Senin, 11 Februari 2013

Pantai Pink Lombok

Lombok merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia. Alamnya yang indah, bahkan lebih indah dari Pulau Dewata memiliki potensi pengembangan dimasa yang akan datang. Tetapi karena keterbatasan informasi, ketenaran Lombok dibanding Bali masih kalah jauh.

Salah satu pantai yang belum diketahui oleh publik, bahkan publik Lombok sekalipun, adalah Pantai Pink. Pantai ini terletak di Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB.

Untuk mencapai kesini, pengunjung dari Mataram mengambil jalur Praya-Keruak-Jerowaru-Sekaroh-Pantai Pink

Hutan Kemasyarakatan (HKm) menjadi pemandangan saat kita menuju Pantai Pink
Selama perjalanan, setelah melewati Desa Sekaroh yang terlihat adalah hutan kemasyarakatan (HKm). HKm merupakan hutan lindung yang diperuntukan untuk diolah masyarakat guna ditanami berbagai tanaman yang memberikan hasil untuk masyarakat.

Pemandangan ketika Kita keluar dari jalur kendaraan, masuk dan langsung tertuju menuju Pantai Pink
Sebelum sampai di tepi pantai, pengunjung akan melewati turunan. Hal tersebut diakibatkan karena, pantai terletak dibawah bukit. Pada waktu itu jalan masih jelek, sehingga untuk pengunjung harus hati-hati saat melewati jalan tersebut. Jalan tersebut begitu sempit, jadi tidak bisa untuk simpangan. Ada baiknya bagi orang yang kurang ahli dalam mengendarai mobil untuk parkir motornya di sebelah atas sebelum turunan.

Pantai Pink yang diambil dari kejauhan

Pantai Pink ramai dikunjungi masyarakat pada  hari libur. Mereka kebanyakan adalah penduduk Lombok. Sedangkan wisatawan mancanegara lebih senang berkunjung ke Pantai Pink pada hari biasa/pada hari kerja. Hal ini mungkin terkait dengan privasi saat liburan. Turis asing yang bertujuan untuk mencari keindahan dan ketenangan alam akan lebih nikmat jika berada di pantai dalam keadaan berjemur dengan telanjang. Saat yang tepat adalah saat orang-orang lokal tidak melihat aktivitas berjemur. Sebenarnya orang luar juga mengenal malu. Mereka malu ketika ditonton oleh orang lokal. Berdasar pengamatan yang Saya lakukan, orang lokal akan melotot tatkala melihat seseorang sedang berjemur.

Aktifitas masyarakat yang tengah berlibur di Pantai Pink
Suasana pantai begitu mengasyikan, karena, pantai masih bersih dari sampah. Kebersihan ini terjadi karena, masih sedikitnya pedagang yang berjualan, dan masih sedikitnya pengunjung. Letaknya yang terpencil mungkin menyebabkan orang  berpikir dua kali sebelum kesini. Yang harus diwaspadai adalah aktivitas yang semakin meningkat di daerah ini. Hal tersebut mungkin akan menyebabkan tekanan manusia terhadap lingkungan akan semakin bertambah.

Pantai Pink bukan sekedar nama saja, tapi benar-benar pasirnya yang berwarna pink
Pasir pantai yang berwarna pink menambah eksotis Lombok sebagai daerah kepulauan. Tidak banyak pantai di dunia ini yang memiliki warna pasir pantai berwarna pink. Hanya pantai tertentu saja yang memiliki pantai yang berwarna pink. Beruntung, di Indonesia memiliki salah satunya di Jerowaru ini.

Masyarakat lokal menawarkan angkutan perahu untuk menuju ke spot dibeberapa pulau di didekat  Pantai Pink
Untuk pengunjung yang akan menyelam atau snorkeling, disarankan untuk menyewa kapal. Karena tempat yang bagus untuk snorkeling atau menyelam letaknya berada sekitar 100 meter dari bibir pantai. Terlihat dibelakang sampan yaitu gugusan pulau kecil yang menjadi surga bagi para penyelam. Katanya di tempat tersebut pengunjung akan disuguhi pemandangan yang luar biasa.

Karang, merupakan bagian dari ekosistem pantai yang perlu dilindungi
Laut di sini memiliki ekosistem terumbu karang yang masih terjaga dengan baik. Kadang kalau kita berenang ditepi pantai kita secara tidak sengaja akan mendapatkan bagian karang, karena karang tersebut memang melimpah. Ini menjadi bukti bahwa daerah ini sudah lama tidak tersentuh tangan manusia. Tidak tahu apa yang akan terjadi setelah pariwisata ramai disini. Bisa jadi ekosistem karang akan rusak. Apalagi, tidak semua pengunjung mengerti akan pentingnya konservasi lingkungan.

Karena ketidak tahuan masyarakat, karang-karang menjadi terlantar 
Karena melimpahnya terumbu karang, pengunjung yang berenang di tepi pantai pun mudah  untuk mendapatkan karang. Kesadaran pengunjung yang mandi untuk menjaga karang saya rasa belum terbentuk. Hal tersebut akan mengancam keberadaan karang di sekitar Pantai Pink. Diperlukan petugas yang mengetahui konservasi untuk mengawasi gerak-gerik pengunjung yang merusak karang.
Karang yang masih terjaga merupakan warisan keindahan tersendiri yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Tempat ini cocok untuk siapa saja yang ingin berpetualang. Ditambah lagi, alam disekitar yang masih alami akan lebih banyak menarik waisatawan mancanegara, terutama untuk masa yang akan datang. Dan diharapkan pariwisata akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat selain itu pariwisata juga di tuntut untuk turut melestarikan nilai-nilai kelestarian lingkungan.

Pengunjung tidak boleh egois membiarkan ikan ini mati sia-sia
Ekosistem laut yang masih alami perlu untuk Kita lestarikan. Tidak ada yang menjamin bahwa, setelah ramai, apakah Pantai Pink, ekosistemnya terjaga dengan baik?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut membutuhkan usaha dari semua pihak agar ekosistem didalamnya terjaga dan bisa dinikmati  anak cucu kita.

Pemandangan yang indah dari atas bukit
Tempat ini begitu cocok untuk siapa saja yang ingin melepas lelah dari hiruk pikuk pekerjaan. Refreshing merupakan kebutuhan primer. Terutama jaman modern seperti saat ini. Pekerjaan yang menumpuk akan semakin memberatkan ide. Ide biasanya akan keluar setelah Anda melakukan refreshing.

Jangan coba untuk melamun dari atas karang, karena, ancaman bisa membawa anda kejebur kedalam laut.


Nampak, karang yang berdiri tegar di tepi pantai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo