Sabtu, 21 Desember 2019

Perilaku Mahasiswa di Perpustakaan

Beberapa bulan ini saya menjadi salah satu pengunjung setia perpustakaan. Setiap hari datang pada pagi hari dan pulang kadang sampai jam tujuh malam. Hal ini Saya lakukan untuk cepat-cepat menyelesaikan tesis. Ketika diperpustakaan saya juga mengamati pengunjung yang datang kesini. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa bermacam-macam.

Tiap hari deretan kursi di lantai empat dari salah satu perpustakaan dipenuhi oleh pengunjung. Mereka memiliki kesibukan masing-masing. Jika diperhatikan ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di perpustakaan ini.

1. Mengerjakan tugas kuliah. Hal ini sangat wajar karena perpustakaan kondisinya sangat representatif bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas. Perpustakaan banyak dipenuhi mahasiswa ketika ada mid semester dan ujian akhir semester.

2. Membuat jurnal. Mahasiswa S2 dan S3 di sini di berikan kemwajiban untuk membuat publikasi jurnal. Akan tetapi tidak semua S2 diwajibkan untuk membuat publikasi jurnal, hanya jurusan terntentu yang mewajibkan untuk membuat jurnal. Sedangkan S3 sudah ada kewajiban untuk membuat publikasi jurnal nasional dan internasional.

3. Kerja kelompok. Beberapa orang yang saya temui mereka sedang mengerjakan kegiatan dengan teman-temannya. Misalnya mengerjakan kegiatan amal, kegiatan seminar, aksi bersama, dan lain sebagainya.

4. Mengerjakan sktipsi/tesis. Fasilitas jurnal yang dapat diakses dengan mudah menjadi sumber pustaka yang sangat besar. Akses jurnal tertentu hanya dapat di peroleh ketika berada di perpustakaan. Hal ini akan memudahkan mahasiswa memperoleh sumber pustaka yang baik.

5. Nonton Youtube. Fasilitas internet di perpustakaan dengan kualitas baik mendorong mahasiswa menonton youtube secara gampang. Mahasiswa S1 biasanya yang gabut mengandalkan youtube untuk menghilangkan suasana yang monoton. Dengan menyetel video di Youtube seolah sudah mewakili untuk terbebas dari kebosanan.

6. Pacaran. Bagaimanapun juga mahasiswa merupakan individu yang jiwanya sedang bergejolak temasuk dalam urusan percintaan. Akan tetapi sangat disayangkan, mereka memanfaatkan perpustakaan. Menurut saya ini adalah bentuk penyimpangan karena perpustakaan yang seharusnya untuk mencari ilmu malah dissalahgunakan untuk pacaran.


Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas

Suasana di perpustakaan


Gedung perpustakaan 

Mengerjakan tugas

And the Memories Bring Back (Mengenang Almarhum Mbah)

Pernah dulu ketika kecil, Saya diajak Mbah pergi kesawah untuk memetik buah timun. Jarak dari rumah mbah ke kebun sekitar satu kilo, untuk menuju kesana, kami dengan berjalan kaki. Walaupun sudah berumur, langkah Mbah masih panjang yang menandakan bahwa Mbah adalah orang cekatan. Cara berjalannya begitu cepat sampai membuat saya yang waktu itu sekitar masih duduk di bangku MI kesulitan mengimbangi langkah Mbah. Selain itu, Mbah merupakan petani bertangan dingin. Mbah dapat mengerjakan pekerjaan disawah sendiri mulai dari mencangkul sampai memanen, dan itu semua dapat menghasilkan panen  lumayan bagus. Cuma karena keterbatasan waktu, Mbah banyak meminta tolong tetangga untuk membantunya di sawah. Hal ini karena tidak mungkin untuk dilakukan seorang diri untuk mengurus sawah.

Menurut Saya, semangatnya pergi kesawah tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia adalah sosok petani ulet. Beliau begitu menjiwai sebagai seorang petani dimana kalau tidak pergi ke sawah dalam beberapa hari maka akan merasakan kebosanan yang luar biasa. Karena seringnya di sawah hingga membuat Saya jarang ketemu Mbah ketika mengunjungi rumah beliau. Seseorang yang sudah menjiwai dengan pekerjaannya akan berdampak baik pada hasil, misalnya Mbah mampu meningkatkan hasil panen padi dan palawija. Karena dedikasi dan semangatnya, Mbah mengubah nasibnya dari yang dulu adalah petani gurem menjadi petani berhasil di desa. Sekitar satu tahun terakhir ini Mbah tidak mengerjakan pekerjaan di sawah karena usianya. Beberapa faktor yang menjadikan Mbah berhenti yaitu karena sudah dilarang oleh anak cucunya. Beberapa kali Mbah terjatuh di pematang sawah karena merasa pusing. Ia sering bolak-balik Puskesmas karena terluka terjatuh, bahkan pernah terjatuh hingga tidak bisa berjalan. Mungkin hal ini karena umur yang sudah mulai menua yakni mendekati 90 tahun. 

Sepeda ontel menjadi kendaraan favoritnya. Saya teringat dulu ketika kelas tiga MI, diajak Mbah untuk tidur di rumahnya, diiming-imingi jika di rumah Mbah ada saudara yang bisa dijadikan saya teman, padahal sebenarnya tidak ada..hehe. Karena Beliau tahu bahwa kalau tidak di begitukan, Saya tidak akan ikut. Mungkin itu cara Mbah agar cucunya dapat tidur di rumahnya. Dengan menggunakan sepeda ontel saya dibonceng dengan menempuh jarak empat kilo meter. Diperjalanan, Saya merasakan kebahagiaan Mbah. Entah karena berhasil mengajak Saya sebagai cucu pergi ke rumahnya atau entah karena sesuatu hal. Dalam perjalanan ternyata Mbah menghibur dengan caranya sendiri yaitu  bersholawat. Bersholawat mungkin menjadikan hati Beliau menjadi bahagia dan melupakan jika sedang megayuh sepeda dengan berat. Momen lain  mbah naik sepeda yaitu ketika hari sabtu, Mbah sering mampir kerumah dengan menggunakan sepeda. Tujuan utamanya adalah mengikuti pengajian di Masjid di sebelah barat Alun-alun Kutowinangun. Beliau menyempatkan mampir hanya untuk sekedar minum teh, sembari bersilaturahim dengan anak cucu.

Mbah itu orangnya sangat peduli dengan anak cucunya. Setiap kali saya mengunjungi rumahnya, Beliau selalu meminta saya sebelum pulang untuk makan dulu. Cara seperti ini rupanya menjadi salahsatu nilai kearifan yang dimiliki oleh Mbah. Ketika saya menolak karena alasan masih kenyang, Beliau berkata, "sedikit aja gak papa yang penting sudah mencicipi nasinya milik Mbah". Orang desa tidak akan membiarkan tamunya pulang sebelum makan. Belum pernah rasanya saya ketika berkunjung tidak makan, walaupun dengan alasan apapun, misalnya saya sudah berkata "saya sudah makan". Selalu ada cara untuk mengajak tamunya makan. Kadang Mbah meminta salah seorang cucunya yang tinggal bersamanya memasakan sesuatu jika di meja makan lauknya kurang. Atau mencarikan lauk di warung agar makanan yang dihidangkan layak dinikmati. Saya sebenarnya tidak menuntut lauk yang serba wahh, nasi dan tempe saja sudah cukup bagi Saya. Akan tetapi Mbah lain, Beliau tidak ingin seadanya untuk anak cucunya.

Selama hidup, Mbah merupakan sosok yang ramah, dan cinta kepada keluarga. Menurut Saya harus menjadi contoh bagi anak muda. Pengorbanannya untuk membesarkan putra-putrinya menurut saya tergolong berhasil. Dapat dibayangkan ketika dulu membesarkan ibu, bude, paman, dan bibi dalam suasana yang penuh keprihatinan. Mbah bukanlah sosok orang kaya dikampungnya. Ia adalah manusia biasa yang bersahaja. Akan tetapi cita-citanya sangat luhur, bahkan melampaui status nya. Mbah pernah bilang kepada saya "Jangan sampai anak cucu ku seperti saya, harus lebih dari saya". Dari kata tersebut dapat dirasakan bahwa, Mbah adalah sosok pejuang sejati terutama buat keluarganya. Ia rela membanting tulang mencari nafkah agar anak cucucnya menjadi orang-orang yang serba kecukupan, bukan seperti dia. Cukup buat Saya saja, kata Mbah. 

Namun pada waktu pagi tanggal 26 November 2019 semua berubah setelah saudara yang tinggal bersama Mbah mengabarkan lewat telpon kalau Mbah sudah tidak ada. Tanggal itu merupakan langkah terakhir mbah tinggal di dunia. Tidak dapat disangka-sangka, karena tidak ada tanda-tanda yang mengarah Mbah akan dipanggil Allah SWT. Tapi Tuhan memiliki rencana lain yang tidak diketahui siapapun. Manusia hanya bisa pasrah menerimanya. Seketika itu suasana berubah bagaikan awan yang tiba-tiba menutupi langit  cerah. Lantas, Saya mengabarkan kabar tersebut ke saudara-saudara yang belum dijangkau oleh saudara yang lain lewat grup WhatsApp. Sekarang saya tidak dapat lagi mendengar suara mbah yang dulu setiap saya datang selalu menyuruh saya menyantap makanan dimeja, atau menyuruh cucu yang lain membuatkan saya segelas teh yang manis. Selamat jalan Mbah.

Masih banyak kenangan bersama Mbah yang tidak cukup ditulisakan dalam ruang ini. Sekarang Mbah sudah dipangggil yang kuasa. Itulahlah yang terbaik buat Almarhum, karena selama kurang lebih setahun ini mengalami sakit stroke. Sekarang fisiknya sudah tidak ada lagi. Hanya kenangan yang dapat di munculkan kembali lewat mengingat masa lalu. Selamat jalan Mbah semoga Engkau Diterima amal ibadah, dan khusnul khotimah. AAmiin

Mbah dan Danish, 3 Juli 2016


Hanya doa yang bisa dipanjatkan

Para pelayat


Penyolatan jenazah Mbah

Anak cucu berkumpul pada acara doa


Acara doa

Minggu, 15 Desember 2019

Ikut Turnamen Internal

Masih dalam euforia Seagames di Filipina, suasana di UKM Badminton tidak kalah panasnya. Dengan tujuan untuk silaturahmi, diadakanlah turnamen yang hanya diikuti oleh intenal anggota saja. Pada tanggal 7 Desember acara tersebut berhasil dengan sukses digelar, dan diikuti sekitar 30 orang anggota. Pertandingannya hanya di gelar ganda dan bisa campuran, keduanya itu tidak dipisah. Bisa jadi berdasar undian anggota pria bisa berpasangan dengan anggota wanita, atau sebaliknya. Penentuan pasangan dilakukan dengan undian, jadi tidak ada paksaan untuk memilih dengan si A atau si B.

Keberuntungan peserta yang ikut turnamen ditentukan oleh dengan siapa dia berpasangan. Ketika mendapatkan undian dengan anggota yang bagus mainnya maka anggota tersebut ada kemungkinan untuk menjadi juara. Pun sebaliknya, ketika ada anggota yang mendapatkan undian dengan anggota lainnya yang mainnya kurang bagus maka resikonya dalam babak pertandingan akan kesulitan untuk memenangkan pertandingan.

Perlu diulangi lagi bahwa tujuan awal dari kegiatan ini untuk memenangkan pertandingan sehingga seolah yang juara adalah segalanya, bukan. Tujuannya awalnya adalah ingin menjalin silaturahim dengan sesama anggota. Walaupun sudah terdaftar sebagai anggota, akan tetapi kadang ketika latihan tidak nampak. Mungkin karena kesibukan dengan kegiatan di luar olahraga. Sesama anggota sudah pernah bertemu di luar, misalnya dikampus, akan tetapi karena belum saling mengenal kemungkinananya adalah tidak tahu kalau orang yang kita temui adalah sesama anggota UKM. Kegitan ini adalah ingin mengumpulkan kekuatan UKM yang terpencar-pencar.

Permainan dilakukan secara santai tidak ada tekanan untuk menampilkan kekuatan untuk harus menang yang kadang membuat permainan tidak fair. Semua peserta taat pada keputusan wasit. Bahkan ketika saya menjadi wasit, karena kurang konsentrasi menjadi lupa apakah bola dari salah satu peserta masuk atau tidak alias tidak jelas. Dengan asal memutuskan dengan seadanya pihak yang saya rugikan tidak melakukan protes, semua menerima sesuai dengan keputusan wasit. Hal ini menggambarkan bahwa pertandingan dilakukan dengan cara dan suasana kekeluargaan. Badminton merupakan salahsatu olahraga yang memiliki konflik kecil, tidak seperti sepakbola, dimana ketika ada salah satu pihak yang tidak menerima keputusan wasit, potensi untuk menjadi konflik lebih besar.

Mungkin tidak ada salahnya untuk menampilkan foto-foto dalam kegiatan ini. Foto ini tidak bermaksud membanggakan diri dengan raihan yang saya capai. Saya mendapatkan ini karena teman main saya yang lebih bagus mainnya, dan lawannya mungkin lagi kurang fit mainnya, sehingga pada hari tersebut menjadi keberuntungan saya bersama dengan pasangan saya.

Turnamen Badminton

Turnamen badminton

Alhamdulillah ada hasil

Pemain badminton poto bersama. Walaupun tidak semua ikut karena ada sebagian yang sudah pulang









Jumat, 29 November 2019

Ikut Reuni

Pada dua hari ini di kampus diadakan acara reuni jurusan. Kesadaran hati menggerakan sumberdaya diri ini mengikuti acara tersebut. Di grup Whats app juga sudah diumumkan jauh hari oleh teman-teman untuk segera mendaftar. Saya mendaftar termasuk yang telat karena menjelang beberapa hari H nya baru mendaftar. Untuk mendaftar, pertama-tama membuka link yang diberikan dari panitia untuk diisi oleh calon peserta. Setelah data telah terisi selanjutnya ialah membayar uang untuk pendaftaran sebesar seratus ribu rupiah yang bisa dibayar dengan cara ditransfer. Dan pembayaran itupun dilakukan ketika akan hari H nya. 

Tujuan utama ikut acara ini adalah untuk menyambung tali silatuharhim dengan sesama alumni agar terbangun jaringan yang baik. Dengan berjejaring diharapkan nanti dapat memudahkan urusan kita jika suatu saat kita membutuhkan bantuan dari salahsatu alumni. Dengan perkataan lain silaturahmi dapat melapangkan rejeki seseorang. Agama juga berbicara demikian.

Sebenarnya acara reuni merupakan bagian dari acara dies natalis kampus. Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun dengan kegiatan yang berbeda-beda untuk tiap tahunnya. Acaranya menurut saya lumayan bagus untuk meningkatkan kapasitas kita terutama seperti saya sebagai mahasiswa disini. Acaranya bermacam-macam terutama yaitu adanya seminar yang bagus. Dengan mengikuti acara tersebut diharapkan akan terbentuk pola baru dalam memperbesar kemampuan sumberdaya manusia. 







Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo