Senin, 04 April 2011

Pernikahan Saudara

Pada tanggal 31 Maret 2011 telah terjadi pernikahan antara Nur Kholifah dengan Soeroso. Pertemuan antara kedua mempelai tersebut diawali ketika keduanya bermain radio brek-brekan (radio komunitas). Dari situlah kedua pasangan terebut mulai saling mengenal. Kemudian diadakan  kopi darat, jadi deh keduanya memutuskan untuk berjanji shidup semati.


berangkat ke penghulu
 Pada waktu itu sekitar jam 9 pagi rombongan penganten menuju KUA. Disini ada ada dua kelompok rombongan, yang pertama yang berasal dari mempelai lelaki dan dan yang kedua dari mempelai perempuan.
KUA yang dituju berada di Desa Mekarsari Kutowinangun atau berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi mempelai perempuan. Sengaja untuk menuju KUA memilih lewat jalur desa karena faktor keamanan. yaa walaupun jalannya banyak yang bergelombang.



KUA Kutowinangun di desa Mekarsari

Saat sampai di KUA motor langsung diparkir. Setelah itu kedua mempelai masuk dan diirigi oleh para saksi. Namun ada juga yang cuma duduk-duduk didekat masjid, sembari ngobrol-ngobrol. Kalau diitung-itung antara orang yang masuk KUA untuk menjadi saksi dibandingkan dengan yang ngobrol-ngobrol di emperan masjid jumlahnya masih banyak yang masuk kedalam ruang pengulu.




Pengantin sebelum Ijab Kabul

Setelah sampai didalam ruangan kedua pengantin rupanya tertunduk malu. Entah apakah hal ini normal ataukah hanya pengantin ini saja yang terlihat malu-malu. Ataukah mereka grogi lantaran mereka baru mengalami pengalaman yang hanya sekali ini mereka alamai.
Oh rupanya saksinya yang berada di tengah-tengah pengantin juga terdiam tersipu melihat putra-putrinya yang lagi mau dinikahkan.

Penghulu sebelum acara ijab kabul


Bapak-bapak dari KUA Kutowinangun. Sebenarnya kalau pingin menikah bisa juga dilakukan dirumah yaitu dengan cara mengundang pengulu kerumah dengan tarif penghulu Rp 300.000, dan jika dilaksanakan dilaksanakan di KUA sebesar Rp 200.000.
Ayo pilih mana gan. Mau dirimah atau mau di KUA sebenatnya sama saja.

Ijab kabul pengantin di KUA Kutowinangun, di Desa Mekarsari
 Katanya sih hal ini adalah yang paling membuat calon pengantin degdegan. Terutama yang pengantin prianya. Seringkali untuk mengucapkan ijab qobul bagi seorang mempelai pria harus diulang berulang kali lantaran karena grogi.
Rupanya untuk mengucapkan kata-kata ijab qabul ini si pengantin pria katanya sudah latihan mati-matian.
Para saksi acara pernikahan di KUA Kutowinangun, di Desa Mekarsari






Ini adalah para saksi yang kebanyakan berasal dari keluarga mempelai laki-laki. Dalam Islam saksi dalam pernikahan sangat penting karena mempengaruhi sah tidaknya suatu pernikahan.





Pengantin bersiap-siap menuju ke mobil untuk menuju tempat kediaman mempelai laki-laki di desa sangubanyu bulus pesantran




Setelah acara ijab kabul selesai kemudian rombongan kembali lagi ke rumah kediaman si mempelai perempuan di desa Tanjungsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
Acaranya yaitu cuma makan-makan dan istirahat saja.









kesibukan sebelum menuju desa sangubanyu buluspesantran

Tiba di desa sangubanyu , dan langsung penganting duduk di pelaminan

suasana di rumah mempelai laki-laki di desa sangubanyu bulus pesantran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo