MI Tanjungsari |
Di jaman yang semakin tua ini, warga desa pun sudah berubah mengikuti jaman bergerak untuk mengikuti arus modernisasi
Terus terang saja warga sudah banyak yang terkena virus globalisasi
perubahan di semua sektor kehidupan mengarah pada gaya hidup yang modern.
Hal ini bisa dilihat dari cara mereka memanfaatkan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi.
Jembatan Sidatan, disebelah utara desa |
Anak muda yang menganut paham rock n roll sibuk dengan dandanan mereka yang terlihat nyentrik. Celana yang dipakai mereka terlihat lebih kecil dari tahun awal 2000 an. Celana anak-anak muda jaman sekarang dibuat dengan gaya mengecil dibagian ujungnya. Dan kaki jadi terlihat seperti ringking alias kurus. Model pakaian yang seperti itu kebanyakan di buat pada celana jeans yang di indikasikan sebagai celana untuk bergaul dan sebagian kecil saja yang diterapkan pada pakaian sekolah. Dan tidak ada yang tahu, model apalagi yang akan menghiasi penampilan anak muda dimasa-masa mentang.
Sementara itu juga nilai-nilai baru masuk kedalam masyarakat desa. Sebagian besar muslim dan berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Namun sekarang ini, banyak dari kaum muda yang berpendidikan mulai mempelajari paham-paham kemuhammadiyah-an. Hal ini tentunya akan berbeda dengan golongan tua yang umumnya sudah mantap dengan NU.
Warga desa Kami menyukai kesenian. Kesenian yang ditampilkan tidak jauh dari nuansa reliji. Misalnya, kesenian rebana tumbuh subur di desa Kami. Musik rebana berisi puji-pujian kepada Allah SWT maupun kepada Rasulullah Muhammad SAW . Musik rebana disajikan dengan baik oleh grup-grup musik yang banyak terdapat di desa dengan sangat menarik. Pertunjukan diadakan jika ada kegiatan di kampung seperti, nikahan, sunatan, isro miraj, maulud, atau kegiatan lain yang mengumpulkan banyak orang. Tetapi berdasarkan pengamatan, rebana banyak disewa oleh orang yang memiliki hajat nikahan atau sunatan.
Grup Rebana Desa Tanjungsari, Kutowinangun, Kebumen |
Individualisme sudah mulai masuk kedalam desa ini. Ini bisa dilihat jika ada orang yang meninggal dunia dahulu orang ramai-ramai untuk melayat walaupun beda RW, tetapi sekarang ini orang lebih sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri, apalagi jika anak yang masih SMP disuruh untuk menyebutkan beberapa nama orang tua, bisa dipastikan mereka tidak akan fasih untuk menyebut nama seseorang tersebut dengan benar. Gap antar generasi muda dengan generasi sebelumnya tidak terbantah lagi. semua berjalan sendiri-sendiri. Anak muda sibuk dengan kegiatannya sendiri, sementara golongan tua egois tidak memikirkan dengan anak-anak muda desa ini.
Namun Saya masih sangat bersyukur karena ternyata diluar Pulau Jawa masih banyak desa yang tergolong terpencil, tetapi sifat individual warganya melebihi desa ku ini. Jika dibandingkan dengan desa-desa yang berada diluar Pulau Jawa, terutama yang ada di Pulau Sunda Kecil seperti Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Timor dan pulau pulau kecil lainnya, menurut Saya, desa ini masih menjadi yang terbaik, baik nilai fisik maupun non fisiknya. Non fisik misalnya budaya, kehidupan sosialnya, dsb, dan sampai hari ini belum bisa tergantikan lagi. Syukurlah Saya dilahirkan disebuah desa dengan budaya Jawa yang manusianya masih saling menghargai. Berbeda dengan orang-orang luar pulau yang masih memiliki paham suku dan golongan masih kental.
Jembatan Sidatan
Differensiasi juga dialami oleh desa ini, salah satunya adalah mengenai jenis pekerjaan. Pertanian bukan menjadi mata pencaharian pokok dari warga desa ini. Lahan pertanian tidak lagi mendukung warganya dalam mencari memenuhi kebutuhan hidup.
Sawah-sawah banyak digarap oleh orang tua, anak-anak muda enggan untuk pergi ke sawah. Jika ada orang muda yang mengerjakan sawah biasanya terpaksa karena tidak ada pekerjaan yang lain. Generasi muda kini banyak yang merantau keluar daerah. Daerah favorit untuk mencari nafkah warga berada di luar daerah terutama di kota-kota besar seperti JABODETBEK, dan kota-kota besar di Jawa, maupun luar pulau dan bahkan banyak yang menjadi TKI di luar negeri. |
Namun akhir-akhir ini, tanaman pertanian yang dahulu didominasi oleh tanaman padi, kini warga sudah mulai menanam tanaman kedelai atau tanaman palawija lainnya. Akhir tahun 2010 hujan deras datang lebih cepat dari waktu normal warga Desa
Tanaman Kedelai |
Sementara untuk tanaman jagung hanya ditanam oleh orang tertentu didaerah sawahan yang tidak produktif. Sehingga produksi jagung daerah ini sedikit sekali. Untuk tanaman singkong (bahasa lokalnya : budin) juga banyak dikembangkan didaerah ini. Kebanyakan dikembangkan didaerah perbukitan atau berada di bagian timur laut desa. Produksi sikngkong disini termasuk banyak, sehingga banyak dijual ke luar daerah.
Tanaman yang tidak kalah banyaknya sebagai sumber penghasilan adalah tanaman kelapa. Hampir setiap rumah tangga memiliki pohon kelapa. Kelapa banyak ditanam didaerah sekitar rumah atau kebun-kebun warga. Sebagian besar hasilnya untuk di jual kepada pedagang pengepul. Kemudian pedagang pengepul memasarkan ke pedagang besar di Kecamatan dan baru dari sini kelapa dikirim ke berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang atau Surakarta.
Banyak profesi yang digeluti oleh warga desa Tanjungsari diataranya petani, tukang, PNS, swasta, pedagang, TNI POLRIdll. Sebagian besar warga berprofesi sebagai petani buruh, yaitu petani yang memiliki sawah sedikit dan bekerja untuk sawah orang lain. Hasil dari bertani tidak seberapa tetapi mampu untuk menghidupi kebutuhan rumah tangga. Hidup cukup tidak kekurangan dan tidak kelebihan atau disebut dengan suvicient telah menjadi gaya hidup masyarakat petani di Desa Tanjungsari. Selama musim menanam para petani ini masih bisa untuk pergi ke sawah mencari nafkah namun setelah masa panen berakhir mereka para petani tidak bisa untuk berbuat sesuatu yang lebih dalam mencari nafkah. Pada saat lengang tidak ada kegiatan pertanian para petani menghabiskan waktunya di rumah untuk memperbaiki rumah yang rusak atau bersih-bersih rumah dan sesekali untuk kaum laki-laki mereka mengerjakan pekerjaan sambilan seperti menjadi tukang serabutan atau menjadi pedagang seadanya di pasar kecamatan untuk kaum perempuan.
Untuk jenis usaha yang diusahakan oleh penduduk sini yaitu antara lain bengkel sepeda/motor tukang jahit, pembuat makanan ringan, tukang kayu, cucian motor, sewa berbagi keperluan acara nikahan, penggilingan padi, reparasi alat-alat elektronika, pedagang warung,
Desa sekarang berbeda dengan yang dulu, tidak ada yang abadi didunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Apapun bentuk perubahannya tetapi desa merupakan identitas yang perlu dijaga oleh penghuninya.
Jembatan |
Menurut Iwan Fals dalam syair lagu yang berjudul desa, Iwan Fals menggambarkan desa merupakan pusat ekonomi sesungguhnya. Matinya desa akan membuat warganya menjadi miskin. Kota tidak akan berkembang tanpa ada dukungan dari desa. Karena sebagian besar orang kota berasal dari desa.
Lihat Peta Lebih Besar
Masjid raudlatul Jannahm Desa Tanjungsari, Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Jawa Tengah
Masjid raudlatul Jannahm Desa Tanjungsari, Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Jawa Tengah |
Tabuh bedug yang di lakukan oleh anak-anak di desa Tanjungsari Kutowinangun Kebumen Jawa Tengah setiap ada hari raya umat Islam seperti Idul Adha atau Idul Fitri |
Anak-anak merayakan Idul Fitri dengan menabuh bedug |
I Love My VIllage
Balai Desa Tanjungsari dari Sebelah Barat |
Wow desa lan sekolahku ijih tetep koyo mbien yo...Moga bisa maju suatu saat nanti!!Bravo
BalasHapussampeyan umahe nang sebelah ndi kang
BalasHapusMoso ra ngerti,nek kan kidul sblum MI ngetan,plng ujung gon tikungan pokoke..
BalasHapuso iye ngerti aku,sampeyan jarang mulih mbok ya
BalasHapusYo kadang bali,nek lebaran.Koe anke pak baker mbok?
BalasHapusebtul-betul-betul. lor penggokan-----> Kae lah.
BalasHapuspade pangling suwe ora keton
weh cink gawe blog joos lah
BalasHapusSepertinya pada Desember 2015 lalu, ada sunatan massal di Desa Tanjungsari yaaa..ada orang yang bekerja di Yogya dan sukses lalu adakan acara sunatan masaal, betulkah demikian bung Yumantoko ? Siapakah orang itu...?
BalasHapussedulur sedulur , pie kabare podo shat
BalasHapusAlhamdulillah, sudah 2 kali sampai di Desa Tanjungsari, Kutowinangun. Bertemu saudara.
BalasHapusAssalammualaikum
BalasHapusAssalammualaijum
BalasHapusSa jane aku yo kepengin muleh tapi repot mugo mugo do sehat kabeh yo salam kanggo koncoku khaeruman
BalasHapusSalam karo khaeruman
BalasHapusSakjane krpngin muleh tapi ke ada an ra ngijini salam karo muhtariplan khaeruman ki nomerku 082377795036 mksh
BalasHapus