Minggu, 22 Juni 2025

Perang dunia ke-tiga sudah dimulai? Iran Vs Israel (USA, Prancis, Inggris, Jerman)



Bukan Lagi Perang Dunia Ketiga, Tetapi Perang Global yang Terfragmentasi

Gagasan tentang "Perang Dunia Ketiga" yang meletus dari satu titik nyala di Timur Tengah, seperti yang pernah kita bayangkan satu dekade lalu, kini terasa kuno. Apa yang kita saksikan hari ini bukanlah persiapan menuju satu perang kolosal, melainkan sebuah realitas yang jauh lebih rumit dan berbahaya: sebuah perang global yang terfragmentasi. Ini adalah konflik multidimensional yang tidak lagi tersembunyi di balik bayang-bayang. Gendang perang antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat tidak lagi hanya ditabuh dalam latihan militer atau retorika panas para pemimpin; tabuhan itu kini bergema dalam bentuk serangan rudal dan drone langsung, perang proksi yang membara di berbagai negara, dan pertarungan ekonomi serta teknologi yang menentukan supremasi masa depan.

Konteks lama yang menyebut nama Ahmadinejad dan Hugo Chavez sebagai poros anti-AS terasa seperti gema dari masa lalu. Hari ini, poros-poros kekuatan telah bergeser secara dramatis. Aliansi tidak lagi sesederhana "pembenci AS" melawan AS. Kita berada di era di mana Arab Saudi berdialog dengan Iran atas mediasi China, di mana Rusia menjadi sekutu strategis Iran karena keterisolasiannya akibat perang di Ukraina, dan di mana serangan sebuah kelompok proksi di Gaza dapat memicu konfrontasi langsung antara Teheran dan Tel Aviv untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Opini ini akan membedah anatomi konflik modern ini, melihat melampaui tajuk utama untuk memahami pergeseran doktrin militer, jaringan proksi yang menjadi inti strategi Iran, aliansi geopolitik baru yang membentuk kembali peta kekuatan, dan bom waktu nuklir yang terus berdetak di jantung semua ketegangan ini. Bersiaplah, karena perang ini sudah dimulai. Pertanyaannya bukan lagi "apakah akan terjadi," melainkan "seberapa luas dan destruktif dampaknya bagi dunia?"

Dari Perang Bayangan ke Konfrontasi Terbuka—Aturan Main yang Telah Dilanggar

Selama bertahun-tahun, konflik antara Iran dan Israel adalah sebuah "perang bayangan" (shadow war). Pertarungan ini terjadi di dunia siber, melalui sabotase fasilitas nuklir, pembunuhan ilmuwan Iran yang didalangi Mossad, dan serangan-serangan misterius terhadap kapal-kapal tanker di perairan Teluk. Aturan mainnya tidak tertulis namun dipahami: hindari konfrontasi langsung yang dapat memicu perang regional habis-habisan.

Namun, semua itu berubah secara fundamental. Dua peristiwa penting telah merobek tabir perang bayangan ini dan menyeret kedua musuh bebuyutan ke panggung konflik terbuka.

Katalisator Pertama: Serangan 7 Oktober dan Perang Gaza Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 bukan sekadar serangan teroris; itu adalah pemicu strategis yang mengaktifkan seluruh jaringan "Poros Perlawanan" (Axis of Resistance) yang dibangun Iran selama puluhan tahun. Respons militer Israel yang menghancurkan di Gaza menciptakan gelombang tekanan di seluruh kawasan. Bagi Iran, ini adalah momen untuk menunjukkan relevansi dan kekuatan jaringan proksinya.

Hezbollah di Lebanon mulai melancarkan serangan roket harian ke Israel utara, memaksa puluhan ribu warga Israel mengungsi. Milisi pro-Iran di Irak dan Suriah meningkatkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan militer AS. Dan yang paling signifikan, Houthi di Yaman memulai kampanye serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, dengan dalih solidaritas terhadap Palestina. Tindakan Houthi secara efektif menginternasionalkan konflik, mengganggu rantai pasok global, dan memaksa AS serta sekutunya untuk melancarkan serangan balasan.

Perang Gaza menjadi justifikasi dan sekaligus lapangan uji bagi strategi Iran: mengikat Israel dan AS dalam konflik multi-front yang melelahkan, tanpa harus melibatkan pasukan Iran secara langsung.

Klimaks: Serangan Konsulat dan Balasan yang Belum Pernah Terjadi Titik baliknya tiba pada 1 April 2024. Israel melancarkan serangan udara presisi ke gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, menewaskan beberapa komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi. Ini bukan lagi serangan terhadap proksi atau aset nuklir; ini adalah serangan langsung terhadap properti diplomatik dan personel militer tingkat tinggi Iran.

Bagi Teheran, ini adalah pelanggaran "garis merah" yang tidak bisa ditolerir tanpa kehilangan muka secara total. Di bawah tekanan dari faksi garis keras di dalam negeri dan untuk menegaskan kembali kekuatan deterensnya, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyetujui sebuah tindakan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Pada malam 13 April 2024, Iran melancarkan serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel. Lebih dari 300 proyektil—termasuk drone kamikaze Shahed, rudal jelajah, dan rudal balistik—ditembakkan melintasi ribuan kilometer. Dunia menahan napas.

Meskipun 99% dari proyektil tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan berlapis Israel (Iron Dome, David's Sling, Arrow) dengan bantuan krusial dari AS, Inggris, Prancis, dan bahkan Yordania, signifikansi serangan itu tidak dapat diremehkan. Tabu telah dilanggar. Iran telah menunjukkan kemampuannya untuk menjangkau Israel dari tanahnya sendiri dan kesediaannya untuk mengambil risiko eskalasi besar. Balasan Israel beberapa hari kemudian, yang dilaporkan menargetkan sistem radar pertahanan udara di dekat fasilitas nuklir Isfahan, bersifat terukur namun mengirimkan pesan yang jelas: kami juga bisa menembus pertahananmu dan menyerang target strategis kapan saja.

Sejak saat itu, aturan main telah ditulis ulang. Perang bayangan telah usai. Kini kita berada di era konfrontasi langsung, di mana setiap salah perhitungan dapat dengan mudah memicu kebakaran yang jauh lebih besar.

Jaringan Proksi Iran—Lengan Panjang Teheran yang Mencengkeram Timur Tengah

Untuk memahami kekuatan Iran, kita tidak bisa hanya melihat jumlah tank atau pesawat tempurnya. Kekuatan sejati Iran terletak pada doktrin perang asimetrisnya, dan jantung dari doktrin itu adalah jaringan proksi yang loyal, terlatih, dan dipersenjatai dengan baik. Ini bukan sekadar "dukungan" dari negara lain; ini adalah perpanjangan tangan kebijakan luar negeri dan militer Iran.

Analisis lama yang mempertanyakan apakah negara-negara Arab akan mendukung Iran karena perbedaan Sunni-Syiah kini tidak lagi relevan dalam kerangka strategis ini. Iran tidak mencari dukungan dari negara (state actor), melainkan membangun kekuatan melalui aktor non-negara (non-state actors) yang dapat beroperasi di luar hukum internasional.

  • Hezbollah (Lebanon): Ini adalah "permata mahkota" dalam jaringan proksi Iran. Bukan lagi sekadar milisi, Hezbollah adalah kekuatan militer paling tangguh di dunia Arab, dengan persenjataan roket presisi yang diperkirakan berjumlah lebih dari 150.000, mampu menjangkau seluruh wilayah Israel. Mereka adalah ancaman eksistensial di perbatasan utara Israel, memaksa Israel untuk selalu memperhitungkan front kedua dalam setiap skenario perang.

  • Houthi/Ansar Allah (Yaman): Dari kelompok pemberontak lokal, Houthi telah bertransformasi menjadi aktor regional yang signifikan berkat dukungan Iran. Mereka kini memiliki drone canggih, rudal balistik, dan rudal anti-kapal yang mampu mengancam jalur pelayaran vital di Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka telah membuktikan kemampuannya untuk menahan tekanan militer dari koalisi pimpinan Saudi dan kini menjadi alat strategis Iran untuk menekan ekonomi global.

  • Milisi di Irak dan Suriah: Kelompok-kelompok seperti Kata'ib Hezbollah dan Harakat al-Nujaba adalah alat Iran untuk menekan kehadiran militer AS di kawasan tersebut. Serangan rutin mereka terhadap pangkalan AS berfungsi untuk melemahkan moral pasukan Amerika, meningkatkan biaya politik pendudukan bagi Washington, dan menegaskan pengaruh Iran di "Bulan Sabit Syiah" yang membentang dari Teheran hingga Beirut.

  • Hamas & Jihad Islam Palestina (Gaza): Meskipun merupakan kelompok Sunni, Hamas dan Jihad Islam menerima dana, pelatihan, dan persenjataan dari Iran karena kesamaan tujuan: perlawanan terhadap Israel. Peristiwa 7 Oktober adalah bukti paling nyata dari keberhasilan strategi Iran dalam mempersenjatai dan memberdayakan kelompok-kelompok yang dapat menimbulkan kerusakan masif pada musuhnya.

Strategi proksi ini memberikan Iran beberapa keuntungan luar biasa: plausible deniability (kemampuan untuk menyangkal keterlibatan langsung), kemampuan untuk berperang di banyak front secara bersamaan, dan kemampuan untuk menguras sumber daya musuh yang jauh lebih kuat secara konvensional dengan biaya yang relatif rendah.

Pergeseran Lempeng Geopolitik—Aliansi Baru di Dunia Multipolar

Panggung global tempat konflik ini berlangsung sama sekali berbeda dari satu dekade lalu. Dominasi tunggal AS telah terkikis, digantikan oleh dunia multipolar di mana kekuatan-kekuatan regional dan global lainnya memainkan peran yang semakin menentukan.

Poros Rusia-Iran: Aliansi yang Ditempa dalam Perang Hubungan Iran dengan Rusia telah berevolusi dari sekadar kemitraan taktis di Suriah menjadi aliansi strategis yang mendalam, yang dipercepat oleh invasi Rusia ke Ukraina. Terisolasi oleh sanksi Barat, Moskow berpaling ke Teheran untuk mendapatkan pasokan vital: drone kamikaze Shahed. Ribuan drone ini telah digunakan untuk meneror kota-kota di Ukraina.

Sebagai imbalannya, Rusia dilaporkan memberikan Iran dukungan teknologi militer canggih, termasuk kemungkinan jet tempur modern (seperti Su-35) dan sistem pertahanan udara yang lebih canggih. Aliansi ini sangat berbahaya. Ini memberikan Iran akses ke teknologi yang dapat menantang supremasi udara Israel dan AS, sementara memberikan Rusia sekutu yang dapat diandalkan untuk menantang kepentingan Barat di Timur Tengah. Narasi lama tentang Rusia yang "mungkin" membantu kini telah menjadi kenyataan berupa kerjasama militer yang erat.

China: Sang Pialang Kekuatan yang Pragmatis China memainkan permainan yang jauh lebih kompleks. Sebagai mitra dagang terbesar Iran dan importir utama minyaknya, Beijing adalah penyambung hidup ekonomi Teheran. Kerjasama ekonomi ini, yang tertuang dalam perjanjian strategis 25 tahun, memastikan bahwa Iran tidak akan pernah sepenuhnya terisolasi.

Namun, kepentingan China tidak hanya terletak pada mendukung Iran. Sebagai kekuatan ekonomi global, China sangat membutuhkan stabilitas di Timur Tengah untuk mengamankan pasokan energinya dan kelancaran Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative). Inilah sebabnya mengapa Beijing mengambil langkah yang mengejutkan pada tahun 2023 dengan menengahi pemulihan hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi.

Peran China adalah sebagai penyeimbang. Mereka tidak akan meninggalkan Iran, tetapi mereka juga tidak ingin melihat perang regional yang akan menghancurkan kepentingannya. Mereka menolak sanksi PBB terhadap Iran, tetapi juga secara bersamaan berinvestasi besar di negara-negara Teluk yang menjadi saingan Iran. China bukanlah sekutu militer Iran, melainkan pelindung ekonomi pragmatis yang kepentingannya terletak pada pencegahan konflik total.

Dunia Arab yang Terbelah: Antara Normalisasi dan Ketakutan Gagasan lama bahwa negara-negara Arab akan "menunggu dan melihat" atau secara diam-diam mendukung AS sudah usang. Kawasan ini telah mengalami pergeseran seismik melalui Persetujuan Abraham (Abraham Accords). Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Motivasi utamanya? Ketakutan bersama terhadap ancaman Iran.

Negara-negara Teluk ini, terutama UEA dan Arab Saudi, melihat program rudal balistik dan jaringan proksi Iran sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka. Mereka telah berinvestasi miliaran dolar dalam sistem pertahanan udara dari AS dan Israel. Alih-alih front Arab bersatu melawan Israel, kita sekarang melihat front de-facto yang terdiri dari Israel dan negara-negara Teluk Sunni melawan poros Iran.

Namun, ini pun tidak hitam-putih. Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Mohammed bin Salman, juga mengejar jalur de-eskalasi dengan Iran, menyadari bahwa mereka akan berada di garis depan jika perang pecah. Oleh karena itu, dunia Arab saat ini terpecah antara faksi yang pro-normalisasi dengan Israel untuk melawan Iran, dan faksi yang berusaha menenangkan Iran untuk menghindari konflik.

Bom Waktu Nuklir—Masalah Inti yang Tak Terpecahkan

Di balik semua rudal, drone, dan manuver geopolitik, terdapat satu isu yang menjadi inti dari ketakutan Israel dan Barat: program nuklir Iran. Perjanjian nuklir 2015 (JCPOA), yang seharusnya membatasi program ini, kini praktis mati setelah penarikan diri AS di bawah pemerintahan Trump pada 2018.

Sejak itu, Iran telah secara signifikan memajukan programnya. Mereka kini memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60%, sangat dekat dengan tingkat 90% yang dibutuhkan untuk senjata nuklir. Waktu yang dibutuhkan Iran untuk memproduksi bahan fisil yang cukup untuk satu bom ("breakout time") kini diperkirakan hanya dalam hitungan minggu.

Ini menciptakan dilema strategis yang mengerikan bagi Israel dan AS.

  • Apakah Iran benar-benar akan membuat bom? Banyak analis percaya bahwa tujuan Iran bukanlah memiliki bom itu sendiri, tetapi mencapai status "negara ambang batas nuklir"—memiliki semua kemampuan dan bahan untuk membuat bom dengan cepat jika diinginkan. Status ini saja sudah memberikan payung deterens yang kuat.

  • "Garis Merah" Israel: Bagi Israel, Iran yang memiliki senjata nuklir adalah ancaman eksistensial yang tidak dapat diterima. Sejarah panjang serangan Israel terhadap program nuklir di Irak (1981) dan Suriah (2007) menunjukkan bahwa mereka bersedia mengambil tindakan militer sepihak untuk mencegah musuh bebuyutannya memperoleh senjata pamungkas. Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang dijaga ketat di Fordow atau Natanz akan menjadi operasi yang sangat kompleks dan berisiko, dan hampir pasti akan memicu perang regional habis-habisan yang coba dihindari semua pihak.

Perang Narasi—Alibi Nuklir dan Strategi "Playing Victim"

Di samping perlombaan teknologi nuklir yang nyata, terjadi pula perang narasi yang tak kalah sengitnya. Elemen kunci dari strategi Israel selama bertahun-tahun adalah provokasi melalui klaim. Israel secara konsisten dan vokal menuduh Iran tidak hanya mengembangkan program nuklir untuk tujuan militer, tetapi juga berada di ambang penyelesaian bom nuklir yang siap digunakan untuk "menghapus Israel dari peta".

Namun, dari perspektif Iran dan para pengamat kritis, narasi ini dipandang sebagai alibi yang disengaja. Mereka berpendapat bahwa Israel menggunakan "ancaman nuklir" sebagai dalih untuk beberapa tujuan strategis:

  1. Justifikasi Agresi: Klaim ancaman eksistensial memberikan Israel pembenaran di mata dunia untuk melakukan tindakan-tindakan agresif seperti serangan siber, sabotase fasilitas, dan pembunuhan para ilmuwan nuklir Iran. Tanpa narasi "ancaman nuklir", tindakan-tindakan ini akan lebih sulit diterima secara internasional dan dapat dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan negara lain.

  2. Mengamankan Dukungan AS: Dengan terus-menerus membunyikan alarm bahaya, Israel memastikan bahwa Amerika Serikat—sekutu terkuatnya—tetap waspada dan bersedia memberikan dukungan militer, finansial, dan diplomatik tanpa syarat untuk "menahan" Iran.

  3. Strategi "Playing Victim": Dengan memposisikan diri sebagai calon korban genosida nuklir, Israel berhasil mengalihkan perhatian dari kebijakannya sendiri, terutama pendudukan wilayah Palestina. Narasi ini memungkinkan Israel untuk mempertahankan citra sebagai "David" yang terancam oleh "Goliath" Persia, meskipun realitas kekuatan militer di lapangan (terutama jika dukungan AS diperhitungkan) jauh lebih kompleks.

Faktanya, hingga saat ini, badan-badan intelijen Barat, termasuk Amerika Serikat, dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sendiri belum menemukan bukti konklusif bahwa Iran telah membuat keputusan politik untuk benar-benar membangun senjata nuklir. Meskipun IAEA sering melaporkan bahwa Iran meningkatkan pengayaan uranium dan terkadang tidak sepenuhnya transparan, kesimpulan akhirnya tetap sama: tidak ada bukti kuat adanya program senjata aktif.

Kesenjangan antara tuduhan Israel yang dramatis dan bukti konkret di lapangan inilah yang memicu tuduhan bahwa Israel secara sinis memanipulasi isu nuklir sebagai bagian dari perang psikologis dan diplomatik yang lebih besar melawan Iran.

Ketidakpastian seputar niat nuklir Iran inilah yang menjadi bahan bakar utama konflik. Setiap langkah maju dalam program pengayaan uraniumnya meningkatkan genderang perang, mendorong Israel lebih dekat ke pilihan militer preventif, dan menempatkan AS dalam posisi yang sulit antara menahan sekutunya dan menghadapi ancaman proliferasi nuklir.

Dunia pada tahun 2025 tidak sedang bersiap untuk Perang Dunia Ketiga dalam pengertian klasik. Sebaliknya, kita sudah berada di tengah-tengah konflik global yang terfragmentasi, di mana Timur Tengah adalah panggung utamanya. Narasi lama tentang permusuhan Iran-AS, dukungan Rusia, dan kebencian terhadap Israel tetap ada, tetapi telah bermutasi menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks dan saling terhubung.

Konflik ini sekarang didefinisikan oleh:

  1. Konfrontasi Langsung: Tabu serangan langsung antara Iran dan Israel telah pecah, menciptakan preseden berbahaya untuk eskalasi di masa depan.

  2. Perang Proksi yang Matang: Jaringan proksi Iran bukan lagi sekadar pengganggu, melainkan kekuatan militer yang mampu membentuk kembali geopolitik regional dan global.

  3. Aliansi yang Bergeser: Dunia multipolar telah menciptakan poros baru seperti Rusia-Iran dan mengubah kalkulus negara-negara seperti China dan Arab Saudi.

  4. Ancaman Nuklir yang Nyata: Program nuklir Iran yang semakin maju adalah bom waktu yang terus berdetak di bawah seluruh struktur keamanan regional yang rapuh.

Bahaya terbesar saat ini bukanlah keputusan yang diperhitungkan dengan cermat untuk memulai perang total, melainkan salah perhitungan. Sebuah serangan drone dari proksi yang mengenai target yang salah, serangan rudal balasan yang lebih mematikan dari yang diperkirakan, atau keputusan gegabah yang dibuat di Teheran, Tel Aviv, atau Washington dapat dengan cepat memicu spiral eskalasi yang tidak dapat dikendalikan.

Dunia tidak hanya menonton dari pinggir lapangan; ia sudah merasakan dampaknya melalui harga energi yang lebih tinggi, rantai pasok yang terganggu, dan ketidakpastian ekonomi. Opini lama yang ditulis satu dekade lalu adalah potret dari percikan api; hari ini, kita sedang menatap kobaran api yang sudah menyala. Pertanyaannya bukan lagi siapa yang akan memulai perang, tetapi siapa yang memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk mencegahnya melahap seluruh kawasan dan menyeret seluruh dunia ke dalamnya.

Keterbatasan Sistem Pertahanan Udara (Iron Dome dan Lainnya)

Meskipun Iron Dome adalah sistem pertahanan rudal jarak pendek yang sangat canggih dan efektif terhadap roket berkaliber rendah seperti yang digunakan oleh Hamas atau Hizbullah, ia memiliki keterbatasan signifikan dalam menghadapi rudal balistik jarak jauh yang lebih besar dan canggih.

  • Desain dan Jangkauan: Iron Dome dirancang untuk mencegat roket dan proyektil artileri jarak pendek (sekitar 4-70 km). Rudal balistik Iran memiliki jangkauan yang jauh lebih besar (ratusan hingga ribuan kilometer) dan lintasan yang berbeda, yang berada di luar kemampuan optimal Iron Dome.

  • Kapasitas Saturasi: Serangan rudal dalam jumlah besar (salvo) dapat membanjiri kemampuan pencegatan Iron Dome. Meskipun Israel memiliki sistem pertahanan lapis lain seperti Arrow (untuk rudal balistik jarak jauh) dan David's Sling (untuk rudal jarak menengah), koordinasi sempurna dan kapasitas yang tidak terbatas tetap menjadi tantangan, terutama di bawah serangan multi-arah dan masif.

  • Biaya Pencegatan: Rudal pencegat Iron Dome sangat mahal (sekitar $50.000 - $100.000 per unit), sementara rudal atau roket musuh bisa jauh lebih murah. Ketidakseimbangan biaya ini menjadikan pertahanan jangka panjang yang mengandalkan pencegatan 100% secara ekonomi tidak berkelanjutan tanpa bantuan eksternal.

  • Kelemahan Taktis: Iran, dan kelompok proksi lainnya, telah mengembangkan taktik untuk mengeksploitasi kelemahan sistem pertahanan Israel, termasuk menggunakan kawanan drone atau kombinasi rudal dan roket yang berbeda untuk membingungkan dan membebani sistem. Insiden di mana rudal Iran berhasil menembus pertahanan Israel menunjukkan bahwa ada celah yang perlu diisi.

2. Ancaman Eksistensial dan Keamanan Regional

Israel memandang ancaman dari Iran dan kelompok-kelompok proksi di wilayah tersebut sebagai ancaman eksistensial. Iran, dengan program rudal balistiknya dan potensi pengembangan senjata nuklir, merupakan lawan yang jauh lebih kuat dan canggih dibandingkan kelompok-kelompok non-negara.

  • Superioritas Kuantitatif dan Kualitatif: Meskipun Israel memiliki militer yang kuat, ia menghadapi potensi ancaman dari beberapa front (Gaza, Lebanon, Suriah, dan Iran sendiri). Bantuan Barat memastikan Israel mempertahankan keunggulan kualitatif militer (Qualitative Military Edge/QME) yang esensial di wilayah yang tidak stabil.

  • Ancaman Nuklir: Ketakutan terbesar Israel adalah Iran mengembangkan senjata nuklir. Bantuan Barat, termasuk intelijen dan tekanan diplomatik, dianggap vital untuk mencegah skenario ini atau setidaknya mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

3. Ketergantungan Teknologi dan Intelijen

Amerika Serikat adalah penyedia utama teknologi militer canggih dan intelijen vital bagi Israel.

  • Transfer Teknologi: Israel mendapatkan akses ke sistem senjata mutakhir, teknologi penerbangan, dan komponen pertahanan rudal dari AS yang tidak dapat diproduksi sendiri atau akan memakan waktu dan biaya besar.

  • Berbagi Intelijen: Kerja sama intelijen yang erat dengan AS sangat penting untuk deteksi dini ancaman, perencanaan respons, dan pemahaman tentang kemampuan musuh. Kegagalan pencegatan sebagian rudal Iran mungkin juga menunjukkan perlunya peningkatan integrasi intelijen dan sistem peringatan dini.

4. Dukungan Diplomatik dan Politik Internasional

Dukungan Barat, terutama dari AS, memberikan legitimasi diplomatik dan perlindungan politik bagi Israel di panggung internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

  • Hak Veto PBB: AS sering menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi Israel dari resolusi yang dianggap merugikan.

  • Aliansi Regional: AS juga berperan dalam memfasilitasi normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab (seperti melalui Abraham Accords), yang penting untuk keamanan regional Israel.

5. Keamanan Ekonomi

Meskipun Israel adalah negara maju, bantuan ekonomi dan militer AS dalam bentuk hibah atau pinjaman lunak meringankan beban anggaran pertahanan Israel, memungkinkan mereka untuk mengalokasikan sumber daya ke sektor lain atau berinvestasi lebih lanjut dalam inovasi pertahanan.

Kamis, 06 Juli 2023

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

    Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. Acara ini dilakukan oleh teman saya dari kantor lama (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu), yang sudah lama kenal . Saya sangat senang mendapat undangan teman saya tersebut yang orangnya senang bercanda, dan berbagi cerita.

    Acara makan ini diadakan di rumah teman saya yang bernama Syakur. Rumahnya cukup luas dan nyaman, dengan halaman yang hijau dan penuh bunga. Di bagian tengah terdapat kandang burung dara dan disampingnya terdapat pohon jambu. Undangan makan berlangsung pada pukul  12 siang.  Pada waktu itu hujan sangat deras, jadi saya datang agak telah yaitu sekitar jam 1 siang. Walaupun demikian saya disambut dengan hangat oleh Syakur dan keluarga. Saya juga melihat banyak teman-teman saya dari kantor yang sudah hadir, seperti . Kami saling menyapa dan mengobrol dengan riang gembira.

    Setelah duduk beberapa saat, kami pun bersiap-siap untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh Syakur dan keluarganya. Saya terkejut melihat banyaknya makanan yang ada di dihidangkan. Ada nasi putih yang pulen, sayur nangka yang gurih, daging sapi yang empuk, sayur lodeh yang segar, dan sambal terasi yang pedas. Ada juga makanan kudapan seperti tape singkong, tape ketan, pisang goreng, dan kue-kue basah. Minumnya ada kopi hitam, teh manis, dan air putih.

    Saya tidak sabar untuk mencicipi semua makanan itu. Saya mengambil piring dan sendok, lalu mengambil nasi secukupnya. Saya juga mengambil sayur nangka, daging sapi, sayur lodeh, dan sambal terasi. Saya mencampur semua bahan itu di piring saya, lalu mencicipinya dengan lahap. Rasanya sangat lezat dan menggugah selera. Saya merasa seperti di surga kuliner.

    Saya melihat teman-teman saya juga menikmati makanan dengan senyum lebar. Kami saling berbagi komentar tentang rasa makanan, dan juga bercerita tentang kehidupan kami sekarang. Saya merasa senang bisa bersilaturahmi dengan teman-teman saya yang sudah lama tidak bertemu. Kami tertawa dan bercanda tanpa henti.

    Setelah kenyang makan, kami pun beralih ke makanan kudapan. Saya memilih tape dan kopi hitam sebagai penutup. Tape singkongnya manis dan legit, sedangkan kopi hitamnya pahit dan harum. Perpaduan rasa yang pas untuk mengakhiri acara makan siang yang menyenangkan.

    Kalau dalam bahasa lombok makan bersama sama disebut dengan begibung. pada waktu itu porsi nasi yang dihidangkan saya kurangi karena porsinya terlalu besar untuk saya. Tapi ternyata, saya salah besar. Begibung itu bukan sekedar makan bersama, tapi juga berbagi rasa. Saya mencicipi makanan itu dan langsung terbakar lidah, karena kepedesan. Teman saya yang lain tertawa terbahak-bahak. Dia bilang, "Itu baru pedas sedikit, kalau mau lebih pedas lagi ada sambal plecing kankung. Saya merasa lega dan berterima kasih kepada mereka. Saya bilang, "Terima kasih sudah mengajak saya begibung dengan kalian. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Makanan lombok memang luar biasa. Pedasnya bikin nagih, tapi juga bikin nyesek." Mereka tertawa dan berkata, "Sama-sama. Kami senang kamu suka makanan lombok. Kalau kamu mau lagi, kami siap mengajak kamu begibung lagi. Tapi kali ini, kami akan kasih kamu es kelapa muda untuk meredakan pedasnya." Saya bersyukur bisa mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. Saya merasa bahagia bisa berkumpul dengan teman-teman saya dari kantor lama. Saya berharap bisa bertemu lagi dengan mereka di kesempatan lain. Terima kasih Syakur dan keluarga atas undangan dan hidangannya yang enak-enak. Semoga Allah memberkahi kita semua.







 

Sabtu, 11 Maret 2023

Jalan-Jalan ke Kebumen Jawa Tengah

Kebumen adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Ada banyak alasan mengapa kita harus berkunjung ke Kebumen, antara lain:

Keindahan alam

Kebumen memiliki keindahan alam yang memukau, terutama pantainya yang menjadi destinasi wisata favorit. Terdapat beberapa pantai yang memiliki keindahan alam yang berbeda-beda, seperti Pantai Ayah yang memiliki ombak besar, Pantai Pasir yang cocok untuk wisata keluarga, dan Pantai Menganti yang menawarkan keindahan sunset.

Kekayaan budaya

Selain keindahan alam, Kebumen juga memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Ada banyak tempat bersejarah dan bangunan peninggalan kolonial Belanda yang masih terawat dengan baik, seperti Benteng Vander Vijk.

Kuliner khas

Kebumen juga terkenal dengan kuliner khasnya yang lezat dan unik, seperti sate Ambal. Wisatawan dapat mencoba dan menikmati kelezatan kuliner khas Kebumen yang tidak akan ditemukan di tempat lain.

Keramahan penduduk

Masyarakat Kebumen terkenal sangat ramah dan welcoming terhadap wisatawan yang berkunjung ke kabupaten ini. Wisatawan akan merasa seperti di rumah sendiri dengan keramahan dan kesederhanaan masyarakat Kebumen.

Aksesibilitas

Kebumen dapat diakses dengan mudah dari beberapa kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Selain itu, terdapat juga aksesibilitas yang baik dengan adanya transportasi umum seperti kereta api dan bus.

Dari keindahan alam, kekayaan budaya, kuliner khas, keramahan penduduk, dan aksesibilitas yang baik, tidak ada alasan untuk tidak berkunjung ke Kebumen. Wisatawan dapat menikmati liburan yang menyenangkan dan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan di kabupaten yang luar biasa ini.

Menjelajahi Kebumen, Indonesia adalah petualangan yang tidak boleh dilewatkan. Terletak di tengah Pulau Jawa, destinasi ini menawarkan banyak kesempatan untuk menemukan dan menjelajahi lanskapnya yang indah, budaya yang semarak, dan masakan yang menggugah selera. 

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki pesona keindahan perdesaan yang menakjubkan. Daerah ini terkenal dengan panorama alam yang indah, budaya yang kaya, serta tempat wisata yang menarik.

Salah satu destinasi wisata perdesaan yang menarik di Kabupaten Kebumen adalah Desa Wisata Krakal. Desa ini terkenal dengan sumber air panas yang sangat terkenal di kalangan wisatawan. Selain itu, di Desa Krakal juga terdapat banyak kebun teh yang hijau dan subur yang memanjakan mata.

Selain itu, terdapat juga desa-desa lain yang memiliki keindahan alam yang luar biasa di Kabupaten Kebumen. Seperti Desa Karangbolong yang dikelilingi oleh bukit-bukit yang hijau dan indah. Desa ini terkenal dengan pengolahan kopi yang berkualitas tinggi.

Tidak hanya itu, di Kabupaten Kebumen juga terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik. Seperti tradisi kuda lumping dan reog yang sering ditampilkan pada acara-acara besar di Kabupaten Kebumen. Selain itu, terdapat juga kesenian tari topeng yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Kabupaten Kebumen benar-benar memiliki keindahan perdesaan yang sangat memukau. Tak heran jika daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang alami.

Pusat oleh-oleh

Pantai di Kebumen

Kapal Nelayan di Kebumen

Tempat wisata di Kebumen

Tempat wisata di Kebumen


Senin, 02 Januari 2023

Pemberdayaan Masyarakat dengan Perhutanan Sosial di Indonesia







Program pemberdayaan masyarakat skema perhutanan sosial (PS) sudah lama berjalan.
Program ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan kehutanan yang mengancam sosial
ekonomi masyarakat dan lingkungan. Namun program tersebut berjalan lambat dari target 12,7 juta
hektar (dari 2014 hingga 2024), pada 2021 baru tercapai 4,5 juta hektar. Hal ini tidak lepas dari program
itu sendiri kurang mengakomodir kebutuhan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana proses PS dengan melihat dari kacamata pemberdayaan itu sendiri. Studi
membahas dari sisi informasi, partisipasi, akuntabilitas, dan lembaga lokal. Penelitian ini mengambil
kasus PS di kawasan Sesaot, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan menggunakan pendekatan
kualitatif penelitian ini mewawancarai informan penting secara purposive. Hasilnya menunjukan
bahwa fasilitator dan petani masih kurang memahami informasi PS. Partisipasi masyarakat belum
terlihat karena campur tangan fasilitator masih besar. Akuntabilitas dalam program pemberdayaan
dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan untuk pihak-pihak tertentu. Kapasitas organisasi lokal
perlu ditingkatkan agar petani menjadi berdaya. Terjadi penambahan aset dan kemampuan individu
dalam mengembangkan usaha kehutanan, namun tidak semua masyarakat mendapat kesempatan
yang sama.

Senin, 07 Februari 2022

Kajian Perlindungan Terhadap Masyarakat Rentan (Masyarakat Adat)

Acara ogoh ogoh biasa dilakukan masyarakat Bali menjelang Nyepi



Indonesia memiliki ratusan suku bangsa tersebar merata sampai ke pelosok-pelosok negeri. Mereka hidup dengan hukum adatnya sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Banyak kalangan menyebut mereka sebagai minoritas karena tradisinya berbeda dengan sebagian masyarakat lain dan menghadapi ketegangan klaim kepentingan dengan pihak lain. Masyarakat minoritas membutuhkan afirmasi agar mereka setara seperti warga Negara pada umumnya. Bentuk afirmasi tercermin dalam aturan yang terkait masyarakat adat. Akan tetapi, dari sekian banyak aturan masih timbul banyak pertentangan. Tulisan ini adalah ingin melihat kebijakan yang telah dilakukan Negara dalam merekognisi masyarakat adat dan apakah efektif dalam memenuhi hak masyarakat adat. Hasilnya yaitu pengakuan terhadap masyarakat adat terlihat dari banyaknya peraturan perundangan terutama setelah masa reformasi. Pada sisi formalitas aturan, masyarakat adat sudah terwakili didalam konstitusi. Negara mengakui dan terdapat usaha dalam memberi perlindungan dan pemberdayaan, akan tetapi dari sisi efektifitasnya, perundangan yang ada belum mampu meredam konflik antara masyarakat adat dengan pihak lain terutama terkait dengan klaim tanah ulayat dengan pihak-pihak tertentu. Hal ini berarti bahwa aturan terkait masyarakat adat lebih pada aspek kuantitas ketimbang kualitas. Tulisan ini merekomendasikan untuk dibuat penyederhanaan aturan sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi masyarakat adat


Kamis, 06 Januari 2022

Daya Saing Madu Kelulut





 Madu kelulut merupakan salah satu HHBK unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat karena memberi banyak manfaat untuk masyarakat. Para pihak telah memberi intervensi antara lain dengan pelatihan, insentif modal, penataan kawasan, industrialisasi, pemasaran, dan lain sebagainya. Namun hal itu kurang mendorong masyarakat untuk mengusahakan, terlihat dari stup (kotak lebah) bantuan banyak terbengkalai dan sikap apatis karena ragu dengan potensi ekonomi madu kelulut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keunggulan pengusahaan madu kelulut di Lombok dilihat dari sisi finansial. Penelitian dilakukan di dua kabupaten yaitu Lombok Barat dan Lombok Utara. Data primer diperoleh lewat wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Data selanjutnya diolah menggunakan Policy Analisis Matrix (PAM). Hasilnya menunjukkan bahwa madu kelulut dari Lombok memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Namun kebijakan pemerintah belum cukup banyak memengaruhi peningkatan pendapatan petani sehingga masih diperlukan usaha dari para pihak dalam mengintervensi pengusahaan agar menarik lebih banyak lagi masyarakat dalam membudidayakan lebah kelulut.




Kamis, 23 Desember 2021

Potensi Wisata di KHDTK Rarung



Pulau Lombok memiliki kekayaan alam yang begitu besar. Lombok merupakan alternative dalam pengembangan bali baru karena lokasinya yang dekat selain itu kekayaan alam dan budayanya. Namun dari sekian potensi yang ada belum sepenuhnya dikembangkan. Destinasi yang terkenal di Pulau Lombok antara lain Gili, Kuta, Senggigi, Gunung RInjani. Sebenarnya masih banyak destinasi lain yang layak dikembangkan terutama untuk wisata alam. Salah satu lokasi yang layak untuk dilihat yaitu KHDTK Rarung.


 

Sabtu, 15 Mei 2021

Hubungan Perhutanan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat

Hubungan Perhutanan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
oleh : Yumantoko



Kelestarian sumberdaya alam pada dasarnya digunakan sebagai pertahanan masyarakat setempat dari ancaman bencana yang dapat terjadi ketika lingkungan rusak.  Banyak ahli sepakat bahwa ketika manusia menjaga lingkungan dari kerusakan maka alam akan memberi kebaikan kepada isi dunia. Pada saat ini menjaga alam adalah kata yang mudah diucapkan akan tetapi sulit dilakukan karena pengelolaannya cenderung merusak dan lebih mengedepankan nilai-nilai ekonomi yang acapkali bertentangan dengan nilai sosial dan lingkungan. Salah satu contoh dalam menjaga lingkungan adalah dengan cara melakukan penanaman pohon di hutan. Hasilnya dapat berupa jasa lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat sekitar seperti ketersediaan air bersih dan udara yang sejuk, selain itu ketika ada HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang dapat dimanfaatkan dapat menjadi sumber penghidupan masyarakat, sehingga program penanaman pohon selalu dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder terkait dalam memperbaiki kualitas lingkungan. Akan tetapi kenyataan dilapangan tidak seperti yang diharapkan. Masyarakat sekitar hutan sebagian besar masih memiliki kekurangan terutama ekonomi. Ada oknum mempraktikan sistem pengelolaan yang merusak lingkungan seperti perambahan hutan, penebangan liar, pertanian yang tidak lestari didalam kawasan hutan, dan pengelolaan lahan yang kurang tepat. Untuk itulah program perhutanan sosial masuk untuk memberdayakan kehidupan masyarakat sekitar dengan menaikan taraf kehidupan masyarakat sekitar hutan agar memiliki penghasilan dalam mencukupi kebutuhan hidup dan sekaligus menjaga agar hutan tetap lestari. 
Akan tetapi hal ini tidak mudah dilakukan oleh stakeholder terkait untuk itu perlu dilakukan strategi dalam implementasi program terutama kepada penggarap. Cara yang dilakukan adalah dengan mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Pemberdayaan masyarakat berbasis HHBK pada kawasan hutan memiliki pengaruh besar dalam menjaga kelestarian sumberdaya alam dan juga livelihood atau penghidupan masyarakat sekitarnya. Ada banyak cerita yang mengindikasikan bahwa program penanaman di hutan akan berhasil jika disertai pilihan-pilihan kepada penggarap untuk mengembangkan HHBK. HHBK dipilih untuk pemberdayaan masyarakat sekitar karena mengingat status kawasan hutan  maka tidak ada pilihan selain menggunakan HHBK karena kontribusinya begitu penting seperti untuk  bahan pangan, obat-obatan, kerajinan, energy, dan lainnya. Selain itu eksploitasi HHBK tidak menimbulkan kerusakan parah dibanding dengan kayu. Untuk itu beberapa pihak mengenalkan cara agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan dengan baik. Misalnya KPH mengembangkan tanaman bernilai ekonomi seperti program kopi sambung, kayu putih, durian sambung, gula semut, madu trigona, peningkatan nilai tambah produk nangka dan lain sebagainya. Dalam memulai suatu program lembaga terkait mengawalinya dengan perencanaan yang matang. Secara garis besar lembaga fasilitator yang terlibat di kawasan  yaitu KPH dan LSM  menggunakan tiga aspek strategi yaitu kelola kawasan, kelola kelembagaan, dan kelola usaha. Kelola kawasan misalnya dengan melakukan penanaman pohon kayu-kayuan dan dikombinasikan dengan tanaman MPTS dan tumpang sari. Tata kelola kelembagaan misalnya dengan membentuk kelompok tani dan aturan-aturan yang menyertainya. Tata kelola usaha misalnya dengan menangani pemasaran produk HKm. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut masih didominasi oleh kelola kawasan sedangkan kelola kelembagaan dan kelola usaha masih kurang. Agar program reboisasi berjalan baik biasanya disertakan dengan tanaman yang menghasilkan HHBK misalnya MPTS seperti tanaman durian, sehingga partisipasi masyarakat untuk penanaman meningkat. Tata kelola kelembagaan masih memiliki celah untuk dapat ditingkatkan lagi misalnya walaupun sudah ada kelompok tani akan tetapi terkadang masih kesulitan dalam penegakan aturan contohnya soal komposisi tanaman di dalam hutan belum semua dipatuhi oleh anggota. Tata kelola usaha sudah mulai berkembang dibanding dengan sebelum perhutanan sosial. Di Desa mulai muncul usaha-usaha produktif yang memanfaatkan sumberdaya yang tersedia misalnya usaha pembuatan makanan yang bahan bakunya berasal dari HKm akan tetapi jumlahnya masih bisa ditingkatkan lagi.
Penggarap memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan tanaman apa yang akan ditanam meskipun harus mengacu pada aturan yang berlaku, dibanding ketika status kawasan masih hutan produksi dimana penentuan tanaman ditentukan oleh pengelola. 
Penggarap yang tergabung dalam kelompok petani memiliki tujuan  yang akan dicapai yakni dengan keterbukaan dimana penggarap memiliki suara dalam memberi masukan ke kelompok. Kelembagaan di tingkat petani membantu dalam pengelolaan hutan oleh penggarap menjadi terarah. Kehadirannya sebagai bagian dari perwakilan suara petani ketika berhubungan dengan pemerintah dan lembaga lain, sehingga pihak lain merasa bahwa petani adalah mitra dalam mengelola hutan secara lestari yang saling memberi dan menerima masukan. Program perhutanan sosial merupakan kesempatan bagi penggarap untuk meningkatkan kapasitas diri seperti kemampuan mereka dalam pengusahaan di dalam kawasan hutan sampai pemasarannya. Fasilitator memfasilitasi kegiatan produktif masyarakat mulai dari penanaman, budidaya, cara memanen, cara pengolahan, serta pemasaran.
Program HKm merupakan program yang menuntut keterlibatan semua pihak baik pria dan wanita sehingga fasilitator sudah berusaha untuk memasukan unsur gender dalam program yang dijalankan. Misalnya WWF membuat strategi dengan membentuk kader-kader wanita yang berada di setiap lokasi binaannya. Tujuannya adalah untuk menjadi contoh dan mentor bagi perempuan-perempuan lainnya ketika program pemberdayaan berakhir waktunya.
Kapasitas organisasi dapat terlihat bahwa lembaga fasilitator sudah berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan dengan menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Konflik yang sifatnya lokal pada umumnya dapat diselesaikan secara baik oleh masyarakat maupun dengan bantuan lembaga dari luar. Konflik yang berkaitan dengan kebijakan belum dapat teratasi dengan baik sehingga menghambat proses perizinan bagi kelompok tani yang belum mendapat izin HKm.
Kelestarian hutan dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan kebutuhan masyarakat sekitarnya, seperti air bersih serta bahan pangan. Manfaat ini dapat dirasakan masyarakat karena karena tanah di hutan masih subur sehingga tanaman tumbuh dengan baik meskipun tanpa pupuk. Agar tetap dapat memberi yang terbaik untuk masyarakat sekitar, tata kelola hutan terus diperbaiki sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan. 

Sungai di Kawasan Perhutanan Sosial



Minggu, 21 Februari 2021

Perjalanan Singkat ke Pulau Sumbawa


Menuju Ke Sumbawa

Pulau ini berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat bagian timur. Pulaunya terasa panas, terutama didaerah dataran rendah. Penghasilan utama masyarakat setempat berasal dari hasil pertanian terutama jagung, padi, umbi-umbian, hasil perikanan, ternak, kehutanan, dan yang terkenal yaitu tambang emas.

Untuk menuju daerah ini tidaklah susah. Aksesnya bisa dicapai lewat udara dan laut. Bandara yang ramai ada di Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima. Penerbangan lebih banyak dihubungkan dengan jalur dari Pulau Lombok.
Sementara itu jika ingin mengunjungi pulau ini lewat jalur laut, kalau lewat Lombok harus menyeberang dari Pelabuhan Kayangan. Ada juga pelayaran dari Surabaya. Kalau ingin berlayar dari Lombok jarak waktu dari Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok hingga Pelabuhan Poto Tano di Sumbawa yaitu satu setengah jam, tergantung dengan kondisi cuaca dan kepadatan lalu lintas. 
Lamanya perjalanan tidak memengaruhi mood kok, tenang aja, selama perjalanan kita dapat menikmata pemandangan lautnya yang indah. Kita tidak akan cepat merasa bosan ketika menyeberang.
 
Kapal angkutan dari dan ke Sumbawa


Bule yang sedang menumpang kapal

Kondisi Alam

Setelah kita sudah sampai di Pelabuhan Poto Tano, dan keluar dari kapal, maka kesan pertama yang akan kita lihat yaitu disini jarak antar satu rumah denga rumah lain saling berjauhan, karena penduduknya masih jarang. Sehingga persiapkanlah segala sesuaitunya jika hendak melakukan perjalanan menggunakan kendaraan sendiri, perlu dijaga kondisinya agar selalu fit. Misalnya jaga tangki BBM agar selalu full. Jalanan disini juga masih tergolong sepi, sehingga kecepatan bisa maksimal. Walaupun begitu kita harus tetap hati-hati dengan menghormati pengendara yang lain agar tetap aman dan nyaman.  





Ketika berkendara di jalan harus memerhatikan kondisi jalananan yang akan dilewati. Banyak hewan peliharaan yang diumbar bebas sehingga bisa membahayakan. Orang sini mungkin sudah biasa, tapi kalau orang dari luar  pertama kali masuk sini bisa syok. Bayangkan saja ketika kita mengegas kendaraan  tiba-tiba ada  kuda atau sapi. Menurut pengakuan orang sini, di jalan sering terjadi kecelakan antara kendaraan dengan hewan ternak. Kalau hewan ternaknya kecil seperti ayam mungkin tidak terlalu membahayakan keselamatan pengendara, namun disini banyak kecelakaan dengan hewan ternak besar seperti sapi. Jika ketahuan sama orang lokal kita menabrak hewan ternak, mereka punya mekanismenya sendiri untuk damai. Biasanya yang menabrak disuruh mengganti atas kejadian tabrakan tersebut. 



Alamnya jangan ditanyakan lagi seperti apa. Disini beragam kondisinya mulai dari daerah pantai hingga pegunungan. Pemandangan pantainya bagus-bagus. Dijamin bikin betah. Jalannya juga beragam mulai dari yang mulus hingga yang tidak terurus. Untuk jalan dari ujung barat di Pelabuhan Poto Tano hingga Pelabuhan Sape kondisinya sebagian besar mulus. Tapi jalan-jalan kecil kondisinya banyak yang menghawatirkan. Bahkan saya pernah bertemu jalan yang tidak ada jembatan, padahal melewati sungai. 

Pemandangan alamnya lumayan bagus. Untuk daerah dataran rendah biasanya berupa padang rumput. Sedangkan daerah yang tinggi biasanya banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Padang rumput misalnya di sekitar Gunung Tambora. Pemandangan disana ketika musim hujan sungguh sangat indah, karena sebagian besar waktu itu rerumputan sedang dalam kondisi segar. 



Hasil Bumi

Pulau Sumbawa terkenal karena hasil madu hutannya. Hampir semua wilayah ini menghasilkan madu yang diproduksi dari jenis lebah jenis Apis Dorsata atau lebah hutan. Bentuknya lebih besar dari lebah budidaya. Lebah jenis ini sulit dibudidaya. Saya belum pernah dengar ada orang yang membudidayakan lebah jenis ini. Biasanya orang yang biasanya mencari madu pergi ke hutan untuk beberapa hari. Mereka menginap dengan membuat tenda seadaan biasanya berupa terpal. Mereka juga tidak lupa membawa bekal hidup seperti beras, tempat memasak, dan lauk pauk. Setelah sekitar lima hari didalam hutan, mereka mampu membawa hasil panen untuk digunakan sendiri maupun sebagian dijual. 
Selain madu tadi, Sumbawa juga terkenal karena susu kuda liar. Sebenarnya tidak liar alias kudanya memang diternakan oleh warga. Ketika kuda betina habis melahirkan dan memiliki susu, warga memeras untuk di konsumsi sendiri dan dijual ke masyarakat luar. Konon kepercayaan masyarakat setempat, susu kuda liar mampu meyembuhkan berbagi macam penyakit. 
Susu dan madu dijual ke luar daerah termasuk Jawa. Usaha masyarakat ini telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian orang yang menguntungkan. Dengan berbagai macam pengusahaan yang dilakukan warga setempat telah mengenalkan dua produk tersebut sebagai ikon pulau. Orang ketika mendengar nama Sumbawa terutama yang berada jauh dari sana terutama dari Jawa akan langsung berpikir tentang madu dan susu kuda liar.



Atraksi

Salah satu atraksi yang terkenal dari Sumbawa adalah balapan kerbau.  Acara ini biasanya digelar di persawahan menjelang waktu tanam. Ketika itu sawah sudah dalam keadaan terisi air, nah sekalian balapan kerbau untuk membajak tanah agar gembur. Saya pernah melewati acara tersebut dan sekalian mampir. Biasanya joki dalam balapan memiliki badan yang kecil, mungkin agar kerbau tidak terlalu berat ketika berlari. 

Kerajinan

Ketika saya berada di Kota Bima tidak lupa mengunjungi kerajinan khas daerah setempat yaitu kain tenun manual. Hasil tenunanny bagus dengan bermacam motif. Jika dipegang terasa dingin, cocok dipakai untuk daerah panas. Bima juga termasuk daerah yang panas, jadi mereka menyediakan kebutuhan warga Bima yang memang hidup didaerah dengan suhu yang panas.













Akses Pelabuhan 

Pelabuhan utama di pulau ini yaitu Poto Tano di ujung barat pulau dan Sape di ujung  timur pulau. Akses dari Poto Tano lebih banyak melayani penyeberangan ke Lombok. Sedangkan akses Pelabuhan Sape lebih banyak melayani ke arah Pulau Flores, Sumba, dan Timor. Masih ada dua pelabuhan lainnya yang terkenal seperti pelabuhan di Kabupaten Sumbawa, dan pelabuhan di Bima. Apalagi setelah ada program toll laut, pelabuhan tersebut menjadi tambah ramai rutenya, misalnya rute menuju Surabaya.

Kamis, 19 November 2020

Tips Meningkatkan Imun Kesehatan Jiwa

Semakin baik tingkat kesejahteraan  seharusnya akan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Dalam dua puluh tahun ini, penduduk Indonesia mengalami kenaikan pendapatan. Dalam teori, orang yang memiliki penghasilan lebih, akan memudahkan akses mereka pada fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesenangan. Sehingga orang dengan pendapatan lebih sudah dipastikan secara fisik dapat terlihat dengan kasat mata, misalnya kulit akan terlihat glowing alias cerah merona karena perawatan yang intens. Akan tetapi dari itu semua, masyarakat maju  cenderung rentan depresi. Singkat kata, fisik boleh bagus tapi jiwa rapuh. Orang modern  lebih merasa khawatir dengan waktu yang akan berjalan. Mereka cenderung menggunakan perhitungan logika, sehingga mereka lebih banyak berpikir. Mereka terpengaruh oleh perhitungan angka-angka dan data-data lain yang seolah menentukan nasib mereka dimasa yang akan datang. Oleh karena itu masyarakat modern rentan terhadap gangguan depresi. Biasanya orang akan mengabaikan kesehatan jiwa  dari pada kesehatan fisik. Beberapa orang bilang bahwa "tiada kesehatan tanpa sehat jiwa". Tapi tidak selamanya kata-kata mutiara tersebut benar sih😁😁

Tips untuk menambah imun kesehatan jiwa yaitu jalan-jalan ke alam  liar. Hal yang tidak didapatkan dari kebanyakan orang sekarang ini adalah kebebasan menghirup udara segar yang hanya bisa diperoleh dari berpetualang. Mendengarkan angin dari balik pohon-pohon besar merupakan pengalaman tersendiri. Berkeliling sepanjang aliran sungai menjadikan badan kita lelah akan tetapi dibayar dengan kepuasan batin karena dapat mendengar dengan jelas suara gemercik air yang menenangkan. Belum lagi ketika secara tidak sengaja menemukan tebing tinggi dimana di sana terdapat air terjun yang mengalirkan air bak selimut besar yang menutup tebing. Belum lagi suara burung liar yang sedang bernyanyi seolah bebas mengekspresikan nada-nadanya. 







air terjun senaru lombok utara

Rabu, 29 April 2020

Cerita Singkat ke Pulau Timor, NTT

Beberapa tahun yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi mutiara di timur Indonesia, Pulau Timor. Walaupun sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu, akan tetapi memori itu masih teringat jelas. Saya terbang dari Surabaya sekitar dua jam menggunakan pesawat Lion. Kala itu adalah penerbangan pertama saya ke bagian Indonesia timur. Saya bersama tiga teman yang lain memilih menggunakan satu pesawat agar bisa berangkat dan sampai bersamaan, dan yang jelas biar tidak bingung ketika dijalan. Selain itu ongkos untuk naik taksi  dapat dibuat patungan sehingga tidak terlalu menguras kantong.

Waktu itu penerbangan belum ramai, sehingga tiketnya agak sedikit mahal jika dibanding dengan sekarang.Didalam pesawat, kami berada pada baris tempat duduk yang sama. Saya memilih untuk duduk didekat jendela agar bisa melihat-lihat pemandangan dan biar tidak bosan didalam pesawat, tahu sendiri waktu dua jam didalam pesawat rasanya seperti dua tahun jika kita didarat. Pingin cepet-cepet nyampai soalnya. Setelah pesawat terbang, kami mengobrol dengan topik kesana kemari. Beberapa saat kemudian saya memperhatikan teman-teman saya lebih memilih tidur mungkin karena saking capeknya, mungkin waktu itu dalam bulan puasa, energinya sudah mulai berkurang.


Saya pun mungkin tanpa sadar telah tidur diatas pesawat, karena tiba-tiba saja  pesawat sudah berada di selatan Pulau Flores. Dan setelah itu, pilot mengarahkan pesawat kearah selatan menuju Pulau Timor. Pesawat sudah mulai diturunkan dari ketinggian, dan kami dapat lebih jelas melihat yang ada di bawah kami, misalnya kapal, atau gedung-gedung di Pulau Timor. Tampaknya kami harus menunggu agak lama untuk landing, mungkin pada waktu itu Bandara Eltari Kupang sedang sibuk-sibuknya. Pesawat yang kami tumpangi sesekali terbang diatas pulau sebelum kembali lagi keatas laut, karena posisinya berputar. Kota Kupang sudah terlihat dari atas pesawat, akan tetapi kami di PHP terus sampai beberapa kali putaran, saya kira sudah mau turun eh tahu-tahu mutar dan mutar lagi. Selama terbang rendah, tiba-tiba teman yang berada disamping saya bertanya kepada saya karena melihat saya dalam keadaan gelisah dengan memegang-megang telinga. Itulah pertama kali saya sangat tidak nyaman, rasanya pingin cepat sampai agar perasaan menjadi plong. Ketika saat itu saya  kepikiran lebih memilih tiduran di rumah gubuk yang jelek yang penting dapat membuat hati nyaman. Atap bocor, dipan yang jelek tidak apa-apa yang penting hidup nyaman, dari pada naik pesawat akan tetapi tersiksa karena ternyata kuping saya terasa sangat sakit.

Waktu yang dibutuhkan untuk berputar-putar oleh pesawat sekitar seperempat jam akan tetapi rasanya seperti dua tahun karena kuping saya terasa sangat sakit. Kemudian teman saya yang tahu kondisi saya seperti itu menyarankan agar mengunyah ludah dan menggerakan mulut. Dan ternyata gerakan mulut tersebut membantu walaupun tidak sepenuhnya hilang rasa sakit.

Rasa syukur yang paling ikhlas adalah ketika pesawat sudah benar-benar landing. Rasanya sangat plong, sangat senang sekali karena seperti hidup kembali setelah berperang dari rasa takut.
Sampai bandara kami langsung mencari taksi agar sampai di lokasi tepat waktu, karena panitia sudah mewanti-wanti kalau datangnya telat akan ditinggal menuju Soe. Beberapa tukang taksi menawarkan kepada kami angkutan ke lokasi yang kami tuju. Waktu itu kami memilih taksi akan tetapi kondisinya terlihat kurang baik karena mungkin faktor usia kendaraan. Harga yang ditawarkan sopir taksi sekitar 70 an ribu Rupiah pada waktu itu. Kami tidak berpikir panjang dan langsung memasukan barang bawaan kami kedalam taksi. Tidak butuh waktu lama bapak taksi mengantar kami ke tempat yang dituju. Sesampainya di lokasi yang menjadi tempat tujuan, ternyata rombongan kami datang paling telat. Sementara itu, peserta yang berasal dari tempat lain sudah baris di lapangan upacara, dan ini memalukan saudara.

Kami setelah itu di atur untuk menata tas di tempat tertentu kemudiaan baru kami masuk kedalam barisan. Beberapa kali kami disuruh berhitung untuk memastikan jumlah kami yang sebenarnya. setelah jumlahnya pas, kami diarahkan untuk memasuki bus dengan ukuran nanggung yaitu 2/3. Setelah berjalan beberapa saat, supir mengarahkan bus kearah wilayah Timor Leste, ya kami lewat jalan lintas Timor, jika lurus terus akan sampai negara tetangga, Timor Leste. Itu rasanya seperti berpetualang ke tempat baru, karena baru kali ini saya menikmati pemandangan yang luar biasa dan belum pernah saya lihat sebelumnya.



Ketika kami masih berada di Kota Kupang, saya melihat suasana ramainya kota dengan aktivitas warganya. Beberapa pasar masih buka dengan aktivitasnya menawarkan dagangan kepada pembeli. Saya juga perhatikan perhatikan anak-anak sekolah yang terlihat bersemangat menuntut ilmu. Ketika saya lewat, mereka sedang berkumpul didepan sekolah untuk menunggu kendaraan. Rupanya waktu itu merupakan jam pulang sekolah. Sekolah-sekolah masih nampak kurang sedap dipandang. Mungkin ini yang disebut banyak orang dengan fasilitas pendidikan dibagian timur Indonesia tertinggal. Padahal yang saya lihat berlokasi di tepi kota provinsi tepat nya di jalan lintas negara yang menghubungkan hingga Timor Leste. Gedung-gedung sekolah kurang layak jika menggunakan standar Indonesia bagian barat apalagi Jakarta. Banyak bangunan sekolah terlihat usang dan butuh segera untuk direnovasi. Halaman sekolah terlihat berdebu, tahu sendiri jika jam istirahat tiba, pasti debunya berterbangan karena anak-anak bermain-main disana. Dan hal ini dapat mengganggu kesehatan warga sekolah.

Lanjut lagi ke anak sekolah yang sedang menunggu angkutan umum tadi, rupa-rupanya anak-anak sekolah ini memilih-milih angkutan mana yang akan dinaiki. Padahal didepan sekolah sudah berjejer angkutan yang siap berangkat, akan tetapi kelihatannya anak-anak tadi menunggu untuk angkutan yang terlihat baik. Beberapa angkutan umum disana terlihat di dandani. Mungkin tujuannya untuk menarik penumpang agar mau naik. Desain baik interior atau bagian dalam dan eksterior atau bagian luar kendaraan tidak luput dari objek yang di dandani. Bagian luar mobil di cat dengan warna-warni yang menarik dan gambar yang mencolok, kadang ditambahi tulisan-tulisan yang menggigit. Ya, mirip dengan tulisan-tulisan dibelakang bak truk di Jawa. Kemudian bagian dalam kendaraan didandani seperti sebuah disko. Yang jelas yaitu ada speaker yang suaranya sekelas mesin jet tempur. Betapa bisingnya jika orang yang tidak biasa naik kendaraan tersebut tiba-tiba dengan terpaksa harus naik. Menurut saya bisingnya tidak masalah untuk orang lokal, malah mungkin menghibur. Toh adanya speaker yang di setting keras pada setiap kendaraan umum disana bukannya menandakan jika menyetel musik keras-keras merupakan suatu habitus, atau kebiasaan yang diamini kebenarannya oleh orang-orang disana. Rupanya setiap daerah memiliki caranya masing-masing untuk menghibur diri. Warga sini meluapkannya dengan musik-musik yang mereka stel di dalam kendaraan umum. Sebagian besar orang-orang di NTT memiliki cita rasa musik yang tinggi. Saya belum tahu sebabnya kenapa, praduga saya mungkin berkaitan dengan budaya masyarakat disana yang sebagian besar penganut Agama Nasrani. Mereka dituntut di gereja-gereja untuk dapat menyanyikan lagu karena merupakan bagian dari kegiatan ibadah. Menurut saya hal ini yang menyemangati masyarakat disana cinta dengan musik. Semoga saja generasi muda disini bukan hanya cinta musik saja akan tetapi juga menghargai pendidikan. Semoga semangat musik yang di putar keras-keras didalam angkutan umum disana ikut menyemangati anak-anak muda disini untuk giat belajar, sehingga menjadi modal dimasa yang akan datang dalam membangun didaerah yang menurut saya gersang ini.


Betapa tidak, lahan dikanan kiri jalan didominasi oleh bebatuan. Saya sempat membayangkan betapa sulitnya warga disini mendapatkan air. Tapi semoga saja ada sumber air yang mudah didapat. Seperti moto yang terkenal yaitu 'sumber air su dekat". Ketika berada di luar daerah sini atau ketika berada di Jawa, saya kurang meresapi kata-kata legend tadi. Tapi setelah berkunjung langsung ke Pulau Timor, saya merasakan secara langsung betapa sulitnya masyarakat mendapatkan air. Padahal air adalah sumber kehidupan yang menghidupkan bumi. Jalan-jalan terlihat kering dan berdebu, tidak gampang menemukan areal persawahan, jika pun menemukan itu merupakan pemandangan yang langka. Hanya beberapa lokasi saja yang masih bisa ditemui persawahan. Beberapa bagian jalan ternyata sedang ada proyek drainase. Beberapa pekerja seperti terlihat berkemah pada wilayah tertentu ditengah hutan yang jauh dari permukiman. Tumpukan semen terlihat disamping tenda, dan biasanya disampingnya ada kolam buatan yang terbuat dari terpal. Entah sudah berapa lama para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut tinggal disana, yang jelas mereka bekerja jauh dari permukimanan, dan kemungkinan mereka juga tinggal disana.


Bis 2/3 yang di kendarai masih terus melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi, padahal sebagian besar jalannya naik  turun dan tikungan. Tapi tidak masalah kita percaya saja kepada pak supir, karena mereka yang sudah tahu medan. Jalan mulai terlihat ekstrim ketika memasuki Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jalanannya kadang naik, kadang turun, dan di tambah dengan kelokan yang tidak putus. Suasana mulai terasa dingin. Karena arah bis menuju daerah dataran tinggi. Dingin tapi kering, dan kami harus bersiap-siap agar kulit tidak pecah-pecah. Saya pernah baca artikel, bahwa penggunaan krim kulit yang tepat dapat mengurangi kulit pecah-pecah jika kita memasuki daerah baru yang cuacanya berbeda dengan daerah tinggal sebelumnya.

Dalam perjalannya saya begitu menikmati, sesekali pandangan  saya arahkan keluar kaca jendela bis. Saya tertarik karena jarang-jarang saya bisa melihat pemandangan ditempat yang baru. Jiwa petualang saya muncul dimana kenikmatan seorang petualang dapat dilihat ketika dapat menikmatai jenggal tanah dimana dipijak. Biasanya saya hanya melewati daerah dimana biasa saya tinggal, akan tetapi kali ini keluar kandang dan berada jauh dari habitat asli. Kinilah saatnya dapat kesempatan berada di luar tempat biasa tinggal. Seluruh panca indera saya tempatkan pada lokasi tersebut. Seolah kita menyatu dengan latar sosial dan budaya setempat. Berusaha memahami kearifan lokal dari sudut pandang mereka. Tanpa dipertentangkan dengan budaya yang kita bawa. Menurut saya inilah yang disebut dengan toleransi. Walaupaun rasanya untuk seratus persen berempati kepada daerah yang baru dikunjungi itu sulit. Karena kita masih membawa latar belakang dari mana kita berada. Kita masih membawa ego kita dari mana berasal. Seolah apa yang ada pada diri kita ini adalah yang terbaik di dunia, orang diluar kita hanya memiliki sebagian kebaikan yang kita miliki. Inilah pikiran yang kadang saya alami ketika berada di tempat baru. Konflik batin antara mau menyesuaikan dengan lingkungan setempat dengan pertentangan dengan nilai-nilai latar belakang dari mana kita berasal kadang membuat  pusing sendiri. Akan tetapi menurut saya jalan terbaik adalah kita harus melepas ego sejenak untuk menjadi bagian lain. Menurut saya hal ini tidak ada salahnya karena akan mendekatkan diri kita pada lingkungan setempat. Pengabaian terhadap nilai-nilai lokal dimana kita berada justru akan mendekatkan pada konflik dengan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan penduduk lokal akan merasa tidak dihargai dengan budaya mereka. Penduduk lokal merasa terancam dengan orang luar yang akan menghancurkan status kuo mereka. Warga lokal perlu dihargai soal eksistensi mereka, walaupun jumlah mereka kecil, tidak ada salahnya untuk mengangkat hati mereka karena mereka juga bagian dari kita, akan tetapi karena tidak tinggal bersama akan menghasilkan keyakinan yang berbeda.

Setelah saya sampai pada lokasi yang dituju kemudian semua rombongan bergegas untuk mengambil barang bawaan yang sebagian besar ditaruh diatap bis. Selang tidak lama kemudian dari panitia membagikan kunci kamar untuk segera ditempati. Waktu itu malam, dan lokasi penginapan berada di tengah hutan, jauh dari perumahan penduduk. Terdengan suara hewan dan serangga yang ikut meramaikan suasana. Bisa dibayangkan jika tidak ada hewan dan serangga tersebut suasana begitu hening. Mungkin ini salahsatu cara Tuhan menghibur mahluknya yang lelah dari perjalanan untuk segera dapat beristirahat dengan nyaman agar menyatu dengan alam. Waktu itu dingin menggigit hingga ketulang. Jaket yang saya bawa ternyata belum mampu menghangatkan badan. Ini hal yang tidak saya sangka-sangka sebelumnya. Suasana yang dingin seperti saat itu pernah saya alami yaitu ketika mendaki  Gunung Merapi yang berada diperbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Namun, nasi sudah menjadi bubur dan menurut saya tidak ada yang disesali karena kurangnya persiapan dan informasi yang saya dengar tentang daerah ini, yaudah kita jalan sesuai air, mengalir tanpa beban, justru beban sesungguhnya adalah pikiran kita sendiri yang banyak mengeluh. Lantas strategi yang saya lakukan adalah dengan menambah baju di badan saya. Akan tetapi hal ini tidak berhasil menghangatkan badan. Akibatnya, tidur saya tidak bisa nyenyak. Malam itu saya jadi sering bangun karena rasa dingin yang luar biasa. Dan yang saya takutkan adalah kondisi badan drop karena kondisi seperti ini. Tapi Alhamdulillah, badan saya masih diberi kesehatan untuk mejalani hari-hari di asrama.

Kegiatan di Soe dilakukan didalam ruangan. Dalam satu minggu masuk enam hari, dan waktunya ful dari pagi hingga sore hari. Suntuk memang suntuk jika mengunakan standar diri pribadi ini, karena memang saya orangnya ingin yang bebas tidak terikat banyak aturan. Jika pada hari libur tiba, kami menyempatkan mengunjungi lokasi yang ada disekitar lokasi kami berada. Kami mengunjungi arboretrum alias hutan buatan untuk menikmati alam. Atau sesekali kami mengunjungi melihat pemandangan didaerah padang rumput yang terkenal dengan sunsetnya. Selama disini saya berusaha berinteraksi dengan penduduk sekitar misalnya dengan membeli kebutuhan harian di warung-warung yang berada disekitar lokasi diklat. Adapula dari kami yang menikmati didalam kamar dengan bermain game yang kala itu Counter Strike lagi populer-populernya. Beberapa kali ikut main CS dengan teman-teman yang lain dengan menggunakan wifi, dan kami memainkan game itu di kamar masing-masing, dan hal sederhana ini mampu mengurangi rasa suntuk didalam asrama.

Pasar di Kota Kupang

Anak-anak sekolah sepulang sekolah

Hutan didekat lokasi diklat

Ke padang rumput menikmati pemandangan
 
Bersosialisasi dengan orang lokal

Acara Diklat

Menikmati sunset


Perang dunia ke-tiga sudah dimulai? Iran Vs Israel (USA, Prancis, Inggris, Jerman)

Bukan Lagi Perang Dunia Ketiga, Tetapi Perang Global yang Terfragmentasi Gagasan tentang "Perang Dunia Ketiga" yang meletus dari s...

Populer, Sist/Broo