Senin, 28 Desember 2009

Perkebunan di Yogyakarta

Perkebunan

Dari segi produksi, tanaman perkebunan yang cukup potensial di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah kelapa dan tebu. Pada tahun 2007 produksi masing-masing komoditas mencapai 58.891 ton (naik 6,85 persen) dan 15.785 ton

(naik 27,51 persen).

Tanaman Pangan di Yogyakarta

Tanaman Pangan Tanaman pangan meliputi komoditas padi, palawija serta hortikultura. Tanaman palawija terdiri dari komoditas jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang hijau. Adapun hortikultura terdiri dari komoditas sayur-sayuran, buah-buahan serta tanaman hias. Data tanaman hias tidak disajikan karena pengumpulan datanya tidak rutin setiap tahun. Pada tahun 2007, produksi padi tercatat sebesar 709.294 ton (mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen dari tahun 2006) dengan rincian 80,50 persen merupakan padi sawah dan 19,50 persen padi ladang. Dengan luas panen masing-masing sebesar 98.057 ha dan 35.312 ha diperoleh angka produktivitas sebesar 58,23 kuintal per ha untuk padi sawah dan 39,17 kuintal per ha untuk padi ladang. Produksi palawija didominasi oleh komoditas ketela pohon sebesar 976.610 ton, kemudian jagung sebesar 258,187 ton serta kacang tanah dan kacang kedelai masing-masing 56,667 ton dan 29,692 ton. Adapun ketela rambat, kacang hijau, cantel relatif kecil masingmasing 5.496 ton, 571 ton, 198 ton. Komoditas yang mengalami kenaikan produksi apabila dibandingkan dengan tahun 2006 adalah jagung dan kacang hijau masing-masing sebesar 15,46 persen dan 1,42 persen. Sedangkan ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, dan cantle menghalami penurunan masing-masing sebesar 3,90 persen, 14,61 persen, 24,92 persen, dan 9,17 persen. Sayur-sayuran yang banyak dihasilkan adalah bawang merah dan cabe besar masingmasing sebesar 155.636 ton dan 104.107 ton, tatapi mengalami penurunan produksi sebesar 36,50 persen dan 15,35 persen. Adapun produksi jenis sayuran lainnya relatif kecil. Sawi, terung dan kacang panjang tercatat masing-masing 47.372 ton, 20.517 ton, dan 20.281 ton . Salak merupakan komoditas unggulan yang banyak dibudidayakan oleh petani di DIY. Pada tahun 2007, produksi komoditas tersebut sebesar 58.891 ton atau mengalami penurunan sebesar 14,60 persen dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 68.956 ton. Sedangkan jeruk siam, jambu biji, sawo dan sukun masing-masing turun sebesar 13,64 persen, 20,96 persen, 3,16 persen dan 26,23 persen. Sedangkan buah-buahan lainnya yang mengalami peningkatan produksi adalah apokat, jeruk besar, duku, durian, mangga, nanas, papaya, pisang, rambutan, nangka, belimbing, manggis, melon dan semangka masing-masing sebesar 46,33 persen, 27.654,50 persen, 15.994,23 persen, 56,32 persen, 30,10 persen, 55.402,67 persen, 8,13 persen, 9,80 persen, 46,60 persen, 1,21 persen, 10.987,87 persen, 3.898,81 persen, 39,95 persen, dan 6,13 persen. sumber:BPS

Statistik Umum Kehidupan Sosial di Yogyakarta

Selama tahun 2007, Provinsi D.I. Yogyakarta mengalami 11 kejadian bencana alam dengan rincian 8 kali angin topan, 2 kali banjir dan 1 kali tanah longsor. Peritiwaperistiwa tersebut menimpa 609 KK dengan kerugian material berupa 539 unit rumah rusak. Sedangkan kasus kebakaran pada tahun 2007 tercatat 111 kali atau turun sebesar 10,48 persen dari tahun sebelumnya.

Persoalan lainnya dibidang sosial adalah besarnya para penyandang masalah sosial. Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 110.008 (turun 48,16 persen dari tahun 2006) penduduk yang dikategorikan memiliki masalah sosial. Sebagian besar, yakni 35,85 persen merupakan fakir miskin, 30,51 persen anak terlantar, 14,26 persen keluarga dengan rumah tak layak huni, 9,40 persen wanita rentan masalah sosial, dan sisanya 9,98 persen adalah gelandangan/pengemis anak nakal, anak jalanan, anak balita terlantar,

gelandangan, wanita tuna susila, korban narkotika, eks napi, dan. Kondisi ini mengisyaratkan perlunya perhatian lebih terhadap anak-anak dan wanita yang menjadi korban masalah sosial dalam lingkungannya. Penduduk menurut tahapan kesejahteraan, dari seluruh penduduk D.I. Yogyakarta tercatat bahwa pada tahun 2007 kelompok pra sejahtera 21,12 persen, Sejahtera I 22,70 persen, Sejahtera II 23,69 persen, Sejahtera III 26,83 persen, dan Sejahtera III plus 5,66 persen. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan dan Kesos, tercatat bahwa pada tahun 2007 di D.I. Yogyakarta jumlah fasilitas social seperti Panti Asuhan tercatat sebanyak 55 unit dengan anak asuh sebanyak 2.290 orang, Panti Wreda sebanyak 6 unit dengan penghuni 278 orang, Kelompok Bermain sebanyak 12 unit, dan Tempat Penitipan Anak sebanyak 8 unit. Perpustakaan sebagai salah satu sarana mendapatkan informasi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3.386 unit, yang sebagian besar merupakan perpustakaan sekolah yaitu 79,53 persen, sedangkan sisanya perpustakaan desa, perpustakaan departemen, dan perpustakaan umum masing-masing sebesar 14,35 persen, 2,98 persen, dan 1,43 persen. Permohonan sertifikat sebagai bukti hak milik tahun 2007 mencapai 172.085 atau mengalami kenaikan sebesar 74,96 persen. Sedangkan total penerbitan sertifikat sampai akhir tahun 2007 mencapai 1.331.148 sertifikat.

sumber:bps

Kriminalitas dan Peradilan di Yogyakarta

Kriminalitas dan Peradilan
Kriminalitas menggambarkan terjadinya ketimpangan kehidupan sosial di masyarakat, sekaligus merupakan fenomena sosial yang mmemerlukan penanganan yang serius. Banyaknya perkara kriminal yang dilaporkan ke POLDA Provinsi DIY pada tahun 2006 tercatat sebanyak 1.260 kasus. Sebagian besar adalah perkara unjuk rasa sebanyak 335 kasus (26,59 persen). Disusul oleh perkara pencurian 333 kasus (26,43 persen) dan narkotika sebanyak 157 kasus (12,46 persen) dan perkara lainnya sebanyak 435 kasus (34,52 persen). Selanjutnya jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan pada tahun 2003 tercatat 1.061 orang yang terdiri dari narapidana sebanyak 598 orang, tahanan 217 orang dan titipan 246 orang. Sebagian besar penghuni lembaga pemasyarakat adalah mereka yang tersangkut perkara narkoba sebanyak 268 orang (25,26 persen), psikotropika 146 orang (13,76 persen) dan kasus pencurian sebanyak 206 orang (20,71 persen). sumber: BPS

Perang dunia ke-tiga sudah dimulai? Iran Vs Israel (USA, Prancis, Inggris, Jerman)

Bukan Lagi Perang Dunia Ketiga, Tetapi Perang Global yang Terfragmentasi Gagasan tentang "Perang Dunia Ketiga" yang meletus dari s...

Populer, Sist/Broo