Senin, 31 Oktober 2011

Nyongkolan Tradisi Pernikahan Ala Pulau Lombok


Setiap daerah mempunyai tradisi unik dalam merayakan pernikahan sepasang pengantin, seperti nyongkolan yang merupakan tradisi yang berasal dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berikut catatan singkat Saya mengenai nyongkolan jika ada kekurangannya tolong kritik dan sarannya .

Nyongkolan adalah salah satu kegiatan kebudayaan yang berasal dari Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Nyongkolan merupakan kegiatan mengiring pengantin dari suatu tempat ke rumah istri/suami. Nyongkolan umumnya hanya dilakukan oleh pihak keluarga si Pria. Atau bisa juga pihak keluarga wanita yang menjemput pengantin pria namun biasanya hal ini jarang dilakukan, kecuali jika dana mencukupi atau dengan alasan lain yang menyebabkan pengantin harus diiring dua kali.

Nyongkolan di Mataram Lombok NTB

Nyongkolan diramaikan oleh pengiring yang sebagian besar sebagai anak muda. Mereka ikut untuk meramaikan kegiatan nyonkolan dengan menari-nari mengikuti musik yang dibawakan oleh artis-artis nyongkolan. Untuk pengiring wanita biasanya berada di bagian depan rombongan, sedangkan pengiring pria berada di barisan belakang. Mereka mengenakan pakaian adat khas Lombok, baju berwarna hitam menggunakan sarung yang pemakaiannya dari perut sampai sekitar lutut yang memiliki warna hitam. Sedangkan aksesoris di kepala menggunakan sapu tangan warna hitam yang disusun dan di pasang menyerupai blangkon.
 Sedangkan untuk pengiring laki-laki dan yang masih muda posisinya berada didepan pengiring musik dan mereka siap berjoget-joget. Kadang dalam pelaksanaan nyongkolan, pengiring meminum tuak yang dapat mengakibatkan mabuk. Sehingga dapat dilihat ketika berada di jalan mereka seolah sedang berada di dalam diskotik namun  pada saat nyongkolan ini mereka harus mengkondisikan keadaan diskotik dengan diskotik jalanan yang penuh dengan kotoran kuda cidomo (kendaraan tradisional di lombok kalau di Jawa mirip dengan dokar/ andong). Para pengiring ini harus rela berjalan antara 2 sampai tiga kilometer, itu merupakan jarak yang umum ditempuh oleh orang yang mengikuti acara nyongkolan. Saya sebagai orang luar tidak habis pikir kenapa mereka sanggup untuk berjoget dengan menempuh jarak yang jauh seperti itu. Nyongkolan sangat sehat untuk anak muda yang ingin melatih fisik mereka. Karena para pengiring nyongkolan dilakukan dengan kerja fisik  yaitu dengan berjalan jauh ditambah lagi dengan berjoget sepanjang jalan. Para pengiring merupakan sanak saudara maupun para tetangga desa. Untuk sekali acara nyonkolan umumnya semua pemuda dari suatu kampung terlibat. Tak jarang jika kita bertemu  rombongan nyongkolan di jalan dan lantas jalan menjadi macet dan kendaraan yang berpapasan yang masuk kedalam rombongan nyongkolan sulit untuk lewat. Bisa saya perkirakan untuk jumlah orang setiap kali ada acara nyongkolan ratusan orang , untuk jumlah pastinya diperkirakan sekitar duaratusan orang.
Untuk acara pernikahan yang paling sederhana ala orang Lombok dengan tradisi nyonkolan memakan biaya sekitar lima juta rupiah. Biaya tersebut digunakan untuk menyewa grup musik kecimol, biaya makan peserta, dan biaya lainnya. Nyongkolan merupakan kegiatan yang tidak wajib untuk dirayakan. Tetapi sebagian besar orang Lombok melakukan acara tersebut agar acara pernikahan berlangsung meriah, karena kebiasaan tersebut sudah mengakar kuat dalam masyarakat Lombok jika tidak dilaksanakan maka akan terasa ada yang kurang acara pernikahannya. Tetapi mengingat kondisi social ekonomi masyarakat Lombok yang menurut Saya masih perlu untuk ditingkatkan, Saya merasa kasihan. Seandainya uang yang digunakan  acara pernikahan tersebut digunakan untuk membantu biaya ekonomi sang pengantin sentelah menikah mungkin akan membantu masa depan sang pengantin. Misalnya saja untuk modal kerja. Sehingga setelah sang pengantin memasuki dunia kemasyarakatan bisa tetap bertahan ditengah arus persaingan yang semakin berat. Komposisi untuk acara nyongkolan antara lain yaitu untuk biaya sewa kelompok penabuh maupun penyanyi yang memakan biaya sekitar tiga juta rupiah dan dan juga biaya lainnya, misalnya  untuk acara makan-makan para pengiring yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

Nyongkolan tidak ada artinya jika tidak ada music. Music disini yang menghidupkan suasana nyongkolan. Ibaratnya sayur asam tanpa garam itulah peran music dalam kegiatan nyongkolan. Music dimainkan oleh sekelompok orang yang memang sudah menjadi pekerjaannya. Ibaratnya di Jawa ketika akan mengadakan organ tunggal harus menyewa dulu kepada orang yang pekerjaannya sebagai pengiring organ. Instrumen music yang dipakai terdiri dari perangkat music tradisional dan perangkat music modern. Untuk instrumen tradisional disebut dengan istilah gendang belek atau kecimol, yaitu seperangkat alat yang terdiri dari gendang, suling  maupun gong kecil yang ditabuh secara beriringan. Sedangkan instrument music modern terdiri dari keyboard maupun bagian dari drum seperti snardrum atau treble.  Kemudian alat tersebut diangkut menggunakan pickup/gerobak dorong yang diatasnya ditaruh speaker yang besar agar suara bergelegar. Diatas pick up/gerobak dorong seorang keyboardis memainkan lagu sedangkan drum, gendang, suling gong kecil dimana pemain yang memainkannya dengan  berjalan kaki. Gaya memainkan musiknya sebagian besar bergenre dangdut koplo. Jadi walaupun lagu asli yang dinyanyikan bergenre pop maupun rock tetapi diaransemen oleh para seniman menjadi gaya koplo. Untuk lagu yang dibawakan dalam acara nyongkolan meliputi nyanyian daerah setempat dan lagu-lagu popular nasional. Untuk lagu tradisional biasanya hanya terbatas lagu-lagu yang sering dinyannyikan di acara Lombok TV seperti lagu dari penyanyi Erni, saya sering mendengarnya namun tidak tahu namanya maupun makna dari lagu tersebut. Sedangkan lagu popular biasanya menggunakan lagu yang memiliki daya tarik bagi orang Lombok, seperti lagunya Wali yang berjudul “bukan bang toyib” yang merupakan lagu favorit bagi warga Lombok. Kalau di Lombok untuk mengenal apakah suatu lagu diterima baik atau tidak kita bisa melihatnya dari lagu-lagu yang dibawakan masyarakat saat ada acara nyongkolan. Semakin sering suatu lagu dibawakan dalam acara nyongkolan maka lagu tersebut memiliki rating yang tinggi atau menduduki chart teratas bagi warga Lombok.
Kegiatan nyongkolan di Mataram Lombok NTB
Walaupun acara tersebut sudah turun temurun  beberapa generasi, tetapi antusias warga untuk menyaksikan acara tersebut tergolong tinggi. Setiap kali ada acara nyongkolan, trotoar di pinggir jalan dipenuhi oleh warga setempat yang ingin menyaksikan sepasang pengantin di arak keliling kampung. Para penonton tersebut dengan usia yang bervariasi mulai dari usia balita sampai dengan usia jompo. Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin yang menyaksikan acara tersebut memang didominasi oleh kaum perempuan. Kaum laki-laki hanya terbatas pada usia muda atau orang yang memang secara kebetulan lewat jalan yang dilalui oleh iring-iringan peserta nyongkolan.

Walaupun terkesan sebagai kegiatan tradisional nyongkolan banyak mendapat kritik treutama dari para ulama maupun cendekiawan muslim daerah setempat. Mereka berpendapat bahwa kegiatan tradisional tersebut banyak disalahgunakan oleh anak-anak muda yang ikut nyongkolan untuk mencari kesempatan minum tuak. Tuak yaitu sejenis minuman yang memabukan. Tuak dibuat dari nira pohon aren yang diberi ragi untuk fermentasi. Banyak kalangan ulama yang menyayangkan sikap para generasi muda yang suka hura-hura termasuk kegemaran para generasi muda yang ikut acara nyongkolan dengan acara minum tuak lalu mabuk dan berjoget joget sepanjang jalan.

Walaupun kritikan datang tetapi antusias warga untuk mengadakan acara nyongkolan tidak pernah putus. Nyongkolan merupakan salah satu kegiatan adat yang hanya dimiliki oleh pulau Lombok. Kalau toh diluar Lombok ada kegiatan mengiring pengantin tapi namanya lain bukan nyongkolan. Seiring dengan berjalannya jaman dan masuknya pengaruh luar kedalam masyarakat Lombok kegiatan nyongkolan tetap berjalan namun dengan penyesuaian penyesuaian yang baru, misalnya digunakan instrument music modern maupun mengguakan pengeras suara atau menggunakan kendaraan untuk mendukung acara tersebut.

Nyongkolan merupakan sebagai sebuah indentitas budaya masyarakat Lombok. Apa jadinya jika suatu masyarakat tanpa adanya identitas, mungkin masyarakat yang tanpa identas tersebut berusaha untuk mencari referensi budaya lain, bisa baik ataupun bisa buruk. Tetapi masyarakat Lombok masih mempertahankan budayanya ditengah gerusan modernism, mereka berusaha untuk memunculkannya kedalam nilai masyarakat modern. Saat ini pulau Lombok didengungkan oleh pemerintah setempat untuk menjadi daerah wisata yang akan menjadi pesaing Bali dalam memperoleh kunjungan wisata. Dengan banyaknya wisatawan yang masuk perlu pemunculan identitas tradisional setempat untuk bisa mengimbangi pengaruh budaya asing yang semakin tahun diperkirakan akan semakin besar. Sehingga pengaruh negative dari budaya barat tidak akan membuat luntur nilai dan norma masyarakat setempat. Justru masyarakat setempat akan mengambil kebaikan dari kunjungan para wisatawan yang akan akan berkunjung ke Lombok.

2 komentar:

  1. Lestarika budaya kecimol,nyongkol,di lombok.jangan sampai puna.jangan sampai di akui oleh negara lain. Salam arema.arek malang

    BalasHapus

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo