Senin, 28 Desember 2009

PLOT Subcommand (SPECTRA command)

PLOT Subcommand (SPECTRA command)
PLOT specifies which plots are displayed. periodogram,periodogram,periodogram SPECTRA command,SPECTRA command,SPECTRA command • If PLOT is not specified, only the periodogram is plotted for each specified series. Each periodogram is shown both by frequency and by period. • You can specify more than one plot keyword. • Keywords can be specified in any order. • The plot keywords K, CS, QS, PH, A, and G apply only to bivariate analyses. If the subcommand CROSS is not specified, these keywords are ignored. • The period (horizontal) axis on a plot by period (BY PERIOD) is scaled in natural logarithms from 0.69 to ln(n), where n is the number of cases. • The frequency (horizontal) axis on a plot by frequency (BY FREQ) is scaled from 0 to 0.5, expressing the frequency as a fraction of the length of the series. • The periodogram and estimated spectrum (vertical axis) are scaled in natural logs. The following plot keywords are available: P Periodogram. This setting is the default. S Spectral density estimate. K Squared coherency. Applies only to bivariate analyses. CS Cospectral density estimate. Applies only to bivariate analyses. QS Quadrature spectrum estimate. Applies only to bivariate analyses. PH Phase spectrum. Applies only to bivariate analyses. A Cross amplitude. Applies only to bivariate analyses. G Gain. Applies only to bivariate analyses. ALL All plots. For bivariate analyses, this setting includes all plots listed above. For univariate analyses, this setting includes the periodogram and the spectral density estimate. reference:tutorial spss

Perikanan di Yogyakarta

Perikanan

Data perikanan tahun 2007 di Provinsi D.I. Yogyakarta mencatat bahwa produksi perikanan mencapai 15.007,7 ton atau naik sebesar 23,10 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang tercatat sebesar 12.191,5 ton. Sekitar 83,60 persen dari total produksi perikanan merupakan hasil budidaya perikanan darat dan selebihnya 16,40 adalah hasil perikanan laut. Produksi terbesar perikanan darat berasal dari budidaya di kolam yang mencapai 11.028,3 ton (87,90 persen), disusul hasil dari budidaya umum sebesar 983,9 ton (7,84 persen).

Tahun 2007 nilai produksi perikanan sebesar Rp. 145,99 milyar, atau naik sebesar 27,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 114,16 milyar. Andil perikanan darat sebesar 87,51 persen dan sisanya 12,49 persen merupakan hasil perikanan laut.

sumber:bps

Peternakan di Yogyakarta

Peternakan Populasi ternak di D.I. Yogyakarta tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 3,89 persen, dari 660.420 ekor pada tahun 2006 menjadi 686.092 ekor. Jenis ternak yang dominan adalah kambing, sapi, dan domba masing-masing sebesar 42,76 persen, 37,58 persen dan 16,78 persen. Sedangkan ternak lainnya 2,88 persen. Adapun jumlah populasi unggas pada tahun 2007 tercatat sebanyak 11,74 juta ekor, naik 5,87 persen dari tahun 2006 sebesar 11,09 juta ekor. Sekitar 33,40 persen dari seluruh unggas adalah ayam kampung, disusul ayam ras 63,01 persen (petelur 21,83 persen, pedaging 41,18 persen) dan selebihnya 3,59 persen adalah itik. Untuk memenuhi konsumsi masyarakat, jumlah ternak yang dipotong mencapai 113.848 ekor pada tahun 2007, mengalami penurunan sekitar 22,93 persen dibanding tahun sebelumnya. Ternak yang dipotong terdiri dari sapi 23,72 persen, domba 37,08 persen, kambing 35,69 persen, babi 2,89 persen, kuda sebesar 0,58 persen serta kerbau sebesar 0,05 persen. Adapun jumlah unggas yang dipotong mencapai 39,51 juta ekor, terdiri dari 28,16 persen ayam kampung, 70,32 persen ayam ras (10,22 persen ayam pedaging dan 60,09 persen ayam petelur) dan selebihnya 1,52 persen adalah itik. Dengan membandingkan antara jumlah populasi unggas dan jumlah unggas yang dipotong terlihat bahwa Provinsi D.I. Yogyakarta memasukkan unggas dari daerah lainnya dengan porsi 70,29 persen dari total yang dipotong. Kenyataan ini menggambarkan tingginya permintaan daging unggas, khususnya daging ayam dan memberi peluang bagi peternak di D.I. Yogyakarta untuk mengembangkan usaha serupa. Selain daging, produksi peternakan yangbanyak dikonsumsi adalah telur. Produksi telur tahun 2007 mencapai 346,07 juta butir, naik 12,30 persen dari tahun 2006 yang tercatat sebanyak 394,63 juta butir. Andil peternakan rakyat dalam produksi telur mencapai 35,73 persen (telur ayam kampung 14,36 persen, telur ayam ras 11,35 persen, dan telur itik 10,02 persen) dan selebihnya 64,27 persen dihasilkan oleh perusahaan (seluruhnya berupa telur ayam ras). Produksi peternakan lainnya adalah susu dan kulit. Produksi susu tahun 2007 tercatat 6,99 juta liter, turun 36,77 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 11,06 juta liter. Andil peternakan rakyat sebesar 95,75 persen dan yang berasal dari peternakan perusahaan sebesar 4,25 persen. Sedangkan produksi kulit naik 1,47 persen dari 142.250 lembar pada tahun 2006 menjadi 144.347 lembar pada tahun 2007. Sebagian besar berupa kulit sapi, domba, dan kambing masing-masing sebesar 23,20 persen, 34,17 persen, dan 42,06 persen. Sisanya berupa kulit kuda dan kerbau sebesar 0,56 persen dan 0,01 persen. Ketersediaan daging untuk dikonsumsi pada tahun 2007 mengalami kenaikan 71,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau tercatat sebesar 38,74 juta kg. Persediaan telur untuk dikunsumsi juga mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau tercatat sebesar 22,29juta kg. sumber:bps

Kehutanan di Yogyakarta

Kehutanan D.I. Yogyakarta memiliki kawasan hutan yang terkonsentrasi di Kabupaten Gunungkidul seluas 79,59 persen dari keseluruhan 18,71 ribu ha. Sebagian besar dari kawasan hutan tersebut merupakan hutan produksi sebesar 71,66 persen, hutan lindung 12,36 persen dan hutan konversi 15,98 persen. Nilai produksi hutan pada tahun 2007 tercatat sebesar Rp 3.524,34 juta, naik sekitar 24,68 persen dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 2.826,67 juta. sumber:bps

Perang dunia ke-tiga sudah dimulai? Iran Vs Israel (USA, Prancis, Inggris, Jerman)

Bukan Lagi Perang Dunia Ketiga, Tetapi Perang Global yang Terfragmentasi Gagasan tentang "Perang Dunia Ketiga" yang meletus dari s...

Populer, Sist/Broo