Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 April 2019

Keindahan yang Haqiqi


Beberapa bulan ini, ada bunga yang tumbuh dibelakang rumah. Keindahan bunga ini tidak ada yang menikmati. Kok bisa, ya iyalah wong di tinggal di Jogja. Sesuatu yang indah itu yaitu ketika tersimpan didalam ruang dan hanya moment tertentu kita dapat melihatnya. Sesuatu yang tersimpan akan membuat orang penasaran. Hal ini dapat dibuktikan misalnya saja ketika melihat motor atau mobil yang sudah banyak dimiliki orang, maka jika kita melihat di jalanan akan terasa bosan kok hanya melihat yang itu-itu saja. Berbeda jika mobil atau motor jarang dimiliki orang, maka ketika melihat akan terasa bagus.

Gambaran tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan mengenai keindahan bunga yang hanya dapat dilihat satu bulan sekali ini. Keindahannya begitu natural. Tidak cepet bosen, karena hanya moment tertentu Saya dapat melihatnya, tidak setiap hari. 




Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry



Bunga Morning Glorry

Bunga Morning Glorry


Selasa, 29 Januari 2019

Paradoks Ngikutin Outbound di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Jogja

Pada suatu ketika mengadakan perjalanan ke Pantai Jungwok di Kabupaten Gunung Kidul menghasilkan kenangan yang tidak terlupakan. Memori itu salah satunya berasal dari kegiatan foto on location yang menawan. Waktu itu sekitar pukul enam pagi yang masih anget-angetnya matahari terbit dari ufuk timur, pemandangannya mampu menyilaukan mata bagi yang melihatnya.

Waktu itu kan saya bareng rombongan dari teman-teman kampus melakukan kegiatan outbound. Kita menginap di pantai dengan membuat tenda untuk tidur. Pada waktu paginya saya dan teman-teman lainnya sebenarnya di instruksikan untuk melakukan olahraga pagi, akan tetapi ternyata himbauan tersebut tidak di ikuti. Malahan nih ya Gaes, pada poto-poto sendiri-sendiri. Ya sudahlah rencana dari panitia tidak sesuai dengan rencana. Rencana saya datang kesini sih pertama jelas silaturahim dengan teman-teman lainnya, yang kedua sih simpel yaitu pingin jalan-jalan nyari spot buat photo. Kadang ya Gaes, ternyata hati orang siapa tahu. Misalnya nih ya gaes, dalam rombongan ada 100 orang yang sedang mengikuti outbound, bisa jadi yang sepuluh orang dari jumlah tersebut memiliki niat yang menyimpang dari rombongannya. Ya nggak papa sih ya Gaes, namanya orang memiliki jalan pikirannya sendiri-sendiri yang pada akhirnya sikapnya juga turut berbeda. Saya lebih fokus untuk mencari pengalamannya sesuai dengan niat saya. Sebelumnya mohon maaf buat panitianya karena saya kurang fokus untuk ikut outbound.

Memang seperti ini Gaes, kadang ada orang yang hobinya moto sana-sini. Ada yang seneng moto pemandangan yang masih baru, ada juga yang seneng moto-moto orang. Nah gini Gaes, ceritanya aye mau ceritain terutama bagi Gaes-gaes semua yang demen sama moto pemandangan untuk mendapatkan poto yang kece supaya kayak Instagram influencer yang keren-keren itu dah pokoknya terutama pas Gaes-gaes semua lagi ikut suatu kegiatan. Ada beberapa tips bagi Gaes-gaes semua yang melakukan kegiatan sama dengan saya, dan kebetulan niatnya juga sama dengan saya. Kok saya maksa banget ya sama Gaes-gaes supaya sama😎😎😎😎😎😎😎.

Tips pertama adalah sehabis subuh jangan tidur lagi. Jalan-jalan saja di sekitar tenda sambil menghirup dinginnya udara di pagi hari. Jangan lupa untuk memakai jaket, karena biasanya suhu udara masih dingin. Kecuali kalau memang lagi nyari udara yang dingin ya nggak usah pakai jaket, atau bisa jadi malah lepas baju sekalian 😅😆😆😆😆 .

Tips kedua adalah selalu siapkan kamera setiap saat. Sehabis subuhan biasanya orang juga ke belakang, atau kalau yang dapat di tahan ya mending ditahan dulu daripada nanti tidak dapat momen yang bagus. Kan malah rugi, sudah jauh-jauh malah kehilangan momen. Makanya agar tidak kehilangan momen walaupun sudah kebelet ke belakang baik untuk buang air kecil atau air besar bawa tuh karmeranya. Eits ada yang penting, jangan sampai pas lagi didalam WC di hidupin tu kamera, entar kalau sempat moto di dalam situ jadi turun nilai kameranya, karena melakukan pengalaman memoto yang menjijikan 😆😆😆😆.

Tips yang ketiga adalah fokus dengan apa yang mau cari. Gaes, biasanya nih kan kalau ke pantai itu berombong-rombongan ya. Dan ketika sudah ngumpul bareng biasanya ada saja orang-orang yang minta potoin, kurang lebih gitu ya Gaes. Tapi nggak apa-apa, pertama-tama bisa di poto dulu itu orang yang minta di ptotoin. Terus kalau sudah dilaksanakan pemotretan hasil rekues teman itu, diem-diem aja ke luar rombongan untuk mencari pemandangan yang kece. Kok kelihatannya introvert banget ya Gaes keluar dari rombongan. Ya nggak papa gaes, itu namanya sedang belajar menjadi tukang poto propesional. Tahu nggak Gaes,  biasanya orang-orang yang propesional itu egonya gede ketimbang solidaritas dengan orang lain. Nah sekali-kali aja ya gaes untuk jadi introvert ya pas moto-moto itu, dan ingat jangan sampai keterusan introvertnya ntar kagak punya teman, ehh punya temen sih tapi di sosial media 😅😆😅😆😆.

Semoga tips ini sangat berfaedah banget ya Gaes.



Salah satu sudut di Pantai Jungwok Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kamis, 03 Januari 2019

Potret Perjuangan Penduduk Pinggiran Pantai di Gunung Kidul

Ini adalah salah satu gambaran di Pantai Jungwok, Gunung Kidul, Yogyakarta. Disini setiap hari penduduk sekitar menggantungkan hidupnya dari hasil pantai. Pantai merupakan ladang untuk mencari rejeki bagi sebagian warga di Gunung Kidul. Dari pantai inilah petani di sini mendapatkan udang, ikan, kepiting, dan kerang-kerangan yang nantinya dijual kepada masyarakat diluar daerah. 

Betapa giatnya orang bekerja untuk mendapatkan udang, ikan, kerang, dan apa saja yang dapat di konsumsi atau di jual. Saya berusaha mengabadikan moment ketika nelayan mencari nafkah dari pantai.  Mereka tidak kenal lelah mencari nafkah untuk keluarga yang sedang menunggu di rumah. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga menjadi motivasi mereka dalam bekerja. Mereka tidak memperdulikan ancaman dan bahaya ketika bekerja. Pemandangan di poto dapat menggambarkan betapa ganasnya alam di Gunung Kidul. Masyarakat harus naik keatas bukit yang berupa karang  yang tentu jika terkena kulit akan luka. Jika berpikir takut dengan bahaya, Mereka tidak akan membawa nafkah pulang kerumah. Siang, pagi, dan sore adalah waktunya mengeluarkan peluh. Harapan tersebut beriringan  seiring menetesnya keringat yang keluar dari kulit ari mereka. Agar dimalam harinya, mereka dapat bermimpi indah diatas dipan sederhana yang kenikmatannya tidak ada bandingnya dengan apapun, sekalipun itu mobil Aphard.

Orang seperti di gambar ada dimana-mana, bukan hanya dipinggir pantai. Kita dapat melihat mereka dengan jelas  disekitar kita. setiap daerah memiliki potret yang berbeda-beda. Kita dapat melihatnya dengan berbagai macam bentuk. Perjuangan orang dalam bertahan hidup memiliki cerita menarik untuk diketahui.  Karena biasanya cerita seperti ini menimbulkan kisah-kisah heroik yang tidak kalah sensasi dengan cerita kepahlawanan konvensional. Sekaligus potret semacam ini akan selalu menjadi perenungan bagi kita semua yang lebih diberi kemudahan oleh Tuhan dengan rejeki yang jauh lebih mudah didapat. Jadikanlah hal semacam ini sebagai pelajaran hidup bagi siapa saja yang mau belajar akan arti syukur.





Foto ini diambil ketika family gathering LPDP. Dari namanya saja 'family" sudah menunjukan bahwa acara tersebut berasa ada suasana kekeluargaannya. Dari yang semula tidak kenal, dengan mengikuti acara tersebut maka akan berangsur untuk kenal. Dari yang tidak tahu, oh ternyata setelah mengikuti acara tersebut ternyata ada di A di Fakultas C. Ternyata dan ternyata. Acara tersebut diadakan di hari Sabtu dan Minggu dimana para mahasiswa tidak memiliki kesibukan kuliah. Untuk itu dengan niat tulus dan ingin memajukan persaudaraan diantara teman-teman awarde, maka acara tersebut berhasil dilaksanakan.

Rabu, 21 November 2018

Bermain-main dengan Oksigen

Sekarang adalah tanggal 22 November dimana perayaan hari pohon sedunia diadakan. Sudah saatnya kini kita kembali ke fitrah sebagai mahluk alam yang pasti membutuhkan udara yang cukup untuk bernapas. Dalam satu hari, kita tidak pernah menghitung berapa kita menarik napas dan mengeluarkannya lagi sehingga dari situ kita mendapatkan energi. Hasil makanan yang sudah dicerna kemudian dibakar dengan menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi sehingga kita dapat menggerakkan tangan, kaki, badan, kepala, dan organ-organ lain bergerak.

Jika kita tahu dan menghayati, sebenarnya peran oksigen sangat penting bagi kehidupan manusia. Kita tinggal bersyukur saja karena Tuhan sudah menciptakan zat untuk menghasilkan energi. Kemudian konstruksi tradisional kita tahu bahwa yang namanya energi itu hanya dihasilkan dari benda-benda seperti pertalite, solar, dan pertamax itu sangat keliru. Sebetulnya kalau kita renungkan lagi, sumber energi terbesar adalah oksigen itu sendiri.

Bayangkan jika tiba-tiba orang tidak dapat bernapas, satu menit saja lah, misalnya. Maka badan akan terasa pusing atau lemas. Bayangkan jika kita tidak dapat bernapas selama satu atau dua jam, maka sudah dapat dipastikan sudah tidak bernyawa lagi. Berbeda jika kita tidak makan atau minum. Tidak makan satu menit saja, tubuh kita masih baik saja. Kemudian tidak makan satu jam saja, tubuh kita juga masih baik-baik saja. Tidak makan dua jam, tubuh kita juga masih baik. Bahkan jika kita melakukan puasa sampai sepuluh atau duabelas jam, tubuh kita juga masih bertahan dengan baik. Begitu juga dengan minum, tubuh kita masih segar.

Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya makanan pada umumnya dan air minum yang kita konsumsi belum apa-apa jika dibandingkan dengan oksigen.

Lalu kita sibuk hanya dengan urusan mulut kita. Kita bela-bela untuk makan-makanan tertentu agar perut kita tidak lapar lagi. Atau kita menyibukkan diri dengan meminum dengan berbagai macam rasa dan varian minuman. Manusia sibuk menanam berbagai jenis tumbuhan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan mulut dan perut.

Sudahkah kita bela-bela agar hidung kita terus bernapas, bahkan kita bela agar mendapat oksigen dengan kualitas wahid.

Sudahkah kita berbuat adil kepada diri kita sendiri bahwa tidak cuma makanan dan minuman yang penting bagi tubuh kita, masih ada oksigen yang sangat super penting buat kita. 

Kita melupakan peran oksigen yang sangat penting. Bagaimanakah caranya agar oksigen menjadi fenomenal seperti artis-artis di dunia hiburan, sehingga orang-orang lebih peduli dan memikirkan keberadaan oksigen.

Jawaban dari oksigen agar menjadi fenomenal yaitu ketika kita sendiri merasakan sakit yang membutuhkan oksigen. Ketika hidung kita dipasang selang yang terhubung dengan gas O2. Ketika kita terbaring tidak berdaya dalam perawatan intensif, itulah saat kita merasakan betapa berharganya yang namanya oksigen.

Apakah kita akan menunggu sampai kita sakit terlebih dahulu untuk menyadarkan kita tentang oksigen yang sangat berharga, bahkan lebih berharga dari intan permata. Jangan! Jangan! terlalu berisiko jika harus seperti itu.

Jika kita berkunjung kesuatu tempat dan disana terdapat wifi gratis untuk internet dengan kecepatan 30 MBPS per orang, sudah dipastikan kita akan betah ditempat tersebut. Bahkan hari-hari berikutnya akan ada rencana lagi untuk mengunjungi tempat tersebut untuk mendapatkan kuota 30 MBPS. 30 MBPS jika untuk menonton youtube.com dengan resolusi HD itu bagaikan kita mengendarai di jalan tol yang lagi kosong menggunakan mobil Ferari atau mobil F1. 

Jika pohon tersebut mampu menghasilkan sinyal wifi maka sinyal wifi tersebut memiliki kecepatan yang tidak terhingga, mungkin 1 GBPS atau lebih dari itu, dan orang-orang akan berbondong untuk menanam pohon untuk menghasilkan sinyal wifi agar internetannya lancar.

Tetapi itu tidak akan terjadi, karena pada kenyataannya pohon tidak dapat menghasilkan sinyal wifi. Dan sudah dapat diprediksi bahwa kita tidak akan perduli dengan pohon, sampai ada penemuan bombastis yang menemukan sinyal wifi kecepatan 1 GBPS berasal dari pohon, baru kita akan menjadi gila untuk menanam dan merawat pohon. 

Semoga kita sadar bahwa yang dihasilkan pohon lebih berharga dari sinyal wifi manapun didunia.

Selamat Hari Pohon se dunia


Jogja, 22 November 2018

Yumantoko



Bunga Edelweis di atas Gunung Rinjani

Suasana di Segara Anak, Gunung Rinjani

Kamis, 05 Juli 2018

Menjadi Kuat Karena Latihan, Pengalaman pribadi ketika berwisata ke Bukit Tunak

Saat berada di sebuah tempat di wilayah selatan Lombok tepatnya di wilayah Gunung Tunak, Saya mencoba untuk mengunjungi ke setiap sudut yang kiranya memiliki pemandangan yang bagus. Pertama-tama, Saya mengunjungi pantai yang berada di bagian bawah. Pantai ini mudah diakses karena berada di jalur utama ke Bukit Tunak. Ketika berada dipantai ini, mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang begitu memesona. Pasir putih yang terhampar di pantai dengan kira-kira sepanjang satu kilo meter memberi kesan kita berada di lokasi yang indah. Pantai tersebut diapit diantara dua tebing yang juga kelihatan indah. Bukit yang berada disisi sebelah kanan tidak begitu tinggi akan tetapi struktur batuan nya terliat seperti ukiran indah yang patut untuk menjadi objek foto yang menarik. Tebing di sebelah sisi yang lain yaitu disebelah kiri terlihat lebih tinggi, dan di atasnya terlihat hijau karena memang diatas tebing ini tumbuh jenis-jenis semak dan alang-alang. 

Saya kemudian beranjak berjalan ke arah tebing sebelah kiri, kaki dan badan harus siap dengan segala risiko yaitu menanjak. Walaupun tidak ada bandingannya dengan tingginya Gunung Rinjani akan tetapi bagi pemula tanjakan seperti itu seperti berjalan diatas lumpur sambil membawa beban tas keril yang berat. Sebagai pemula saya tidak terlalu memperdulikan seberapa tingginya bukit yang saya daki, toh di bawah ada orang yang jual kelapa muda, atau berbagai jenis minuman yang menyegarkan. Saya bisa memesan kapan saja untuk diminum sampai hilang lelah.

Dari atas bukit itu, Saya dapat melihat pemandangan dengan sudut pandang yang lebih luas. Setiap detail sisi terutama dibagian dataran rendah dapat terlihat dengan jelas, termasuk pantai indah dengan garis pasir putih yang berada di bagian bawah. Ketika berada di bagian atas ini, mata saya melihat seolah Saya sebagai elang yang sedang terbang di angkasa yang sedang mengincar mangsa. Hati tertuju pada sebuah menara yang berada di sebelah timur dari bukit. Hati penasaran karena ingin tahu ada apa di sana. Kaki gatal dan mulai melangkah menuju objek yang terbuat dari cor-coran besi baja itu. Dari kejauhan terlihat beberapa orang yang berada disekitar sana, sepertinya mereka juga turis seperti saya yang sedang berdamai dengan alam. Ukurannya terlihat kecil, dan saya berprasangka saya dapat menaiki menara tersebut. Saya membayangkan akan mengambil gambar dari atas menara yang mungkin akan terlihat sangat bagus, dan Saya anggap sebagai foto yang wah jika Saya dapat mengambil gambar dari atas.

Ketika Saya sampai di sana, ada beberapa orang yang bersamaan akan ikut naik keatas menara. Saya kira mereka adalah satu rombongan keluarga yang sedang berlibur disana, tapi ternyata dugaan saya tersebut tidak semuanya benar. Ada beberapa rombongan yang mungkin berlainan grup ketika itu berada disana. Keindahan Bukit Tunak mungkin sudah terkenal hingga membuat banyak orang berkunjung kesini. 

Berdiri disamping bawah menara tiba-tiba saja angin berhembus kencang, sehingga yang terdengar adalah suara angin yang  begitu nyaring di telinga. Hal ini dikarenakan sekeliling tidak ada benda yang mampu menahan angin menabrak tubuh Ku ini. "Wuuusss wuuuuuuuusssss" begitu nyata terdengar di telinga. Saya mulai menggerakkan kaki menginjak tangga yang paling dasar, akan tetapi kelihatannya kaki Saya terasa bergetar, tangan saya lemas, dan yang jelas mental Saya merasa was was. Beberapa waktu kemudian beberapa anak tangga berhasil Saya lewati dengan perasaan yang cemas. Untuk melewati satu anak tangga harus ekstra hati-hati karena angin bertiup sangat kencang yang dapat membuat orang terjatuh jika tidak konsentrasi. Syukur sekali dapat sampai di lantai satu. Ingin aku lanjutkan lagi melangkah naik ke lantai dua. Tantangan ini karena saya melihat ada objek foto yang bagus yang dapat dihasilkan di lantai dua, yaitu pemandangan bukit disamping menara. Semakin keatas angin semakin kencang. Suara angin bergemuruh menyerbu tubuh Ku. 

Dengan perasaan ragu, Saya berusaha naik keatas agar cepat sampai. Ternyata semakin keatas langkah kaki semakin berat. Selain mengangkat gaya gravitasi, kaki dan tangan saya juga menahan dari gempuran angin pantai yang tergolong berat. Kira-kira pada anak tangga yang ketiga langkah ku terhenti. Maksud hati ingin ke lantai dua malah tertahan di tengah-tengah antara lantai satu dan dua. Ahhh ya sudahlah Saya memutuskan untuk turun kembali lagi ke lantai satu. Beberapa foto saya hasilkan dari lantai satu, walaupun hasilnya kurang puas tapi lumayan lah kalau di edit di Photoshop, saya selalu bersyukur karena itulah pencapaian terbaik yang pernah saya perbuat disana. Ancaman yang menghadang diatas menjadi pembatas untuk meraih puncak menara. 

Saya tidak sedih dan menyesal karena tidak mencapai puncak, tapi toh Saya di lantai satu dapat  memoto sekeliling yang mungkin tidak kalah menariknya dengan pemandangan dilantai atas. Akan sangat membahayakan jika Saya berusaha naik ke lantai yang ada diatas. Saya sendiri juga heran, kenapa ketika pertama kali melihat menara Saya kira dapat naik keatas, akan tetapi ternyata ketika sampai di lokasi keadaan berkata lain. Kondisi riil di lapangan sangat berbeda dengan apa yang Saya pikirkan sebelumnya. Jika kondisi sebelumnya yang Saya bayangkan tentang menara adalah Saya dapat menaiki dengan mudah tanpa ada halangan yang berarti, dan ternyata Saya harus mengubur keinginan  tersebut. Mungkin suatu saat nanti Saya akan mencobanya lagi setelah mental Saya tumbuh lebih kuat dan lebih berani.

Makna yang ingin Saya sampaikan dari tulisan diatas adalah : ternyata apa yang saya pikir untuk naik keatas menara adalah hal yang mudah ternyata tidak demikian adanya. Mencoba untuk naik ke menara adalah bagus. Hal ini untuk mengetahui dimana posisi kemampuan kita dapat maksimal naik ke menara. Jika terdapat kekurangan yang harus diperbaiki karena tidak dapat naik menara maka kita dapat memperbaikinya di kemudian hari. Misalnya hari ini kita cuma dapat sampai lantai dua, maka jika kita merencanakan lagi,  kunjungan berikutnya dapat menaiki lantai dua. Akan tetapi harus ada usaha dengan latihan dan semangat agar Kita dapat mencapai keatas menara.

Kemampuan tertentu selain karena faktor bakat juga ada faktor latihan. Orang yang berbakat kalau tidak pernah dilatih maka bakatnya tersebut hanya menjadi bakat yang terkubur. Sebaliknya, jika orang yang tidak berbakat namun sering latihan maka latihan tersebut menjadi kebiasaan untuk menjadi berbakat.



Jumat, 27 April 2018

Makan dan Tetap Makan

Ingat iklan Teh Botol Sosro, yang katanya semua hal di hubungkan dengan makan-makan "main, makan", "ngumpul, makan", "olahraga, makan", "belajar, makan", "duduk,makan", dan semua akan makan-makan😮.

Kalau tidak makan tidak bakal ada yang namanya ngumpul-ngumpul. Ngumpul-ngumpul itu tanda kalau hubungan sudah akrab, bisa ngomongnya ngalor-ngidul. Sampai-sampai tidak tahu waktu ini apa,  larut malam tidak masalah yang penting senang. Lupa janjian sama orang lain itu hal biasa-biasa saja😱. 

Katanya sih kalau mau persaudaraan awet bumbunya itu makan-makan. Tahu nggak!!! Kalau belum tahu coba aja ente pergi kondangan, slametan, syukuran, atau acara apa aja lah, di sana banyak makannya. Konon katanya kalau acara sekaliber nikahan, selametan, syukuran, ulang tahun dan lain sebagainya tidak makan-makan bakalan kelar idup loe kemakan sama omongannya orang baper.

Hehehe, akibatnya, orang datang syukuran bukan karena mau nyumbang doa. Orang datang ke hajat mantenan bukan karena mau kasih doa. Orang kadang datang datang ke acara slametan bukan karena mau menyumbang doa, tapi karena perut lapar pingin makan cilok lah, bakso lah, es krim lah, sate lah sama periuk-periuknya, piring-piringnya, centong-centongnya 😄,,, 

Pesan mbah ku dulu di kampung, "nek mangan aja keblabasen kebablasen, panganen sing apik-apik, barang apik gawe awak apik". Artinya seperti ini "kalau makan jangan berlebihlebihan, makan dari yang bagus-bagus, makanan bagus akan membuat badan bagus"






Makan bakso

Makan di lesehan

Makan setelah upacara

Makan durian

Makan bubur dan es kelapa

Makan lalapan

Makan nasi padang di Jogja

Makan soto kudus

Makan nanas dan kelapa muda di Pantai Mawun

Makan rujak di Jogja

Nongkrong di kafe

Nongkrong di kafe di Purwokerto

Makan sate rembiga (Pulau Lombok)

Mimum es dawet ayu Banjarnegara, di Lombok, NTB

Makan jagung dan kelapa muda

Makan kepungan

Makan malam


Makan buka puasa di Kebumen, Jawa Tengah

Makan buka puasa

Sarapan pecel di Mataram, NTB

Syukuran 

Syukuran

Penjual jagung rebus di Bima, NTB

Makan malam

Jumat, 23 Maret 2018

Mengapa Saya Suka Naik Kereta Api

Ada pertanyaan dari teman, mengapa saya suka naik kereta?? Jawabannya simpel, yaitu mudah. Maksudnya adalah mudah mengakses kereta, dan mudah mendapatkan kenyamanan. 

Mudah akses maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk menjangkau kereta dari tempat tinggal. Letak stasiun tidak jauh dari rumah, dan banyak kendaraan yang lewat stasiun. Kalau sudah begini, penumpang tinggal mencari kendaraan penghubung. Biasanya kendaraan penghubung berupa bis kota atau kendaraan dengan tarif yang murah. Jika ada kendaraan penghubung nya memiliki tarif yang mahal, biasanya penumpang akan malas naik. 

Membangun kereta adalah membangun sistem transportasi. Kalau dalam sebuah sistem ada berbagai macam komponen yang bekerja. Jika salah satu komponen tidak bekerja maka akan terdapat kekurangan. Setiap komponen bekerja bersama-sama untuk saling mengisi. Dalam hal ini berarti membangun stasiun harus membangun transportasi yang menghubungkannya.

Stasiun kereta api akan memiliki nilai lebih jika ia  menghubungkan dari berbagai macam sistem transportasi. Mulai dari darat, laut, dan udara. Misalnya saja, seseorang yang baru sampai di stasiun biasanya akan mencari angkutan dengan cakupan yang lebih kecil, misalnya angkutan kota (angkot), bus, becak, dan ojek.  Maka akan lebih baik jika dibangun terminal bus, dan lain sebagainya. 

Hal ini akan memudahkan masyarakat yang melakukan perjalanan agar tidak tersesat di jalan alias melakukan perjalanan tidak hanya sampai di stasiun saja, tetapi ada akses untuk pergi ke mana yang dituju. Selanjutnya, setelah sistem utama dibangun, perlu juga dibangun sistem yang lebih kecil, misalnya sistem transportasi bis. Pembangunan sistem transportasi tersebut juga menyangkut sistem yang lebih kecil di bawahnya (sub-sub). 

Dengan demikian kata "keberlanjutan" dari sistem transportasi benar-benar terwujud. Orang akan merindukan dan bahkan terus dicari karena sistem besar yang dibangun mampu melayani dan dibantu  sub-sub sistem yang lebih kecil. 

Selanjutnya alasan yang kedua adalah kenyamanan. Ada apa sih dengan kenyamanan. Kenyamanan memiliki makna yang sulit diungkapkan. Kenyamanan lebih diterima jika dirasakan. Jika tidak ada hal yang bertentangan dalam hati dan pikiran kita, berarti kita sudah merasa nyaman.

Kereta api merupakan alat transportasi yang nyaman karena ketika Saya naik kereta api tidak begitu memikirkan hal-hal yang lebih kecil. Meskipun kenyamanan terdapat derajat yang berbeda-beda, maka dengan ini ingin saya katakan bahwa derajat kenyamanan naik kereta api lebih tinggi jika dibanding dengan kenyamanan jika harus naik kendaraan lain, misalnya bis.

Ini berarti bahwa masih ada hal kecil yang dipertentangkan didalam pikiran, akan tetapi derajatnya masih sangat kecil alias tidak begitu signifikan. Saya mengakui bahwa perkembangan transportasi kereta api mengalami perkembangan yang luar biasa terutama dari sisi pelayanan. Banyak faktor yang menentukan mengapa derajat pelayanan kereta api menjadi lebih besar jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Jawabannya adalah karena ada inovasi. Kereta api menyadari bahwa persaingan alat transportasi akan bergerak dinamis, jika mereka tidak menerapkan pola-pola baru dalam pelayanan, maka dalam beberapa waktu mereka akan ditinggalkan banyak konsumen. Konsumen sekarang sangat kritis, jika ada hal kecil yang dirasa tidak nyaman, mereka bisa menyampaikan secara langsung ke manajemen, atau membuat sindiran halus di media sosial.







Kereta api Premeks di Stasiun Maguwoharjo, Yogyakarta
Stasiun Tugu Yogyakarta

Jumat, 16 Maret 2018

Tips Melakukan Perjalanan

Tips travelling untuk seorang diri.

Kita pasti pernah melakukan perjalanan baik itu untuk jarak jauh dari tempat tinggal maupun perjalanan yang dekat dengan tempat tinggal kita. Ini ada beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi saya ketika melakukan perjalanan. 

1. Jangan membawa barang yang berlebihan.
Membawa barang sebaiknya sesuai dengan kebutuhan saja. Tidak usah merepotkan diri untuk membawa barang yang tidak dibutuhkan karena hal itu akan memusingkan kita juga.

2. Hindari makanan yang menjadi penyebab kita sakit
Masing-masing orang memiliki makanan pantangan yang haram jika dikonsumsi. Jika mengonsumsi makanan tersebut, penyakit kita bisa datang. Misalnya untuk orang yang tidak kuat makan pedas jangan pernah mengonsumsi makanan yang pedas ketika sebelum atau selama melakukan perjalanan. Bisa jadi karena makanan pedas tersebut, perut kita menjadi sakit dan rasanya ingin terus mencari kamar kecil.

3. Pilih alat transportasi yang sesuai budget
Bus, Kereta api, kapal laut, pesawat, motor, dan lain sebagainya merupakan alat transportasi yang nyaman. Kata nyaman ini tergantung orangnya, karena setiap orang memiliki makna "nyaman" yang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang lebih nyaman menggunakan kendaraan tertentu untuk melakukan perjalanan misalnya pesawat, ada juga orang yang tidak nyaman naik pesawat dan memiliki perjalanan lewat jalur darat. Pesawat udara walaupun memiliki keunggulan dalam hal waktu tempuh akan tetapi karena tiket yang mahal biasanya orang lebih memilih alat transportasi dengan harga tiket yang lebih murah misalnya kereta api

4. Bawa bekal makanan dari rumah
Harga makanan yang dibeli di area terminal, pelabuhan, bandara, dan stasiun biasanya memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan di tempat umum. Kalau ingin lebih menghemat anggaran, belilah bekal yang dibeli diluar area ini karena harganya lebih murah. Dengan ini pengeluaran dompet dari para traveller akan lebih hemat.

5. Jangan banyak tidur di perjalanan, nikmatilah
Perjalanan merupakan momen ketika kita berada di luar daerah kita, kita adalah orang baru di daerah tersebut. Kita akan menemui daerah baru yang asing buat kita. Untuk itu jangan sia-siakan hanya dengan tidur di dalam kendaraan. Kenalilah daerah untuk setiap meter perjalanan. Ingat-ingatlah nama jalan, nama desa, nama kecamatan, nama kabupaten, nama provinsi, bangunan-bangunan penting, sungai, pemandangan indah, orang-orang yang kita temui dalam perjalanan, jenis hewan, jenis tumbuhan, rasa udara, warna alam, dingin/panasnya angin yang berhembus ke kulit kita, dan lain sebagainya. Suatu saat nanti pasti kita akan merindukan hal yang kelihatan sepele seperti itu. Buatlah bahan cerita kepada orang lain dari tangkapan semua panca indera ketika kita melakukan perjalanan.

6. Bisa jadi mencari teman dan pengalaman
Perjalanan menghadirkan kisah yang tidak terbayangkan sebelumnya terutama karena kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai macam kalangan. Pemilihan orang yang kita temui dilakukan dalam kondisi acak alias kita tidak menghendaki bertemu dengan seseorang karena keinginan kita. Bisa jadi kita bertemu dengan orang baik atau orang jahat. Sebaiknya ketika berhubungan dengan orang lain ketika melakukan perjalanan dilakukan dalam batasan kesopanan. Kewaspadaan dapat dilakukan untuk menghindari kita berkenalan dengan orang yang berbuat jahat. Tapi yakinlah, sebagian besar orang yang melakukan perjalanan merupakan orang-orang baik yang berasal dari berbagai latar belakang. Kita bisa menggali pengalaman orang tersebut. Misalnya ketika melakukan perjalanan menggunakan bis, disamping tempat duduk kita ada seorang petani. Tidak ada salahnya kita untuk mengenal orang tersebut dan mendapat pengalaman tentang pertanian yang sudah dilakukan.

7. Bantulah orang yang membutuhkan pertolongan
Misalnya anda sedang berada didalam bus, tiba-tiba datang seorang masuk dengan membawa barang yang terlihat berat. Maka jangan menunggu lama untuk menawarkan bantuan. Apalagi kalau ditawarkan bantuan itu kepada nenek-nenek yang sudah tua, pasti pertolongan Anda sangat diperlukan.

8. Jangan tergesa-gesa ingin sampai
Sumber dari banyak kecelakaan karena ketidakhati-hatian traveller yang tergesa-gesa untuk sampai ke tempat tujuan, baik yang menggunakan kendaraan sendiri maupun yang menggunakan kendaraan umum. Alangkah baiknya jika traveller melakukan perjalanan secara hati-hati, selain perasaan diri kita yang nyaman, orang lain disekitar kita juga akan merasa aman. Misalnya karena mengejar sampai ke stasiun seorang pengendara mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan. Hal ini dapat membahayakan pengendara dan orang lain. Ada baiknya perjalanan dilakukan di awal waktu agar tidak buru-buru. 

9. Beritahu kalau kita sedang melakukan perjalanan kepada orang terdekat kita
Orang-orang terdekat kita wajib tahu jika kita sedang melakukan perjalanan apalagi perjalanan yang sifatnya jarak jauh. Hal ini untuk mengantisipasi terburuk dalam perjalanan misalnya halangan-halangan di perjalanan seperti sakit, kecelakaan, dan musibah lainnya. Banyak ditemukan kasus orang hilang dan tersesat dalam perjalanan. Apabila ada orang terdekat yang mengatahuinya maka mereka bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan selama di perjalanan. Selain itu dengan memberi tahu orang terdekat, mereka dapat membantu mendoakan kita yang sedang melakukan perjalanan, sehingga perjalanan menjadi lebih tenang.

10. Ucapkan terimakasih kepada pak supir, kondektur, masinis, pramugari, pilot, dan lain sebagainya
Orang yang tahu diri adalah orang yang menghargai pertolongan orang lain kepada kita. Sopir, kondektur, abang ojek, kusir, dan lain sebagainya merupakan orang yang memberi pertolongan kepada kita. Karena dengan bantuan mereka kita dapat segera sampai ke tempat yang kita tuju.

11. Jangan mengganggu orang disekitar kita
Sebaiknya kita menerapkan kata "sesama pengguna jalan dilarang saling mengganggu". Ketika berada dijalan berbagai masalah akan datang mulai dari perilaku traveller yang tidak disiplin, melanggar aturan, dan kurang hati-hati. Usahakan ketika berada dijalan umum kita menghormati hak-hak pengguna kendaraan lain sehingga jika saling menghormati di terapkan ketika melakukan perjalanan maka itu akan terasa nyaman dan aman.

12. Minta tolong kepada pihak yang berwenang
Ketika kita menghadapi banyak permasalahan di dalam perjalanan maka ada baiknya kita meminta bantuan kepada pihak berwenang yang memiliki otoritas di daerah tersebut, misalnya pak polisi. Masalah-masalah didalam perjalanan antara lain, masalah kesehatan, masalah keamanan, dan masalah keadaan pada kendaraan kendaraan. 

13. Jangan lupa bersedekah
Ketika naik kendaraan umum seperti bis terutama bisa ekonomi akan banyak dijumpai pengamen yang mencari nafkah dari hasil menyanyi antar bus. Ketika mereka datang kepada kita untuk meminta bantuan uang, maka berilah seikhlasnya agar mereka senang dan kita juga nyaman.

14. Ramah terhadap orang disekitar
Ciri yang membedakan budaya orang timur dengan orang barat adalah keramahan orangnya. Begitu juga ketika kita berada di dalam perjalanan, kita akan menemui banyak kalangan mulai dari petani gurem sampai pejabat eselon, pokoknya kita akan bertemu dengan semua kalangan. Dengan kita bersikap ramah kepada orang lain maka kita akan menjadi pribadi yang peduli dengan lingkungan dimana kita berada.

15. Mengantri jika macet
Tidak usah cemas, gundah gulana jika situasi perjalanan dalam keadaan macet. Nikmati saja sambil mendengarkan musik di mobil, atau jika memiliki HP bisa langsung stel musik untuk mendengarkan lagu favorit Anda.



Sirip pesawat Lion Air ketika berada di atas awan

Pesawat Lion Air yang tengah menunggu penumpang

Suasana didalam lorong untuk menuju pesawat

Garbarata adalah jembatan yang menghubungkan ruang tunggu pesawat dengan pesawat terbang

Suasana ruang tunggu di bandara

Suasana di ruang tunggu Bandara Internasional Lombok

Penumpang yang mengantre untuk chek in


Senin, 12 Juni 2017

The Power of Emak-Emak "Wanita Pengangkut Batu"

Ini adalah gambar dimana beberapa warga kampung yang sedang gotong royong membangun rumah mengangkat batu yang akan di gunakan sebagai pondasi rumah. Di Pulau Lombok pemandangan seperti ini sudah biasa, dimana biasanya tenaga kerja kasar untuk bangunan merupakan wanita. Mereka sangat akrab sekali dengan kegiatan mengangkut-angkut material bangunan yang tergolong berat seperti semen, batu, pasir, kayu, tanah, dan lain sebagainya.

Disaat kita tidak bersyukur dengan apa yang telah  Tuhan beri, bisa jadi karena kita belum menengok kebawah. Kita terlalu sibuk melihat keatas, seakan yang dibawah tidak ada. Seolah mata hati kita buta, tidak bisa melihat betapa masih banyak orang disekitar kita yang memiliki nasib tidak seberuntung kita. Ditengah keterbatasan fisik, mereka mampu melakukan pekerjaan berat mengangkat batu yang beratnya dapat mencapai belasan dan puluhan kilo.

Tidak semua orang dapat mengangkat batu, karena berat dan kalau tidak hati-hati dapat menyebabkan kecelakaan yang berdampak pada kesehatan seperti patah tulang, lecet, keseleo, dan lain sebagainya.
Betapa kuat mereka mengangkat batu apalagi menggunakan kepala tanpa alat bantu, hanya selembar kain yang digunakan oleh ibu-ibu sebagai pembatas dengan kepala agar batu tidak meninggalkan gores luka. Di usianya yang tidak lagi muda, bahaya kecelakaan menjadi ancaman tatkala fisik yang terus melemah. Hal itu tidak menjadi hambatan, justru semangat mereka tidak pernah putus dan akan terus tumbuh sampai tak ada lagi tenaga untuk mengangkat kaki menuju tempat kerja. Ketika niat sudah di lafaz kan, badai tidak akan gentar dihadapi walaupun itu angin besar yang dapat mengangkat pohon besar, tapi tidak akan dapat menghentikan langkah ibu-ibu tersebut untuk berhenti mengangkat batu.

Tidak banyak rupiah yang berhasil mereka kumpulkan, dibandingkan dengan gaji orang kantoran tentu tidak ada banding nya. Keinginannya hanya untuk menambah pendapatan keluarga agar mampu membeli se liter beras, satu ons cabe, satu ikat kangkung, dan satu lusin siung bawang merah untuk diolah menjadi hidangan istimewa bagi keluarga mereka. Mereka tidak akan pernah memikirkan bagaimana membeli Toyota Fortuner, Honda C-RV, Mitsubishi Pajero, dan lain sebagainya, karena mereka sadar bahwa nasib mereka sudah sangat nikmat jika hanya naik cidomo (dokar), dan untung-untung jika ke pasar ada colt (angkutan desa) yang mereka biasa naiki dengan hanya membayar ala kadarnya. 

Senin, 08 Mei 2017

Jangan Tanyakan Lagi Soal Nasionalisme

Akhir-akahir ini kita diperlihatkan dengan banyaknya fenomena intoleransi di Indonesia. Setelah sekian puluh tahun Bangsa Indonesia merdeka, ada sejumlah kelompok tertentu yang berusaha untuk memaksakan kehendaknya agar dapat dipakai di Negara Indonesia. Tahukah mereka bahwa sesungguhnya siapa yang memerdekakan bangsa ini jika bukan para pahlawan kemerdekaan yaitu para pendiri bangsa. Pendiri bangsa sudah membuat landasan yang sudah mantap agar dapat di gunakan di Indonesia dan dapat diterima oleh sebagian besar golongan di Indonesia dengan rentang umur yang tidak terbatas. Tapi mereka yang mengatasnamakan golongan mayoritas dengan seenak-enaknya membikin wacana yang tidak jelas. Mereka berusaha agar negara ini dikuasai oleh sebagian dari warganya. Menurut Saya hal tersebut merupakan pemikiran yang bodoh karena selain bertentangan dengan asas kebinekaan, paham tersebut jika dibiarkan merajalela akan menjadi kanker yang setiap saat dapat menggerogoti Negara Indonesia.
Yang terpenting bukan seberapa tinggi gunung yang kau daki, tapi seberapa besar kontribusi mu pada negeri

Menurut saya ini adalah fenomena yang biasa, apalagi moment tersebut dekat dengan pemilihan presiden dan Pilkada. Sungguh sangat tega benar, hanya sepotong kekuasaan yang tidak ada harganya harus ditaruhkan dengan persatuan yang sudah sejak lama dibangun. Sebagai warga negara, Saya tidak rela negeri ini dibuat bingung dengan mengatasnamakan kepentingan tertentu, yang seolah mereka klaim sebagai golongan mayoritas. Saya berharap mereka mendapat hidayah agar segera kembali kejalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang sepaham dengan pendiri Negara Indonesia.

Ada wacana untuk membubarkan ormas tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Negara Indonesia. Menurut Saya hal tersebut sah-sah saja, selama kontribusi lembaga yang akan dibubarkan tersebut tidak memberi dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi pembubaran yang didasari tanpa bukti yang kuat merupakan indikasi melemahnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Saya berharap Pemerintah cermat dalam membubarkan ormas yang dianggap tidak memberi kontribusi. Jika memang ormas tersebut ditengah jalan menelikung pemerintah yang sah, maka tidak ada salahnya untuk membubarkan ormas tersebut demi kepentingan yang lebih besar. 

Upacara merupakan salah satu sibol kecil dari nasionalisme

Cinta tanah air dan cinta terhadap bangsa sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam agama, tidak dibenarkan untuk membuat perpecahan diantara warga negara. Perpecahan akan hanya melahirkan kelemahan, dan kelemahan akan mudah ditaklukan oleh musuh.

Cinta tanah air bukan sekedar ucapan saja, akan tetapi kata tersebut harus dibuktikan lewat tindakan nyata. Salah satu cara untuk menghindari sikap yang hanya omdo(omong dong) alias banyak bicaranya tapi tindakan nyata nol besar (semoga Saya bukan tipe orang yang seperti itu yang hanya bisa ngomong tapi sulit untuk merealisasikan yang sudah keluar dari mulut), perlu tindakan yang nyata yang bermanfaat untuk kemajuan bersama, hal ini dapat dilaksanakan lewat kebiasaan yang telah kita lakukan, walaupun hal tersebut tindakan yang kecil. Janganlah memikirkan dulu hal yang besar, tetapi sulit dilaksanakan, lebih baik melakukan hal kecil namun sedikit demi sedikit memberi kontribusi terhadap lingkungan. Ke enggananan untuk melakukan hal yang kecil bisa jadi karena tidak tahu yang mendalam tentang filosofi semut. Semut adalah hewan kecil yang banyak diremehkan karena satu semut tidak memiliki kekuatan apa-apa. Akan tetapi jika semut tersebut bergabung dengan jutaan bahkan milyaran semut yang lain, maka akan menjadi senjata yang ampuh dalam menhadapi musuh. Sekelompok semut yang tinggal di rumah yang kosong dapat membuat rusak rumah karena mereka dengan tekun membuat lubang di berbagai sudut rumah, sehingga tembok yang kokoh pun dapat dengan mudah dihancurkan oleh semut.

Menanam merupakan salah satu tindakan kecil untuk lingkungan

Mimpi Saya tentang Indonesia dimasa depan adalah Indonesia akan menjadi negara maju seperti negara diwilayah Eropa dan Amerika Utara. Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki sumberdaya alam dan manusia yang melimpah. Jika sumberdaya tersebut dikelola dengan baik maka akan menjadi modal utama dalam mengisi pembangunan dimasa yang akan datang. Saya sangat optimis Indonesia dimasa yang akan datang akan menjadi negara yang besar sejajar dengan negara besar lain didunia. Indonesia bukan lagi negara yang dibantu negara lain, tetapi Indonesia akan mampu memberikan bantuan untuk negara lain. Tentu saja hal tersebut dapat terwujud karena
semua permasalahan di dalam negeri sudah dapat diatasi karena system kenegaraan Indonesia sudah semakin mantap dan sempurna. Rakyatnya dan pemerintahnya tidak lagi memikirkan kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan) tetapi sudah berpikir bagaimana sudah banyak berperan dalam kegiatan membantu negara lain yang membutuhkan. Karena negara besar adalah negara yang dapat membantu menyelesaikan permasalah di tingkat global. Persatuan lah yang akan membuat negara ini menjadi hebat. Tanpa persatuan mustahil cita-cita bangsa ini dapat diwujudkan.

Saya sebagai penulis blog ini, juga tidak akan hanya membuat tulisan, seolah-olah menggurui yang membaca. Saya ingin berperan, dan tidak terkesan mengajari, tapi Saya akan membuat tindakan nyata dengan memberi kontribusi. Saya akan berperan sesuai dengan tugas dan jabatan. Sebagai seorang peneliti, Saya akan bekerja untuk meneliti fenomena unik yang terjadi didalam masyarakat terutama terkait dengan kehutanan. Masyarakat cenderung berubah, ketika berubah itulah timbul permasalahan. Setiap permasalahan yang timbul merupakan objek menarik untuk diteliti untuk dapat dicari solusinya. Kehutanan merupakan bidang yang perkembangannya dinamis sesuai perkembangan jaman. Untuk itu Saya dapat berperan sebagai seorang peneliti yang mampu melaksanakan penelitian dengan meneliti isu-isu di bidang lingkungan dan kehutanan yang berguna untuk masyarakat. Dengan harapan agar kehutanan di Indonesia merupakan salah satu bidang yang diperhitungkan dalam sistem kenegaraan di Indonesia dan dapat mewujudkan visi hutan lestari masyarakat sejahtera.


Untuk mewujudkan mimpi membutuhkan perjuangan yang keras agar saya dapat menjadi peneliti yang ahli dibidang kehutanan. Hal pertama yang akan saya lakukan adalah Saya akan meraih gelar pendidikan yang lebih tinggi dari sekarang yaitu rencana mengambil sekolah S2 dan S3 agar kemampuan saya dalam meneliti menjadi lebih mumpuni dan dalam mengupas suatu topik permasalahan menjadi lebih tajam. Yang kedua saya akan menyebarkan hasil penelitian kepada pihak yang terkait lewat seminar, maupun berbagai macam pertemuan. Ketiga saya akan menuliskan hasil yang telah tercapai melalui publikasi baik lewat prosiding maupun memublikasikan lewat jurnal, serta berbagai media tulisan popular agar lebih banyak lagi pihak yang mendapat informasi terkait hasil penelitian yang telah saya lakukan.

Semoga saya juga orang yang tidak hanya pandai membuat wacana namun tidak dapat mewujudkan secara nyata. Semoga tuhan memberi kekuatan kepada Saya untuk menjadi orang yang berguna bagi sesame dengan membuat tindakan nyata agar memberi kontribusi kepada negeri ini. Aamiin Ya Robbal Allamin








Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo