Rabu, 26 Mei 2010

Foto Gedung Pusat UGM

SOFIA, KOMPAS.com — Anda boleh percaya, boleh tidak! Sebuah perusahaan telepon seluler di Bulgaria menghentikan penggunaan nomor 0888-888-888. Pasalnya, setiap orang yang menggunakan nomor itu dalam 10 tahun terakhir tewas mengenaskan.

Pengguna nomor itu pertama kali adalah Vladimir Grashnov, mantan CEO Mobitel, perusahaan ponsel Bulgaria yang menerbitkan nomor tersebut. Grashnov meninggal karena kanker tahun 2001 pada usia 48. Meskipun tak punya rekor bisnis tanpa noda, ada rumor bahwa kankernya disebabkan oleh saingan bisnisnya yang meracuni dia dengan radioaktif.

Nomor itu kemudian digunakan bos mafia Bulgaria, Konstantin Dimitrov, yang ditembak mati tahun 2003 oleh seorang pembunuh bayaran di Belanda. Saat itu Dimitrov sedang dalam perjalanan untuk memeriksa kerajaan bisnis obat biusnya senilai 500 juta poundsterling. Ia meninggal pada usia 31 dan memegang ponsel itu ketika tertembak sewaktu tengah makan dengan seorang model.

Para bos mafia Rusia yang cemburu dengan operasi penyelundupan obat bius Dimitrov dikatakan berada di belakang pembunuhan itu.

Nomor 'sial' itu kemudian beralih ke Konstantin Dishliev, seorang pengusaha kotor yang ditembak mati di luar sebuah restoran India di ibu kota Bulgaria, Sofia. Dishliev, seorang agen real estat, diam-diam menjalankan perdagangan kokain sebelum akhirnya terbunuh tahun 2005. Dia meninggal setelah obat bius senilai 130 juta poundsterling miliknya dicegat polisi dalam perjalanan ke Bulgaria dari Kolombia.

Telegraph, Selasa (25/5/2010), melaporkan, sejak kematian Dishliev, nomor itu tidak lagi diaktifkan, sementara polisi menyelidiki kasus pembunuhan Dishliev dan jaringan penyelundupannya. Sekarang para petinggi Mobitel mengatakan telah menangguhkan penggunaan nomor itu demi kebaikan. Penelepon yang mencoba menghubungi nomor itu akan mendengar rekaman pesan berbunyi, "Nomor yang Anda hubungi berada di luar jangkauan jaringan."

Seorang juru bicara Mobitel hanya mengatakan, "Kami tidak punya komentar. Kami tidak akan membahas nomor-nomor tertentu."
Sumber: Kompas.com

Kamis, 20 Mei 2010

Wisuda UGM Tanggal 19 Mei 2010

Pada tanggal 19 Mei 2010 bertempat di Bulaksumur, tepatnya di gedung Grha Sabha Pramana digelar acara wisuda program sarjana dan program diploma. Acara berlangsung dari pukul 08.00 wib sampai pukul 11.00 wib.

Isuk-isuk wis teka nang GSP nunggang jaran wesiku. Rasane semangat banget yen wong arep wisuda mboh aku juga ora ngerti seka ndi asale semangate iku. Semangate sekitar 10 mega wat, pada karo pembangkit listrik sing nang Indramayu nek nggo nerangi siji Kerasidenan isih lewih akeh. Motore tak parkiraken nang kampus nang bagian sing sebelah kulon. Isuk-isuk gue sing parkiran nang kampusku tak itung mung agi wong 3 saking semangate aku apa aku salah maca jadwal, ora biasane aku teka gasik. mungkin pas kuliah aku tekane sering telat mbok dadi men bisa ngerasakena teka gasik ye pas terakhir nang kampus. Setitik banget sing agi teka, bener-bener ora nyangka babar blas. nek ngerti kaye keye aku tekane keri-kerian..haha. Bar gue aku mlaku nang GSP ehhh nang ndalan ketemu karo kancane seka kebumen. Ya uwis lah mlaku bareng meng gedung GSP karo ngomong nganggo bahasa daerah. Tempat sing pertama tak tuju WC sing nang sebelah lor GSP. Ora arep ngapa, tujuanne mung siji, yaiku ganti klambi nggo wisuda, karena sebelume aku mung kur nganggo klambi putih lengan dawa nganggo celana. Klambi putihe warnane ora putih-putih banget agak kecoklatan, ya maklumlah kan sebelume klambi sing tak nggo wisuda gue bekase nggone bapake sing dituku antarane taun 2000 an, lah banjur nang bapake aku ora tau dinggo, ya uwis lah tak gawa aku meng Jogja. Begitu juga celanane sing tak nggo. Mungkin wong-wong liya celanane pada anyar-anyar tapi celana sing tak nggo ye pade ora nyarat kaye klambi. Celanane karena kecilikan alias ora genduk mata sikil, bagian jahitan sing nang ngisor tak dedel men keton dawa.
Ya walaupun ketone ngisin-ngisini tapi aku tetep pede ora ana merasa khawatir dideleng wong liya, apa maning ceweke sing melu wisuda juga ayu-ayu lagi.. waduh tak taruh mana muka ku. ye wislah biasa bae ora sing aneh-aneh. Intine kan wisuda mung upacara penyerahan ijasah. ye nek ijasahne wis di weken ye langsung bali meng umahe dewek-dewek.


Acaranya rame banget, sekitar 1500 wisudawan ditambah orang-orang yang turut menyaksikan acara tersebut diperkirakan jumlah semua yang datang pada acara wisuda tersebut sekitar 6000 orang. Tempat parkiran penuh sesak. Trotoar jalan yang menuju ke GSP penuh sesak dengan orang yang berjalan kesana-kemari maupun orang-orang yang pada poto-poto, mungkin kebetulan sembari mengikuti acara wisuda poto-poto nang lingkungan UGM. Pedagang berbaur menambah keramaian. Tukang poto yang mendirikan studio dadakan berlimpah.
Pada hari itu aku usahakan untuk datang awal sesuai dengan petunjuk dari panitia yaitu datang sebelum pukul 06.00. Pagi pagi itu aku usahakan untuk menjadi orang pertama yang membuka pintu kos-kosan, dengan tujuan agar orang penghuni rumah yang aku tempati tidak ada yang tahu kalau aku lagi wisuda. Ternyata keinginan agar kepergianku tidak diketahui orang lain tidak menjadi kenyataan, tiba-tiba saja setelah mau menutup pintu ibu kos terbangun, mungkin karena mendengar suara motor ku. Dan akhirnya ibu kos tahu kalau aku mau wisuda pada hari itu. Dan langsung ibu kos itu memberi selamat, dan itu adalah ucapan selamat diwisuda yang pertama kali aku dengar.
 Pagi yang cerah itu aku usahakan untuk bangun pagi-pagi. Jam dinding dikoskosanku menunjuk angka 3 aku sudah bangun. Ya biasa banyak yang harus dipersiapkan agar everything is gona be alright. Mulai dari menyeterika baju sampai menyiapkan cemilan.

Selasa, 18 Mei 2010

Gladi Resik Wisuda UGM Tanggal 18 Mei 2010

Bertempat di Grha Sabha Pramana, hari ini calon peserta wisuda tanggal 19 Mei memenuhi lantai dua gedung GSP. Sekitar 1.500 calon wisuda berkumpul dan mendengarkan berbagai ceramah yang disampaikan oleh pihak rektorat. Ceramah diawali dari presenter yang membawakan susunan acara.


Acara ceramah pertama disampaikan oleh salah seorang alumnus HI FISIPOL UGM yang kini bekerja di LIPI, dan juga sebagai penasehat di Kementerian Negara Pengentasan Darah Tertinggal ( nama gak begitu jelas pas ).


Inti dari cerahnya simple aja yaitu setelah diwisuda jangan takut dengan dunia kerja. Masuki bidang apa saja dalam dunia kerja gak terpaku pada latar belakang program studi. Percaya diri dan berdoa, jaga moralitas dan selalu maju.

Kemudian ceramah kedua disampaikan oleh pihak rektorat. Intinya mengenai tata cara wisuda mulai dari disuruh datang ke GSP sebelum pukul enam pagi sampai soal menyanyikan lagi hymne UGM.

Hari itu Pas datang ke GSP kebetulan sendirian. dengan menaiki sepeda motor berharap didalam GSP ketemu dengan teman satu angkatan, eh ternyata teman satu angkatan entah kemana. Pas nyampe di GSP langsung tanda tangan dan mendapatkan selembar kertas photo kopian yang berisi lagu hymne UGM. Naik ke lantai dua dan kucari-cari tapi tidak ada. Ya udah lah asal duduk saja dibagian belakang sebelah barat atau hampir sebelah pojok, duduk di kursi nomor tiga dari samping dan nomor dua dari belakang. Clingak-cinguk gak llihat teman entah kemana teman-teman angkatanku. Apa karena sedikit atau pada gak datang sih bingung juga.

Dan tepat pukul delapan, di depan, panitia masih memutar film tentang wisuda tahun lalu, dan tiba-tiba ada dua orang dari Psikologi duduk disampingku. Lumayan pada saat gak ada teman bisa kenalan sama cewek dan ngobrol kecil-kecilan.

Selanjutnya setelah acara selesai pukul 10.30 wib , aku  mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk tanggal 19 besok.

baca juga: saat-saat wisuda

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo