Selasa, 16 Februari 2010

Malam Tahun Baru di Jogja

Malam Tahun Baru di Jogja
Motorku terus melaju dengan kecepatan pelan, tidak secepat dikala kondisi cuaca normal. Aku melewati jalan ringroad utara, kemudian sampai perempatan dekat terminal Condong Catur, lalu belok kiri melewati jalan Gejayan. Jalan Gejayan adalah pusatnya toko HP di kota Jogja, jam segini toko-toko itu masih tampak rame, bahkan lebih rame dari biasanya. Sementara rintik gerimis menghilang satu demi satu, jalanan sudah mulai terang, tak lagi di guyur hujan. Setiap ruas jalan kembali menjadi ramai. Bahkan lebih ramai dari sebelumnya.
Tibalah aku melewati Jalan Solo.
Didepan Mall Saphir Square, tidak jauh dari tempat tujuanku, aku melihat banyak orang sedang duduk-duduk santai, ada yang sedang berjalan bergerombol, ada pula sepasang kekasih yang berjalan dengan bergandengan tangan, tampak begitu mesra. Banyak dari mereka yang membawa terompet, seperti anak kecil. Sementara banyak pula para pedagang keliling yang menjajakan terompet, topi, dan aneka permainan yang lain.
Malam ini memang malam tahun baru.
Aku sendiri sudah menduga sebelumnya. Di malam tahun baru pasti akan sangat banyak orang keluar dari peraduannya, bagaikan kelekatu35 yang keluar dikala musim penghujan dan berkumpul mengelilingi setiap cahaya yang ada di dekatnya. Seakan semua manusia tumpah ruah di sepanjang jalan. Semua orang berkumpul di pusat-pusat keramaian, dan menanti sebuah waktu yang menandakan pergantian tahun.
Aku sendiri yakin di tempat lain masih banyak yang lebih ramai. Sebut saja di Malioboro, alun-alun kidul, alun-alun lor, Perempatan Tugu, Ambarukmo Plaza dan pusat-pusat keramaian yang lain. Banyak orang, khususnya muda-mudi, yang menjadikan malam seperti ini sebagai momentum yang sangat indah sekaligus menggairahkan. Tak jarang aku melihat tepat didepanku pasangan muda-mudi yang berada dalam satu kendaraan. Si perempuan membonceng motor sambil memeluk perut laki-laki yang menyupir didepannya, tampak sebuah pelukan yang sangat mesra seolah laki-laki itu adalah suaminya sendiri. Sebagian lagi ada yang berjalan kaki sambil berpegangan tangan.

Ya itulah suasana tahun baru di Kota Yogyakarta, begitu ramai disana sini. Di Mandala Krida ada Five Minutes, Alun-Alun Utara ada Ahmad Dhani dan bala kurawanya di Kridosono ada pesta kembang api yang katanya terbesar se Jogja. Belum lagi jika kita pergi ke daerah pantai di selatan DIY, dan tentunya Kaliurang yang berada disebelah utara DIY akan banyak sekali keramaian yang begitu semarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo