Senin, 04 April 2011

Budaya Massa dan Citra Kecantikan

menuju cantik
Makna cantik
Orang akan lebih menarik jika memiliki tubuh yang cantik dan ideal untuk dilihat. Sehingga banyak dari masyarakat terutama para anak muda ingin sekali agar penampilannya terkesan enak dilihat dan menarik. Mereka melakukan itu karena sesuatu hal misalnya ingin mendapatkan pujian dari orang lain atau sekedar karena agar mereka bisa diterima oleh komunitas tertentu misalnya untuk para artis agar bisa diterima dikalangan sutradara, produser film atau bahkan diterima dikalangan fotografer. Tidak disadari bahwa ternyata keinginan para wanita untuk tampil lebih, telah menjadi suatu budaya massa yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Karena begitu pesatnya perkembangan industrialisasi yang banyak menciptakan produk-produk kecatikan telah menyebabkan produk-produk kecantikan merupakan sesuatu yang laris manis didalam masyarakat. Para wanita sangat gampang sekali untuk mendapatkan berbagai macam produk kecantikan. Namun yang menjadi masalah disini bukan dengan banyaknya produk kecatikan yang dibuat oleh produsen tetapi berkaitan dengan perilaku konsumen yang menjadikan suatu kecantikan menjadi semacam gaya hidup tersendiri.
Sebelum masa industri berlangsung orang-orang jaman dahulu menggunakan berbagai macam tanaman tradisional untuk membuat kulit mereka menjadi putih halus dan kencang, tetapi sekarang ini orang telah beralih ke berbagai macam bentuk kosmetik yang tergolong modern yang dibuat-dipabrik-pabrik. Tetapi ada perbedaan yang mendasar antara pemaknaan orang jaman dahulu dengan jaman sekarang dalam melihat suatu kecantikan. Kecantikan pada orang-orang jaman dahulu hanya dimiliki oleh para bangsawan saudagar atau orang yang memiliki status kedudukan yang tinggi. Tetapi pada jaman sekarang cantik bisa dimiliki oleh siapa saja. Kebanyakan orang mengatakan cantik jika keadaan tubuh yang memancarkan aura kewanitaan, kulit muka yang kencang,tidak ada flek atau jerawat, payudara yang besar pinggul yang membentuk pola dan perut yang langsing. Sehingga orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan bentuk ideal tubuh yang demikian.
Namun tidak semua orang setuju akan arti cantik yang seperti diartikan diatas. Untuk golongan tertentu memahami seseorang dilihat apakah itu cantik atau tidak itu dilihat bukan hanya dilihat dari betuk fisik saja tetapi juga cantik itu penilaiannya dari hati dan pikiran seseorang (inner beuty) sehingga dari tingkah lakunya bisa diketahui bahwa kalau orang cantik perilakunya bisa dikontraol tidak melanggar norma yang ada dalam masyarakat. Untuk penilaian yang demikian biasanya berasal dari golongan spiritual atau orang yang lebih banyak memikirkan dunia akhirat. Namun untuk golongan ini jumlahnya sedikit.
Namun ada pula orang yang mengatakan cantik yaitu keterpaduan antara bentuk fisik dipadukan dengan pikiran maupun hati yang baik. Sehingga untuk criteria yang terahir ini merupakan yang umum terutama untuk para kalangan kaum adam.
Untuk criteria yang terahir tersebut yaitu keterpaduaan antara kecantikan tubuh dengan kecantikan pikiran dan hati adalah suatu kecantikan yang ideal dan banyak diharapkan oleh para kaum Adam, tetapi banyak perempuan yang terjebak dengan suatu kriteria kecantikan yang hanya dilihat dari kecantikan tubuh saja. Sehingga perempuan-perempuan banyak yang berdesak-desakan di toko kosmetik, salon, maupun arena spa hanya karena ingin agar bentuk fisiknya kelihatan berubah. Perilaku sebagian besar perempuan yang demikianlah yang menyebabkan mengapa berbagai produk kecantikan begitu laris. Dan hal ini akan menyebabkan  budaya kecantikan menjadi budaya berubah menjadi suatu budaya popular.
Dalam hal ini kecantikan lebih banyak dinilai secara subjektif oleh para kaum hawa dimana tanda atau symbol mengenai cantik tersebut diproduksi1. Dengan kata lain cantik itu yaitu jika menggunakan jenis kosmetik tertentu, parfum atau pakaian jenis merek tertentu. Sehingga jika ada wanita yang telah menggunakan produk-produk kecantikan tertentu sulit untuk beralih ke produk yang lain, dan hal ini sudah menjadi habitus dari orang-orang tersebut.2
Mendapatkan cantik
Orang akan selalu meniru dari perbuatan orang lain, sehingga budaya kecantikan yang berkembang sekarang ini merupakan suatu bentuk refleksi dari suatu system yang memegang peranan penting dalam mempengaruhi masyarakat yang luas. Masyarakat hanya bertindak sebagai pengikut dari system yang lebih besar tersebut, sehingga dari system tersebut terdapat suatu orgnisasi yang memiliki komunitas yang setia dengan hal yang dikeluarkan oleh orgnisasi tersebut. System tersebut dikendalikan oleh orang-orang tertentu yang memiliki kualifikasi yang lebih jika dibandingkan dengan orang lain.Sistemnya misalnya system kapitalis Organisasi tersebut yaitu salon -kecantikan, spa, pabrik kosmetik, dan lain sebagainya.  Orang-orang tersebut misalnya yaitu para piƱata rias yang terkenal, para perancang busana, dan masih banyak lagi yang lain. Sedangkan lingkaran yang menjadi pengikut adalah masyarakat social.
Apalagi dengan maraknya media yang berkembang pesat telah ikut menyebarkan informasi mengenai pengertian cantik itu apa dan bagaimana mendapatkan kecantikan tersebut. Banyak iklan yang mengajak agar masyarakat mau menggunakan produk yang diiklankan tersebut. Sehingga perempuan yang terkena korban akan tertipu oleh rayuan iklan tersebut. Masyarakat menjadi percaya diri jika menggunakan produk-produk yang digunakan pada iklan. Padahal sebenarnya itu adalah suatu hiper realitas­­­­­­­3 dimana konsumen dalam hal ini yaitu masyarakat telah mengunakan produk yang hanya memberikan janji-janji saja. Tidak semua produk-produk kecantikan yang diiklankan oleh media televisi itu benar tetapi masyarakat sudah mempercayai begitu saja. Sehingga hal ini akan menimbulkan kekecewaan bagi para konsumen jika apa yang diharapkan seperti dalam iklan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Contoh banyak sekali misalnya produk penghilang jerawat tetapi kadang kala kalau tidak cocok dengan keadaan kulit penggunanya justru bisa menyebabkan hal yang buruk seperti kulit malah kasar atau kulit yang semakin berwarna gelap. Atau sebuah iklan di televisi misalnya iklan Citra yang merupakan salah satu dari produk kecantikan. Dimana dalam iklan tersebut menggambarkan bahwa wanita yang cantik yaitu para perempuan yang memiliki kulit kuning langsat, sehingga iklan telah membentuk citra produk yang di tawarkan kepada konsumen. Produk-produk tersebut secara tidak sengaja telah ikut untuk menghancurkan suatu tatanan masyarakat yang menghargai nilai-nilai cantik dari segi moral tetapi tipu daya produk kecantikan tersebut telah ikut mengubah mayarakat yang menghargai suatu perbuatan baik yang lebih spiritual digantikan dengan makna kecantikan yang hanya berupa topeng fisik yang berkamuflase menjadi sesuatu yang lebih berharga ketimbang moral belaka.
Tak hanya dalam iklan saja masyarakat mendapatkan referensi tentang cantik diantaranya yaitu lewat agen dunia hiburan seperti dari para artis yang main dalam sineron mapun film. Bukan berari semua orang yang ada dalam film maupun sinetron memiliki wajah cantik, tetapi ada berbagai kriteria masyarakat menilainya seperti pemain sinetron atau pemain film yang memiliki tinggai badan yang ideal dengan berat tubuh, berwajah menarik karena kulit yang putih atau dengan bentuk tubuh atau rambut yang menarik.
Lalu kemudian siapakah yang diuntungkan dari budaya massa tersebut apakah konsumen yang penampilannya menjadi lebih menarik atau malah justru dari para produsen yang banyak memiliki keuntungan. Sebenarnya menurut Saya yang lebih diuntungkan dari berkembangnya budaya massa akan kecantikan yaitu para produsen yang memproduksi berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh. Pemilik modal dalam hal ini produsen yaitu telah memperoleh keuntungan yang begitu luar biasa. Kita bisa menyaksikan salah satu perusahaan kosmetik misalnya Sariayu Martatilaar yang semula usaha yang dirintis oleh ibu Martatilaar yang dimulai dari usaha rumahan namun sekarang telah berkembang menjadi suatu usaha yang berskala besar. Perkembangan perusahaan tersebut tidak terlepas dari budaya yang terutama dimiliki oleh para perempuan telah menyuburkan munculnya dominasi oleh perusahaan perusahaan tersebut kepada perempuan yang menjadi konsumennya. Keberhasilan perusahaan tersebut telah ikut memunculkan berbagai jenis usaha yang serupa. Umumnya perusahaan kosmetik yang baru tersebut ingin menjadi seperti perusahaan yang telah ada sebelumnya. Sehingga produk yang dihasilkan pun bermacam-macam. Namun dengan banyaknya produk yang berkembang telah menyebabkan pengawasan pemerintah terhadap produk-produk kecantikan menjadi berkurang. Dan penyimpangan pun semakin marak terjadi dimana-mana. Misalnya produk-produk kecantikan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang telah banyak beredar dan sudah terlanjur banyak dipakai oleh para konsumen. Sehingga dalam hal ini konsumen banyak dirugikan karena pemakaian benda kimia berbahaya dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia.
Budaya popular memang tidak perlu berpikir untuk menjalankannya. Termasuk akan citra kecantikan, orang yang ingin mendapatkan cantik adalah orang yang rentan dengan bahaya. Betapa tidak banyak sekali kejahatan yang bermotif penipuan mengenai khasiat suatu produk kosmetik tertentu tetapi kenyataannya setelah di cek dilabolatorium ternyata mengandung suatu bahan kimia yang berbahaya. 
=========================================
1 .       Pendapat tersebut diungkapkan oleh Boudrilard, dimana dalam bahasa yang lebih pendek yaitu simulacrum
2.     Habitus adalah suatu istilah yang dipopulerkan olehBourdieau, dimana pengertiannya yaitu suatu yang bersifat melekat dan               terbawa dalam praktek kehidupan
3.      Hiper Realita diperkenalkan oleh Boudrilard dimana realitas yang sekarang ada padahal sebenarnya tidak benar-benar ada.
Daftar Pustaka
Striti, Dominic, An Introduction to Theories Of Popular Culture, 1995, Routledge


Selasa, 29 Maret 2011

Dimensi Spiritual Menbuat Pagar Sebelum Acara Pernikahan di Desa Tanjungsari Kutowinangun Kebumen

pagar untuk acara pernikahan
Kepercayaan didaerah sekitar rumahku memang unik. Entah ini cuma hanya ada di desaku atau memang desa-desa yang lain juga sama seperti desaku. Pada saat saya jalan-jalan nampak beberapa orang yang sedang bekerja mengurus bambu. Ada yang menebang bambu, membelah bambu, membersihkan bambu (hasil belahan) sampai pada memasang bambu dengan cara menganyam sampai jadi pagar.
Itu semua merupakan salah satu kegiatan dikampung saya jika  seseorang memiliki hajat nikahan, terutama kalau nikahan tersebut diadakan baru pertama kali dalam suatu keluarga. Kalau ada keluarga dikampung Saya akan mengadakan hajatan pernikahan tertutama jika baru pertama kali suatu keluarga menyelenggarakan pesta pernikahan, maka ada tahap-tahap yang harus dilalui diantaranya seperti membuat pagar, pukul alu, dsb (dan saya bingung).
Mungkin hal demikian tidak akan  kita temui dalam masyarakat perkotaan. Budaya masyarakat perkotaan memang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan masih memiliki tradisi  turun-temurun. Walaupun tidak ada keterangan tertulis dalam aturan desa Saya jika kalau mau memiliki hajatan pernikahan untuk membuat pagar, namun keyakinan masyarakatlah yang menghendaki harus membuat pagar.
Jika sudah menyangkut kepercayaan masyarakat kalau tidak dilaksanakan pasti mereka akan ada berbagai macam perasaan kekurangan atas suatu acara termasuk didalamnya adalah acara pernikahan kurang memiliki kekuatan spiritual. Atau mungkin seseorang akan berekpetasi akan ada suatu bencana yang datang.
Sekarang memang sudah jaman modern berbagai alat komunikasi sudah masuk desa termasuk handphone, internet dan tv kabel. Agama pun sudah ada didesa Saya yang termasuk 100 persen penganut agama Islam. Secara rasional harus sudah terbebas dari perasaan perasaan spiritual yang tidak ada dalam masyarakt modern.
Atau mungkin ini ada suatu penjelasan rasional yang bisa menerangkan mengapa orang di kampung Saya jika akan memiliki hajatan harus membuat pagar terlebih dahulu. Tetapi itu tidak pernah Saya dapatkan.
Kebudayaan termasuk didalamnya adalah tradisi. Tradisi dapat diterjemahkan dengan pewarisan norma-norma, adat-istiadat, kaidah-kaidah, harta-harta. Tradisi bukanlah sesuatu yang tidak dapat diubah, tradisi dapat diperpadukan dengan aneka ragam perbuatan manusia dan diangkat keseluruhannya. Manusia yang membuat sesuatu dengan tradisi itu, menerima, menolak atau mengubahnya. (C.A. Peursen, Strategi Kebudayaan, (Yogyakarta, Kanisius-BPK Gunung Mulia, 1984)
Kecenderungan warga didesa saya untuk membuat pagar merupakan warisan dari nenek moyang, karena masyarakat didaerah Saya menganggap bahwa jika tidak membuat pagar pada saat acara pernikahan pertama di suatu keluarga maka diyakini nanti akan terjadi bencana seperti pengantin yang kejang-kejang, atau pengantin yang tiba-tiba jatuh sakit. Hal ini pun saya pernah menanyakan kepada salah seorang yang membuat pagar.
membuat pagar, di desa tanjungsari kecamatan kutowinangun

Saya                               : Kenapa harus membuat pagar
Bapak pembuat pagar : Ya ini merupakan suatu syarat agar acara pernikahan berlangsung lancar.                             Dulu pernah saudara Saya pada saat membuat hajat pernikan tidak membuat pagar dan Si mantennya kejang-kejang saat ijab kabul.
Saya                               : Berarti ini wajib
Bapak pembuat pagar : Ini wajib untuk yang pertama kali jika disuatu keluarga mengadakan acara pernikahan. Jika sudah sekali membuat pagar maka selanjutnya boleh buat atau tidak buat juga tidak apa-apa.

Masyarakat kampung saya khususnya dan masyarakat Jawa pada umumnya adalah sebuah masyarakat simbolik. Ernst Cassirer mengatakan manusia adalah hewan yang bersimbol (animal symbolicum). Pemikiran simbolis dan tingkah laku simbolis merupakan siri khas manusiawi dan menjadi dasar seluruh kemajuan kebudayaan. Kebudayaan adalah penuh simbol, tempat dimana manusia dapat membaca dan menemukan ekspresi kehidupan dinamisnya. Simbilis adalah suatu roh penangkapan dan perwujudan rohani tertentu. Ekspresi simbolik artinya ekspresi sesuatu roha dengn tanda dan gambar inderwi dan harus ditangkap dalam arti seluas mungkin. (Dibyasuharda, dimensi Metafisik Dalam Simbol, Ontologi Mengenai akar simbol, (Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, 1990), h.68-69
Manusia selalu menyeimbangkan dengan lingkungan alamnya. Bentuk pembuatan pagar menurut Saya merupakan penyesuaian masyarakat kampung saya dengan lingkungan dimana ia tinggal. Jika tidak ada keseimbangan akan ada suatu hal yang dianggap aneh. Misalnya jika ada kejadian yang tidak diinginkan orang lalu menganggap hal tersebut akibat dari suatu sebab, karena ada salah satu proses yang terputus. Keseimbangan ini terus dijaga terutama oleh orang-orang yang masih meyakini adanya keseimbangan dengan alam sekitarnya. Sehingga jiwa mereka menjadi lebih tenang.

Sejarah April Mop

Sumber Tulisan:  http://www.facebook.com/photo.php?fbid=204218556264665&set=a.201028419917012.52595.100000295668801&theater
=====================================================



April mob = Tragedi pembantaian umat islam

BULAN APRIL tingal beberapa hari lagi, ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 01 April diperingati sebagai hari April Mop, yang artinya hari dimana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.


Fakta Sejarah tentang April Mop

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan, terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil, ke depan a

Kamis, 24 Maret 2011

Tema Google Hari Ini Harry Houdini

Hari ini (24/3) Google merayakan ulang tahun ke-137 pesulap Harry Houdini. Pria Amerika ini lahir pada 24 Maret 1874 di Hungaria. Pria ini merupakan legenda pesulap dan ahli melarikan diri, pemain ketangkasan, aktor dan produser film.
Google theme "Harry Houdini"

Harry Houdini (Budapest, Hongaria, 24 Maret 1874–Detroit, 31 Oktober 1926) adalah seorang pesulap terkemuka asal Amerika Serikat. Pesulap dengan nama asli Enrich Weiss ini paling dikenal melalui trik-trik meloloskan dirinya, antara lain melepaskan diri dari ikatan tali, borgol, rantai, dan yang paling terkenal: trik Chinese water torture, di mana Houdini yang tubuhnya digantung terbalik berhasil meloloskan diri dari lemari kaca yang diisi penuh dengan air.

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo