Selasa, 20 Januari 2015

Hutan Kita Dibabat

Pernah Saya mengunjungi daerah yang bernama Desa Rempek  di Lombok dan masuk jauh kedalam kawasan hutan merasa kaget ketika melihat keadaan hutan tidak lagi dalam kondisi sehat. Penebangan marak dilakukan oleh oknum warga untuk meraih keuntungan sesaat. Tanpa ragu kemudian Saya bertanya kepada masyarakat disekitar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini. Berdasar keterangan dari beberapa orang mengatakan bahwa penebangan dilakukan oleh orang tertentu yang ingin mencari untung sendiri dengan mengabaikan kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat sekitar hutan. Warga yang sadar akan pentingnya hutan ternyata takut dengan oknum warga yang biasa melakukan penebangan liar. Mereka mendapat ancaman fisik yang tidak main-main jika mengganggu oknum ketika melakukan penebangan.

Keadaan buruk yang sudah pernah dialami oleh warga ketika penebangan liar marak yaitu  perusahaan Ongkowijoyo yang merupakan pemegang konsesi untuk hutan di wilayah Rinjani Barat beroperasi dengan melakukan penebangan untuk ditanam tanaman industri. Ketika itu pula warga merasa kekurangan air, dimana yang biasanya air melimpah dan mampu memberi kebutuhan sehari-hari, tiba-tiba saja mengering. Akibatnya banyak sektor yang terkena dampak negatif seperti pertanian, perikanan, perkebunan dan tentunya adalah sektor domestik rumah tangga.

Sebetulnya berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi agar semua kembali seperti sedia kala. Namun apa boleh di kata nasi sudah jadi bubur, barangkali generasi yang menjadi saksi hidup ketika ada penebangan sudah tidak dapat lagi menikmati keadaan seperti sedia kala, akan tetapi Kita harus optimis bahwa generasi dimasa yang akan datang tidak terkena dampak buruk dari pengelolaan hutan yang tidak lestari. Untuk saat ini kementerian Kehutanan tengah berupaya keras agar Kawasan Hutan di Rinjani Barat terutama di sekitaran Desa Rempek dapat lestari memberi kesejahteraan kepada masyarakat sekitar. Program yang dilakukan yaitu memberi pemberdayaan kepada masyarakat sekitar hutan agar berdaya dan dapat memanfaatkan kekayaan yang terdapat disana secara maksimal.

Penebangan liar yang dilakukan oknum warga

Batas antara hutan yang masih virgin dengan kawasan hutan yang sudah dibabat

Tanaman kakao didalam kawasan memberi efek secara ekonomi kepada masyarakat akan tetapi daya dukung lingkungan menjadi berkuran karena tanaman kakao bukanlah jenis tanaman yang kuat menahan erosi di daerah pegunungan

Rabu, 17 Desember 2014

Contoh Usaha Produksi Produk Perlebahan Yang Dilakukan Masyarakat Sekitar Hutan

Setelah mendapatkan sarang  kemudian madu diambil dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan cara diperas, yaitu dengan memeras menggunakan tangan terbuka dan di masukan kedalam jerigen. Yang kedua, petani  mengambil madu dengan memasukan sarang yang mengandung madu kedalam toples. Akhir-akhir ini, cara yang kedua banyak dilakukan petani karena permintaan dari pengumpul dan konsumen. Konsumen lebih percaya madu asli jika melihat sendiri madu yang dibeli masih didalam sarang.
Sarang lebah yang mengandung madu

Setelah petani keluar dari hutan maka diangkutlah madu tersebut menuju pengepul. Tetapi, banyak juga konsumen yang membeli langsung ketika petani turun dari hutan. Hal ini lebih memberi kepercayaan kepada konsumen bahwa madu tersebut benar-benar murni. Petani memiliki kebiasaan untuk menjual madu kepada pengepul tertentu karena telah terikat oleh ikatan . Ikatan tersebut yaitu kesepakatan diantara petani dan pengepul karena pengepul telah memberi pinjaman modal kepada petani. Hal ini tentu menjadikan pengusahaan madu yang dilakukan petani kurang menguntungkan karena petani tidak memiliki keleluasaan memilih pembeli dengan harga yang tinggi.
 Setelah madu terkumpul, pengepul melakukan proses pengolahan sederhana yaitu dengan cara menyaring madu sampai bersih. Namun ada juga pengepul yang tidak mengolah madu yang telah didapat dari petani. Kedua jenis madu tersebut sama-sama memiliki harga yang sama ditingkat pengepul. 
Madu yang telah terkumpul kemudian diolah lebih lanjut agar kualitas lebih terjaga


Untuk pengepul yang memiliki kebiasaan menyaring madu biasanya mereka sudah memiliki label tersendiri. Agar merek yang telah dibuat dapat terus diakui oleh langganannya. Sedangkan untuk pengepul yang tidak menyaring madu biasanya mereka masukan kedalam wadah botol kaca 640 ML, botol air mineral plastik 600 ML dan 1500 ML, dan jerigen isi 30 liter. Ada beberapa pengepul kenapa tidak mengolah madu karena konsumennya sendiri lebih mempercayai madu asli jika masih terdapat sisa-sisa perasan baik sarang ataupun anakan lebah.

Sing a Song On The Street


The picture shows the performance of street artician when there are traditional envent. The location on street, so many people become witnes watch the best performance for artis. 

Rabu, 03 Desember 2014

Volley on Sand



The picture shows peoples enjoy played volleyball in afternoon. There are eighteen player who attend in sand court and use their hand to smash the ball.

In my oppinion, although they came  long distance to the field, they very happy when played volley and make laugh bellow the sun set.


Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo