Kamis, 05 April 2012

Saat-Saat KKN PPM di Borobudur

Saat-saat KKN PPM UGM merupakan saat-saat yang tidak mudah untuk dilupakan. Dimana dalam kegiatan tersebut banyak kegiatan dilakukan semata untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya. Dalam kegiatan KKN tersebut salah satu hal yang dilakukan bersama teman-teman adalah melatih anak-anak SD untuk membuat kerajinan hiasan yang terbuat dari tanah liat. Cara membuatnya adalah menggunakan cetakan. Tanah liat dimasukan kedalam cetakan kemudian jadi lah cendera mata kerajinan yang bernilai tinggi. Kerajinan seperti itu banyak di jual di pasar wisata Borobudur.

Dulu masih teringat ketika itu pada bulan Agustus saat suasana desa meriah menyambut kedatangan hari 17, anak-anak dari unit 3 yang bertempat didekat rumah kepala desa mengajak unit-unit yang lain untuk gabung menemani adek-adek SD ke rumah salah seorang pengusaha kerajinan yang sukses yang pada waktu itu menurut pengakuan pengusaha tersebut aset yang telah Ia miliki sekitar 1,5 M.

Pagi sampai siang agendanya adalah mengecet balai desa, dengan tenaga pengecatan sekitar 5 orang yang dibantu oleh perangkat desa setempat bahu membahu untuk menutupi cat lama dengan cat baru. Panas menggigit tak dihiraukan lagi karena pada waktu itu sudah seperti ada kontrak untuk cepat-cepat menyelesaikan janji yang sebelumnya telah diucapkan, yakni Saya akan siap untuk membantu teman-teman dari unit 2 untuk melaksanakan misi pengecatan.

Saya sudah merasa bahwa apa yang Saya kerjakan pada waktu itu sebenarnya tidaklah begitu sempurna, karena Saya masih awam untuk menjadi seorang yang bisa mengecat. Maklumlah selama ini tangan kanan Saya hanya digunakan untuk mengecat buku-buku gambar dengan pensil warna, biasanya dulu sewaktu MI hanya menggambar gambar-gambar kartun, yang kata orang yang serius terlalu kekanak-kanakan atau memalukan.

Dengan hidangan berupa kue dan ada pisang goreng ditambah  minuman teh dan kopi manis telah menjadi energi yang tak tergantikan untuk bisa menyelesaikan tuga pengecatan dengan baik. Untung pihak desa masih menyediakan hidangan ya walaupun seadanya tetapi ada penyemangat untuk terus bekerja. Ya maklumlah pada saat itu KKN tidak mengharapkan suatu imbalan apapun kecuali para mahasiswa harus benar-benar iklas untuk mengerjakan setiap kegiatan agar proses belajar Kami sebagai mahasiswa berjalan dengan baik. Memang segala sesuatunya tidak harus dinilai dengan uang. Mungkin jika segala sesuatunya dinilai dengan uang nilai-nilai budaya hanya sebatas pada penghargaan dengan embel-embel nilai uang. Kami tidak ingin budaya gotong royong yang merupakan warisan istimewa dari nenek moyang bangsa Indonesia hilang begitu saja karena uang.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga waktu untuk beristirahat, dengan menggunakan motor merah merek dari Japan aku berlari menuju istana singgasana kelompok unit 4. Agak kecewa juga karena pada saat sampai basecamp teman-teman sudah pergi dulu meninggalkan aku. Tidak menghiraukan aku yang akan sedang mandi. Pada waktu itu Saya sudah diwanti-wanti oleh teman-teman untuk datang tepat waktu sekitar pukul 12 siang atau tepatnya  setelah makan siang dan sholat dhuhur. Tetapi keadaan berkata lain, mungkin lah orang yang hanya bisa berkehendak tetapi jika tidak ada usaha yang sungguh-sungguh dari Saya sendiri maka acara untuk mengikuti pelatihan bersama anak SD tidak bisa tepat waktu. Ternyata setelah Saya sampai pada lokasi pelatihan ada juga dari anak-anak unit yang lain yang terlambat. Dan pada saat sampai di  lokasi teriakan penyambutan terdengar merdu.

Sebenarnya acara tersebut tidak membutuhkan banyak kru KKN untuk ikut, tetapi ada hal lain yang bisa dipetik jika kru KKN mengikuti acara tersebut yakni bersama-sama anak SD iku belajar kepada salah seorang pengrajin sukses yang bertempat di Dusun Jowahan tersebut. Karena belajar orang bisa mengerti dan dan menghargai orang lain. Pikiran memiliki jiwa seni setelah Kami memutuskan untuk ikut terlibat langsung dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut. Kami mencoba untuk memasukan tanah liat yang sudah diolah kedalam cetakan kemudian tanah liat yang sudah berada dalam cetakan kami padatkan untuk menghilangkan bolong-bolongnya setelah itu cetakan diangkat dan jadilah berbagai hiasan yang menarik. Setelah dibakar untuk memberi kesan kuat pada hasil cetakan tersebut kemudian kami berusaha untuk megoleskan berbagai warna cet agar kerajinan yang kami buat kelihatan menarik. Alahamdulillah kami bisa membawa pulang kerajinan yang telah kami buat tersebut dan hingga saat ini jika tidak pecah kemungkinan hisan yang kami buat pada waktu KKN masih ada.

Tim pelaksana KKN PPM Borobudur 2008. Nampak ditengah adalah hasil dari karya yang telah dicetak
Berpose dengan artis Tim KKN Wanurejo 

Anak-anak diajari membuat kerajinan dari tanah liat



Senin, 02 April 2012

Mari Melestarikan Hutan Mangrove

Mangrove adalah suatu ekosistem yang memiliki manfaat yang sangat berharga bagi manusia dan planet kita. Mangrove memberikan berbagai manfaat yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah sebagai penyeimbang ekologis, seperti melindungi pantai, menjadi tempat tinggal bagi berbagai flora dan fauna, serta berperan dalam penyimpanan karbon. Selain itu, mangrove juga memiliki manfaat ekonomis yang signifikan, di mana masyarakat dapat memperoleh penghasilan melalui pemanfaatan hutan mangrove yang terjaga, seperti produksi sirup, roti, kecap, dan lain sebagainya menggunakan bahan dari mangrove.

Mangrove tumbuh di wilayah pantai dan muara sungai di Indonesia. Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar dan paling beragam di dunia, mencakup sekitar 3,5 juta hektar atau sekitar 23% dari total hutan mangrove global, dengan keberadaan 92 spesies mangrove yang endemik di Indonesia.

Mangrove memiliki manfaat penting bagi manusia dan lingkungan, di antaranya:

Manfaat Ekologis:

Pelindung pantai: Mangrove dapat mengurangi dampak abrasi pantai, banjir, serta bencana alam seperti badai dan tsunami. Akar mangrove berperan dalam menahan erosi tanah dan meredam gelombang laut yang menerpa pantai.
Penyimpan karbon: Mangrove memiliki kapasitas besar dalam menyimpan karbon, yakni sekitar 3,1 miliar ton CO2. Jumlah ini setara dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sekitar 2,5 miliar kendaraan dalam satu tahun. Dengan demikian, mangrove dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim global.
Dukungan perikanan: Mangrove menjadi habitat penting bagi berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan hewan laut lainnya. Selain itu, mangrove juga menjadi tempat berkembang biak dan bersarang bagi burung migran dan satwa endemik seperti monyet bekantan dan lumba-lumba. Keberadaan mangrove berkontribusi pada peningkatan produktivitas perikanan dan kesejahteraan masyarakat nelayan.
Penyedia bahan mentah: Mangrove dapat dimanfaatkan sebagai sumber kayu bakar, kayu konstruksi, bahan anyaman, obat tradisional, pewarna alami, dan lain sebagainya. Mangrove juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri, seperti sirup, roti, kecap, dan produk lainnya.

Manfaat Ekonomis:

Pariwisata: Mangrove menawarkan keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Pengembangan pariwisata mangrove yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat sekitar.
Perdagangan karbon: Mangrove dapat menjadi sumber pendapatan melalui mekanisme perdagangan karbon atau REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Indonesia dapat menjual kredit

 karbon yang dihasilkan dari pelestarian dan restorasi hutan mangrove kepada negara-negara maju yang membutuhkan kompensasi emisi.
Nilai tambah: Mangrove memberikan nilai tambah pada produk-produk perikanan dan industri yang berasal dari mangrove. Misalnya, ikan, udang, dan kepiting yang ditangkap di daerah mangrove dapat dijual dengan harga lebih tinggi karena dianggap lebih sehat dan berkualitas. Demikian juga dengan produk-produk industri yang menggunakan bahan baku dari mangrove, seperti sirup, roti, kecap, dan lain-lain.

Mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting bagi manusia dan bumi. Keberadaan mangrove memberikan manfaat ekologis dan ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia.


Bahan Bacaan :


The Economics of Large-scale Mangrove Conservation and Restoration in Indonesia](https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/publication/the-economics-of-large-scale-mangrove-conservation-and-restoration-in-indonesia

Mangrove Conservation and Restoration: Protecting Indonesia’s Climate Guardians for People and the Planet](https://www.worldbank.org/en/news/feature/2021/07/26/mangrove-conservation-and-restoration-protecting-indonesia-climate-guardians

Indonesia’s ‘Green Belt’ - Mangroves for local and global benefits](https://blogs.worldbank.org/eastasiapacific/indonesias-green-belt-mangroves-local-and-global-benefits

Indonesia’s green belt – Protecting and restoring the country’s mangroves](https://blogs.worldbank.org/eastasiapacific/indonesias-green-belt-protecting-and-restoring-countrys-mangroves





Didepan Kantor Balai Pengelola Hutan Mangrove (BPHM) Denpasar, RLPS, Kementerian Kehutanan



Tempat ini digunakan untuk menyemaikan bibit mangrove


Suasana didalam hutan bakau



Hutan mangrove ditengahnya terdapat air yang selalu menggenang dan didalamnya ada ekosistem yang berguna untuk mansyarakat.


Pohon bakau terkenal karena hidupnya didaerah pantai. Dimana disitu terdapat hewan-hewan yang dibutuhkan oleh manusia seperti udang kepiting maupun ikan


Sebenarnya jika dikelola dengan baik untuk urusan pariwisata, hutan mangrove bisa dijadikan destinasi yang menarik. Apalagi Denpasar merupakan destinasi turis baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Buah bakau


Pohon bakau yang mulai tumbuh



Buah dari pohon mangrove, gak tahu rasanya kayak apa. mungkin enak ya




Pohon mangrove yang tengah berbunga



Di area BPHM Denpasar wisatawan bisa berkunjung dengan berjalan disepanjang walk trekking yang sudah disediakan dengan baik oleh yang punya



What a wonderfull world

Rabu, 28 Maret 2012

Konpensasi Kenaikan BBM Untuk Infrastruktur Perdesaan 7,8 T "Katanya Sih Untuk Mengantisipasi Kemiskinan"

spbu pertamina
Pompa bensin Pertamina
7,8 Triliun Rupiah dari konpensasi subsidi BBM untuk mengantisipasi kemiskinan merupakan hal yang menurut Saya pribadi tidak beralasan. Rencana pemerintah menggunakan anggaran dari pencabutan subsidi BBM untuk mengatasi kemiskinan terlalu percaya diri.

Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di perdesaan. Pemerintah mengharapkan dengan pembangunan jalan di perdesaaan menggunakan dana konpensasi dari kenaikan BBM akan memicu tricle down effect dimana dana akan mengalir ke mayarakat yang membutuhkan yang akan mampu mengangkat derajat warga miskin menjadi tidak miskin.

Pertama sudah banyak program pemerintah yang hanya bersifat proyek. Kalau ada yang bertanya sampai kapan proyek akan selesai, maka akan dijawab paling-paling maksimal satu tahun. Sementara rakyat setelah proyek berakhir otomatis mereka tidak memiliki lagi penghasilan tetap.

Kedua masyarakat Kita adalah masih menganut paham aji-aji mumpung. Setiap ada kesempatan untuk membelanjakan uangnya maka dengan sangat singkat mereka akan membeli barang-barang konsumtif. Dan dalam waktu yang relatif singkat uang-uang mereka dari hasil proyek disulap menjadi barang-barang made in China atau Jepang.

Ketiga penghasilan yang dihasilkan dari proyek, selain digunakan masyarakat untuk belanja barang konsumtif misalnya barang-barang elektronik juga hanya cukup digunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari misalnya membeli bahan pangan. Ini artinya yaitu masyarakat hanya sedikit yang menabung untuk modal masa depan mereka.

Keempat kemiskinan tidak hanya bisa diobati dengan infrastruktur tetapi yang lebih luas lagi adalah modal. Modal disini  Saya artikan sebagai suatu alat untuk menjadikan masyarakat lebih berdaya secara luas. Baik itu fisik maupun human capital. Dalam hal ini pemerintah terkesan hanya mengandalkan aspek fisik saja.

Kelima ada korupsi yang merajalela. Uang dari pembangunan infrastruktur dimanfaatkan oleh aparatur negara untuk memperkaya pribadi maupun golongan. Saya pernah membaca disuatu media yang mengatakan bahwa kebocoran untuk proyek infrastruktur di Indonesia mencapai 20 persen. Sebagian besar uang yang bocor tersebut masuk kedalam kantong aparat-aparat bejat dinegeri ini.

Ke enam yaitu masih banyak faktor lainnya .

Sebenarnya masih banyak opsi untuk menghindari menaikan harga BBM. Seperti yang Saya baca di Kompas bahwa Aviliani salah seorang ekonom mengatakan bahwa jika subsidi untuk mobil pribadi dicabut dan untuk kendaraan roda dua tetap maka opsi menaikan harga BBM tidak perlu terjadi. Asumsinya menurut Dia yaitu orang yang memiliki mobil pribadi merupakan orang yang mampu. Sedangkan jiak ada masyarakat umum yang memiliki kendaraan roda empat namun digunakan untuk dagang maka plat kendaraan tersebut bisa biganti warna menjadi kuning.

Bagaimanapun juga kenaikan harga BBM akan membuat beban rakyat miskin menjadi bertambah. Yang kaya tambah kaya dan yang miskin malah tambah miskin. Dalam bahasanya Darwin yaitu survival for the fittest atau yang kuat dialah yang bertahan dan yang lemah dialah yang akan tersisih.

Birokrasi Boros "Studi Kasus Laporan Perjalanan Dinas PNS"

Gambar : Laporan perjalanan dinas yang bertumpuk
Sangat benar jika ada yang mengatakan bahwa birokrasi di Indonesia sangat boros, boros ini disebabkan oleh sistem birokrasi yang tidak mendukung untuk effisien. 

Misalnya saja Saya contohkan dari hal yang sangat kecil yaitu dari laporan perjalanan dinas. Setiap PNS yang melakukan perjalanan dinas wajib untuk membuat laporan mengenai perjalanan yang telah dilakukan. Perjalanan tersebut yaitu menyangkut anggaran yang telah dikeluarkan oleh masing-masing PNS. Setiap ada anggaran yang dikeluarkan harus tercatat secara jelas, agar PNS yang bersangkutan mendapatkan fasilitas biaya perjalanan.

Namun sistem yang ada sekarang menjadikan laporan perjalanan dinas sebagai suatu pemborosan. Misalnya saja untuk ngeprint data-data perjalanan diperlukan kertas yang banyak. Berikut yang Saya tahu yang pernah Saya lakukan saat membuat laporan perjalanan dinas.

1. Laporan SPJ   5 Lembar diprint 2 kali
2. Laporan perjalanan dinas  min 1 lembar (tapi jarang biasanya diatas 2 lembar) di print 2 kali
3. Surat Perintah Perjalanan dinas 2 lembar
3. Tiket PP pesawat 2 lembar


Minimal untuk satu buah laporan perjalanan seorang PNS harus mengeluarkan kertas sebanyak 18 (delapan belas) lembar. Tetapi banyak juga PNS yang melakukan kesalahan dalam proses ngeprint sehingga kertas yang dipakai berlipat ganda.

Seandainya sistem administrasi negara Indonesia dibuat simpel dengan menggunakan sedikit kertas mungkin akan turut serta untuk membantu pencegahan perubahan iklim. Karena bahan baku kertas dicari dengan cara menebang pohon, yang akhirnya akan mengurangi stok karbon untuk mencegah pemanasan global.

Sudah saatnya sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI) diterapkan. Sistem informasi tersebut digunakan untuk membuat pelaporan yang effisien tanpa harus banyak mengeluarkan kertas. Saya juga telah menyadari bahwa infrastruktur komunikasi di Indonesia belum bagus, tetapi sudah saatnya untuk dicoba pelaporan  perjalanan dinas menggunakan sistem berbasis tekbologi informasi (TI) agar birokrasi yang sudah dasarnya boros tidak tambah boros lagi, ya minimal di instansi pemerintah pusat.

kertas boros pada laporan perjalanan dinas
Kertas untuk laporan perjalanan dinas yang terlihat memboroskan birokrasi

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo