Senin, 08 Mei 2017

Jangan Tanyakan Lagi Soal Nasionalisme

Akhir-akahir ini kita diperlihatkan dengan banyaknya fenomena intoleransi di Indonesia. Setelah sekian puluh tahun Bangsa Indonesia merdeka, ada sejumlah kelompok tertentu yang berusaha untuk memaksakan kehendaknya agar dapat dipakai di Negara Indonesia. Tahukah mereka bahwa sesungguhnya siapa yang memerdekakan bangsa ini jika bukan para pahlawan kemerdekaan yaitu para pendiri bangsa. Pendiri bangsa sudah membuat landasan yang sudah mantap agar dapat di gunakan di Indonesia dan dapat diterima oleh sebagian besar golongan di Indonesia dengan rentang umur yang tidak terbatas. Tapi mereka yang mengatasnamakan golongan mayoritas dengan seenak-enaknya membikin wacana yang tidak jelas. Mereka berusaha agar negara ini dikuasai oleh sebagian dari warganya. Menurut Saya hal tersebut merupakan pemikiran yang bodoh karena selain bertentangan dengan asas kebinekaan, paham tersebut jika dibiarkan merajalela akan menjadi kanker yang setiap saat dapat menggerogoti Negara Indonesia.
Yang terpenting bukan seberapa tinggi gunung yang kau daki, tapi seberapa besar kontribusi mu pada negeri

Menurut saya ini adalah fenomena yang biasa, apalagi moment tersebut dekat dengan pemilihan presiden dan Pilkada. Sungguh sangat tega benar, hanya sepotong kekuasaan yang tidak ada harganya harus ditaruhkan dengan persatuan yang sudah sejak lama dibangun. Sebagai warga negara, Saya tidak rela negeri ini dibuat bingung dengan mengatasnamakan kepentingan tertentu, yang seolah mereka klaim sebagai golongan mayoritas. Saya berharap mereka mendapat hidayah agar segera kembali kejalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang sepaham dengan pendiri Negara Indonesia.

Ada wacana untuk membubarkan ormas tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Negara Indonesia. Menurut Saya hal tersebut sah-sah saja, selama kontribusi lembaga yang akan dibubarkan tersebut tidak memberi dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi pembubaran yang didasari tanpa bukti yang kuat merupakan indikasi melemahnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Saya berharap Pemerintah cermat dalam membubarkan ormas yang dianggap tidak memberi kontribusi. Jika memang ormas tersebut ditengah jalan menelikung pemerintah yang sah, maka tidak ada salahnya untuk membubarkan ormas tersebut demi kepentingan yang lebih besar. 

Upacara merupakan salah satu sibol kecil dari nasionalisme

Cinta tanah air dan cinta terhadap bangsa sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam agama, tidak dibenarkan untuk membuat perpecahan diantara warga negara. Perpecahan akan hanya melahirkan kelemahan, dan kelemahan akan mudah ditaklukan oleh musuh.

Cinta tanah air bukan sekedar ucapan saja, akan tetapi kata tersebut harus dibuktikan lewat tindakan nyata. Salah satu cara untuk menghindari sikap yang hanya omdo(omong dong) alias banyak bicaranya tapi tindakan nyata nol besar (semoga Saya bukan tipe orang yang seperti itu yang hanya bisa ngomong tapi sulit untuk merealisasikan yang sudah keluar dari mulut), perlu tindakan yang nyata yang bermanfaat untuk kemajuan bersama, hal ini dapat dilaksanakan lewat kebiasaan yang telah kita lakukan, walaupun hal tersebut tindakan yang kecil. Janganlah memikirkan dulu hal yang besar, tetapi sulit dilaksanakan, lebih baik melakukan hal kecil namun sedikit demi sedikit memberi kontribusi terhadap lingkungan. Ke enggananan untuk melakukan hal yang kecil bisa jadi karena tidak tahu yang mendalam tentang filosofi semut. Semut adalah hewan kecil yang banyak diremehkan karena satu semut tidak memiliki kekuatan apa-apa. Akan tetapi jika semut tersebut bergabung dengan jutaan bahkan milyaran semut yang lain, maka akan menjadi senjata yang ampuh dalam menhadapi musuh. Sekelompok semut yang tinggal di rumah yang kosong dapat membuat rusak rumah karena mereka dengan tekun membuat lubang di berbagai sudut rumah, sehingga tembok yang kokoh pun dapat dengan mudah dihancurkan oleh semut.

Menanam merupakan salah satu tindakan kecil untuk lingkungan

Mimpi Saya tentang Indonesia dimasa depan adalah Indonesia akan menjadi negara maju seperti negara diwilayah Eropa dan Amerika Utara. Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki sumberdaya alam dan manusia yang melimpah. Jika sumberdaya tersebut dikelola dengan baik maka akan menjadi modal utama dalam mengisi pembangunan dimasa yang akan datang. Saya sangat optimis Indonesia dimasa yang akan datang akan menjadi negara yang besar sejajar dengan negara besar lain didunia. Indonesia bukan lagi negara yang dibantu negara lain, tetapi Indonesia akan mampu memberikan bantuan untuk negara lain. Tentu saja hal tersebut dapat terwujud karena
semua permasalahan di dalam negeri sudah dapat diatasi karena system kenegaraan Indonesia sudah semakin mantap dan sempurna. Rakyatnya dan pemerintahnya tidak lagi memikirkan kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan) tetapi sudah berpikir bagaimana sudah banyak berperan dalam kegiatan membantu negara lain yang membutuhkan. Karena negara besar adalah negara yang dapat membantu menyelesaikan permasalah di tingkat global. Persatuan lah yang akan membuat negara ini menjadi hebat. Tanpa persatuan mustahil cita-cita bangsa ini dapat diwujudkan.

Saya sebagai penulis blog ini, juga tidak akan hanya membuat tulisan, seolah-olah menggurui yang membaca. Saya ingin berperan, dan tidak terkesan mengajari, tapi Saya akan membuat tindakan nyata dengan memberi kontribusi. Saya akan berperan sesuai dengan tugas dan jabatan. Sebagai seorang peneliti, Saya akan bekerja untuk meneliti fenomena unik yang terjadi didalam masyarakat terutama terkait dengan kehutanan. Masyarakat cenderung berubah, ketika berubah itulah timbul permasalahan. Setiap permasalahan yang timbul merupakan objek menarik untuk diteliti untuk dapat dicari solusinya. Kehutanan merupakan bidang yang perkembangannya dinamis sesuai perkembangan jaman. Untuk itu Saya dapat berperan sebagai seorang peneliti yang mampu melaksanakan penelitian dengan meneliti isu-isu di bidang lingkungan dan kehutanan yang berguna untuk masyarakat. Dengan harapan agar kehutanan di Indonesia merupakan salah satu bidang yang diperhitungkan dalam sistem kenegaraan di Indonesia dan dapat mewujudkan visi hutan lestari masyarakat sejahtera.


Untuk mewujudkan mimpi membutuhkan perjuangan yang keras agar saya dapat menjadi peneliti yang ahli dibidang kehutanan. Hal pertama yang akan saya lakukan adalah Saya akan meraih gelar pendidikan yang lebih tinggi dari sekarang yaitu rencana mengambil sekolah S2 dan S3 agar kemampuan saya dalam meneliti menjadi lebih mumpuni dan dalam mengupas suatu topik permasalahan menjadi lebih tajam. Yang kedua saya akan menyebarkan hasil penelitian kepada pihak yang terkait lewat seminar, maupun berbagai macam pertemuan. Ketiga saya akan menuliskan hasil yang telah tercapai melalui publikasi baik lewat prosiding maupun memublikasikan lewat jurnal, serta berbagai media tulisan popular agar lebih banyak lagi pihak yang mendapat informasi terkait hasil penelitian yang telah saya lakukan.

Semoga saya juga orang yang tidak hanya pandai membuat wacana namun tidak dapat mewujudkan secara nyata. Semoga tuhan memberi kekuatan kepada Saya untuk menjadi orang yang berguna bagi sesame dengan membuat tindakan nyata agar memberi kontribusi kepada negeri ini. Aamiin Ya Robbal Allamin








Selasa, 02 Mei 2017

Sembilan Jam Naik Sepeda Ke Pantai Pink di Lombok

Saya berjalan dengan sepeda melewati hutan Sekaroh, di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Tengah selama kurang lebih tiga jam. Saya pergi dengan BPPTHHBK Gowes Club, grup sepeda dari kantor Litbang Kehutanan yang berada di Pulau Lombok. Saya selalu ingin melakukan perjalanan ke Pantai Pink sebelumnya menggunakan sepeda, tapi nampaknya tempat itu sangat terpencil dan menantang. Dan alhamdulillah hal ini dapat terwujud saat sebuah kelompok sepeda di kantor mengajak saya untuk berpetualang bersama mereka, saya pun merasa girang karena mendapat kesempatan untuk bergabung dengan mereka untuk pergi ke Pantai Pink.

Kami rencana nya diantar menggunakan pick up untuk mengangkut sepeda ke titik terdekat agar saat naik sepeda nya tidak terlalu jauh. Titik yang tepat berada si sekitar pertigaan Jerowaru yang mengarah ke pantai. Mulailah kami naik sepeda dengan mengatur titik finish sekitar 30 kilo meter. Jarak ini kami rasa jarak yang ideal untuk olahragawan amatir seperti Kami.

Setelah membeli makanan di pasar tradisional di desa kami tinggal, kami naik mobil MPV untuk perjalanan dua jam ke pertigaan di dekat Jerowaru. Makanan itu merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan, dengan sedikit ditambah parutan kelapa dan bumbui dengan pemanis dari gula aren. Satu porsi makanan ini bisa menambah tenaga saat bersepeda selama dua sampai tiga jam. Sayangnya, jatah yang diberikan ke Saya tidak saya ambil karena sebelum berangkat sudah menikmati makan terlebih dulu di mess. Ketika teman-teman sedang menikmati makanan jajanan pasar tadi, Saya melihat  teman yang sedang makan di pinggiran sawah sebelum masuk pertigaan Jerowaru.

Setelah Kami turun dari mobil dan sepeda mulai diturunkan dari bak pick up, masing-masing dari anggota sudah siap dengan sepedanya masing-masing. Trek awal yang kami lalui sangat mudah, karena berupa dataran yang hampir tidak ada tanjakan yang berarti, bahkan sering mendapatkan bonus berupa turunan. Intinya dalam satu jam pertama treknya sangat menyenangkan. Setelah memasuki dua jam perjalanan trek yang kami lalui mulai menantang, yaitu berupa jalan tanah dan jika ada aspal, aspal sudah mulai rusak, ditambah dengan tanjakan yang sudah mulai menghadang. Selanjutnya untuk tiga jam perjalanan, trek yang kami lalui semakin susah. Yaitu berupa jalan aspal yang sebagiannya sudah rusak dan berupa kubangan air atau berupa batu besar yang ditambah dengan trek menanjak.

Petualangan dua jam di Pantai Pink, yang Kami lakukan antara lain dengan makan bekal yang telah dibeli di warung dekat penurunan sepeda, yaitu berupa nasi puyung, sedikit minum air, jalan menyusuri pantai yang berwarna pink, duduk-duduk memerhatikan wisatawan yang sedang berlibur disana, tidur tidur di hammock yang tergantung di antara Pohon di pinggir pantai, memfoto kehidupan wisatawan, membeli kelapa muda yang ampuh untuk menghilangkan dahaga setelah kita kembali di perjalanan, mengunjungi tebing yang ada di sisi sebelah kiri pantai, dan yang terakhir kita foto bersama .

Ada hal menarik yang kami rasa bisa memberi kesan hidup yaitu ketika naik  ke bukit yang berada di sebelah sisi kiri dari pantai. Disana kita bisa melihat pantai dari sudut yang lebih tinggi, seperti kita seperti penjaga pantai yang mengawasi setiap pengunjung yang sedang berlibur. Tapi kita bukan penjaga pantai, kita memosisikan diri sebagai wisatawan yang juga tidak peduli dengan pengunjung yang lain, karena kita bukan penjaga pantai. Dari atas, pemandangannya begitu manakjubkan dengan pantai indah plus dengan pulau-pulau kecil yang berada didekatnya.

Untuk keseluruhan perjalan dari awal sampai kembali lagi ke titik berangkat, Kami menghabiskan Sembilan jam. Dari itu, tidak terasa waktu habis sangat cepat. Sebagian besar, kami menghabiskan waktu di jalan itu dua jam menuju lokasi penurunan sepeda, tiga jam perjalanan menggunakan sepeda, dua jam berada di pantai dan dua jam untuk pulang.













Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo