Tampilkan postingan dengan label Marketing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marketing. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Maret 2018

Mengapa Saya Suka Naik Kereta Api

Ada pertanyaan dari teman, mengapa saya suka naik kereta?? Jawabannya simpel, yaitu mudah. Maksudnya adalah mudah mengakses kereta, dan mudah mendapatkan kenyamanan. 

Mudah akses maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk menjangkau kereta dari tempat tinggal. Letak stasiun tidak jauh dari rumah, dan banyak kendaraan yang lewat stasiun. Kalau sudah begini, penumpang tinggal mencari kendaraan penghubung. Biasanya kendaraan penghubung berupa bis kota atau kendaraan dengan tarif yang murah. Jika ada kendaraan penghubung nya memiliki tarif yang mahal, biasanya penumpang akan malas naik. 

Membangun kereta adalah membangun sistem transportasi. Kalau dalam sebuah sistem ada berbagai macam komponen yang bekerja. Jika salah satu komponen tidak bekerja maka akan terdapat kekurangan. Setiap komponen bekerja bersama-sama untuk saling mengisi. Dalam hal ini berarti membangun stasiun harus membangun transportasi yang menghubungkannya.

Stasiun kereta api akan memiliki nilai lebih jika ia  menghubungkan dari berbagai macam sistem transportasi. Mulai dari darat, laut, dan udara. Misalnya saja, seseorang yang baru sampai di stasiun biasanya akan mencari angkutan dengan cakupan yang lebih kecil, misalnya angkutan kota (angkot), bus, becak, dan ojek.  Maka akan lebih baik jika dibangun terminal bus, dan lain sebagainya. 

Hal ini akan memudahkan masyarakat yang melakukan perjalanan agar tidak tersesat di jalan alias melakukan perjalanan tidak hanya sampai di stasiun saja, tetapi ada akses untuk pergi ke mana yang dituju. Selanjutnya, setelah sistem utama dibangun, perlu juga dibangun sistem yang lebih kecil, misalnya sistem transportasi bis. Pembangunan sistem transportasi tersebut juga menyangkut sistem yang lebih kecil di bawahnya (sub-sub). 

Dengan demikian kata "keberlanjutan" dari sistem transportasi benar-benar terwujud. Orang akan merindukan dan bahkan terus dicari karena sistem besar yang dibangun mampu melayani dan dibantu  sub-sub sistem yang lebih kecil. 

Selanjutnya alasan yang kedua adalah kenyamanan. Ada apa sih dengan kenyamanan. Kenyamanan memiliki makna yang sulit diungkapkan. Kenyamanan lebih diterima jika dirasakan. Jika tidak ada hal yang bertentangan dalam hati dan pikiran kita, berarti kita sudah merasa nyaman.

Kereta api merupakan alat transportasi yang nyaman karena ketika Saya naik kereta api tidak begitu memikirkan hal-hal yang lebih kecil. Meskipun kenyamanan terdapat derajat yang berbeda-beda, maka dengan ini ingin saya katakan bahwa derajat kenyamanan naik kereta api lebih tinggi jika dibanding dengan kenyamanan jika harus naik kendaraan lain, misalnya bis.

Ini berarti bahwa masih ada hal kecil yang dipertentangkan didalam pikiran, akan tetapi derajatnya masih sangat kecil alias tidak begitu signifikan. Saya mengakui bahwa perkembangan transportasi kereta api mengalami perkembangan yang luar biasa terutama dari sisi pelayanan. Banyak faktor yang menentukan mengapa derajat pelayanan kereta api menjadi lebih besar jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Jawabannya adalah karena ada inovasi. Kereta api menyadari bahwa persaingan alat transportasi akan bergerak dinamis, jika mereka tidak menerapkan pola-pola baru dalam pelayanan, maka dalam beberapa waktu mereka akan ditinggalkan banyak konsumen. Konsumen sekarang sangat kritis, jika ada hal kecil yang dirasa tidak nyaman, mereka bisa menyampaikan secara langsung ke manajemen, atau membuat sindiran halus di media sosial.







Kereta api Premeks di Stasiun Maguwoharjo, Yogyakarta
Stasiun Tugu Yogyakarta

Rabu, 12 Desember 2012

Madu Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat


Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia, untuk memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang;

Hutan adalah anugerah tuhan yang tidak terhingga. Hutan dimanfaatkan umat manusia untuk memenuhi kebutuhan agar tetap  bertahan hidup. Pemanfaatan tersebut antara lain, umat manusia yang secara keseluruhan memanfaatkan oksigen untuk bernafas, dan oksigen yang dihasilkan hutan  menjaga agar bumi tetap nyaman untuk ditempati. Sementara itu masyarakat sekitar hutan memanfaatkan hutan dengan mengambil manfaat ekonomi, baik dengan mengambil kayu maupun HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu). Salah satu HHBK yang bisa dikembangkan adalah madu.


Hutan Sumbawa tempat lebah memproduksi madu hutan



Hutan sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan dan sumber kemakmuran rakyat, cenderung menurun kondisinya, oleh karena itu keberadaannya harus dipertahankan secara optimal, dijaga daya dukungnya secara lestari, dan diurus dengan akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, terbuka, profesional, serta bertanggung-gugat;
Pengurusan hutan yang berkelanjutan dan berwawasan mendunia, harus menampung dinamika aspirasi dan peranserta masyarakat serta tata nilai masyarakat yang berdasarkan pada norma hukum nasional;
Mengingat pentingnya pengeloalaan hutan, pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan tersebut berasal dari tingkatan individu terkecil, organisasi-organsisasi disekitar hutan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, LSM, swasta perguruan tinggi, BUMN, dan masyarakat lainnya yang terkait. Dengan pengelolaan oleh banyak pihak, kehutanan diharapkan akan menjadi sector terdepan dalam penyelesaian masalah-masalah social dan lingkungan.

Namun sangat disayangkan, keterpaduan antar stakeholder tidak berjalan dengan baik. Ada pihak-pihak yang memiliki permasalahan dalam menjalankan program kelembagaan. Hal tersebut mengarah pada terhambatnya proses pembangunan masyarakat sekitar hutan. Akibatnya, produk yang dihasilkan masyarakat sekitar hutan dengan kualitas yang tidak maksimal. Misalnya, madu memiliki kualitas yang rendah, sehingga, pasar hanya berada disekitar tempat tinggal petani saja.

Madu hutan merupakan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang banyak dihasilkan hutan  Pulau Sumbawa. Manfaat yang dihasilkan dari meminum madu, menjadikan, madu sebagai barang yang banyak dicari orang. Seringkali, petani kewalahan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang terus bertambah akan madu. Bahkan, banyak pesanan yang tidak bisa dipenuhi karena kurangnya pasokan. Agar petani memiliki daya tawar yang tinggi dalam pengusahaan madu, madu yang diproduksi petani perlu untuk ditingkatkan kualitasnya. Peran pihak terkait sangat diperlukan untuk mendongkrak kualitas madu.

Peran serta masyarakat dalam membangun hutan bisa diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, petani madu mampu menerapkan panen yang tidak merusak lingkungan, serta, ketergantungan masyarakat dari hutan mampu dipenuhi bukan hanya dari satu jenis komoditas. Tetapi dari berbagai macam jenis HHBK yang bisa dikembangkan secara maksimal.  


Proses mendapatkan madu, penggunaan alat yang bersih akan mempegaruhi kualitas madu

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo