Senin, 30 Desember 2019

Sumberdaya Manusia yang Fleksibel Terhadap Perubahan Jaman

Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. Eksistensi manusia menghilang secara alami ketika mereka menggunakan cara-cara lama yang monoton. Manusia perlu menyesuaikan dengan lingkungan yang setiap saat berubah. Kemampuan manusia beradaptasi dari perubahan jaman menjadi  modal untuk menjadi pemenang. Menurut Saya di era digital sekarang ini, sumberdaya manusia setidaknya perlu menyesuaikan dengan perkembangan jaman agar produktivitas meningkat, dan tidak hilang ditelan waktu. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; dan keproduktifan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam meningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Pada tahun 2045 menjadi momen psikologis bagi siapa saja pemimpin Indonesia, dengan peringatan seratus tahun kemerdekaan. Apakah ketika itu ada perubahan nyata bagi bangsa dan negara sesuai dengan tujuan Negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 ?. Untuk mewujudkan hal ini tidak semudah membalik telapak tangan karena perubahan  dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya akhir-akhir ini berlangsung begitu cepat dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Perubahan tersebut memiliki kaitan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang berfokus pada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Perkembangan TIK membawa perubahan besar bagi perilaku masyarakat. Contohnya adalah perkembangan aplikasi menghasilkan perkerjaan baru yang tidak ada sebelumnya misalnya driver ojek online menjamur bak cendawan dimusim hujan. Dengan berbagai layanan seperti antar-jemput manusia yang memudahkan orang berpindah dengan cara menekan tombol pemesanan pada aplikasi. Orang tidak lagi pusing mencari tempat makan karena tinggal melihat aplikasi jenis-jenis makanan yang terlihat lezat. Kemudahan-kemudahan lain antara lain dalam pengantaran barang, pembelian jasa tertentu, pembayaran, dan lain sebagainya. Dengan cepat orang mengetahui review kualitas jasa pelayanan dari para pengguna yang lain, sehingga masyarakat mudah mendapat barang bagus dan kompetitif. Hal ini akan mengeliminasi barang dan jasa dengan kualitas kurang baik, dan menjadi bahan evaluasi tersendiri dari para produsen.  Hal ini mendorong inovasi dan kualitas meningkat dengan sendirinya.

Dibalik kemudahan itu, ada sisi lain dari berkembang nya TIK  bagi Bangsa Indonesia. Ketika tidak siap dalam menghadapi perubahan, masyarakat memiliki potensi risiko yang dapat mengancam keutuhan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya  ruang publik dalam sosial media ketika momen Pemilihan Umum tahun 2019 mengalami guncangan karena dikuasai oleh dua kubu calon yang saling berkontestasi. Berbagai macam isi video maupun tulisan bernada SARA (Suku, Agama, dan Ras) mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dengan kata lain masyarakat ketika Pemilihan Umum 2019  begitu produktif, akan tetapi dalam hal negatif seperti membuat berita hoax, saling caci maki, menebarkan kebencian dan lain sebagainya. Hal ini menurut saya sebagai ancaman  dalam memajukan bangsa sebagai akibat dari penguasaan ruang publik oleh pihak-pihak yang kurang dapat beradaptasi terhadap perubahan besar ini. Ketika diatur secara baik, teknologi komunikasi dan informasi dapat memberi dampak positif karena mampu meningkatkan produktivitas. Sebaliknya, ketika tidak ada aturan dalam penerapan teknologi komunikasi dan informasi, semua orang bebas menggunakan tanpa rasa tanggung jawab dapat menghancurkan masyarakat itu sendiri. 

Sebelum era TIK berkembang, suasana pemilu tidak ada saling hina dan caci maki dalam ruang publik semasif sekarang. Perubahan besar hubungan antar manusia menjadi ancaman jika penguasaan teknologi dimiliki orang tidak bertanggung jawab. Sekarang ini banyak pihak dapat menikmamti kemajuan TIK dari kota hingga pelosok, dan kelas sosial atas hingga bawah. Semua memiliki suara sama ketika menggunakan TIK. Misalnya dalam Twitter, trending topik ditentukan oleh pembicaraan yang dilakukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, bukan akun yang dimiliki oleh si kaya-miskin, muda-tua, pria-wanita, dan lain sebagainya. Siapa saja mempunyai potensi yang sama ketika melakukan aktivitas lewat TIK. Ketika hal ini dilakukan dengan maksud menebar kebaikan maka akan menjadi modal bagi bangsa membangun lewat TIK. Akan tetapi ketika orang-orang yang tidak bertanggung jawab menguasai ruang digital dengan maksud yang tidak baik maka akan berdampak buruk pada perkembangan masyarakat.

Saya  percaya bahwa di Indonesia masih banyak orang baik yang menggunakan TIK untuk kemaslahatan bersama. Akan tetapi masih diakui bahwa masih ada oknum yang memanfaatkan TIK untuk meraih keuntungan pribadi dengan merugikan kepentingan yang lebih besar. Potensi hal yang positif mestinya terus ditingkatkan karena ini merupakan modal bagi bangsa ini dalam membangun. Nilai valuasi ekonomi dari bidang TIK sangat besar. Lihat saja perusahaan Google, Facebook, Aple, Microsoft, dan sejenis lainya sebagai salah satu perusahaan besar di dunia. Sudah saatnya kini Indonesia lebih produktif dengan mengikuti perkembangan atas dunia TIK. Indonesia memiliki potensi besar. Selain karena jumlah penduduknya, sekarang ini memiliki bonus demografi dimana jumlah anak muda lebih banyak dari orang tua. Energi muda merupakan penggerak ekonomi Indonesia dimasa yang akan datang. Anak muda indentik dengan teknologi. Saya yakin, pemuda Indonesia telah banyak mendapatkan pengetahuan di bidang TIK. Lihat saja Nadiem Makarim pendiri Gojek, Belva Devara dengan Ruang Guru, dan lain sebagainya merupakan sosok anak muda yang dapat dijadikan gambaran kekuatan anak muda Indonesia dalam bidang TIK. Mereka menjadi inspirasi untuk pemuda Indonesia lainnya sehingga berpotensi menghasilkan entrepreneur-entrepeneur bidang TIK lebih banyak lagi.

Dalam era sekarang ini, kepekaan menghadapi perubahan jaman  merupakan tuntutan yang harus dipenuhi bagi mereka yang ingin bertahan . Setiap jaman memiliki tantangannya masing-masing. ketika hanya menggunakan cara  monoton padahal jaman sudah berubah dapat dipastikan tidak dapat bertahan lama. Inovasi memainkan peran penting karena ia menjadi sumber dalam bertahan dari segala macam perubahan. Pemenang kompetisi adalah mereka yang mengikuti perubahan mengikuti alur perkembangan jaman. Waktu akan menggilas pihak yang melawan arus perubahan jaman. Sudah saatnya bangsa ini merubah bekerja secara monoton menjadi berkerja fleksibel mengikuti perkembangan jaman, agar sumberdaya manusia menjadi  kreatif bukan individu yang kaku.

Dua hal penting dalam pengembangan sumberdaya manusia di Indonesia pada era sekarang ini menurut Saya adalah penguasaan teknologi dan pengembangan karakter bangsa. Keduanya harus berjalan beriringan, dan tidak boleh salahsatunya hilang. Pendidikan berkualitas menjadi sumber dalam penguasaan teknologi.Pendidikan juga menopang maju tidaknya generasi-generasi bangsa dimasa depan. Karakter bangsa merupakan faktor pembeda antara Bangsa Indonesia dengan bangsa lain didunia. Pengamalan Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan karakter asli bangsa ini. Akan tetapi tantangan dari penerapan kedua hal tersebut adalah kesenjangan yang masih terjadi di Indonesia karena karakter geografis dengan sebagian besar berupa laut dan ribuan pulau. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua elemen bangsa, salah satunya adalah Kadin Indonesia.

Meningkatkan produktivitas adalah isu global. Dimana setiap negara memaksimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki untuk kemajuan masyarakatnya. Siapa yang dapat berlari kencang maka dialah sebagai pemenangnya. Mereka semua kini sedang berlari untuk mengejar bagian keuntungan, dimana kesempatan itu ada pada semua pihak. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Di era digital sekarang ini memaksimalkan sumberdaya manusia adalah dengan cara beradaptasi dengan perubahan pesat yaitu transformasi dunia teknologi informasi dan komunikasi. Kita harus bersahabat dengan perubahan, karena yang abadi adalah perubahan itu sendiri.

Sabtu, 21 Desember 2019

Perilaku Mahasiswa di Perpustakaan

Beberapa bulan ini saya menjadi salah satu pengunjung setia perpustakaan. Setiap hari datang pada pagi hari dan pulang kadang sampai jam tujuh malam. Hal ini Saya lakukan untuk cepat-cepat menyelesaikan tesis. Ketika diperpustakaan saya juga mengamati pengunjung yang datang kesini. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa bermacam-macam.

Tiap hari deretan kursi di lantai empat dari salah satu perpustakaan dipenuhi oleh pengunjung. Mereka memiliki kesibukan masing-masing. Jika diperhatikan ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di perpustakaan ini.

1. Mengerjakan tugas kuliah. Hal ini sangat wajar karena perpustakaan kondisinya sangat representatif bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas. Perpustakaan banyak dipenuhi mahasiswa ketika ada mid semester dan ujian akhir semester.

2. Membuat jurnal. Mahasiswa S2 dan S3 di sini di berikan kemwajiban untuk membuat publikasi jurnal. Akan tetapi tidak semua S2 diwajibkan untuk membuat publikasi jurnal, hanya jurusan terntentu yang mewajibkan untuk membuat jurnal. Sedangkan S3 sudah ada kewajiban untuk membuat publikasi jurnal nasional dan internasional.

3. Kerja kelompok. Beberapa orang yang saya temui mereka sedang mengerjakan kegiatan dengan teman-temannya. Misalnya mengerjakan kegiatan amal, kegiatan seminar, aksi bersama, dan lain sebagainya.

4. Mengerjakan sktipsi/tesis. Fasilitas jurnal yang dapat diakses dengan mudah menjadi sumber pustaka yang sangat besar. Akses jurnal tertentu hanya dapat di peroleh ketika berada di perpustakaan. Hal ini akan memudahkan mahasiswa memperoleh sumber pustaka yang baik.

5. Nonton Youtube. Fasilitas internet di perpustakaan dengan kualitas baik mendorong mahasiswa menonton youtube secara gampang. Mahasiswa S1 biasanya yang gabut mengandalkan youtube untuk menghilangkan suasana yang monoton. Dengan menyetel video di Youtube seolah sudah mewakili untuk terbebas dari kebosanan.

6. Pacaran. Bagaimanapun juga mahasiswa merupakan individu yang jiwanya sedang bergejolak temasuk dalam urusan percintaan. Akan tetapi sangat disayangkan, mereka memanfaatkan perpustakaan. Menurut saya ini adalah bentuk penyimpangan karena perpustakaan yang seharusnya untuk mencari ilmu malah dissalahgunakan untuk pacaran.


Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas

Suasana di perpustakaan


Gedung perpustakaan 

Mengerjakan tugas

And the Memories Bring Back (Mengenang Almarhum Mbah)

Pernah dulu ketika kecil, Saya diajak Mbah pergi kesawah untuk memetik buah timun. Jarak dari rumah mbah ke kebun sekitar satu kilo, untuk menuju kesana, kami dengan berjalan kaki. Walaupun sudah berumur, langkah Mbah masih panjang yang menandakan bahwa Mbah adalah orang cekatan. Cara berjalannya begitu cepat sampai membuat saya yang waktu itu sekitar masih duduk di bangku MI kesulitan mengimbangi langkah Mbah. Selain itu, Mbah merupakan petani bertangan dingin. Mbah dapat mengerjakan pekerjaan disawah sendiri mulai dari mencangkul sampai memanen, dan itu semua dapat menghasilkan panen  lumayan bagus. Cuma karena keterbatasan waktu, Mbah banyak meminta tolong tetangga untuk membantunya di sawah. Hal ini karena tidak mungkin untuk dilakukan seorang diri untuk mengurus sawah.

Menurut Saya, semangatnya pergi kesawah tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia adalah sosok petani ulet. Beliau begitu menjiwai sebagai seorang petani dimana kalau tidak pergi ke sawah dalam beberapa hari maka akan merasakan kebosanan yang luar biasa. Karena seringnya di sawah hingga membuat Saya jarang ketemu Mbah ketika mengunjungi rumah beliau. Seseorang yang sudah menjiwai dengan pekerjaannya akan berdampak baik pada hasil, misalnya Mbah mampu meningkatkan hasil panen padi dan palawija. Karena dedikasi dan semangatnya, Mbah mengubah nasibnya dari yang dulu adalah petani gurem menjadi petani berhasil di desa. Sekitar satu tahun terakhir ini Mbah tidak mengerjakan pekerjaan di sawah karena usianya. Beberapa faktor yang menjadikan Mbah berhenti yaitu karena sudah dilarang oleh anak cucunya. Beberapa kali Mbah terjatuh di pematang sawah karena merasa pusing. Ia sering bolak-balik Puskesmas karena terluka terjatuh, bahkan pernah terjatuh hingga tidak bisa berjalan. Mungkin hal ini karena umur yang sudah mulai menua yakni mendekati 90 tahun. 

Sepeda ontel menjadi kendaraan favoritnya. Saya teringat dulu ketika kelas tiga MI, diajak Mbah untuk tidur di rumahnya, diiming-imingi jika di rumah Mbah ada saudara yang bisa dijadikan saya teman, padahal sebenarnya tidak ada..hehe. Karena Beliau tahu bahwa kalau tidak di begitukan, Saya tidak akan ikut. Mungkin itu cara Mbah agar cucunya dapat tidur di rumahnya. Dengan menggunakan sepeda ontel saya dibonceng dengan menempuh jarak empat kilo meter. Diperjalanan, Saya merasakan kebahagiaan Mbah. Entah karena berhasil mengajak Saya sebagai cucu pergi ke rumahnya atau entah karena sesuatu hal. Dalam perjalanan ternyata Mbah menghibur dengan caranya sendiri yaitu  bersholawat. Bersholawat mungkin menjadikan hati Beliau menjadi bahagia dan melupakan jika sedang megayuh sepeda dengan berat. Momen lain  mbah naik sepeda yaitu ketika hari sabtu, Mbah sering mampir kerumah dengan menggunakan sepeda. Tujuan utamanya adalah mengikuti pengajian di Masjid di sebelah barat Alun-alun Kutowinangun. Beliau menyempatkan mampir hanya untuk sekedar minum teh, sembari bersilaturahim dengan anak cucu.

Mbah itu orangnya sangat peduli dengan anak cucunya. Setiap kali saya mengunjungi rumahnya, Beliau selalu meminta saya sebelum pulang untuk makan dulu. Cara seperti ini rupanya menjadi salahsatu nilai kearifan yang dimiliki oleh Mbah. Ketika saya menolak karena alasan masih kenyang, Beliau berkata, "sedikit aja gak papa yang penting sudah mencicipi nasinya milik Mbah". Orang desa tidak akan membiarkan tamunya pulang sebelum makan. Belum pernah rasanya saya ketika berkunjung tidak makan, walaupun dengan alasan apapun, misalnya saya sudah berkata "saya sudah makan". Selalu ada cara untuk mengajak tamunya makan. Kadang Mbah meminta salah seorang cucunya yang tinggal bersamanya memasakan sesuatu jika di meja makan lauknya kurang. Atau mencarikan lauk di warung agar makanan yang dihidangkan layak dinikmati. Saya sebenarnya tidak menuntut lauk yang serba wahh, nasi dan tempe saja sudah cukup bagi Saya. Akan tetapi Mbah lain, Beliau tidak ingin seadanya untuk anak cucunya.

Selama hidup, Mbah merupakan sosok yang ramah, dan cinta kepada keluarga. Menurut Saya harus menjadi contoh bagi anak muda. Pengorbanannya untuk membesarkan putra-putrinya menurut saya tergolong berhasil. Dapat dibayangkan ketika dulu membesarkan ibu, bude, paman, dan bibi dalam suasana yang penuh keprihatinan. Mbah bukanlah sosok orang kaya dikampungnya. Ia adalah manusia biasa yang bersahaja. Akan tetapi cita-citanya sangat luhur, bahkan melampaui status nya. Mbah pernah bilang kepada saya "Jangan sampai anak cucu ku seperti saya, harus lebih dari saya". Dari kata tersebut dapat dirasakan bahwa, Mbah adalah sosok pejuang sejati terutama buat keluarganya. Ia rela membanting tulang mencari nafkah agar anak cucucnya menjadi orang-orang yang serba kecukupan, bukan seperti dia. Cukup buat Saya saja, kata Mbah. 

Namun pada waktu pagi tanggal 26 November 2019 semua berubah setelah saudara yang tinggal bersama Mbah mengabarkan lewat telpon kalau Mbah sudah tidak ada. Tanggal itu merupakan langkah terakhir mbah tinggal di dunia. Tidak dapat disangka-sangka, karena tidak ada tanda-tanda yang mengarah Mbah akan dipanggil Allah SWT. Tapi Tuhan memiliki rencana lain yang tidak diketahui siapapun. Manusia hanya bisa pasrah menerimanya. Seketika itu suasana berubah bagaikan awan yang tiba-tiba menutupi langit  cerah. Lantas, Saya mengabarkan kabar tersebut ke saudara-saudara yang belum dijangkau oleh saudara yang lain lewat grup WhatsApp. Sekarang saya tidak dapat lagi mendengar suara mbah yang dulu setiap saya datang selalu menyuruh saya menyantap makanan dimeja, atau menyuruh cucu yang lain membuatkan saya segelas teh yang manis. Selamat jalan Mbah.

Masih banyak kenangan bersama Mbah yang tidak cukup ditulisakan dalam ruang ini. Sekarang Mbah sudah dipangggil yang kuasa. Itulahlah yang terbaik buat Almarhum, karena selama kurang lebih setahun ini mengalami sakit stroke. Sekarang fisiknya sudah tidak ada lagi. Hanya kenangan yang dapat di munculkan kembali lewat mengingat masa lalu. Selamat jalan Mbah semoga Engkau Diterima amal ibadah, dan khusnul khotimah. AAmiin

Mbah dan Danish, 3 Juli 2016


Hanya doa yang bisa dipanjatkan

Para pelayat


Penyolatan jenazah Mbah

Anak cucu berkumpul pada acara doa


Acara doa

Minggu, 15 Desember 2019

Ikut Turnamen Internal

Masih dalam euforia Seagames di Filipina, suasana di UKM Badminton tidak kalah panasnya. Dengan tujuan untuk silaturahmi, diadakanlah turnamen yang hanya diikuti oleh intenal anggota saja. Pada tanggal 7 Desember acara tersebut berhasil dengan sukses digelar, dan diikuti sekitar 30 orang anggota. Pertandingannya hanya di gelar ganda dan bisa campuran, keduanya itu tidak dipisah. Bisa jadi berdasar undian anggota pria bisa berpasangan dengan anggota wanita, atau sebaliknya. Penentuan pasangan dilakukan dengan undian, jadi tidak ada paksaan untuk memilih dengan si A atau si B.

Keberuntungan peserta yang ikut turnamen ditentukan oleh dengan siapa dia berpasangan. Ketika mendapatkan undian dengan anggota yang bagus mainnya maka anggota tersebut ada kemungkinan untuk menjadi juara. Pun sebaliknya, ketika ada anggota yang mendapatkan undian dengan anggota lainnya yang mainnya kurang bagus maka resikonya dalam babak pertandingan akan kesulitan untuk memenangkan pertandingan.

Perlu diulangi lagi bahwa tujuan awal dari kegiatan ini untuk memenangkan pertandingan sehingga seolah yang juara adalah segalanya, bukan. Tujuannya awalnya adalah ingin menjalin silaturahim dengan sesama anggota. Walaupun sudah terdaftar sebagai anggota, akan tetapi kadang ketika latihan tidak nampak. Mungkin karena kesibukan dengan kegiatan di luar olahraga. Sesama anggota sudah pernah bertemu di luar, misalnya dikampus, akan tetapi karena belum saling mengenal kemungkinananya adalah tidak tahu kalau orang yang kita temui adalah sesama anggota UKM. Kegitan ini adalah ingin mengumpulkan kekuatan UKM yang terpencar-pencar.

Permainan dilakukan secara santai tidak ada tekanan untuk menampilkan kekuatan untuk harus menang yang kadang membuat permainan tidak fair. Semua peserta taat pada keputusan wasit. Bahkan ketika saya menjadi wasit, karena kurang konsentrasi menjadi lupa apakah bola dari salah satu peserta masuk atau tidak alias tidak jelas. Dengan asal memutuskan dengan seadanya pihak yang saya rugikan tidak melakukan protes, semua menerima sesuai dengan keputusan wasit. Hal ini menggambarkan bahwa pertandingan dilakukan dengan cara dan suasana kekeluargaan. Badminton merupakan salahsatu olahraga yang memiliki konflik kecil, tidak seperti sepakbola, dimana ketika ada salah satu pihak yang tidak menerima keputusan wasit, potensi untuk menjadi konflik lebih besar.

Mungkin tidak ada salahnya untuk menampilkan foto-foto dalam kegiatan ini. Foto ini tidak bermaksud membanggakan diri dengan raihan yang saya capai. Saya mendapatkan ini karena teman main saya yang lebih bagus mainnya, dan lawannya mungkin lagi kurang fit mainnya, sehingga pada hari tersebut menjadi keberuntungan saya bersama dengan pasangan saya.

Turnamen Badminton

Turnamen badminton

Alhamdulillah ada hasil

Pemain badminton poto bersama. Walaupun tidak semua ikut karena ada sebagian yang sudah pulang









Jumat, 29 November 2019

Ikut Reuni

Pada dua hari ini di kampus diadakan acara reuni jurusan. Kesadaran hati menggerakan sumberdaya diri ini mengikuti acara tersebut. Di grup Whats app juga sudah diumumkan jauh hari oleh teman-teman untuk segera mendaftar. Saya mendaftar termasuk yang telat karena menjelang beberapa hari H nya baru mendaftar. Untuk mendaftar, pertama-tama membuka link yang diberikan dari panitia untuk diisi oleh calon peserta. Setelah data telah terisi selanjutnya ialah membayar uang untuk pendaftaran sebesar seratus ribu rupiah yang bisa dibayar dengan cara ditransfer. Dan pembayaran itupun dilakukan ketika akan hari H nya. 

Tujuan utama ikut acara ini adalah untuk menyambung tali silatuharhim dengan sesama alumni agar terbangun jaringan yang baik. Dengan berjejaring diharapkan nanti dapat memudahkan urusan kita jika suatu saat kita membutuhkan bantuan dari salahsatu alumni. Dengan perkataan lain silaturahmi dapat melapangkan rejeki seseorang. Agama juga berbicara demikian.

Sebenarnya acara reuni merupakan bagian dari acara dies natalis kampus. Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun dengan kegiatan yang berbeda-beda untuk tiap tahunnya. Acaranya menurut saya lumayan bagus untuk meningkatkan kapasitas kita terutama seperti saya sebagai mahasiswa disini. Acaranya bermacam-macam terutama yaitu adanya seminar yang bagus. Dengan mengikuti acara tersebut diharapkan akan terbentuk pola baru dalam memperbesar kemampuan sumberdaya manusia. 







Rabu, 09 Oktober 2019

Pantai Indah di Dekat Bandara New Yogyakarta Airport (NYIA), Pantai Mangrove Kadilangu

Ini adalah perjalanan yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Ketika datang ke Pantai Mangrove Kadilangu hanya kebetulan semata. Akan tetapi ini adalah kebetulan membawa nikmat.

Lokasi pantai berada di Kabupaten Kulon Progo. Pantai ini berada di ujung barat Provinsi DIY. DI sebelah daerah ini sudah berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Jarak dari Kota Jogjakarta sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kecepatan normal. Jarak dari bandara NYIA sekitar 10 menit perjalanan.

Lalu apa yang ditawarkan lokasi ini?, tentunya pemandangan khas pantai mangrove. Sangat jarang sekali di pantai selatan Jawa terdapat ekosistem hutan mangrove. Pantai di selatan Jawa terkenal akan ombaknya yang besar, sehingga akan sangat sulit bagi tumbuh-tumbuhan berkembang. Tapi di wilayah ini, mangrove tumbuh dan menjadi sumber kekayaan alam. Tumbuhan mangrove terlihat seperti tanaman peneduh yang tidak tumbuh terlalu besar dan kecil. Daunnya terlihat lebat, jika berada dibawah pohon ini, suasana akan menjadi dingin, apalagi angin laut sepoi yang dingin menghantam kulit. Seketika itu maka rasa panas siang hari tidak berarti.

Diantara celah pohon, oleh penduduk lokal didirikan jembatan dari bambu. Entah berapa kebun bambu yang dihabiskan untuk membangun jembatan disini, banyak sekali, yang jelas pemandangan disini mirip suasana tempo dulu dimana kejayaan jembatan beton dan besi belum terlihat. Untuk menyambung antar bambu banyak digunakan tali, bukan paku. Mungkin Si Perencana ingin agar  pengunjung terlindungi dari bahaya kena paku. Jembatan dibuat sambung-menyambung dengan bagian-bagian yang lain sehingga terkesan jembatan disini tidak pernah putus. Diperlukan kehati-hatian dari pengunjung agar tidak tergesa-gesa ketika berjalan di atas jembatan. Kecelakaan dapat menimpa pejalan kaki jika ceroboh. Apalagi di bawahnya itu semuanya air, otomatis jika jatuh baju akan basah. Tapi tenang keamanan di sini terlihat bagus karena dibuat juga pembatas .

Pada beberapa titik, tempat selfie dapat digunakan pengunjung. Bagian ini sepertinya tidak terpisahkan dari tempat wisata era kamera ponsel. Lokasi piknik yang tidak menyediakan tempat selfie biasanya sepi pengujung. Di sini terdapat bermacam-macam tema menarik untuk selfi, misalnya jembatan cinta, jembatan instagram, jembatan untuk melihat semua pemandangan, dan lain sebagainya. Pada bagian lainya terdapat perahu sampan yang dapat digunakan pengunjung berjalan-jalan melihat-lihat hutan lewat air. Berbagai replika landmark dunia juga di bangun dengan bambu.
Lalu kapan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini?, menurut saya yaitu di pagi hari ketika matahari terbit. Karena tempat ini terlihat begitu bagus ketika pagi hari. Cahaya muncul dari arah timur menembus setiap sudut di pantai. Ini adalah modal bagus agar komposisi poto menjadi lebih berkesan dan variasi.

Secara keseluruhan tempat ini bagus, akan tetapi pada beberapa sudut ada hal yang harus ditingkatkan. Misalnya  adalah penambahan tempat sampah agar pengunjung yang nakal tidak membuang sampahnya sembarang. Selain itu, dari sekilas penglihatan saya, belum ada upaya untuk mengkonservasi pohon mangrove, saya tidak melihat adanya persemaian tanaman mangrove. Padahal hal ini penting dilakukan sebagai antisipasi untuk mengantisipasi kerusakan pohon mangrove.
















Sabtu, 13 Juli 2019

Mengobati Penasaran pada Candi Prambanan

Candi Prambanan memiliki cerita tersendiri yang berbeda dengan cerita-cerita yang lain. Candi ini merupakan bukti pengorbanan dari seseorang yang mengharapkan sesuatu (cinta). Cerita tersebut merupakan cerita lama yang diproduksi sejak jaman dahulu kala.

Akan tetapi, sekarang, banyak generasi yang tidak memikirkan sejarah dibalik pembuatan candi tersebut. Orang muda lebih tertarik untuk mengabadikan lewat kamera mereka dan selanjutnya di share di sosial media. Inilah perbedaan yang jaman dahulu dengan jaman sekarang.

Pada beberapa waktu yang lalu, Saya berkesempatan berkunjung kembali ke tempat eksotik ini. Pada waktu itu agendanya adalah menemani teman yang ingin menuntaskan rasa penasaran terhadap candi ini. Orang dari luar Jogja akan merasa luar biasa dengan kekayaan warisan leluhur tersebut. Teman saya ini sudah lama mengetahui candi ini dari bahan bacaan maupun melihat melalui video, gambar dan penasaran jika suatu saat dapat berkunjung kesini. Alhasil ketika Saya di Jogja, Teman saya itu minta diantarkan  Candi Prambanan.

Kalau orang bilang kunjungan pertama ke suatu tempat yang belum pernah didatangi merupakan sesuatu yang sangat menarik. Selanjutnya jika sudah dipenuhi maka penasaran tersebut akan perlahan hilang. Ibarat seperti orang yang kehausan karena kecapean ketika melakukan perjalanan panjang. Ketika orang tersebut diberi segelas air minum maka rasa nikmatnya adalah surga. Selanjnya kenikmatannya hilang seiring dengan  kebutuhan airnya tercukupi.

Pada awal-awal masuk candi, teman saya langsung mengeluarkan kamera HP nya sembari melakukan siaran langsung lewat Facebook. Hal itu ia lakukan mulai dari pintu masuk sampai dalam candi. Beberapa kali minta saya untuk memfoto dengan background candi. Hal itu, Ia lakukan sampai sekitar satu jam di areal candi. Selang beberapa lama mungkin karena kepanasan akhirnya Ia minta untuk keluar untuk segera mengakhiri kunjungan. Pada saat keluar inilah kepuasan batin sudah mengunjungi candi dengan badan yang penuh dengan kelelahan karena melihat lihat candi dengan berjalan kesana kemari. Sepertinya kondisi tubuh harus dikembalikan dengan cara beristirahat dan mengonsumsi makanan.



Candi Prambanan dimana diatasnya sedang terbang sebuah pesawat terbang

Candi Prambanan dari rerumputan hijau

Reruntuhan Candi Prambanan

Candi Prambanan dibawah cahaya matahari

Selasa, 30 April 2019

Keindahan yang Haqiqi


Beberapa bulan ini, ada bunga yang tumbuh dibelakang rumah. Keindahan bunga ini tidak ada yang menikmati. Kok bisa, ya iyalah wong di tinggal di Jogja. Sesuatu yang indah itu yaitu ketika tersimpan didalam ruang dan hanya moment tertentu kita dapat melihatnya. Sesuatu yang tersimpan akan membuat orang penasaran. Hal ini dapat dibuktikan misalnya saja ketika melihat motor atau mobil yang sudah banyak dimiliki orang, maka jika kita melihat di jalanan akan terasa bosan kok hanya melihat yang itu-itu saja. Berbeda jika mobil atau motor jarang dimiliki orang, maka ketika melihat akan terasa bagus.

Gambaran tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan mengenai keindahan bunga yang hanya dapat dilihat satu bulan sekali ini. Keindahannya begitu natural. Tidak cepet bosen, karena hanya moment tertentu Saya dapat melihatnya, tidak setiap hari. 




Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry



Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry


Senin, 08 April 2019

Wisata Cahaya-Gelap

Wisata yang berkaitan dengan kegelapan merupakan atraksi yang menarik bagi turis. Kalau dicari tahu kenapa orang suka dengan wisata sunset salah satunya adalah karena Ia unik. Di beberapa tempat yang menjadi ikon untuk wisata sunset biasanya terkait dengan pemandangan yang indah. Misalnya sunset di tempat tertentu memiliki keunikan yang berbeda-beda. orang akan lebih berkesan ketika menyaksikan sunset di pantai, atau di pegunungan, daripada di sekitar perumahan biasa.

Ketertarikan orang dengan sinar yang akan tenggelam karena dinilai eksotis dan hanya dalam waktu terbatas. Bisa dibayangkan bahwa antara sebelum matahari tenggelam di bagian sisi matahari akan ada yang namanya mega. Dengan warna ke merah-merahan, mata seseorang akan melihat sisi natural yang dibatasi dengan waktu. Waktu tersebut adalah bermakna karena temponya tidak lama. Bisa dibayangkan bahwa jika warna ketika siang hari jingga maka seseorang tidak akan tertarik dengan warna jingga di sore hari. Matahari adalah sebagai bumbu yang memberikan kesan pelengkap agar suasana menjadi berbeda. Sumber cahaya tersebut mampu mengatur perubahan keindahan. Ketika matahari terik akan berbeda dengan ketika matahari akan tenggelam. Permainan intensitas cahaya akan berkesan pada orang-orang tertentu. Setiap orang memiliki kesan yang berbeda-beda.

Perpaduan antara cahaya dan gelap menghasilkan sisi romantis. Masa yang dibutuhkan tidak tertalu panjang, atau terbatas. Masa ini dapat dinikmati tatkala tidak terlalu banyak halangan. Awan mendung yang tebal dapat memengaruhi kenikmatan tersebut. Awan bukan berarti buruk, ketika terdapat awan dalam jumlah yang pas maka suasana akan menakjubkan. Begitu juga jika langit bersih seratus persen, pemandangan akan kurang berkesan dramatis. Keseimbangan antara awan dengan intensitas cahaya menjadi faktor penentu dalam menikmati suasana sore



Selasa, 29 Januari 2019

Paradoks Ngikutin Outbound di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Jogja

Pada suatu ketika mengadakan perjalanan ke Pantai Jungwok di Kabupaten Gunung Kidul menghasilkan kenangan yang tidak terlupakan. Memori itu salah satunya berasal dari kegiatan foto on location yang menawan. Waktu itu sekitar pukul enam pagi yang masih anget-angetnya matahari terbit dari ufuk timur, pemandangannya mampu menyilaukan mata bagi yang melihatnya.

Waktu itu kan saya bareng rombongan dari teman-teman kampus melakukan kegiatan outbound. Kita menginap di pantai dengan membuat tenda untuk tidur. Pada waktu paginya saya dan teman-teman lainnya sebenarnya di instruksikan untuk melakukan olahraga pagi, akan tetapi ternyata himbauan tersebut tidak di ikuti. Malahan nih ya Gaes, pada poto-poto sendiri-sendiri. Ya sudahlah rencana dari panitia tidak sesuai dengan rencana. Rencana saya datang kesini sih pertama jelas silaturahim dengan teman-teman lainnya, yang kedua sih simpel yaitu pingin jalan-jalan nyari spot buat photo. Kadang ya Gaes, ternyata hati orang siapa tahu. Misalnya nih ya gaes, dalam rombongan ada 100 orang yang sedang mengikuti outbound, bisa jadi yang sepuluh orang dari jumlah tersebut memiliki niat yang menyimpang dari rombongannya. Ya nggak papa sih ya Gaes, namanya orang memiliki jalan pikirannya sendiri-sendiri yang pada akhirnya sikapnya juga turut berbeda. Saya lebih fokus untuk mencari pengalamannya sesuai dengan niat saya. Sebelumnya mohon maaf buat panitianya karena saya kurang fokus untuk ikut outbound.

Memang seperti ini Gaes, kadang ada orang yang hobinya moto sana-sini. Ada yang seneng moto pemandangan yang masih baru, ada juga yang seneng moto-moto orang. Nah gini Gaes, ceritanya aye mau ceritain terutama bagi Gaes-gaes semua yang demen sama moto pemandangan untuk mendapatkan poto yang kece supaya kayak Instagram influencer yang keren-keren itu dah pokoknya terutama pas Gaes-gaes semua lagi ikut suatu kegiatan. Ada beberapa tips bagi Gaes-gaes semua yang melakukan kegiatan sama dengan saya, dan kebetulan niatnya juga sama dengan saya. Kok saya maksa banget ya sama Gaes-gaes supaya sama😎😎😎😎😎😎😎.

Tips pertama adalah sehabis subuh jangan tidur lagi. Jalan-jalan saja di sekitar tenda sambil menghirup dinginnya udara di pagi hari. Jangan lupa untuk memakai jaket, karena biasanya suhu udara masih dingin. Kecuali kalau memang lagi nyari udara yang dingin ya nggak usah pakai jaket, atau bisa jadi malah lepas baju sekalian 😅😆😆😆😆 .

Tips kedua adalah selalu siapkan kamera setiap saat. Sehabis subuhan biasanya orang juga ke belakang, atau kalau yang dapat di tahan ya mending ditahan dulu daripada nanti tidak dapat momen yang bagus. Kan malah rugi, sudah jauh-jauh malah kehilangan momen. Makanya agar tidak kehilangan momen walaupun sudah kebelet ke belakang baik untuk buang air kecil atau air besar bawa tuh karmeranya. Eits ada yang penting, jangan sampai pas lagi didalam WC di hidupin tu kamera, entar kalau sempat moto di dalam situ jadi turun nilai kameranya, karena melakukan pengalaman memoto yang menjijikan 😆😆😆😆.

Tips yang ketiga adalah fokus dengan apa yang mau cari. Gaes, biasanya nih kan kalau ke pantai itu berombong-rombongan ya. Dan ketika sudah ngumpul bareng biasanya ada saja orang-orang yang minta potoin, kurang lebih gitu ya Gaes. Tapi nggak apa-apa, pertama-tama bisa di poto dulu itu orang yang minta di ptotoin. Terus kalau sudah dilaksanakan pemotretan hasil rekues teman itu, diem-diem aja ke luar rombongan untuk mencari pemandangan yang kece. Kok kelihatannya introvert banget ya Gaes keluar dari rombongan. Ya nggak papa gaes, itu namanya sedang belajar menjadi tukang poto propesional. Tahu nggak Gaes,  biasanya orang-orang yang propesional itu egonya gede ketimbang solidaritas dengan orang lain. Nah sekali-kali aja ya gaes untuk jadi introvert ya pas moto-moto itu, dan ingat jangan sampai keterusan introvertnya ntar kagak punya teman, ehh punya temen sih tapi di sosial media 😅😆😅😆😆.

Semoga tips ini sangat berfaedah banget ya Gaes.



Salah satu sudut di Pantai Jungwok Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Cerita Seorang Petani Lebah Trigona spp di Lombok

Suatu hari pernah melakukan perjalanan ke salah satu desa di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam perjalanan tersebut,Saya menjumpai beberapa orang yang mengusahakan madu trigona. Dalam diskusi tersebut, Bapak yang kami temui baru beberapa tahun memelihara lebah trigona akan tetapi keuntungan pertahun telah mencapai puluhan juta.

Bapak yang memakai baju orange tersebut memiliki pekerjaan utama sebagai guru PNS di salah satu SD di Kecamatan Gangga. Aktivitas utama setiap hari antara pukul tujuh hingga satu siang mengajar di sekolahnya. Aktivitas tersebut sudah dijalani puluhan tahun hingga sekarang ini. Rutinitas yang dijalani menurut Beliau terasa membosankan karena memiliki waktu luang. Untuk mengisi waktu luang tersebut, Bapak ini iseng-iseng belajar bagaimana membudidayakan lebah trigona.

Sejak Tahun 2012, Bapak ini memulai usaha dengan modal belajar dari orang-orang disekitar. Seiring dengan berjalannya waktu, Bapak ini terus  belajar baik bertanya kepada orang lain, mencari informasi di internet, ataupun melakukan eksperimen secara pribadi untuk menemukan cara membudidayakan lebah trigona yang cocok untuk Beliau. 

Berbagai macam kegagalan telah dialami, mulai dari lebah yang kabur, hingga lebah yang kurang produktif. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan tersebut lambat laun dapat diatasi secara baik. Untuk saat ini, Beliau masih mengaku terus belajar dalam budidaya lebah trigona spp. Belajar adalah wajib untuk orang yang ingin ahli dalam budidaya lebah ini.

Sewaktu kami ke sana, Bapak ini mengaku memiliki sarang lebah trigona spp sekitar 700 setup. Dari pengakuan Bapak tersebut keuntungan yang didapat setiap tahun adalah berkisar Rp. 30.000.000,00. Padahal bapak tersebut mengaku bahwa budidaya lebah trigona dilakukan semata karena iseng memanfaatkan waktu luang selepas mengajar di SD. Pemanenan dilakukan hampir setiap hari karena untuk memanen satu buah setup kadang memerlukan waktu sekitara seperempat jam. Dalam satu setup dapat menghasilkan madu satu kilo dalam waktu satu tahun.

Menurut Beliau, untuk perawatan cukup sangat mudah. Pemilik setup hanya tinggal memastikan kebersihan kandang terutama dari serangga pemangsa lebah trigona. Hewan-hewan yang biasa mengganggu lebah trigona antara lain cicak, laba-laba, tokek, dan semut. Lebah tidak perlu di beri makan, karena alam sudah menyediakan seperti dari bunga, nektar, dan getah-getahan. Tidak seperti jika kita beternak ayam atau kambing yang harus disediakan oleh pemiliknya setiap saat.

Dalam menjalani budidaya lebah Trigona spp diperlukan keuletan, sabar, dan dinikmati prosesnya, sahut Bapak tersebut. Ketika sudah memutuskan untuk melakukan budidaya lebah, hati dan pikiran harus dalam keadaan senang dan ceria. Mengapa demikian, yaitu agar pembudidaya dapat mendapatkan cinta ketika menjalani rutinitas tersebut. Dengan mencintai pekerjaan maka sesuatunya akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Malahan jika dilandasi dengan rasa senang, mau bekerja seharian aja mungkin tidak terasa waktu yang dihabiskan. 




Kamis, 03 Januari 2019

Potret Perjuangan Penduduk Pinggiran Pantai di Gunung Kidul

Ini adalah salah satu gambaran di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Yogyakarta. Disini setiap hari penduduk sekitar menggantungkan hidupnya dari hasil pantai. Pantai merupakan ladang untuk mencari rejeki bagi sebagian warga di Gunung Kidul. Dari pantai inilah petani di sini mendapatkan udang, ikan, kepiting, dan kerang-kerangan yang nantinya dijual kepada masyarakat diluar daerah. 

Betapa giatnya orang bekerja untuk mendapatkan udang, ikan, kerang, dan apa saja yang dapat di konsumsi atau di jual. Saya berusaha mengabadikan moment ketika nelayan mencari nafkah dari pantai.  Mereka tidak kenal lelah mencari nafkah untuk keluarga yang sedang menunggu di rumah. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga menjadi motivasi mereka dalam bekerja. Mereka tidak memperdulikan ancaman dan bahaya ketika bekerja. Pemandangan di poto dapat menggambarkan betapa ganasnya alam di Gunung Kidul. Masyarakat harus naik keatas bukit yang berupa karang  yang tentu jika terkena kulit akan luka. Jika berpikir takut dengan bahaya, Mereka tidak akan membawa nafkah pulang kerumah. Siang, pagi, dan sore adalah waktunya mengeluarkan peluh. Harapan tersebut beriringan  seiring menetesnya keringat yang keluar dari kulit ari mereka. Agar dimalam harinya, mereka dapat bermimpi indah diatas dipan sederhana yang kenikmatannya tidak ada bandingnya dengan apapun, sekalipun itu mobil Aphard.

Orang seperti di gambar ada dimana-mana, bukan hanya dipinggir pantai. Kita dapat melihat mereka dengan jelas  disekitar kita. setiap daerah memiliki potret yang berbeda-beda. Kita dapat melihatnya dengan berbagai macam bentuk. Perjuangan orang dalam bertahan hidup memiliki cerita menarik untuk diketahui.  Karena biasanya cerita seperti ini menimbulkan kisah-kisah heroik yang tidak kalah sensasi dengan cerita kepahlawanan konvensional. Sekaligus potret semacam ini akan selalu menjadi perenungan bagi kita semua yang lebih diberi kemudahan oleh Tuhan dengan rejeki yang jauh lebih mudah didapat. Jadikanlah hal semacam ini sebagai pelajaran hidup bagi siapa saja yang mau belajar akan arti syukur.





Foto ini diambil ketika family gathering LPDP. Dari namanya saja 'family" sudah menunjukan bahwa acara tersebut berasa ada suasana kekeluargaannya. Dari yang semula tidak kenal, dengan mengikuti acara tersebut maka akan berangsur untuk kenal. Dari yang tidak tahu, oh ternyata setelah mengikuti acara tersebut ternyata ada di A di Fakultas C. Ternyata dan ternyata. Acara tersebut diadakan di hari Sabtu dan Minggu dimana para mahasiswa tidak memiliki kesibukan kuliah. Untuk itu dengan niat tulus dan ingin memajukan persaudaraan diantara teman-teman awarde, maka acara tersebut berhasil dilaksanakan.

Rabu, 21 November 2018

Bermain-main dengan Oksigen

Sekarang adalah tanggal 22 November dimana perayaan hari pohon sedunia diadakan. Sudah saatnya kini kita kembali ke fitrah sebagai mahluk alam yang pasti membutuhkan udara yang cukup untuk bernapas. Dalam satu hari, kita tidak pernah menghitung berapa kita menarik napas dan mengeluarkannya lagi sehingga dari situ kita mendapatkan energi. Hasil makanan yang sudah dicerna kemudian dibakar dengan menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi sehingga kita dapat menggerakkan tangan, kaki, badan, kepala, dan organ-organ lain bergerak.

Jika kita tahu dan menghayati, sebenarnya peran oksigen sangat penting bagi kehidupan manusia. Kita tinggal bersyukur saja karena Tuhan sudah menciptakan zat untuk menghasilkan energi. Kemudian konstruksi tradisional kita tahu bahwa yang namanya energi itu hanya dihasilkan dari benda-benda seperti pertalite, solar, dan pertamax itu sangat keliru. Sebetulnya kalau kita renungkan lagi, sumber energi terbesar adalah oksigen itu sendiri.

Bayangkan jika tiba-tiba orang tidak dapat bernapas, satu menit saja lah, misalnya. Maka badan akan terasa pusing atau lemas. Bayangkan jika kita tidak dapat bernapas selama satu atau dua jam, maka sudah dapat dipastikan sudah tidak bernyawa lagi. Berbeda jika kita tidak makan atau minum. Tidak makan satu menit saja, tubuh kita masih baik saja. Kemudian tidak makan satu jam saja, tubuh kita juga masih baik-baik saja. Tidak makan dua jam, tubuh kita juga masih baik. Bahkan jika kita melakukan puasa sampai sepuluh atau duabelas jam, tubuh kita juga masih bertahan dengan baik. Begitu juga dengan minum, tubuh kita masih segar.

Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya makanan pada umumnya dan air minum yang kita konsumsi belum apa-apa jika dibandingkan dengan oksigen.

Lalu kita sibuk hanya dengan urusan mulut kita. Kita bela-bela untuk makan-makanan tertentu agar perut kita tidak lapar lagi. Atau kita menyibukkan diri dengan meminum dengan berbagai macam rasa dan varian minuman. Manusia sibuk menanam berbagai jenis tumbuhan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan mulut dan perut.

Sudahkah kita bela-bela agar hidung kita terus bernapas, bahkan kita bela agar mendapat oksigen dengan kualitas wahid.

Sudahkah kita berbuat adil kepada diri kita sendiri bahwa tidak cuma makanan dan minuman yang penting bagi tubuh kita, masih ada oksigen yang sangat super penting buat kita. 

Kita melupakan peran oksigen yang sangat penting. Bagaimanakah caranya agar oksigen menjadi fenomenal seperti artis-artis di dunia hiburan, sehingga orang-orang lebih peduli dan memikirkan keberadaan oksigen.

Jawaban dari oksigen agar menjadi fenomenal yaitu ketika kita sendiri merasakan sakit yang membutuhkan oksigen. Ketika hidung kita dipasang selang yang terhubung dengan gas O2. Ketika kita terbaring tidak berdaya dalam perawatan intensif, itulah saat kita merasakan betapa berharganya yang namanya oksigen.

Apakah kita akan menunggu sampai kita sakit terlebih dahulu untuk menyadarkan kita tentang oksigen yang sangat berharga, bahkan lebih berharga dari intan permata. Jangan! Jangan! terlalu berisiko jika harus seperti itu.

Jika kita berkunjung kesuatu tempat dan disana terdapat wifi gratis untuk internet dengan kecepatan 30 MBPS per orang, sudah dipastikan kita akan betah ditempat tersebut. Bahkan hari-hari berikutnya akan ada rencana lagi untuk mengunjungi tempat tersebut untuk mendapatkan kuota 30 MBPS. 30 MBPS jika untuk menonton youtube.com dengan resolusi HD itu bagaikan kita mengendarai di jalan tol yang lagi kosong menggunakan mobil Ferari atau mobil F1. 

Jika pohon tersebut mampu menghasilkan sinyal wifi maka sinyal wifi tersebut memiliki kecepatan yang tidak terhingga, mungkin 1 GBPS atau lebih dari itu, dan orang-orang akan berbondong untuk menanam pohon untuk menghasilkan sinyal wifi agar internetannya lancar.

Tetapi itu tidak akan terjadi, karena pada kenyataannya pohon tidak dapat menghasilkan sinyal wifi. Dan sudah dapat diprediksi bahwa kita tidak akan perduli dengan pohon, sampai ada penemuan bombastis yang menemukan sinyal wifi kecepatan 1 GBPS berasal dari pohon, baru kita akan menjadi gila untuk menanam dan merawat pohon. 

Semoga kita sadar bahwa yang dihasilkan pohon lebih berharga dari sinyal wifi manapun didunia.

Selamat Hari Pohon se dunia


Jogja, 22 November 2018

Yumantoko



Bunga Edelweis di atas Gunung Rinjani

Suasana di Segara Anak, Gunung Rinjani

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo