Hutan
sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada Bangsa
Indonesia, untuk memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, karenanya
wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga
kelestariannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang
maupun generasi mendatang;
Hutan adalah
anugerah tuhan yang tidak terhingga. Hutan dimanfaatkan umat manusia untuk
memenuhi kebutuhan agar tetap bertahan
hidup. Pemanfaatan tersebut antara lain, umat manusia yang secara keseluruhan
memanfaatkan oksigen untuk bernafas, dan oksigen yang dihasilkan hutan menjaga agar bumi tetap nyaman untuk
ditempati. Sementara itu masyarakat sekitar hutan memanfaatkan hutan dengan
mengambil manfaat ekonomi, baik dengan mengambil kayu maupun HHBK (Hasil Hutan
Bukan Kayu). Salah satu HHBK yang bisa dikembangkan adalah madu.
Pengurusan hutan
yang berkelanjutan dan berwawasan mendunia, harus menampung dinamika aspirasi
dan peranserta masyarakat serta tata nilai masyarakat yang berdasarkan pada
norma hukum nasional;
Mengingat
pentingnya pengeloalaan hutan, pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan
tersebut berasal dari tingkatan individu terkecil, organisasi-organsisasi
disekitar hutan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, LSM, swasta perguruan
tinggi, BUMN, dan masyarakat lainnya yang terkait. Dengan pengelolaan oleh
banyak pihak, kehutanan diharapkan akan menjadi sector terdepan dalam
penyelesaian masalah-masalah social dan lingkungan.
Namun sangat
disayangkan, keterpaduan antar stakeholder tidak berjalan dengan baik. Ada
pihak-pihak yang memiliki permasalahan dalam menjalankan program kelembagaan.
Hal tersebut mengarah pada terhambatnya proses pembangunan masyarakat sekitar
hutan. Akibatnya, produk yang dihasilkan masyarakat sekitar hutan dengan
kualitas yang tidak maksimal. Misalnya, madu memiliki kualitas yang rendah,
sehingga, pasar hanya berada disekitar tempat tinggal petani saja.
Madu hutan
merupakan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang banyak dihasilkan hutan Pulau Sumbawa. Manfaat yang dihasilkan dari
meminum madu, menjadikan, madu sebagai barang yang banyak dicari orang.
Seringkali, petani kewalahan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang terus
bertambah akan madu. Bahkan, banyak pesanan yang tidak bisa dipenuhi karena
kurangnya pasokan. Agar petani memiliki daya tawar yang tinggi dalam
pengusahaan madu, madu yang diproduksi petani perlu untuk ditingkatkan
kualitasnya. Peran pihak terkait sangat diperlukan untuk mendongkrak kualitas
madu.
Peran serta
masyarakat dalam membangun hutan bisa diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya, petani madu mampu menerapkan panen yang tidak merusak lingkungan,
serta, ketergantungan masyarakat dari hutan mampu dipenuhi bukan hanya dari satu
jenis komoditas. Tetapi dari berbagai macam jenis HHBK yang bisa dikembangkan
secara maksimal.
Proses mendapatkan madu, penggunaan alat yang bersih akan mempegaruhi kualitas madu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Porn, Racism, Sadism