Selasa, 03 Desember 2013

Surga Kecil


Tanah Air
By: Ibu Soed
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuharga


Jika Kita menghayati lagu yang diciptakan Ibu Sud dengan baik maka akan ada rasa gejolak dari dalam hati untuk mensyukuri karena Kita telah memiliki tempat yang nyaman untuk ditinggali yakni bumi nusantara. Namun apabila lirik lagu tersebut dirubah menjadi sebagai berikut

Rumah ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Rumah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Rumah ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Rumah ku yang kucintai
Engkau kuhargai


Jika kata "tanah air" diganti dengan kata "rumah" maka akan teringat rumah di kampung yang tidak akan pernah dilupakan. Dari dulu sampai sekarang dan yang akan datang akan tetap terkenang. Tidak akan mungkin untuk melupakan. Suka duka dan perasaan campur aduk yang pernah dirasakan di rumah merupakan kenangan yang teramat indah dalam hidup. Dari sana kita mulai dididik sampai tumbuh besar dan memiliki karakter yang berbeda dengan manusia yang lain. Tidak ada yang akan mampu melakukan pekerjaan besar tersebut kecuali keluarga. Walaupun gubuk kecil yang tidak ada apa-apanya dengan rumah para orang kaya, tetapi ia menjadi penghangat saat kita butuh kehangatan dalam keluarga. Tak perlu bermewah-mewah, tak perlu penghangat elektrik saat mandi dan tidak perlu penyejuk freon, rumahku sendiri sudah bagaikan surga yang selalu menyejukan dalam hati.
Kamar hotel yang nyaman
Walaupun sudah banyak nama tempat yang aku baca saat naik kendaraan diatas aspal, tidak ada yang aku ingat secara baik-baik nama tempat tersebut. Ia kalah dengan ketenaran sebuah gubuk kecil didekat jalan raya kecil Kutowinangun-Pencil dan disebelahnya ada sekolah yang tidak terkenal yang bernama Madrasah Ibtidahiyah Tanjungsari. Namun dari sanalah mengenal harapan. Mungkin harapan tidak akan lahir dari keluarga yang lain. 



Meja didalam hotel


Disinilah kita akan merasa nyaman dan tenteram. Kita tidak bisa mendapatkan nyaman dan tenteram kapan dan dimana saja. Namun, Ia hanya bisa didapatkan didalam sebuah rumah mungil. Dan Ia akan selalu terkenang. Jangan coba untuk melupakan, tapi cobalah rasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo