Sabtu, 21 Desember 2019

And the Memories Bring Back (Mengenang Almarhum Mbah)

Pernah dulu ketika kecil, Saya diajak Mbah pergi kesawah untuk memetik buah timun. Jarak dari rumah mbah ke kebun sekitar satu kilo, untuk menuju kesana, kami dengan berjalan kaki. Walaupun sudah berumur, langkah Mbah masih panjang yang menandakan bahwa Mbah adalah orang cekatan. Cara berjalannya begitu cepat sampai membuat saya yang waktu itu sekitar masih duduk di bangku MI kesulitan mengimbangi langkah Mbah. Selain itu, Mbah merupakan petani bertangan dingin. Mbah dapat mengerjakan pekerjaan disawah sendiri mulai dari mencangkul sampai memanen, dan itu semua dapat menghasilkan panen  lumayan bagus. Cuma karena keterbatasan waktu, Mbah banyak meminta tolong tetangga untuk membantunya di sawah. Hal ini karena tidak mungkin untuk dilakukan seorang diri untuk mengurus sawah.

Menurut Saya, semangatnya pergi kesawah tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia adalah sosok petani ulet. Beliau begitu menjiwai sebagai seorang petani dimana kalau tidak pergi ke sawah dalam beberapa hari maka akan merasakan kebosanan yang luar biasa. Karena seringnya di sawah hingga membuat Saya jarang ketemu Mbah ketika mengunjungi rumah beliau. Seseorang yang sudah menjiwai dengan pekerjaannya akan berdampak baik pada hasil, misalnya Mbah mampu meningkatkan hasil panen padi dan palawija. Karena dedikasi dan semangatnya, Mbah mengubah nasibnya dari yang dulu adalah petani gurem menjadi petani berhasil di desa. Sekitar satu tahun terakhir ini Mbah tidak mengerjakan pekerjaan di sawah karena usianya. Beberapa faktor yang menjadikan Mbah berhenti yaitu karena sudah dilarang oleh anak cucunya. Beberapa kali Mbah terjatuh di pematang sawah karena merasa pusing. Ia sering bolak-balik Puskesmas karena terluka terjatuh, bahkan pernah terjatuh hingga tidak bisa berjalan. Mungkin hal ini karena umur yang sudah mulai menua yakni mendekati 90 tahun. 

Sepeda ontel menjadi kendaraan favoritnya. Saya teringat dulu ketika kelas tiga MI, diajak Mbah untuk tidur di rumahnya, diiming-imingi jika di rumah Mbah ada saudara yang bisa dijadikan saya teman, padahal sebenarnya tidak ada..hehe. Karena Beliau tahu bahwa kalau tidak di begitukan, Saya tidak akan ikut. Mungkin itu cara Mbah agar cucunya dapat tidur di rumahnya. Dengan menggunakan sepeda ontel saya dibonceng dengan menempuh jarak empat kilo meter. Diperjalanan, Saya merasakan kebahagiaan Mbah. Entah karena berhasil mengajak Saya sebagai cucu pergi ke rumahnya atau entah karena sesuatu hal. Dalam perjalanan ternyata Mbah menghibur dengan caranya sendiri yaitu  bersholawat. Bersholawat mungkin menjadikan hati Beliau menjadi bahagia dan melupakan jika sedang megayuh sepeda dengan berat. Momen lain  mbah naik sepeda yaitu ketika hari sabtu, Mbah sering mampir kerumah dengan menggunakan sepeda. Tujuan utamanya adalah mengikuti pengajian di Masjid di sebelah barat Alun-alun Kutowinangun. Beliau menyempatkan mampir hanya untuk sekedar minum teh, sembari bersilaturahim dengan anak cucu.

Mbah itu orangnya sangat peduli dengan anak cucunya. Setiap kali saya mengunjungi rumahnya, Beliau selalu meminta saya sebelum pulang untuk makan dulu. Cara seperti ini rupanya menjadi salahsatu nilai kearifan yang dimiliki oleh Mbah. Ketika saya menolak karena alasan masih kenyang, Beliau berkata, "sedikit aja gak papa yang penting sudah mencicipi nasinya milik Mbah". Orang desa tidak akan membiarkan tamunya pulang sebelum makan. Belum pernah rasanya saya ketika berkunjung tidak makan, walaupun dengan alasan apapun, misalnya saya sudah berkata "saya sudah makan". Selalu ada cara untuk mengajak tamunya makan. Kadang Mbah meminta salah seorang cucunya yang tinggal bersamanya memasakan sesuatu jika di meja makan lauknya kurang. Atau mencarikan lauk di warung agar makanan yang dihidangkan layak dinikmati. Saya sebenarnya tidak menuntut lauk yang serba wahh, nasi dan tempe saja sudah cukup bagi Saya. Akan tetapi Mbah lain, Beliau tidak ingin seadanya untuk anak cucunya.

Selama hidup, Mbah merupakan sosok yang ramah, dan cinta kepada keluarga. Menurut Saya harus menjadi contoh bagi anak muda. Pengorbanannya untuk membesarkan putra-putrinya menurut saya tergolong berhasil. Dapat dibayangkan ketika dulu membesarkan ibu, bude, paman, dan bibi dalam suasana yang penuh keprihatinan. Mbah bukanlah sosok orang kaya dikampungnya. Ia adalah manusia biasa yang bersahaja. Akan tetapi cita-citanya sangat luhur, bahkan melampaui status nya. Mbah pernah bilang kepada saya "Jangan sampai anak cucu ku seperti saya, harus lebih dari saya". Dari kata tersebut dapat dirasakan bahwa, Mbah adalah sosok pejuang sejati terutama buat keluarganya. Ia rela membanting tulang mencari nafkah agar anak cucucnya menjadi orang-orang yang serba kecukupan, bukan seperti dia. Cukup buat Saya saja, kata Mbah. 

Namun pada waktu pagi tanggal 26 November 2019 semua berubah setelah saudara yang tinggal bersama Mbah mengabarkan lewat telpon kalau Mbah sudah tidak ada. Tanggal itu merupakan langkah terakhir mbah tinggal di dunia. Tidak dapat disangka-sangka, karena tidak ada tanda-tanda yang mengarah Mbah akan dipanggil Allah SWT. Tapi Tuhan memiliki rencana lain yang tidak diketahui siapapun. Manusia hanya bisa pasrah menerimanya. Seketika itu suasana berubah bagaikan awan yang tiba-tiba menutupi langit  cerah. Lantas, Saya mengabarkan kabar tersebut ke saudara-saudara yang belum dijangkau oleh saudara yang lain lewat grup WhatsApp. Sekarang saya tidak dapat lagi mendengar suara mbah yang dulu setiap saya datang selalu menyuruh saya menyantap makanan dimeja, atau menyuruh cucu yang lain membuatkan saya segelas teh yang manis. Selamat jalan Mbah.

Masih banyak kenangan bersama Mbah yang tidak cukup ditulisakan dalam ruang ini. Sekarang Mbah sudah dipangggil yang kuasa. Itulahlah yang terbaik buat Almarhum, karena selama kurang lebih setahun ini mengalami sakit stroke. Sekarang fisiknya sudah tidak ada lagi. Hanya kenangan yang dapat di munculkan kembali lewat mengingat masa lalu. Selamat jalan Mbah semoga Engkau Diterima amal ibadah, dan khusnul khotimah. AAmiin

Mbah dan Danish, 3 Juli 2016


Hanya doa yang bisa dipanjatkan

Para pelayat


Penyolatan jenazah Mbah

Anak cucu berkumpul pada acara doa


Acara doa

Minggu, 15 Desember 2019

Ikut Turnamen Internal

Masih dalam euforia Seagames di Filipina, suasana di UKM Badminton tidak kalah panasnya. Dengan tujuan untuk silaturahmi, diadakanlah turnamen yang hanya diikuti oleh intenal anggota saja. Pada tanggal 7 Desember acara tersebut berhasil dengan sukses digelar, dan diikuti sekitar 30 orang anggota. Pertandingannya hanya di gelar ganda dan bisa campuran, keduanya itu tidak dipisah. Bisa jadi berdasar undian anggota pria bisa berpasangan dengan anggota wanita, atau sebaliknya. Penentuan pasangan dilakukan dengan undian, jadi tidak ada paksaan untuk memilih dengan si A atau si B.

Keberuntungan peserta yang ikut turnamen ditentukan oleh dengan siapa dia berpasangan. Ketika mendapatkan undian dengan anggota yang bagus mainnya maka anggota tersebut ada kemungkinan untuk menjadi juara. Pun sebaliknya, ketika ada anggota yang mendapatkan undian dengan anggota lainnya yang mainnya kurang bagus maka resikonya dalam babak pertandingan akan kesulitan untuk memenangkan pertandingan.

Perlu diulangi lagi bahwa tujuan awal dari kegiatan ini untuk memenangkan pertandingan sehingga seolah yang juara adalah segalanya, bukan. Tujuannya awalnya adalah ingin menjalin silaturahim dengan sesama anggota. Walaupun sudah terdaftar sebagai anggota, akan tetapi kadang ketika latihan tidak nampak. Mungkin karena kesibukan dengan kegiatan di luar olahraga. Sesama anggota sudah pernah bertemu di luar, misalnya dikampus, akan tetapi karena belum saling mengenal kemungkinananya adalah tidak tahu kalau orang yang kita temui adalah sesama anggota UKM. Kegitan ini adalah ingin mengumpulkan kekuatan UKM yang terpencar-pencar.

Permainan dilakukan secara santai tidak ada tekanan untuk menampilkan kekuatan untuk harus menang yang kadang membuat permainan tidak fair. Semua peserta taat pada keputusan wasit. Bahkan ketika saya menjadi wasit, karena kurang konsentrasi menjadi lupa apakah bola dari salah satu peserta masuk atau tidak alias tidak jelas. Dengan asal memutuskan dengan seadanya pihak yang saya rugikan tidak melakukan protes, semua menerima sesuai dengan keputusan wasit. Hal ini menggambarkan bahwa pertandingan dilakukan dengan cara dan suasana kekeluargaan. Badminton merupakan salahsatu olahraga yang memiliki konflik kecil, tidak seperti sepakbola, dimana ketika ada salah satu pihak yang tidak menerima keputusan wasit, potensi untuk menjadi konflik lebih besar.

Mungkin tidak ada salahnya untuk menampilkan foto-foto dalam kegiatan ini. Foto ini tidak bermaksud membanggakan diri dengan raihan yang saya capai. Saya mendapatkan ini karena teman main saya yang lebih bagus mainnya, dan lawannya mungkin lagi kurang fit mainnya, sehingga pada hari tersebut menjadi keberuntungan saya bersama dengan pasangan saya.

Turnamen Badminton

Turnamen badminton

Alhamdulillah ada hasil

Pemain badminton poto bersama. Walaupun tidak semua ikut karena ada sebagian yang sudah pulang









Jumat, 29 November 2019

Ikut Reuni

Pada dua hari ini di kampus diadakan acara reuni jurusan. Kesadaran hati menggerakan sumberdaya diri ini mengikuti acara tersebut. Di grup Whats app juga sudah diumumkan jauh hari oleh teman-teman untuk segera mendaftar. Saya mendaftar termasuk yang telat karena menjelang beberapa hari H nya baru mendaftar. Untuk mendaftar, pertama-tama membuka link yang diberikan dari panitia untuk diisi oleh calon peserta. Setelah data telah terisi selanjutnya ialah membayar uang untuk pendaftaran sebesar seratus ribu rupiah yang bisa dibayar dengan cara ditransfer. Dan pembayaran itupun dilakukan ketika akan hari H nya. 

Tujuan utama ikut acara ini adalah untuk menyambung tali silatuharhim dengan sesama alumni agar terbangun jaringan yang baik. Dengan berjejaring diharapkan nanti dapat memudahkan urusan kita jika suatu saat kita membutuhkan bantuan dari salahsatu alumni. Dengan perkataan lain silaturahmi dapat melapangkan rejeki seseorang. Agama juga berbicara demikian.

Sebenarnya acara reuni merupakan bagian dari acara dies natalis kampus. Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun dengan kegiatan yang berbeda-beda untuk tiap tahunnya. Acaranya menurut saya lumayan bagus untuk meningkatkan kapasitas kita terutama seperti saya sebagai mahasiswa disini. Acaranya bermacam-macam terutama yaitu adanya seminar yang bagus. Dengan mengikuti acara tersebut diharapkan akan terbentuk pola baru dalam memperbesar kemampuan sumberdaya manusia. 







Rabu, 09 Oktober 2019

Pantai Indah di Dekat Bandara New Yogyakarta Airport (NYIA), Pantai Mangrove Kadilangu

Ini adalah perjalanan yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Ketika datang ke Pantai Mangrove Kadilangu hanya kebetulan semata. Akan tetapi ini adalah kebetulan membawa nikmat.

Lokasi pantai berada di Kabupaten Kulon Progo. Pantai ini berada di ujung barat Provinsi DIY. DI sebelah daerah ini sudah berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Jarak dari Kota Jogjakarta sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kecepatan normal. Jarak dari bandara NYIA sekitar 10 menit perjalanan.

Lalu apa yang ditawarkan lokasi ini?, tentunya pemandangan khas pantai mangrove. Sangat jarang sekali di pantai selatan Jawa terdapat ekosistem hutan mangrove. Pantai di selatan Jawa terkenal akan ombaknya yang besar, sehingga akan sangat sulit bagi tumbuh-tumbuhan berkembang. Tapi di wilayah ini, mangrove tumbuh dan menjadi sumber kekayaan alam. Tumbuhan mangrove terlihat seperti tanaman peneduh yang tidak tumbuh terlalu besar dan kecil. Daunnya terlihat lebat, jika berada dibawah pohon ini, suasana akan menjadi dingin, apalagi angin laut sepoi yang dingin menghantam kulit. Seketika itu maka rasa panas siang hari tidak berarti.

Diantara celah pohon, oleh penduduk lokal didirikan jembatan dari bambu. Entah berapa kebun bambu yang dihabiskan untuk membangun jembatan disini, banyak sekali, yang jelas pemandangan disini mirip suasana tempo dulu dimana kejayaan jembatan beton dan besi belum terlihat. Untuk menyambung antar bambu banyak digunakan tali, bukan paku. Mungkin Si Perencana ingin agar  pengunjung terlindungi dari bahaya kena paku. Jembatan dibuat sambung-menyambung dengan bagian-bagian yang lain sehingga terkesan jembatan disini tidak pernah putus. Diperlukan kehati-hatian dari pengunjung agar tidak tergesa-gesa ketika berjalan di atas jembatan. Kecelakaan dapat menimpa pejalan kaki jika ceroboh. Apalagi di bawahnya itu semuanya air, otomatis jika jatuh baju akan basah. Tapi tenang keamanan di sini terlihat bagus karena dibuat juga pembatas .

Pada beberapa titik, tempat selfie dapat digunakan pengunjung. Bagian ini sepertinya tidak terpisahkan dari tempat wisata era kamera ponsel. Lokasi piknik yang tidak menyediakan tempat selfie biasanya sepi pengujung. Di sini terdapat bermacam-macam tema menarik untuk selfi, misalnya jembatan cinta, jembatan instagram, jembatan untuk melihat semua pemandangan, dan lain sebagainya. Pada bagian lainya terdapat perahu sampan yang dapat digunakan pengunjung berjalan-jalan melihat-lihat hutan lewat air. Berbagai replika landmark dunia juga di bangun dengan bambu.
Lalu kapan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini?, menurut saya yaitu di pagi hari ketika matahari terbit. Karena tempat ini terlihat begitu bagus ketika pagi hari. Cahaya muncul dari arah timur menembus setiap sudut di pantai. Ini adalah modal bagus agar komposisi poto menjadi lebih berkesan dan variasi.

Secara keseluruhan tempat ini bagus, akan tetapi pada beberapa sudut ada hal yang harus ditingkatkan. Misalnya  adalah penambahan tempat sampah agar pengunjung yang nakal tidak membuang sampahnya sembarang. Selain itu, dari sekilas penglihatan saya, belum ada upaya untuk mengkonservasi pohon mangrove, saya tidak melihat adanya persemaian tanaman mangrove. Padahal hal ini penting dilakukan sebagai antisipasi untuk mengantisipasi kerusakan pohon mangrove.
















Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo