Senin, 26 Oktober 2009

Bahaya kerokan

Bahaya kerokan
Mungkin semua orang Indonesia pernah merasakan apa yang disebut dengan masuk angin. Tahukah anda (saya soktahu hehe) bahwa penyakit tersebut hanya ada di Indonesia. Sedangkan diluar negeri tidak ada istilah "masuk angin" kalau di ingriskan “wcatch a cold” . Orang luar negeri biasa mendiagnosa penyakit yang kalau di Indonesia ini disebut dengan “masuk angin”  dengan  istilah “daya tahan tubuh yang menurun”.


sebab masuk angin

ada beberapa penyebab  gejala masuk angin . Diantaranya adalah cuaca dan masuknya udara ke dalam tubuh.

Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme “vasoconstricion“ dimana terjadi penyempitan pembuluh darah . Akibatnya mekanisme untuk menghambat pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi hipotermi. vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kita kurang lancar, sehingga hasil metabolisme, dan asam laktat terakumulasi pada otot-otot . Akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh kita tidak enak.

penyebab lain adalah masuknya udara dan tertelan melalui rongga mulut atau istilah kedokterannya aerophagi. Gejala umum yang ditimbulkan adalah perut kembung akibat akumulasi gas dan udara yang masuk terkumpul secara berlebihan di organ lambung. Penderita akan mengalami dyspepsia, yaitu nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada yang mengakibatkan perut terasa penuh, sakit bahkan terasa terbakar. Bisa juga disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Kalau orang Indonesia ada yang terkena masuk angin maka akan segera untuk mendapatkan kerokan/kerik. Cara mengerik yaitu minyak kayu putih atau balsam/ krim tertentu dioleskan pada bagian tubuh yang dirasa tidak enak. Kemudian dengan sebuah alat kerik biasanya uang logam yang ujungnya terdapat garis-garis digosokan pada kulit, Setelah digosok dan timbul warna kemerah-merahan maka kerokan dianggap berhasil.
Memang hasil yang didapatkan memuaskan bagi orang yang sudah dikerok, karena biasanya tubuhnya akan merasa lebih enteng . Apalagi dilanjutkan dengan tidur maka tidur pun akan menjadi lebih nyaman dan lebih puas.
Sebenarnya bahaya yang ditimbulkan oleh kegiatan mengerik yaitu pada saat alat yang digunakan untuk mengerik mengenai pori-pori kulit maka pori-pori tersebut akan membesar dan ini akan memudahkan  terkena masuk angin yang berikutnya atau kuman/virus/bakteri mudah masuk kedalam tubuh karena pori-pori kulit yang semakin membesar tersebut.
Efek dari ketagihan/kecaduan kerokan kemungkinannya sangat besar. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang yang sejak pertama mendiagnosa penyakitnya dengan masuk angin di atasi dengan kerik  tanpa mencoba cara-cara yang lain. 
Nah semakin banyak dikerok maka semakin besar kemungkinannya untuk terkena masuk angina. atua penyakit yang lain. Maka cara yang tepat untuk mengatasi masuk angin agar tidak datang menyerang adalah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Berolahraga secara teratur seperti jogging, senam, berenang, main tenes, badminton, dan lain sebagainya. Istirahat yang cukup, makan-makanan yang sehat yang seimbang, serta menjaga pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan diri. Buktikanlah….

diolah dari berbagai macam sumber

3 komentar:

  1. Di sebagian masyarakat memang ada 'kebiasaan' bila masuk angin kemudian minta dikerokin. Setelah dikerokin rasanya lega dan nyaman. Namun dibalik itu ternyata ada 'bahaya'nya dari kebiasaan kerokan. Hal ini perlu disosialisasikan ke masyarakat, dan lingkungan keluarga kita. Trims infonya. Salam sukses.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. katanya sekarang tinggal beli Antangin/Tolak Angin


    thanks udah mampir masbroo

    BalasHapus

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo