Selasa, 16 Februari 2010

Pingin Punya Usaha

-->
Pingin Punya Usaha

Sudah empat tahun aku lalui kuliahku dengan hal yang itu-itu melulu. Itu-itunya maksudnya hari-hari selalu aku jalani dengan rutinitas yang sama setiap hari minggu, bulan, dan bahkan tahun. kalau diterjemahkan kedalam bahasa kerennya yaitu monoton. Setiap hari sewaktu kuliah hanya bolak-balik kampus-kos, kos-kampus, dan selalu saja hal tersebut berulang terus-menerus tanpa henti selama empat tahun.
Suatu hari Aku pernah mengikuti suatu acara seminar yang diadakan oleh pihak kampus dengan tema entrepreneur muda. Acara itu gratis tis tis dan lumayan buat mahasiswa yang memiliki uang cekak, apalagi ada snack, makan siang terus dapet sertifikat. Wah ….kalau dihitung pake uang seminar yang kayak itu kira-kira seharga limapuluh ribu rupiah, kalau mbayar segitu banyaknya untuk seorang mahasiswa mungkin harus puasa lima hari lima malam untuk menebus biaya seminar itu. Syukurlah pihak kampus sadar diri kalau masih banyak mahasiswa dari kalangan tidak mampu seperti Aku, sehingga biaya digratiskan. Menurut Aku ini adalah kemenangan bagi mahasiswa-mahasiswa kere guna mendapatkan motivasi untuk mendapatkan wejangan-wejangan bagaimana kiat-kiat khusus seorang entrepreneur( wirusaha).
Dalam acara tersebut hadir beberapa panelis atau pembicara yang bahasa halusnya berkompeten dalam bidangnya. Semua panelis adalah pengusaha yang sukses yang sudah berhasil mendirikan kerajaan bisnis pada masing-masing bidang yang digelutinya. ada seorang pengusaha bel/lonceng sekolah yang katanya belnya itu bisa lebih tepat dari jamnya James Bond, kemudian ada seorang pengusaha yang memiliki lembaga bantuan belajar dan universitas swasta yang spesifikasinya tentang ilmu komputer, dan yang satu lagi yaitu seorang yang memiliki usaha membuat cendol yang katanya cendolnya itu bisa di francise oleh orang lain.
Memang terus terang saja, jika kita mendengarkan suatu usaha yang sukses membuat kita ngiler alias kepingin untuk berbuat seperti para panelis tersebut diatas. Omzetnya dari para panelis tersebut yang Saya dengar dan mudah-mudahan tidak salah itu telah mencapai puluhan juta, ratusan juta dan bahkan ada yang sampai milyaran rupiah.
Namun untuk memiliki usaha yang besar tidak hanya cukup dengan modal dengkul saja. Maksud Saya yaitu Kita harus berjuang mati-matian dengan usaha yang kita jalani dengan keyakinan dan semangat juang 45 agar mampu memberikan hasil yang maksimal. Rejeki itu datang dari tuhan tetapi usaha untuk mendapatkan rejeki itu datang dari setiap orang. Dengan berusaha sebaik-baiknya dan selalu mendekatkan diri kepada tuhan merupakan kunci sukses untuk berusaha, itulah kata salah seorang panelis yang menjelaskan dengan penuh semangat dan seolah setiap peserta yang hadir diajak untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Lebih jauh lagi menjadi seorang entrepreneur bukanlah semata-mata untuk kita nikmati sendiri, tetapi menjadi seorang entrepreneur akan sangat menolong bangsa ini keluar dari berbagai macam krisis, itulah salah satu kalimat dari seorang panelis yang hadir dalam acara tersebut. setelah dipikir-pikir ya…memang benar bangsa ini membutuhkan banyak entrepreneur agar menjadi bangsa yang maju. Dengan menjadi seorang entrepreneur kita bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain, dan setidaknya jika kita sungguh-sungguh dan sukses dalam berwirausaha bisa melunturkan stigma dalam masyarakat bahwa hidup itu harus bekerja untuk orang lain, mendapatkan gaji dari orang lain, dan rela diatur-atur oleh orang lain yang menjadi atasan kita.
Setelah aku merenung beberapa lama dan sampailah pada titik penerangan dimana Aku seolah diberi energi yang sangat luar biasa untuk bertekad menjadi seorang entrepreneur yang sejati. Saya sering diskusi dengan teman-teman di kampus mengenai konsep entrepreneur yang mungkin bisa dikembangkan. Dan Saya juga berdiskusi dengan seorang yang sudah terjun langsung dalam dunia per-entrepreneuran. Banyak teman-teman yang mengajak Saya untuk membuka usaha.
Teman dari Sleman yang memiliki kebun salak mengajak Saya untuk membantu memasarkan salaknya, kesepakatannya yaitu saya menjualkan salak lebih murah lima ratus rupiah dibandingkan dengan para pedagang salak yang sudah selama ini menjamur di Jogja. Apabila harga dipasaran Rp 6.000,00 maka Saya harus menjual Rp5.500,00. reputasi salak Sleman memang sudah tidak diragukan lagi selain rasa yang manis juga alam lereng gunung merapi yang sejuk menjadikan setiap buah yang dipetik dari daerah ini segar dingin seperti buah yang dimasukan kedalam lemari es. Selain itu pola pertanian organic yang diterapkan oleh teman saya menjadikan buah salak yang dihasilkan sehat untuk dikonsumsi oleh semua pihak baik dari anak kecil sampai orang dewasa. Teman saya sanggup menyediakan salak dalam jumlah berton-ton. Jika ada yang berminat langsung hubungi 081804054433 (kok jadi promosi ya…?). konsep menjual salak ini bagus dan hingga kini Saya masih memikirkan bagaimana untuk mendapatkan kendaraan untuk menggangkut salak-salak tersebut ke Kota Jogja.
Kemudian ada teman yang mengusulkan kepada Saya untuk berjualan daging bebek. Temenku itu dari Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman, memang daerah sana merupakan daerah penghasil bebek yang super bagus, karena peternak bebek disana mengelola peternakannya dengan professional sehingga dihasilkan daging bebek yang sehat dan berkualitas. Konsep teman Saya itu, Dia bisa menyediakan daging bebek dalam jumlah yang besar untuk dipasarkan di Kota Jogja. Lantas dia menyuruh aku untuk menawarkan daging bebek tersebut kepada restoran-restoran atau warung-warung makan yang menyajikan hidangan bebek. Maklumlah si teman Ku itu orangnya pemalu walaupun sekarang sudah besar dia tidak berani untuk memasarkan daging bebek-bebeknya sendiri, Dia minta kepada Aku untuk memasarkan daging bebeknya tersebut.
Terus ada lagi temanku yang membuka usaha laundry. Maklumlah daerah kos-kosan mahasiswa usaha laundry memiliki prospek yang cerah, karena mahasiswa sekarang berjiwa pemalas untuk mencuci bajunya sendiri. Dengan modal tiga juga rupiah temanku itu telah berhasil mendirikan sebuah perusahaan perlondryan dengan modal sebuah alat mesin cuci merk Sanken dan mempekerjakan tiga orang tenaga kerja termasuk temanku itu, namun usaha tersebut berjalan beberapa bulan. Usaha tersebut diakhir-akhir hayatnya sempat mengalami masalah dengan warga sekitar karena limbah yang dihasilkan tidak mampu ditampung oleh tempat yang disediakan. Sehingga warga sekitar menjadi korban dari limbah cucian laundrynya temanku itu.
Kalau mungkin diceritakan semuanya mengenai ide/konsep mengenai usaha jika dituliskan diatas kertas mungkin satu buah balpoin merk Pilot BPTP tidak akan cukup untuk mewakili dari banyaknya konsep yang ada dikepalku. Masih banyak sekali konsep yang lain selain diatas. Konsep-konseep itu seperti membuka depo air minum isi ulang, membuka warung sate, rental computer, service computer, ticketing pesawat, benkel, developer dan lain sebagainya.
Dalam sebuah usaha ide penting tetapi hal yang penting lagi adalah sebuah eksekusi untuk berbuat secara langsung. Tetapi kebanyakan permasalahan banyak orang adalah pada aspek eksekusi itu sendiri. Untuk mewujudkan sebuah usaha tidak hanya dengan mimpi-mimpi saja tetapi harus berani untuk bertindak agar mimpi tersebut menjadi sebuah kenyataan. Malu, kurang pd, takut, gengsi, merupakan musuh seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan. Dan musuh tersebut sangat sulit dihilngkna dari setiap orang yang ingin berwirausaha. Ya…mungkin harus ada bantuan orang-orang terdekat seperti keluarga atau bahkan dukungan dari pemerintah untuk menciptakan banyak wirausaha muda seperti saya ini yang memiliki keingingan tapi sedikit dukungan terutama pengetahuan usaha dan modal.
Bimbingan juga bisa dilakukan oleh perusahaan perusahaan besar sebagai bagian dari corporate social responsibility misalnya PT Djarum. Perusahaan yang tekenal karena memprodulsi rokok misalnya ……bisa melihat gejolak hati para anak muda yang ingin mewujudkan impiannya menjadi seorang entrepreneur dengan memberikan bantuan baik itu pengetahuan bisnis maupun modal usaha kepada para anak muda agar menjadi wirusaha yang handal. Sosialisasi acara tersebut bisa melalui berbagai macam workshop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo