Selasa, 29 Januari 2019

Cerita Seorang Petani Lebah Trigona spp di Lombok

Suatu hari pernah melakukan perjalanan ke salah satu desa di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam perjalanan tersebut,Saya menjumpai beberapa orang yang mengusahakan madu trigona. Dalam diskusi tersebut, Bapak yang kami temui baru beberapa tahun memelihara lebah trigona akan tetapi keuntungan pertahun telah mencapai puluhan juta.

Bapak yang memakai baju orange tersebut memiliki pekerjaan utama sebagai guru PNS di salah satu SD di Kecamatan Gangga. Aktivitas utama setiap hari antara pukul tujuh hingga satu siang mengajar di sekolahnya. Aktivitas tersebut sudah dijalani puluhan tahun hingga sekarang ini. Rutinitas yang dijalani menurut Beliau terasa membosankan karena memiliki waktu luang. Untuk mengisi waktu luang tersebut, Bapak ini iseng-iseng belajar bagaimana membudidayakan lebah trigona.

Sejak Tahun 2012, Bapak ini memulai usaha dengan modal belajar dari orang-orang disekitar. Seiring dengan berjalannya waktu, Bapak ini terus  belajar baik bertanya kepada orang lain, mencari informasi di internet, ataupun melakukan eksperimen secara pribadi untuk menemukan cara membudidayakan lebah trigona yang cocok untuk Beliau. 

Berbagai macam kegagalan telah dialami, mulai dari lebah yang kabur, hingga lebah yang kurang produktif. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan tersebut lambat laun dapat diatasi secara baik. Untuk saat ini, Beliau masih mengaku terus belajar dalam budidaya lebah trigona spp. Belajar adalah wajib untuk orang yang ingin ahli dalam budidaya lebah ini.

Sewaktu kami ke sana, Bapak ini mengaku memiliki sarang lebah trigona spp sekitar 700 setup. Dari pengakuan Bapak tersebut keuntungan yang didapat setiap tahun adalah berkisar Rp. 30.000.000,00. Padahal bapak tersebut mengaku bahwa budidaya lebah trigona dilakukan semata karena iseng memanfaatkan waktu luang selepas mengajar di SD. Pemanenan dilakukan hampir setiap hari karena untuk memanen satu buah setup kadang memerlukan waktu sekitara seperempat jam. Dalam satu setup dapat menghasilkan madu satu kilo dalam waktu satu tahun.

Menurut Beliau, untuk perawatan cukup sangat mudah. Pemilik setup hanya tinggal memastikan kebersihan kandang terutama dari serangga pemangsa lebah trigona. Hewan-hewan yang biasa mengganggu lebah trigona antara lain cicak, laba-laba, tokek, dan semut. Lebah tidak perlu di beri makan, karena alam sudah menyediakan seperti dari bunga, nektar, dan getah-getahan. Tidak seperti jika kita beternak ayam atau kambing yang harus disediakan oleh pemiliknya setiap saat.

Dalam menjalani budidaya lebah Trigona spp diperlukan keuletan, sabar, dan dinikmati prosesnya, sahut Bapak tersebut. Ketika sudah memutuskan untuk melakukan budidaya lebah, hati dan pikiran harus dalam keadaan senang dan ceria. Mengapa demikian, yaitu agar pembudidaya dapat mendapatkan cinta ketika menjalani rutinitas tersebut. Dengan mencintai pekerjaan maka sesuatunya akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Malahan jika dilandasi dengan rasa senang, mau bekerja seharian aja mungkin tidak terasa waktu yang dihabiskan. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo