Jumat, 24 Juni 2016

Family Gathering Litbang Kehutanan Mataram

Untuk menciptakan keakraban diantara pegawai, tepatnya sekitar awal tahun 2016 ini, kantor kami mengadakan family gathering. Walaupun tidak ada tema khusus untuk acara ini, kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai siang berjalan sukses.

Acara dilaksanakan di dua tempat yaitu di kantor dan di lesehanan Langko. Pertama tama acara diawali pembukaan dari kepala balai kemudian teman-teman diarahkan ke lesehan Langko untuk menyantap makan siang. 

Acara berlangsung dalam suasana yang heboh. Hal ini dikarenakan para partisipan yang hadir membawa anak yang masih kecil-kecil. Misalnya ketika kepala balai sedang memberi ceramah kepada para pegawai, tiba-tiba saja ada anak kecil yang berlari-lari di depannya. Sehingga orang yang mendengarkan kurang fokus dan malahan lebih tertarik untuk melihat tingkah lucu anak kecil yang berteriak-teriak. Belum lagi anak-anak yang berlari kesana kemari, bahkan sampai ada yang naik keatas meja. Ya itulah namanya orang yang sedang melakukan family gathering, kalau tidak ada kejadian seperti itu tidak akan asik.

Ketika semua sudah berkumpul di lesehan, penyanyi lokal ikut meramaikan acara dengan bernyanyi dan bergoyang diiringi musik orjen tunggal. Tidak lupa beberapa pegawai yang memiliki bakat seni di bidang olah fokal juga tidak ketinggalan untuk menyumbangkan suara, termasuk saya. Saya yang pada waktu itu juga turut menyanyikan sebuah lagu berjudul "malam ini" karya Ahmad Dhani, walaupun suara kurang pas dengan musik orjen, tetapi saya begitu menikmati, gak tahu yang mendengarkan mungkin pingin-pingin cepet selesai. Ini dikarenakan suara saya rendah, sedangkan musik orjen tunggal di set lebih tinggi. Gak masalah kalau cuma masalah nada sumbang, fals dan sebagainya yang penting ada yang mengisi acara agar acara ramai dan berjalan sukses.

Kopi, teh, es kelapa, dan air putih menjadi minuman yang menyegarkan suasana di tengah terik matahari yang pada waktu itu bersinar cerah. Di setiap sudut yang teduh menjadi tempat yang asik untuk ngobrol dan sembari untuk mencicipi beberapa hidangan yang disajikan dan melihat beberapa anak-anak berenang di kolam yang tidak terlalu luas. Sementara itu beberapa orang tua ikut mengawasi anak-anak yang sedang mandi. 

Hidangan buah rambutan menjadi cemilan yang tidak kalah menariknya dari cemilan yang lain sebelum makan siang dimulai. Selain itu untuk memberi kesan mantap ketika acara, panitia juga menyuguhkan makan besar. Semua bebas mengambil sesuka hati, boleh mengambil sampai perut besar, tapi kalau tidak bergerak karena kekenyangan, panitia tidak bertanggung jawab.

Menu utama adalah pelecing, yaitu makanan khas dari Pulau Lombok yang tidak boleh ketinggalan di setiap acara yang diadakan di Pulau ini. Ada juga ayam goreng yang di goreng begitu renyah hingga menyamai KFC atau CFC. Tidak lupa untuk memberi kesan pedes yaitu sambal ekstra khas Lombok yang kepedasannya mampu mengalahkan pedasnya sambal ABC. 

Dan akhirnya setelah Dzuhur acara selesai, dan semua peserta meninggalkan tempat dengan penuh rasa kenyang (*_*).






Penyanyi terkenal dari Pemalang "Alex Novandra" ketika berduet dengan penyanyi jebolan Langko Idol

Suasana akrab diantara pegawai Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan







Selasa, 21 Juni 2016

Sungai dan air terjun

Kebiasaan Saya kalau sudah bosan di mes dan lama tidak keluar kantor biasanya ada keinginan untuk melakukan perjalanan ke luar. Kebiasaan ini saya rasa merupakan hal yang positif, dimana kita dapat melihat pemandangan ke alam bebas sekaligus melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, untuk menghabiskan energi dengan menggerakan badan di tempat-tempat yang menarik agar tubuh tidak terasa kaku.

Berjalan mendaki bukit dan kemudian turun, merupakan aktivitas yang berat terutama bagi yang tidak pernah melakukan kegiatan ini sebelumnya. Bagi orang yang sudah terbiasa dengan aktivitas diluar ruangan hal itu merupakan tantangan karena orang tersebut biasanya akan mencari kesempatan yang berbeda dan tentunya akan menambah pengalaman terhadap lingkungan di sekitarnya. 

Foto ini saya ambil ketika melakukan perjalanan ke Lombok Utara, daerahnya jauh dari keramaian kota. Akan tetapi daerah ini sedikit jauh dengan jarak sekitar 3 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Perjuangan yang tidak akan rugi karena ketika sudah sampai kita dapat menghirup sedalam-dalamnya udara disini yang belum tercemar. Kita juga dapat mendengar suara burung. Kadang kita berpapasan dengan kera-kera yang sedang berkumpul. Tidak itu saja, suara aliran air dan air terjun menambah ke asri tempat tersebut.

Ketika kaki mulai masuk kedalam sungai, rasa-rasanya dingin seluruh tubuh walaupun hanya baru kaki yang masuk ke air. Ketika tubuh sudah mulai berenang masuk kedalam air, dinginnya tidak hanya di kulit, tapi perlahan mulai masuk kedalam hati mendinginkan pikiran dan perasaan yang liar.


Sumber daya air yang melimpah seharusnya dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya

pemandangan alam natural
Pemanfaatan sumberdaya air salah satunya adalah dengan menjadikan pariwisata

Alam yang telah menyediakan sumberdaya agar dapat digunakan sesuai fungsunya

Kamis, 12 Mei 2016

Ngepit

Saya bisa naik sepeda pertama kali ketika masih kecil. Saya lupa umur berapa memulai menaiki sepeda. Tapi berdasarkan ingatan sesaat saya ketika menulis blog ini kurang lebih ketika sekolah TK. Orang yang pertama melatih Saya naik sepeda adalah orang tua saya. Pertama kali, sepeda yang Saya pakai yaitu sepeda kecil yang dibeli dari tetangga yang rumahnya tepatnya di utara Masjid Raudatul Jannnah Desa Tanjungsari yang juga kebetulan ayah dari teman main ketika Saya kecil. Tapi sekarang orangnya sudah meninggal dunia. Dulu orang tua Saya sering membeli sepeda dari Beliau, mulai dari sepeda jenis BMX, jengki, dan Federal. 

Saya tergolong tidak kerepotan untuk berlatih sepeda. Hanya sekitar tiga hari sejak hari pertama mengonthel, Saya sudah bisa ngebut memakai sepeda. Sepeda  pertama Saya  berwarna hijau dan belum ada boncengan. Jadi, kalau  mau minta bonceng kakak, Saya berdiri di as roda belakang. Kadang saya lupa waktu ketika bermain sepeda. Berdasar pengalaman saya kecil dulu, rute ter jauh yang pernah saya tempuh ketika berlatih naik sepeda yaitu ke stasiun di kota kecamatan. Dulu, stasiun merupakan tempat favorit saya, karena ketika Saya kecil saya suka dengan kereta api dan Saya bersama kakak serta teman-teman main bersama melihat kereta di stasiun. Sering sekali Saya dicari orang tua karena main ke stasiun tidak pamit. Perlu diketahui bahwa jarak rumah dengan stasiun kereta sekitar 2 kilo, dan jalan untuk menuju kesana ramai kendaraan karena merupakan jalur kabupaten. Tak jarang Saya sering membawa bekal air minum teh yang dibungkus menggunakan plastik maupun botol bekas air mineral. Kalau menurut Saya jalur tersebut berbahaya karena kendaraan bermotor sering memacu dengan kencang. Waktu kecil tidak ada perasaan takut sama sekali untuk naik sepeda ke tempat yang jauh sekalipun. Bahkan Saya pernah ada rencana pergi ke kota kabupaten yang jaraknya sekitar 15 Km dari rumah.

Dari cerita diatas Saya berkeyakinan bahwa ketika masih kecil manusia mampu berpikir ke depan tanpa memikirkan hambatan meskipun hambatan begitu banyak di jalan. Seperti saya ini, Saya memiliki keberanian untuk menjelajah daerah di luar daerah Saya dengan sepeda yang waktu itu masih belajar, meskipun bahaya besar mengancam karena jalur yang saya lewati begitu rawan dengan banyak kendaraan bermotor yang melintas. Jadi kalau punya keinginan besar kita harus belajar kepada diri kita ketika masih kecil yaitu kita yang berani mau melangkah tanpa rasa ragu.

Rabu, 11 Mei 2016

Ngeteh

Hujan masih terus berlangsung selama istirahat siang. Saya rupanya terlambat ke kantor setelah istirahat karena hujan. Sembari duduk didalam kamar, saya juga menonton TV untuk menghalau rasa suntuk. Setelah beberapa lama kemudian, hujan mulai menunjukan akan berhenti walaupun masih ada gerimis. Saya lantas memaksakan diri untuk menembus gerimis. Dengan risiko nanti saya bisa pusing. Jaraknya sih tidak jauh, kalau naik sepeda sekitar satu menit sampai. Saya langsung mengambil sepeda yang masih ter parkir didalam mes. Kemudian saya menuntun sepeda keluar untuk saya pakai ke kantor. 

Rupanya benar prasangka saya sebelumnya, kepala saya sedikit pusing karena mungkin tadi saya menembus gerimis dari mes menuju kantor tanpa menggunakan payung. Sesampai didalam kantor, untuk membaca jurnal sepertinya tadi Saya  kurang konsentrasi. Tidak seperti biasanya saya pusing seperti ini, mungkin karena beberapa waktu yang lalu saya melakukan perjalanan panjang ke Kebumen. Saya tidak memaksakan untuk menyelesaikan tugas saya pada ketika itu, Saya berusaha bekerja sesuai dengan kemampuan diri saya. Saya hanya membaca hal yang sesuai dengan pekerjaan yang ringan saja, seperti membaca jurnal yang sudah pernah saya baca, ya hanya untuk mengingat-ngingat saja, tidak begitu berat jika dibanding dengan harus membaca hal yang baru.

Rupanya hati kecil saya memberontak ingin keluar dari zona tidak nyaman ini. Setelah berpikir akhirnya saya memutuskan untuk membuat teh hangat. Teh celup masih ada di meja sebelah, tinggal memanaskan air saja di dispenser. Teh yang tersisa merupakan teh hijau, tahu sendiri kalau teh hijau diminum dalam keadaan perut kosong dapat mengakibatkan lambung perih, kebetulan tidak jauh dari mushola ada kantin dan stok roti masih ada. Saya mengambil roti seharga Rp 2.500,-. Rotinya lumayan saya suka. Rotinya berisi coklat dan pisang. Setelah saya dapat roti itu saya bergegas menuju ruangan untuk meminum teh yang telah saya buat sebelumnya. Dan saat itu teh dalam kondisi yang sedang enak-enaknya ketika masih hangat. Saya tidak mau meninggalkan momen ini, langsung saya minum. Dan setelah itu tubuh mengeluarkan keringat, dan ini pertanda bahwa, tubuh saya bereaksi dan terasa hangat di tengah hujan. 

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo