Rabu, 08 Februari 2012

Belajar Hidup Dari Sandal Jepit



Saat ini kita banyak disibukan orang lain dengan urusan yang tidak jelas. Kadang kita tidak tahu apa yang tengah terjadi tatkala kita berjalan bertemu dengan orang yang biasanya akrab dengan kita tiba-tiba menjadi pemilik muka suram yang seolah menaruh sesuatu yang negatif kepada kita. Atau ada sesuatu yang kelihatannya sepele namun datanggapi serius oleh orang lain.

Belum lagi ada seseorang yang  murka karena merasa iri kepada kita walaupun itu sebenarnya adalah keterbatasan yang kita miliki. Orang lain selalu berfikiran negatif dengan arah yang tidak jelas. Namun mungkin orang lain meyakini hal tersebut sebagai pembenaran atas apa yang mereka perbuat. Hidup seolah menjadi sempit, yang bisa dilakukan adalah menghina dan menyudutkan orang lain tanpa bukti-bukti yang jelas. Orang lain tidak mau tahu dengan alasan yang dikemukakan. Tetapi orang sudah terlanjur mengatakan sesuatu kepada orang dengan bumbu benci. Yang tanpa sadar hal tersebut berarti telah menurunkan tingkat kemanusiaan seseorang. Orang diangap tidak memiliki nilai kemanusiaan. Sia-sialah orang tua mereka mendidik budi perkerti sejak kecil. Pendidikan budi pekerti tiba-tiba saja hilang ditengah pergaulan yang saling mempengaruhi. Namun perlu dipahami bahwa tidak ada lagi kata keindahan, yang ada bau busuk dari mulut seseorang, bahkan bisa lebih busuk dari bau mulut harimau yang habis makan daging kerbau di hutan.

Saat dengki merasuki hati dan pikiran tidak ada kata ketenangan dalam hidup kita. Mungkin karena sebelumnya kita sudah benci dulu kepada seseorang jadinya kita tidak mau tahu apa yang terjadi. Kita menjadi orang yang sinis dengan tekanan terberat pada hati dan pikiran kita. Kita sudah tidak bisa berpikir jernih tentang seseorang dan tindakannya. Kalimat-kalimat negatif selalu membayangi diri kita akan tindakan orang lain. Yang walaupun belum tentu salah menurut hukum yang ada. Yang sebenarnya kita pun belum tentu lebih baik dari orang yang kita anggap negatif tersebut.

Saling serang dengan kata-kata yang buruk pun kadang kita lakukan. Kita seolah asik dengan-kata-kata bodoh yang kita lontarkan. Yang paling salah kaprah adalah kita menganggap orang lain disekitar kita merasa senang dengan kata-kata buruk hinaan untuk orang lain. Kita kadang menjadi tinggi merasa yang tahu segalanya. Orang lain yang kita katai dikira tidak tersinggung apa...!.

Terima kasih atas jasa yang pernah dilakukan seseorang nyaris tidak pernah ada. Kemanakah hilangnya nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Tidak mungkin dibawa kabur oleh angin, apalagi disedot oleh nyamuk-nyamuk yang mengunjungi kekulit  kita setiap hari. Semua kebaikan dilupakan mentah-mentah tanpa pandang bulu. Entah apa yang bisa melupakannya sampai terjadi hal yang sedemikian rupa. Pantaskah jika seorang manusia yang dengan egonya dirasuki pikiran yang jahat mengganggu setiap insan manusia.

Namun  ada juga manusia yang memang secara moral dan secara hukum dicap sebagai penjahat. Pada saat itulah kita boleh untuk mengatakan sesuatu yang dikhususkan untuk orang yang melanggar hukum tersebut. Tujuannya bukan untuk menjatuhkan tetapi agar mereka orang-orang yang secara hukum memang bersalah  segera kembali lagi kejalan yang lurus. Untuk menilai seseorang apakah sudah keluar dari jalur hukum harus mengacu pada bukti bukan persangkaaan semata. Sehingga apa yang di tuduhkan nantinya benar-benar terbukti.

Adakalanya Kita belajar kepada sandal untuk menjadi orang yang mau berkorban untuk orang lain. Walaupun orang lain memperlakukan kita secara buruk tetapi kita harus membalasnya dengan sesuatu yang baik. Walaupun orang lain telah menginjak-injak kita tetapi kita tak ada salahnya untuk melindungi mereka yang menginjak-injak kita. Pada saat orang lain tengah berjalan pada jalan kerikil tajam yang membahayakan langkah mereka tidak ada salahnya kita berusaha untuk menghalangi kerikil tajam tersebut agar tidak melukai orang lain. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat ke dokter jika kaki kita tidak menggunakan sandal. Apa yang akan terjadi jika kita bertamu ke rumah orang lain namun pada saat yang sama terjadi hujan, tentunya kita tidak diijinkan masuk atau jika kita sudah diijinkan masuk si pemilik rumah akan uring-uringen. Sudah berapa ribu atau bahkan ratusan juta bakteri atau kuman lain yang tidak jadi menyembangi kulit kita karena sandal. Maka sandal ibarat sebuah penyelamat buat kita.

Sandal jepit


Belajarlah dari sandal. Sandal tidak akan meminta imbalan atas jasa pemakaiannya. Ia tidak kecewa jika sang pemilik sandal melangkahkannya ke dalam kubangan lumpur yang penuh dengan kotoran. Tapi kita kadang melupakan sesuatu yang kecil karena sesuatu yang kecil tidak akan pernah berpengaruh untuk kita. Lihatlah perjuangan Steve Jobs pendiri Apple Inc yang memiliki riwayat ditolak oleh suatu perusahaan pengembang alat-alat elektronik karena ide nya pada waktu itu hanya dihargai dengan nilai yang kecil.
Manusia adalah mahluk yang lupa, terutama melupakan kebaikan tuhan kepada kita. Sudahkah Kita semua mensyukuri apa yang diberikan kepada kita. Tak cuma hanya itu saja manusia juga tempatnya lupa akan sesuatu termasuk peran-peran barang-barang yang sudah ada disekitar kita yang setiap hari kita membutuhkan sesuatu salah satunya adalah sandal jepit.

Saat kaki kita melangkah dan tak sengaja menginjak kotoran anjing maka sandal akan melindungi kita dari kotoran anjing. Pada saat kita berjalan didaerah yang banyak terdapat paku maka kita akan terlindungi dari cedera yang akan ditimbulkan oleh paku. Pada saat kita menginjak aspal pada saat terik matahari maka kaki kita akan terhindar dari panas yang membara yang disebabkan oleh panasnya aspal. pada saat kita berjalan di jalan yang basah walaupun sedikit tapi kaki kita terlindungi dari kotoran lumpur dan sebagainnya. Mungkin juga pada saat kita berjalan dijalan sehari-hari banyak kuman yang tertangkis oleh sandal yang kita pakai.

Itulah sekelumit tugas dari barang yang mungkin kita anggap sepele, Kita menginjak-injak hingga lambat laun sandal yang kita pakai menjadi tipis. Tanpa sadari kita terbantu karena sandal. Sekilas sandal yang kita pakai tidak ada harganya tetapi begitu penting sekali buat kita.

Apa yang terjadi jika telapak kaki kita sedang terluka dan kita ingin berjalan melewati jalan yang terdapat berbagai rintangan yang memungkinkan kita terkena penyakit titanus dan sebagainya. Saat itulah peran sepasang sandal begitu berharga buat kita. Kita menjadi bisa berjalan tanpa ada halangan saat kita sedang mengalami sakit pada telapak kaki kita.

Begitulah kita harus belajar kepada sandal. Walaupun sandal sudah penyat-peyot tetapi kehadirannya sangat kita butuhkan. Jelek kusam bukan berarti tidak punya manfaat. Karena sandal lah kita selamat dari berbagai ancaman terhadap kaki kita saat kita berjalan.

Namun ada juga sandal yang bahaya dipakai, karena kalau kita memakainya bisa-bisa kita terluka karenanya. Misalnya sandal yang terdapat paku, kawat atau benda asing lain yang secara kebetulan mengganggu fungsi dari sebuah sandal. Pada saat itulah kita harus mengganti sandal yang rusak dan terdapat benda yang membahayakan dengan sandal yang terasa nyaman dipakai.

Jumat, 03 Februari 2012

Dua Jaman Orde Baru VS Orde Reformasi Dari Cerita Orang-Orang Disekitar

Tulisan ini saya tulis karena Saya sering mendengar dari orang-orang tua disekitar Saya yang mengatakan akan keindahan cerita dimasa lalu dimana dimasa lalu keadaan masyarakat begitu tenang dan toleran dengan keadaan.

Saya sering mendengarkan cerita kalau pada jaman orde baru keamanan di masyarakat sangat baik berbeda dengan pemerintahan sekarang dimana dimana-mana sering terjadi konflik horisontal dan konflik vertikal. Hal tersebut sering diungkapkan oleh para orang yang usianya telah lewat   jaman orde lama, orde baru dan sekarang orde reformasi.

Pada jaman orde lama dan orde baru kondisi keamanan masyarakat mampu dikendalikan. Setiap ada kegiatan yang mencurigakan maka akan ada intel ditingkat desa (babinsa) yang segera melaporkan ke pihak keamanan diatasnya yakni petugas yang ada di kecamatan. Dengan sistem keamanan tang tersusun rapi terutama dalam hal pelaporan maka informasi sekecil apapun akan mendapatkan reaksi dari pihak yang berwenang. Pada jaman orde baru banyak terjadi penangkapan kepada orang-orang tertentu berdasarkan laporan, walaupun laporan tidak jelas pun akan diapresiasi untuk melegalkan sebuah tindakan fisik baik kekerasan maupun penangkapan. Banyak orang pada  jaman orde baru yang ditangkap kemudian dihajar atau bahkan banyak ditemukan mayat di pasar, tepi jalan atau tempat keramaian lainnya. Pembunuhan merupakan hal yang biasa untuk melegalkan sebuah aksi pengamanan. Tujuan dari pembuangan mayat-mayat dari orang-orang yang diduga pengacau keamanan yaitu tidak lain hanya ingin memberikan tanda kepada masyarakat luas bahwa inilah akibat dari seseorang yang tidak patuh terhadap suatu hukum negara. Orang dahulu begitu takut untuk melihat mayat atau menjadi mayat, mereka masih berpikir akibat jika nanti dirinya  terjadi apa-apa.
Soeharto, diambil dari Facebook

Operasi intelijen pada jaman dahulu terkenal dengan istilah petrus (penembak misterius). Biasanya korban dari petrus adalah preman-preman, yang penguasa pada jaman tersebut menyebutnya dengan istilah sampah masyarakat. Penculikan merupakan hal yang menjadi lumrah dilakukan dan kemudian pagi harinya korban penculikan tersebut ditemukan dalam keadaan menjadi mayat yang tergeletak ditempat-tempat umum yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

Diakui bahwa keamanan pada saat itu terjaga dalam kondisi baik. Jarang sekali ada pergerakan-pergerakan dalam masyarakat yang mengancam keamanan. Masyarakat biasa melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa ada rasa takut akibat adanya ancaman keamanan. Masyarakat menjadi tenang seolah seperti sebuah negeri dongeng yang tenang dan tenteram. Tetapi menurut para penganut aliran HAM (Hak Asasi Manusia) keadaan semacam itu banyak menimbulkan keadaan yang justru mengarah kepada indikasi pelanggaran HAM. Misalnya penangkapan yang dilakukan oleh pihak penguasa kepada masyarakat tanpa bukti-bukti yang kuat dan tanpa proses hukum terlebih dahulu namun tiba-tiba orang yang ditangkap dan mati.

Sedangkan pada era sekarang yang terkenal dengan era reformasi memiliki nilai yang berbeda. Kebebasan menjadi slogan andalan bagi pengelola bangsa ini. Masyarakat diberikan kebebasan oleh penguasa untuk bertindak sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Ide dan perbuatan dipergunakan oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengisi buku harian negara ini dengan tinta yang akan menjadikan huruf demi huruf, kata demi kata dan kalimat demi kalimat apakah itu sesuai dengan judul halaman muka buku atau malah justru tulisan tersebut keluar konteks dari judul buku tersebut. Ada masyarakat yang mampu untuk mengapresiasikan dirinya sendiri, mengolah bakat dan kemampuannya untuk dirinya dan untuk orang lain. Ada juga masyarakat yang tidak pandai mengelola kebebasan yang telah diberikan oleh penguasa. Akibatnya masyarakat era reformasi merupakan masyarakat yang terdiri dari tiga kubu yakni kanan, kiri dan netral.

Pengklasifikasian tersebut sudah lumrah terutama dalam sebuah negara yang tidak bisa satu paham. Lihat Negara Korea Utara dimana kita sulit untuk bisa melihat pertentangan yang terjadi di kalangan internal pengelola negara tersebut. Apa yang diputuskan oleh pemimpin negara Korut tersebut jarang ada yang menentang, semua berjalan pada satu jalan yang telah dibuat oleh pemerintahan setempat. Sehingga presiden disana merupakan tokoh kunci dalam sebuah pengambil keputusan. Bayangkan jika keputusan yang harus ditetapkan menyangkut banyak hal. Untuk memutuskan sesuatu mungkin akan memerlukan waktu yang banyak, padahal Korut memiliki jutaan penduduk. Akan sangat menyita waktu jika segala sesuatu hanya diputuskan oleh satu orang saja. Tetapi keuntungannya adalah negara dalam keadaan yang stabil jauh dari rong-rongan politik. Nampak oleh mata dari luar seolah tidak terjadi apa-apa, namun orang yang tidak suka dengan pemerintah juga semakin banyak karena banyak kepentingan orang lain yang dipaksakan. Ibaratnya seperti api yang membakar tumpukan alang-alang, maka dari luar akan nampak kehitaman, tenang, tetapi justru sebenarnya adalah didalam sekam tersebut terjadi bara api yang luar biasa yang bisa bertahan berhari-hari.

Keadaan untuk saat ini di Indonesia hampir setiap hari terjadi konflik yang dengan tegas dimunculkan oleh media ke permuakaan. Mulai dari ujung provinsi paling barat sampai dengan provinsi paling timur Indonesia dinamika masyarakat Indonesia menghiasi media pemberitaan nusantara.

Ini juga menurut orang tua, sekarang jamannya serba bebas. Anak muda tidak hormat lagi kepada orang tua, anak buah tidak loyal lagi kepada pimpinan, murid selalu membangkang kepada gurunya, istri/suami yang menghianati pasangannya, petani yang mengolok-olok pemerintahan, buruh yang berani memberontak kepada pengusaha, perampok yang tega menembak mati korbannya, serta kelompok teroris yang berani memperlihatkan bom mainannya kepada aparat pemerintah dan keamanan, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang lainnya.

Bagi sebagian golongan orang tua, hal ini disebut dengan "jaman edan", yaitu suatu jaman dimana segalanya serba terbalik dari tata nilai jaman dahulu misalnya budaya narkoba dan budaya seks bebas serta kegiatan pornografi dan pornoaksi. Kejahatan menyebar dimana-mana dan dilakukan secara terang-terangan pada waktu siang bolong. Moral hazard terjadi dimana-mana, baik oleh aparat pemerintah maupun dari kalangan rakyat biasa. Penegakan hukum hanya tergantung pada kekuatan kekuasaan, semakin berkuasa maka akan semakin kebal terhadap hadangan hukum, tetapi untuk rakyat jelata hukum bergitu menjerat.

Masyarakat sekarang masih belajar mengenai makna dari kata kebebasan. Karena pada jaman sekarang ini banyak orang yang salah mengartikan kebebasan. Kebebasan dianggap suatu hal yang tidak memiliki tanggung jawab. Kebebasan diartikan sebagai suatu hal yang digunakan untuk memperkuat posisi pribadi maupun golongan. Masih banyak orang yang tidak memiliki jiwa keberagaman. Banyak orang yang belum sadar kalau pada saat ini mereka hidup dalam suatu lingkungan dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Sehingga berpikirnya masih komunal tidak universal, mementingkan diri dan golongan, berdampak jangka pendek untuk memperkuat posisi tidak bisa memahami keadaan, kaku dan cenderung mendupak orang lain.
Merenung memilih nasib

Kamis, 02 Februari 2012

Teknologi Wis Tambah Maju

Komputer ahir-ahir iki dadi barang sing biasa. Nek menyen barang kaya ngono termasuk barang sing langka, ora kabeh wong bisa nduwe karo bisa nganggo. Mlakune jaman ditentukaken karo cepete mlakune teknologi sing dienggo. Nek teknologi nang suatu nggon isih biasa bae berarti gue kemajuane daerah kono ditakakna. Tapi nek teknologi sing dinggo maju gue berarti daerahe kono uwis apik.

Nek dikon ngomong teknologi apa sing agi disenengi wong-wong ya gampangane bisa dijawab komputer. Seka komputer ana-ana bae sing bisa di lakokna. Bisa nggo nonton video, ngrungokna tembangan, ngomong-ngomong karo wong liya, internetan karo isih akeh sing liyane .

Nek menyen mbok bentuke teknologi aneh-aneh, apa anu siki wis biasa karo sing anyar pa mbok ya aku bisane ngomong kaya ngono. Menyen jare betuke komputer gue gedi banget. Gedene kaye bangunan. Pantesan jaman mbiyen ora diproduksi akeh mbok ya gara-gara ne seka bentuke gue sing gedi. Nek gedi gue ukur bisa dinggo mung nang institusi sing uwis mapan. Nek nang rumah tangga ya ra bisa, soale ora muat nang njero umah.
Kmputer pertama


Seseorang yang tengah mengoperasika komputer

Hardisk

Bareng wis ana penemuan-penemuan, jreng siki wis nganggo komputer sing ukurane cilik. Bocah ke lahir mbok ya bisa nganggo karena ukurane sing cilik gue. Ora patie abot, nek digawa ngendi-ngendi bisa karo ditenteng nang tangan, dadi wong-wong sing nang dalan dadi bisa ndeleng.

Kecanggihane ora ditakokna maning, lawong ukuran barange  wis di ciutna. Wis gampang ora perlu repot nggotong. Sing penting jaman siki gue praktis. Nek praktis bisa nggo ngapa-ngapa, bisa digawa mengendi-ngendi. Berate ye ora patie berat. Isih gampang dinggo, pejet-pejetane gampang dinggo. Nek ana sing bingung biasane wis dilengkapi karo petunjuk.
Ipad seka apple

Uteke komputer gue saiki wis rada canggih lah. Nganggo akeh penelitian sing dikembangaken kepriben carane gue komputer keton cepet karo praktis, ora mbingungi. Prosesore atau uteke gue sing mbedakaken komputer siji karo komputer liyane. Nek tambah larang biasane uteke mikire tambah cepet. Nek tambah murah rega prosesor gue biasane tambah lemot.

Tapi menurutku kok kaye ora ana perkembangan kecepatan seka jaman geminyen genduk jaman siki. Nek menyen nyong nganggo kommputer cepete juga pade karo cepete komputer jaman siki. Komputer jaman menyen bisa lelet, komputer jaman siki pun sing wis nganggo utek terkini isih juga lelet. Bedane cuma nek komputer jaman menyen dikon mlakukaken program sing paling anyar gue biasane agak lemot. Ya mungkin juga gue disebabna ukurane programe sing tambah gede. Pade bae prosesore tambah apik tapi software tambah berate atau ukurene tambah gede. Dadi nek di padakna komputer jaman menyen karo komputer jaman siki sebenere sih kecepatane ora beda adoh, ye karena prosesor apik sing anyar dipeloni juga karo gedene program sing di nggo.

Nek siki komputerku pancen wis nganggo teknologi sing terkini yaitu nganggo intel CORE, tapi ye ngono kadang loadinge gue lambat. Mungkin karena program sing di nggo gue ye ukurane tambah gede. Tapi nek nyong sih ora masalahkena soale nyong kan kerjane ora patie mentingaken unsur grafik karo unsur video. Mungkin nek kerjananku akeh nang ngurusu grafik karo video ya komputerku tak gedekna ukurane.


Moge-moge komputerku dadi barang berguna nggo gawean sing bermanfaat

Jumat, 20 Januari 2012

Costa Condordia, Titanic # 2


Nasib-nasib, sebuah kapal pesiar mewah Costa Concordia yang harga pembuatannya mencapi 5 triliun rupiah karam di dekat sebuah pulau di Italia bagian barat. Sungguh snagat tragis kejadian yang terjadi pada tanggal 12 Januari telah menewaskan belasan penupang dan banyak yang terluka juga penumpang yang hilang masih ada.


Career
Name:Costa Concordia
Owner:Carnival Corporation & plc
Operator:Costa Cruises
Port of registry:Genoa, Italy
Route:Western Mediterranean
Ordered:19 January 2004
Builder:Fincantieri Sestri Ponente, Italy
Cost:450 million
£372 million[1]
US$570 million
Yard number:6122
Launched:2 September 2005
Christened:7 July 2006
Acquired:30 June 2006
Maiden voyage:14 July 2006
In service:July 2006
Out of service:13 January 2012
Identification:
Call sign: IBHD
  • IMO number: 9320544
  • MMSI no.: 247158500
Status:Capsized off Isola del Giglio, Italy
Notes:[3][4]
General characteristics 
Class and type:Concordia class cruise ship
Tonnage:114,137 GT
Length:LOA 290.20 m (952 ft 1 in)
LBP 247.4 m (811 ft 8 in)
Beam:35.50 m (116 ft 6 in)
Draught:8.20 m (26 ft 11 in)
Depth:14.18 m (46 ft 6 in)
Decks:17
Installed power:6 × Wärtsilä diesel engines, 75,600 kilowatts (101,400 hp)
Propulsion:Diesel-electric; two shafts (2 × 21 MW)
Two fixed pitch propellers
Speed:service: 21.5 knots (39.8 km/h; 24.7 mph)
maximum: 23 knots (43 km/h; 26 mph)
Capacity:3780 passengers
Crew:1,100
Notes:[6][7]
Sumber: wikipedia.com

Gmbar setelah kapal Costa Concordia menabrak karang
Kapal karam apakah karena faktor alam atau faktor manusia. Tapi sih menurut berita-berita yang ada di koran-koran kapal karam karena kapten kapal terlalu berani untuk membuat manuver. Manuver tersebut merupakan kebiasaan yang harus dilakukan tatkala jika suatu kapal mengunjungi suatu daerah tertentu. Kalau begini berarti suatu tindakan yang bodoh. Kapal secanggih itu kan sudah punya alat deteksi untuk melihat karang, kenapa masih saja melakukan tindakan bodoh yang merugikan banyak korban. Jika untuk istilahnya mengetuk pintu kepada penghuni pulau mungkin bisa saja dilakukan dengan cara membunyikan klakson, dan hal itu mungkin akan lebih bisa dirasakan misalnnya orang yang tidak secara langsung melihat kapal tetapi kalau sudah mendengar klakson kapal mungkin akan juga merasa kalau di laut ada tamu sebuah kapal pesiar mewah.
Lokasi kapal terbalik
Mungkin kejadiannya akan sama dengan Film Titanic, dimana dalam film tersebut sebuah kapal besar yang karam setelah menabrak gunung es. Kalau dilihat dari Film Titanic kapal Titanic tenggelam menurut Saya selain faktor alam juga ada faktor kesombongan dari para penumpang maupun dari para kru. Para penumpang dengan gaya sombong seoalah kapal pesiar termewah pada waktu itu tidak akan bisa tenggelam. Mereka memuja Kapal Titanic sebagai sebuah karya fenomenal manusia pada waktu itu melebihi dari yang lain.Jangan-jangan para penumpang Kapal Concordis juga sama yaitu selain faktor alam ada faktor lain yang menyebabkan kapal terbalik yaitu merasa sombong.
Proses evakuasi penumpang kapal
Tak ada yang abadi di dunia ini, segala sesuatunya bisa saja terjadi. Apalagi pada hal ciptaan manusia. Manusia seolah menyombongkan diri dan lupa bahwa di atas kekuatan mereka masih ada yang memiliki kekuatan yang besar yaitu kekuatan Tuhan yang yang tidak bisa dilawan. Manusia hanya bisa pasrah namun juga harus terus berudaha. Yang menentukan segalanya hanya kekuatan yang kita tiada daya untuk melawannya. Sebaik apapun ciptaan manusia pasti akan hancur, tetapi kebanyakan orang jika sudah merasa hebat selalu berpikir bahwa tidak ada kekuatan yang bisa untuk menandinginya.

sumber foto dari facebook.com

Perang dunia ke-tiga sudah dimulai? Iran Vs Israel (USA, Prancis, Inggris, Jerman)

Bukan Lagi Perang Dunia Ketiga, Tetapi Perang Global yang Terfragmentasi Gagasan tentang "Perang Dunia Ketiga" yang meletus dari s...

Populer, Sist/Broo