dalam pengembangan sumberdaya manusia di Indonesia pada era sekarang ini menurut Saya adalah penguasaan teknologi dan pengembangan karakter bangsa. Keduanya harus berjalan beriringan, dan tidak boleh salahsatunya hilang. Pendidikan berkualitas menjadi sumber dalam penguasaan teknologi.Pendidikan juga menopang maju tidaknya generasi-generasi bangsa dimasa depan. Karakter bangsa merupakan faktor pembeda antara Bangsa Indonesia dengan bangsa lain didunia. Pengamalan Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan karakter asli bangsa ini. Akan tetapi tantangan dari penerapan kedua hal tersebut adalah kesenjangan yang masih terjadi di Indonesia karena karakter geografis dengan sebagian besar berupa laut dan ribuan pulau. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua elemen bangsa, salah satunya adalah Kadin Indonesia.
Meningkatkan produktivitas adalah isu global. Dimana setiap negara memaksimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki untuk kemajuan masyarakatnya. Siapa yang dapat berlari kencang maka dialah sebagai pemenangnya. Mereka semua kini sedang berlari untuk mengejar bagian keuntungan, dimana kesempatan itu ada pada semua pihak. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Di era digital sekarang ini memaksimalkan sumberdaya manusia adalah dengan cara beradaptasi dengan perubahan pesat yaitu transformasi dunia teknologi informasi dan komunikasi. Kita harus bersahabat dengan perubahan, karena yang abadi adalah perubahan itu sendiri.
Sip. Informatif
BalasHapus