Selasa, 01 Januari 2013

Selamat Datang Tahun Baru 2013

Persetan dengan tahun baru. Gak ada tahun baru juga sama saja.Bagi Saya, hal ini mungkin dikarenakan oleh virus yang bernama

-Kerjaan belum selesai
-Teman mess banyak yang pulang kampung
-Gak ada makna tahun baru
-Skeptis dengan tahun baru

Buat Saya, Tahun baru tidak untuk dinikmati setiap 365 hari sekali. Tetapi, yang baru adalah dalam hitungan detik. Selalu berusaha untuk berubah setiap detik. Karena, hidup itu adalah pembelajaran setiap saat. Semakin cepat akan semakin baik.

Kelamaan jika harus menunggu 365 hari. Apasih susahnya berubah dalam hitungan detik.
Banyak merenung dan instrospeksi diri mungkin akan lebih bermakna jika dibandingkan dengan bakar kembang api, tiup terompet.

Atau sebagian besar pemuda-pemudi melakukan pesta sampai harus melanggara norma. Pil KB laris dibeli muda-mudi untuk memeriahkan malam tahun baru. Atau sekedar membeli minuman yang memabukan untuk dinikmati melewati malam tahun baru. Lalu, apakah mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya tahun baru merupakan kebiasaan orang kuno yang karena
Dalam sejarahnya,
            Tahun Baru pertama kali dirayakan  tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius  
         Caesar  dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan 
         tradisional Romawi yang  telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender 
         baru ini, Julius Caesar dibantu oleh  osigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang 
         menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat  dengan mengikuti revolusi matahari, gaimana 
         yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam   penanggalan baru itu dihitung sebanyak 
         365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 
         SM dimulai pada 1 JanuariCaesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari 
         ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan 
         alam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, dia mengubah 
         nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis  
         diganti dengan nama pengganti  Julius CaesarKaisar Augustus, menjadi bulan 
        Agustus(wikipedia.com).

Merayakan tahun baru boleh-boleh saja. Apalagi untuk mencari hiburan semata. Tapi yang perlu diingat adalah jangan sampai dalam merayakan tahun baru, kita melakukan hal-hal yang melanggar norma. Merayakan tahun baru juga dapat membuat pedagang terompet, bakso, mie ayam, kembang api dan lain sebagainya menjadi hidup. Yang terpenting, dalam merayakan tahun baru adalah maksud dari hati kita lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo