Tampilkan postingan dengan label Way of Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Way of Life. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Mei 2016

Ngepit

Saya bisa naik sepeda pertama kali ketika masih kecil. Saya lupa umur berapa memulai menaiki sepeda. Tapi berdasarkan ingatan sesaat saya ketika menulis blog ini kurang lebih ketika sekolah TK. Orang yang pertama melatih Saya naik sepeda adalah orang tua saya. Pertama kali, sepeda yang Saya pakai yaitu sepeda kecil yang dibeli dari tetangga yang rumahnya tepatnya di utara Masjid Raudatul Jannnah Desa Tanjungsari yang juga kebetulan ayah dari teman main ketika Saya kecil. Tapi sekarang orangnya sudah meninggal dunia. Dulu orang tua Saya sering membeli sepeda dari Beliau, mulai dari sepeda jenis BMX, jengki, dan Federal. 

Saya tergolong tidak kerepotan untuk berlatih sepeda. Hanya sekitar tiga hari sejak hari pertama mengonthel, Saya sudah bisa ngebut memakai sepeda. Sepeda  pertama Saya  berwarna hijau dan belum ada boncengan. Jadi, kalau  mau minta bonceng kakak, Saya berdiri di as roda belakang. Kadang saya lupa waktu ketika bermain sepeda. Berdasar pengalaman saya kecil dulu, rute ter jauh yang pernah saya tempuh ketika berlatih naik sepeda yaitu ke stasiun di kota kecamatan. Dulu, stasiun merupakan tempat favorit saya, karena ketika Saya kecil saya suka dengan kereta api dan Saya bersama kakak serta teman-teman main bersama melihat kereta di stasiun. Sering sekali Saya dicari orang tua karena main ke stasiun tidak pamit. Perlu diketahui bahwa jarak rumah dengan stasiun kereta sekitar 2 kilo, dan jalan untuk menuju kesana ramai kendaraan karena merupakan jalur kabupaten. Tak jarang Saya sering membawa bekal air minum teh yang dibungkus menggunakan plastik maupun botol bekas air mineral. Kalau menurut Saya jalur tersebut berbahaya karena kendaraan bermotor sering memacu dengan kencang. Waktu kecil tidak ada perasaan takut sama sekali untuk naik sepeda ke tempat yang jauh sekalipun. Bahkan Saya pernah ada rencana pergi ke kota kabupaten yang jaraknya sekitar 15 Km dari rumah.

Dari cerita diatas Saya berkeyakinan bahwa ketika masih kecil manusia mampu berpikir ke depan tanpa memikirkan hambatan meskipun hambatan begitu banyak di jalan. Seperti saya ini, Saya memiliki keberanian untuk menjelajah daerah di luar daerah Saya dengan sepeda yang waktu itu masih belajar, meskipun bahaya besar mengancam karena jalur yang saya lewati begitu rawan dengan banyak kendaraan bermotor yang melintas. Jadi kalau punya keinginan besar kita harus belajar kepada diri kita ketika masih kecil yaitu kita yang berani mau melangkah tanpa rasa ragu.

Rabu, 11 Mei 2016

Ngeteh

Hujan masih terus berlangsung selama istirahat siang. Saya rupanya terlambat ke kantor setelah istirahat karena hujan. Sembari duduk didalam kamar, saya juga menonton TV untuk menghalau rasa suntuk. Setelah beberapa lama kemudian, hujan mulai menunjukan akan berhenti walaupun masih ada gerimis. Saya lantas memaksakan diri untuk menembus gerimis. Dengan risiko nanti saya bisa pusing. Jaraknya sih tidak jauh, kalau naik sepeda sekitar satu menit sampai. Saya langsung mengambil sepeda yang masih ter parkir didalam mes. Kemudian saya menuntun sepeda keluar untuk saya pakai ke kantor. 

Rupanya benar prasangka saya sebelumnya, kepala saya sedikit pusing karena mungkin tadi saya menembus gerimis dari mes menuju kantor tanpa menggunakan payung. Sesampai didalam kantor, untuk membaca jurnal sepertinya tadi Saya  kurang konsentrasi. Tidak seperti biasanya saya pusing seperti ini, mungkin karena beberapa waktu yang lalu saya melakukan perjalanan panjang ke Kebumen. Saya tidak memaksakan untuk menyelesaikan tugas saya pada ketika itu, Saya berusaha bekerja sesuai dengan kemampuan diri saya. Saya hanya membaca hal yang sesuai dengan pekerjaan yang ringan saja, seperti membaca jurnal yang sudah pernah saya baca, ya hanya untuk mengingat-ngingat saja, tidak begitu berat jika dibanding dengan harus membaca hal yang baru.

Rupanya hati kecil saya memberontak ingin keluar dari zona tidak nyaman ini. Setelah berpikir akhirnya saya memutuskan untuk membuat teh hangat. Teh celup masih ada di meja sebelah, tinggal memanaskan air saja di dispenser. Teh yang tersisa merupakan teh hijau, tahu sendiri kalau teh hijau diminum dalam keadaan perut kosong dapat mengakibatkan lambung perih, kebetulan tidak jauh dari mushola ada kantin dan stok roti masih ada. Saya mengambil roti seharga Rp 2.500,-. Rotinya lumayan saya suka. Rotinya berisi coklat dan pisang. Setelah saya dapat roti itu saya bergegas menuju ruangan untuk meminum teh yang telah saya buat sebelumnya. Dan saat itu teh dalam kondisi yang sedang enak-enaknya ketika masih hangat. Saya tidak mau meninggalkan momen ini, langsung saya minum. Dan setelah itu tubuh mengeluarkan keringat, dan ini pertanda bahwa, tubuh saya bereaksi dan terasa hangat di tengah hujan. 

Rabu, 16 Maret 2016

Hari Bhakti Rimbawan

Hari senin Tanggal 14 Maret mendapat kabar dari Kepala Tata Usaha lewat Whats app grup yang intinya pada tanggal 16 Maret semua pegawai diwajibkan untuk mengikuti upacara dalam rangka hari Bhakti Rimbawan di depan kantor DAS. Sebagai orang yang bekerja di birokrasi namun yang berhubungan dengan lapangan, Saya sudah jarang ikut kegiatan upacara. Jadi momen hari Bhakti Rimbawan sebagai waktu yang tepat untuk mengenang kembali masa-masa MI sampai SMA, dimana dipastikan setiap minggu wajib upacara, kecuali jika ada halangan-halangan tertentu seperti hujan besar, libur dan lain sebagainya.

Sekitar jam delapan pagi ini, rimbawan rimbawati yang bertugas di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah memulai acara. Tapi rasa-rasanya Hari Bhakti Rimbawan sudah berbeda dari tahun-tahun yang lalu. Pegawai di bidang kehutanan tidak dapat lagi merasakan kemeriahan Hari Bhakti Rimbawan. Biasanya dulu ada acara seperti pertandingan olahraga antar UPT Kementerian Kehutanan, jalan santai, lomba anak, dan lain sebagainya. Akan tetapi setelah penggabungan dua kementerian yakni Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup, kegiatan hari Bhakti Rimbawan sudah tidak ada lagi.


Saya mempersepsikan Hari Bhakti Rimbawan

sebagai ajang silaturahim antar pegawai di bidang kehutanan, sehingga suasana menjadi lebih bersifat kekeluargaan. Dari yang tidak kenal sebelumnya menjadi kenal atau lebih mengakrabkan pegawai yang sudah kenal. Saya pertama masuk dan mengenal teman-teman UPT yang lain karena Hari Bhakti Rimbawan. Dimana ketika mengikuti pertandingan olahraga, secara tidak sengaja Saya dapat menegur dan menyapa dengan pegawai dari instansi yang lain . Dan sekarang, saya rasanya melihat wajah-wajah baru namun tidak mengenal, apa karena saya yang kurang gaul ya.......?????????

Perlombaan badminton pada Hari Bakti Rimbawan


Lomba voli Hari Bakti Rimbawan di BPDAS Dodokan Moyosari
Terasa lapar setelah selesai lomba

Upacara Hari Bakti Rimbawan
Setelah upacara Hari Bakti Rimbawan

Jumat, 05 Februari 2016

Mendaki Gunung Rinjani "Kebersamaan dalam melangkah"

Waktu sudah siang, matahari sudah cukup memberi sinar hangat ke bumi. Aktivitas pendakian sudah berjalan  dengan hilir mudik pendaki dan porter yang berjalan lewat disamping tenda Kami. Embun pagi masih menempel disela-sela tenda, hijau rerumputan terlihat basah karena hujan semalaman, dan burung-burung yang hinggap di pohon cemara. Awan terkadang menutupi pandangan kami ke arah puncak Rinjani, tanah masih becek, sedangkan sungai di samping tenda masih mengeluarkan suara yang keras.

Itulah suasana hari pertama kami melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Keadaannya berbeda dengan yang kami lihat di tempat tinggal kami sehari-hari. Jarak yang jauh dari tempat tinggal menyatukan kami sebagai tim pendaki yang pada waktu itu berjumlah lima orang. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang baru lulus dari kuliah, ada yang baru saja berhenti bekerja, ada petani, dan ada juga yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kami tentu saja tidak melihat siapa latar belakang kami, karena kami memiliki tujuan sama, yaitu untuk mendaki Gunung Rinjani. Kami sadar bahwa tidak akan mudah untuk mendaki keatas gunung yang memiliki tinggi puncak nomor enam di Indonesia setelah (1) Puncak Jaya  4.884 meter, (2), Puncak Mandala 4.760 meter, (3), Puncak Trikora 4.750 meter, (4), Ngga Pilimsit 4.717 meter, (5), Gunung Kerinci 3.805 meter, (6) Gunung Rinjani 3.726 meter. Sungguh, kami harus dapat mengatur agar agar tim kami selalu kompak dalam mendaki.

Setiap hela nafas yang kami lakukan harus mampu mengisi paru-paru kami, sehingga kami mampu bekerja menghimpun tenaga dan melakukan kegiatan sewajarnya. Ketinggian tempat yang kami lewati hanya memiliki sedikit oksigen jika dibandingkan dengan tempat yang berada pada ketinggian normal. Kadang kami merasa kekurangan oksigen. Hal ini ditandai dengan kami bernafas lebih cepat dan kami merasa cepat lelah. Kami mendapat saran dari orang yang sudah berpengalaman agar jangan terlalu memaksakan pendakian dengan tenaga yang dimiliki. Bisa jadi tantangan didepan lebih besar dari yang dihadapi sekarang ini. Kami harus pandai mengatur irama pengeluaran energi, agar tidak boros keluar percuma. Caranya cukup sederhana yaitu kami harus istirahat jika merasa capek, dan berjalan lagi jika kondisi sudah normal. Mendaki bukan ajang untuk cepat-cepat sampai ke puncak, tetapi tapak demi tapak yang kami lalui harus memiliki makna. Apalah artinya buru-buru jika nantinya kami akhirnya K.O dengan kondisi tubuh yang tidak O.K karena kelelahan.

Rombongan membawa bekal seadanya, yang terpenting adalah kami membawa bahan makanan  untuk tujuh hari pendakian. Kami -masak makanan tidak muluk-muluk. Kami memiliki rumus berapa besar bahan makanan yang harus kami bawa ketika mendaki, yaitu membawa bekal melebihi dari hari yang sudah kami rencanakan. Rencana kami melakukan pendakian untuk lima hari ditambah 2 hari jika nanti dalam proses pendakian terjadi keadaan yang tidak diinginkan misalnya tersesat atau ada orang yang meminta bantuan bekal, jadi makanan yang kami bawa harus cukup untuk tujuh hari.
Tidak perlu memasak yang berlebihan, masak cukup untuk mengganti tenaga yang hilang karena mendaki. Tidak usah memikirkan kebersihan seperti di hotel bintang lima, tidak cukup meneliti berapa kandungan vitamin seperti ketika di rumah sakit, tidak perlu kelengkapan bahan makanan seperti di Master Cheef. Hanya seadanya saja, prinsip memasak yang  masih kami pegang yaitu masih masih dalam kaidah kesehatan. Sepertinya hanya ada dua prinsip yang harus Kami pertahankan yaitu  bersih dan bergizi. 

Salah seorang dari rombongan memulai memasak dengan membuka tas keril untuk mengambil wortel, beras, dan mie instan. Dan hal ini berarti mengajak teman lain untuk berbuat hal yang sama. Masing-masing dari kami memiliki bagian tugas sendiri-sendiri. Ada yang menyiapkan kompor, ada yang mencari air ke sungai yang berada di bawah tenda, ada juga yang menyiapkan kompor. Seolah kami adalah cheff yang handal dengan kemampuan yang berbeda-beda. Saya rasa semua anggota rombongan adalah orang yang hebat, karena mereka mampu bekerjasama menyiapkan makanan dalam keadaan minimalis. Tidak ada keluh kesah yang keluar dari masing-masing anggota. Semua sudah memiliki rasa saling pengertian dan tanggung jawab. Kami saling memiliki rasa untuk saling menjaga hati, yaitu dengan menghormati kepada sesama anggota pendakian. Tanpa pengertian tersebut mustahil, pendakian yang berjalan beberapa hari kedepan akan kami hadapi dengan berbagai kesulitan. 

Bukan rasa enak atau tidaknya yang kami makan, tapi kebersamaan agar semua tujuan dalam pendakian dapat tercapai. Makan adalah alat untuk memberi tenaga agar tubuh memiliki energi. Dari pendakian kami juga belajar bagaimana menghargai nikmat yang besar dari Tuhan. Bagaimana tidak, kadang ketika berada di tempat normal, kami tidak menghargai makanan dengan mengambil banyak lalu ketika sudah kenyang kadang makanan yang tersisa dibuang percuma. Ada benarnya jika mengunjungi suatu daerah yang baru akan memberi pengalaman kepada kita. Berdiam diri ditempat asal bukanlah tidak baik, akan tetapi lebih baik lagi jika kita mau mengunjungi daerah yang berada di luar sana agar pengalaman kita bertambah, yang jelas salah satunya adalah dengan melakukan pendakian. Pendakian bukan hanya membawa diri sendiri akan tetapi kita harus menyesuaikan dengan lingkungan disekitar yang terdiri dari banyak pendaki, masyarakat sekitar tempat pendakian, dan juga yang tidak boleh dilupakan adalah alam yang kita lewati juga harus dihargai. Tempat makan yang kami bawa bukanlah piring yang bagus, tapi piring dari plastik yang ringan. Walaupun kami jarang mencuci ketika mendaki, tapi kami selalu jaga agar barang yang berharga tersebut tidak hilang. Betapa berharganya barang kecil yang hanya berbahan plastik, yang kami menggunakannya untuk berbagai keperluan makan.

Mata air sepanjang jalur pendakian menjadi sumber kekuatan kami. Selama kaki melangkah naik ke arah puncak, hati tidak merasa gundah kalau sewaktu-waktu air yang kami bawa habis. Rinjani dikenal sebagai gunung yang memiliki banyak mata air, wajar saja, karena diatas gunung terdapat Danau Segara anak yang cukup luas. Dari sana Gunung menampung dari air hujan, lalu air tersebut mengalir melalui sungai-sungai atau melalui celah-celah yang tidak terlihat kasat mata manusia sehingga menjadi berbagai mata air. Air di Taman Nasional Gunung Rinjani akan tetap ada selama kita semua masih peduli dengan lingkungan kita. Bukan hal yang mustahil jika sewaktu-waktu mata air tersebut hilang dan tidak nampak lagi. Saat itulah bencana akan menghampiri terutama bagi masyarakat yang menggantungkan mata airnya selama ini berasal dari Gunung Rinjani. 


Lihat foto juga foto persiapan naik. Klik disini









Kamis, 12 Februari 2015

Selalu Ada Alasan Untuk Melakukan Perjalanan


Melakukan perjalanan ke daerah yang belum pernah dikunjungi   akan memberi kejutan. Kita tidak tahu bagaimana kebudayaan dan sistem kehidupan sosial yang berada di sana. Selalu ada prasangka sementara yang timbul dari dalam hati yang merupakan sebagai akibat dari keterbatasan pengetahuan seseorang dalam mengunjungi daerah baru. Menurut saya, seseorang yang pertama kali datang ke suatu tempat yang masih baru perlu untuk mempelajari melalui buku, internet, dan yang paling utama adalah bertanya langsung kepada orang lokal. Menanyakan kebiasaan masyarakat setempat kepada ahlinya akan menambah wawasan Kita terhadap daerah yang Kita kunjungi. Tetapi perjalanan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, hanya orang beruntung yang dapat melakukan perjalanan secara gratis.

Indonesia memiliki belasan ribu pulau yang tersebar diseluruh provinsi mulai dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas sampai Rote. Namun sebagian besar penduduk hanya bermukim di perkotaan di daerah Jawa. Hal ini wajar karena Jawa khususnya di kota-kota besar merupakan pusat dari pembangunan di Indonesia. Disini terdapat fasilitas yang dapat diandalkan untuk memenuhi hidup penghuninya. Sementara itu di luar Jawa penduduknya tersebar pada daerah-daerah yang  satu daerah dengan daerah lain dibatasi oleh jarak yang berjauhan. Orang sudah nyaman tinggal di Jawa biasanya ketika berkunjung keluar pulau akan di khawatirkan oleh kerabat dan saudaranya. Entah itu takut karena nanti akan hilang atau takut kalau orang yang tinggal di luar pulau kesulitan dalam hal komunikasi dan transportasi atau karena kekhawatiran  lainnya. Untuk saat ini pembangunan di luar Pulau Jawa sedikit demi sedikit berangsur membaik. Banyak program pemerintah yang ditujukan khusus untuk membangun baik masyarakatnya maupun membangun fisik untuk menunjang aktivitas manusia. Mungkin dalam beberapa tahun lagi ketika daerah luar pulau Jawa mengalami kemajuan pesat dalam ekonomi akan mendorong masyarakat dari Jawa untuk mencari penghidupan di luar Jawa. Hal ini sudah dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang terus didorong untuk memberi kesempatan luas kepada masyarakat yang tinggal di luar Jawa dengan memberikan beasiswa untuk daerah yang tertinggal, terluar, dan terdepan. 

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan besar untuk melakukan perjalanan ke Pulau Sumbawa  melakukan pengumpulan data primer. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait sesuai dengan tujuan SPT. Dalam perjalanan tersebut Saya mendapat pengalaman yang luar biasa karena mampu bertanya langsung kepada masyarakat di Pulau Sumbawa. Keuntungan yang dapat diraih yaitu Saya lebih paham sedikit demi sedikit tentang masyarakat disana baik sosial, budaya, maupun geografinya. Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak, Saya yakin dalam beberapa waktu kedepan daerah Sumbawa mampu menjadi daerah yang mandiri terutama karena sumberdaya alamnya yang masih besar. Jika dikelola dengan baik, sumberdaya yang ada akan memberi kebaikan kepada pihak yang mengusahakan-nya.

Untuk mengetahui keadaan suatu tempat tidak cukup hanya dengan membaca atau bertanya kepada orang yang sudah pernah datang kesuatu tempat. Adalah dengan melakukan perjalanan sendiri menuju tempat yang dituju, kemudian kita bertanya langsung kepada masyarakat disana tentang kondisi secara umum untuk kemudian dapat dicari informasi secara khusus tentang tempat tersebut. Tidak ada kata telat untuk melakukan perjalanan ke daerah yang masih asing buat kita. 

Perjalanan ini dilakukan di Pulau Sumbawa

Segala rintangan datang menghampiri, tapi hal itu tidak akan menghentikan laju mobil untuk terus menuju daerah yang sudah direncanakan untuk di tuju

Berdiskusi adalah cara yang baik untuk mengorek informasi secara mendalam mengenai kondisi daerah yang masih dianggap asing

Atau kita bisa memilih orang yang berpengaruh didaerah setempat

Kamis, 13 Juni 2013

Percaya Diri

Ada beberapa ciri yang bisa dilihat dari pribadi yang percaya diri :  

1. Mereka mengambil sikap bukan karena mereka berpikir bahwa mereka selalu benar, tapi karena mereka tidak takut salah.

Orang sombong dan sombong cenderung untuk mengambil posisi dan kemudian memberitakan, kesombongan, dan benar-benar mengabaikan perbedaan pendapat atau sudut pandang yang lain. Tipe orang yang seperti ini cenderung mengganggu, karena, mereka berusaha untuk menonjolkan kemampuannya  kepada orang lain, sedangkan orang lain dianggap bodoh dan tidak bermanfaat.
Perilaku mereka bukanlah tanda orang yang  dipercaya. Justru hal itu, adalah pengganggu tingkat tinggi.
Orang yang benar-benar yakin tidak keberatan untuk melakukan salah. Mereka merasa mencari tahu apa yang benar adalah jauh lebih penting daripada menjadi benar. Dan ketika mereka salah, mereka cukup aman untuk mundur tetapi secara anggun.

2. Mereka mendengarkan sepuluh kali lebih banyak dari  berbicara.

Membual adalah topeng untuk ketidakamanan. Semakin banyak bicara maka akan semakin banyak kebohongan yang dibuat. Mereka sudah tahu apa yang mereka pikirkan, mereka ingin tahu apa yang Anda pikirkan.

Jadi mereka mengajukan pertanyaan terbuka yang memberikan orang lain kebebasan untuk menjadi bijaksana dan mawas diri: Mereka menanyakan apa yang Anda lakukan, bagaimana Anda melakukannya, apa yang Anda sukai, apa yang Anda pelajari dari itu ... dan apa yang harus mereka lakukan jika mereka menemukan diri dalam situasi yang sama.

Orang benar-benar percaya diri menyadari bahwa mereka tahu banyak, tetapi mereka berharap mereka tahu lebih banyak, dan mereka tahu satu-satunya cara untuk belajar lebih banyak yaitu mendengarkan lagi.

3. Mereka memberikan sorotan sehingga menyinarkan orang lain.

Mungkin memang benar mereka melakukan sebagian besar pekerjaan. Mungkin mereka benar-benar mengatasi kendala utama. Mungkin memang benar, mereka berbalik menjadi individu yang berbeda yang membuat kinerja tim menjadi sangat tinggi.

Orang benar-benar percaya diri, tidak peduli. Hanya tujuan baik yang ingin diraih. Mereka tidak perlu bangga, serta, orang yang benar-benar percaya diri tidak perlu kemuliaan, mereka tahu apa yang mereka raih.

Mereka tidak membutuhkan validasi dari orang lain, karena validasi sejati berasal dari dalam.

Jadi mereka berdiri kembali dan merayakan keberhasilan mereka melalui kebahagiaan orang lain. Mereka membiarkan orang lain bersinar . Yaitu dorongan kepercayaan diri yang membantu orang-orang menjadi benar-benar percaya diri, juga.

4. Mereka tidak ragu meminta bantuan.

Banyak orang merasa meminta bantuan adalah tanda kelemahan, tersirat dalam permintaan adalah kurangnya pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman, sekali lagi itu salah.

Orang yang percaya diri bertipe mengakui kelemahan. Jadi mereka sering meminta orang lain untuk membantu, bukan hanya karena mereka cukup aman untuk mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan, tetapi juga karena mereka tahu bahwa ketika mereka mencari bantuan mereka membayar dengan memberikan pujian kepada orang pemberi pertolongan.

Mengatakan, "Dapatkah Anda membantu saya?" Menunjukkan rasa hormat yang luar biasa untuk keahlian seseorang. Jika tidak, Anda tidak akan bertanya.

5. Mereka berpikir, "Mengapa bukan aku?"

Banyak orang merasa, mereka harus menunggu: Untuk dipromosikan, untuk dipekerjakan, untuk dipuji yang akan dipilih, untuk dipilih.

Orang benar-benar percaya diri tahu bahwa akses mereka lebih  universal. Mereka dapat terhubung dengan hampir semua orang melalui media sosial. (Semua orang tahu Anda tahu seseorang yang Anda harus tahu.) Mereka tahu bahwa mereka dapat menarik dana mereka sendiri, menciptakan produk-produk mereka sendiri, membangun hubungan dan jaringan mereka sendiri, memilih jalan mereka sendiri - mereka dapat memilih untuk mengikuti kursus apa pun yang mereka inginkan.

Dan sangat pelan, tanpa menarik perhatian kepada diri mereka sendiri, mereka pergi keluar dan melakukannya.

6. Mereka tidak meletakkan orang lain.

Secara umum, orang-orang yang suka gosip,selalu ingin berbicara buruk tentang orang lain, melakukannya karena mereka berharap dengan membandingkan untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik. Mereka mengira orang lain begitu buruk. Tanpa mau berpikir lebih panjang,  padahal bisa jadi orang yang mengolok-olok orang lain lebih buruk dari orang yang diolok-olok.

Perbandingan hanya orang yang benar-benar percaya diri membuat adalah orang yang dia kira buruk adalah masa lalu - dan yang diharapkan adalah untuk menjadi pribadi baru yang akan datang pada hari esok.

7. Mereka tidak takut untuk terlihat bodoh 

Berkeliaran dengan pakaian yang dianggap orang jelek,  tentu membawa Anda dalam ruang ekstrem  tapi ketika Anda benar-benar percaya diri, Anda tidak keberatan  berada dalam situasi di mana Anda tidak dalam kondisi terbaik Anda.

8. Mereka memiliki kesalahan mereka.

Percaya diri yang baik cenderung penuh keyakinan, ketulusan dan kejujuran.

Itulah mengapa orang benar-benar percaya diri mengakui kesalahan mereka. Mereka tidak keberatan melayani sebagai kisah menghormati orang lain. Mereka tidak keberatan menjadi sumber tawa - bagi orang lain dan bagi dirinya sendiri. Kesalahan bukan untuk orang lain, tetapi introspeksi untuk dirinya sendiri.

Ketika Anda benar-benar percaya diri, Anda tidak keberatan sesekali "terlihat buruk." Anda menyadari bahwa ketika Anda tulus dan bersahaja, orang tidak menertawakan Anda.

Mereka tertawa bareng dengan Anda.

9. Mereka hanya meminta persetujuan dari orang-orang yang benar-benar peduli.

Anda mengatakan Anda memiliki pengikut Twitter 100 ribu? dan terus bertambah. 200 ribu teman Facebook? Keren. Sebuah jaringan profesional dan sosial ratusan atau bahkan ribuan? Itu bagus.

Tapi itu juga artinya Anda mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari  orang lain.

Ketika kita mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain, tidak peduli kemana kita pergi atau apa yang akan kita coba, kita melakukannya dengan keyakinan yang benar - karena kita tahu, orang-orang yang benar ada di belakang kita.

Berani percaya diri hebat


Oleh Dharmesh Shah, Diterjemahkan dari :


http://www.linkedin.com/today/post/article/20130606150641-658789-9-qualities-of-truly-confident-people?trk=mta-lnk

Jumat, 01 Maret 2013

Anak Kecil

Tak dapat  dipungkiri bahwa, orang selalu memiliki keinginan untuk bersama dengan orang lain, kata lainnya manusia adalah mahluk sosial. Untuk membentuk hubungan yang padu diperlukan kolaborasi diantara sesama manusia. Itulah mengapa kita sangat silit untuk menyelesaikan pekerjaan ketika kita menghadapi banyak pekerjaan. Pertanyaan yang sering timbul adalah bagaimana mereka bekerja bersama. Apakah sudah mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Sebagian besar orang kadang mengeluh dengan seseorang karena suatu hal. Pekerjaan yang terdiri dari hak dan kewajiban kadang  dipenuhi dengan tidak berimbang.  Pada saat demikian akan timbul pertanyaan dari orang yang melakukan kerja bersama. Mengapa si dia mendapatkan ini itu dan sebagainya, padahal menurut (ego) Saya, Si Dia biasa saja. 

Dunia kerja adalah dunia yang penuh dengan tantangan. Saat itulah kita diuji ketulusan, semangat dan kejujuran kita. Walaupun tujuan awal mencari sesuap nasi, dalam perjalanannya akan segera berubah untuk mendapatkan sebongkah berlian. Betapa rakusnya manusia jika dibandingkan dengan seekor burung. Burung pada waktu pagi pergi untuk mencari makan. Ketika perut burung sudah terisi penuh maka burung akan segera kembali ke sarang, dan jika burung memiliki tanggungan anak di sarang, maka ia akan membawa makanan untuk anaknya sesuai dengan kemampuan daya simpan didalam tubuh burung. 

Hubungan kerja pertama kali didunia dikisahkan oleh cerita jaman Nabi Adam. Anak Nabi Adam bernama Habil dan Qobil bersama-sama sebagai sepasang saudara. Namun karena suatu hal, keduanya bertengkar dan lantaran Habil dibunuh oleh Qabil. Hal ini mengandung pelajarang bahwa, iri dengki manusia akan memengaruhi kualitas pekerjaan seseorang. Orang sering tidak bisa merasa ikhlas menerima kenikmatan yang diterima orang lain. Disisi lain masih banyak manusia yang melakukan pelanggaran terhadap norma yang telah disepakati. Jika yang terjadi adalah hal demikian, maka yang terjadi adalah konflik.

Untuk mengatasi hal disaat kita merasa benar dan orang lain salah adalah masa dimana kita dihadapkan banyak pilihan untuk bertindak. Bisa berarti juga, kita mengalami masa bingung. Maka saya menganjurkan untuk belajar dari anak kecil. Jangan remehkan anak kecil. Anak kecil adalah sosok jujur yang tidak menaruh dendam jika disakiti. Anak kecil selalu belajar mengikuti pertumbuhannnya. Jangan anggap kecil anak kecil, hal yang akan mengecilkan Anda adalah mengecilkan anak kecil.



Jumat, 08 Februari 2013

On The Sky

Pas biyen, lagi lunga-lunga nang luar daerah, Nyonk lewih akeh nunggang montor mabur ketimbang angkutan liyane. Sing dogoleti nganggo montor mabur ye cepete kui. Nek ora cepet ye nggolet liyane. 

Pas mabur mesti is weruh apa bae nang nduwur. Delengane guwe maen-maen. Pokoke ora bakal rugi lah, lungan nganggo montor mabur. Apa maning ana sing mbayari.

Aja kelelen nek agi nunggang montor mabur ndonga sing angel-angel ben awake dewek selamet genduk tempat tujuan. Pokoke iklasna bae apa sing arep katekanan. Men ora ana beban.



Poto udara di sekitar Jawa Timur
 Nang nduwur iki gambar Gunung Merbabu nang Jawa Timur. Munggah gunung bae wis krasa duwur, apa maning munggah lewih duwur maning. Dewek dadi keton lewih gede.
Pesawat Lion seteleh mendarat di Bandara Supadio Pontianak
 Gambar nang nduwur gue pas agi nang Pontianak. Jarene "Supadio" gue bandara internasional. Tapi, nek dideleng sekang fasilitas ye isih biasa-biasa bae.

Gambar garis-garis, hutan yang sudah diblok untuk keperluan industri

Nek nang nduwu dadi ngerti kaye ngapa sebenere bumi sekang nduwur gue. Ye paling ora lewih kenal kaye apa bentuke lemah sing biasane dipidek nang dewek.

Lion Air di Bandara Soekarno Hatta
 Paling ora, dewek ngerti mlakune majune teknologi. Montor mabur isine mung teknologi. Jarene salah siji teknologi sing ruwet ye teknologi montor mabur. Misale, wesine bae nggawene nganggo akeh teori, apa maning alat sing liyane.

Kota Denpasar darii atas

Lamuke kaye wedus. Tapi wedus sing agi mabur. Asem tenan lamuke ora bisa di tunggangi. haha

Kupang, Eltari
Dari kiri (koko, krisna, lutfi, alit, amel)

Selasa, 01 Januari 2013

Selamat Datang Tahun Baru 2013

Persetan dengan tahun baru. Gak ada tahun baru juga sama saja.Bagi Saya, hal ini mungkin dikarenakan oleh virus yang bernama

-Kerjaan belum selesai
-Teman mess banyak yang pulang kampung
-Gak ada makna tahun baru
-Skeptis dengan tahun baru

Buat Saya, Tahun baru tidak untuk dinikmati setiap 365 hari sekali. Tetapi, yang baru adalah dalam hitungan detik. Selalu berusaha untuk berubah setiap detik. Karena, hidup itu adalah pembelajaran setiap saat. Semakin cepat akan semakin baik.

Kelamaan jika harus menunggu 365 hari. Apasih susahnya berubah dalam hitungan detik.
Banyak merenung dan instrospeksi diri mungkin akan lebih bermakna jika dibandingkan dengan bakar kembang api, tiup terompet.

Atau sebagian besar pemuda-pemudi melakukan pesta sampai harus melanggara norma. Pil KB laris dibeli muda-mudi untuk memeriahkan malam tahun baru. Atau sekedar membeli minuman yang memabukan untuk dinikmati melewati malam tahun baru. Lalu, apakah mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya tahun baru merupakan kebiasaan orang kuno yang karena
Dalam sejarahnya,
            Tahun Baru pertama kali dirayakan  tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius  
         Caesar  dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan 
         tradisional Romawi yang  telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender 
         baru ini, Julius Caesar dibantu oleh  osigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang 
         menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat  dengan mengikuti revolusi matahari, gaimana 
         yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam   penanggalan baru itu dihitung sebanyak 
         365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 
         SM dimulai pada 1 JanuariCaesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari 
         ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan 
         alam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, dia mengubah 
         nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis  
         diganti dengan nama pengganti  Julius CaesarKaisar Augustus, menjadi bulan 
        Agustus(wikipedia.com).

Merayakan tahun baru boleh-boleh saja. Apalagi untuk mencari hiburan semata. Tapi yang perlu diingat adalah jangan sampai dalam merayakan tahun baru, kita melakukan hal-hal yang melanggar norma. Merayakan tahun baru juga dapat membuat pedagang terompet, bakso, mie ayam, kembang api dan lain sebagainya menjadi hidup. Yang terpenting, dalam merayakan tahun baru adalah maksud dari hati kita lurus.

Jumat, 26 Oktober 2012

Sholat Idul Adha

Pada hari Jumat Tanggal 26 September 2012 peringatan Idul Adha serentak dirayakan oleh sebagian besar umat muslim didunia. Tak terkecuali oleh Saya sendiri. Saya pergi sholat idul adha didaerah tengah kota. Jaraknya lumanya jauh dari mes. Walaupun begitu, jauh dekatnya tempat tidak mempengaruhi saya untuk datang ke tempat tersebut. Perasaan pasrah kepada Tuhan YME menjadi modal yang besar untuk menjalani ibadah. Apalagi, kita sebagai mahluk yang lemah yang tidak memiliki kemampuan apapun kecuali pasrah dengan kehendakNya.

Inilah ketiga kalinya dalam hidup, Saya merayakan Idul Adha tanpa keluarga. Mungkin karena, Saya lebih memandang lebih penting Lebaran Syawal ketimbang lebaran haji. Jadi, Saya tidak memutuskan untuk pulang pada saat lebaran Idul Adha. Hal itu sudah lumrah, terutama di Indonesia pada umumnya, orang akan cenderung untuk melakukan mudik pada saat Idul Fitri.

Terkecuali didaerah tertentu misalnya Madura. Di Madura antara Lebaran Haji (Idul Adha) dengan Lebaran Syawal (Idul Fitri) sama-sama meriahnya. Disana pada saat dua lebaran tersebut, pennduduk yang merantau sebagian besar pulang ke kampung halaman di Madura. Tradisi di madura mengharuskan untuk berkumpul bersama keluarga pada saat musim haji datang.

Masyarakat dari berbagai penjuru kota datang ke Lapangan Gora
Saya datang menggunakan sepeda motor. Saya datang besama dengan sahabat Saya yaitu Krisna dan suaminya David. Kami keluar dari mes kantor sekitar pukul enam pagi. Dan Kami sampai dilapangan sekitar setengah jam kemudian. Jarak mes dengan lapangan tempat sholat sejauh 7 KM. Karena banyak kehalang lampu polisi, waktu untuk perjalanan menjadi lama. Belum lagi, suhu dingin pagi hari turut menghambat langkah kami untuk cepat sampai di tempat sholat.

Suasana jalan saat perjalanan menuju tempat sholat begitu sepi. Terlihat beberapa orang saja yang melakukan jogging pagi. Mereka yang melakukan jogging menurut Saya yaitu Orang Bali. Orang bali menjadi penduduk dengan jumlah yang banyak disini. Terlihat pula, orang-orang hilir mudik menapaki jalan yang kami lalui. Terlihat, mereka mengenakan pakaian muslim. Dan dalam prasangka hati kecil, mereka juga akan berangkat menuju tempat sholat Idul Adha.

Suasana begitu ramai, bayangkan saja lapangan yang begitu luas tidak mampu menampung banyaknya jamaah yang datang. Jamaan yang tidak bisa tertampun harus mengambil jalan untuk tempat sholat. Maklum saja, gubernur dan wakilnya juga melaksanakan sholat ditempat tersebut. Alhasil, menurut Saya tempat tersebut merupakan pusat dimana sholat idul adha terbesar di pulau tersebut.

Dengan bermodal kamera poket, saya berusaha untuk mengabadikan setiap moment kejadian ditempat tersebut. Ternyata bukan hanya Saya, orang lain pun banyak yang datang membawa kamera. Termasuk wanita bule dibawah ini. Idul adha memang bukanlah moment biasa, sehingga siapa saja wajib untuk mengabadikannya, agar dikemudian hari kejadian tersebut selalu terkenang oleh kita dan orang-orang disekitar kita.

Mendengarkan khotbah 
Khutbah yang disampaikan setelah sholat menggiring Saya untuk sedikit mengetahui mengenai makna berkurban. Kita sebagai manusia harus memiliki sikap maupun perbuatan berkorban untuk orang lain. Apalagi, orang disekitar yang masih tertinggal dan butuh dibantu masih banyak. Tidak ada kata tidak, semua orang berhak untuk tidak mementingkan dirinya sendiri. Berkurban mengandung dua makna. Pertama berkurban merupakan bukti keimanan kita kepada Tuhan YME. Berkurban berarti meninggalkan keduniaan. Karena, keduniaan bersifat rusak dan semuanya akan rusak. Sedangkan Tuhan, merupakan dzat abadi yang wajib untuk disembah. Yang kedua, berkurban berarti partisipasi kita kepada sesama untuk meringankan beban mereka. Terutama, untuk meningkatkan gizi masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama yang hewani. Dengan berkurban berarti, masyarakat mendapatkan tambahan makanan yang akan membuat tubuh mereka menjadi sehat.

Acara selesai

Kamis, 04 Oktober 2012

Eksploitasi Pada Manula "Gambar Manula dengan Sikap yang Aneh"

Akhir-akhir ini, fotografi banyak menampilkan eksploitasi terhadap kaum manula. Misalnya, seorang nenek yang sedang naik motor, nenek yang sedang memegang senjata, nenek yang bergaya dengan kacamata, nenek yang memegang minuman beralkohol, dan sebagainya.

Menurut etika, nenek/kakek yang sudah tua semestinya dilindungi. Penyampaian informasi melalui media foto dianggap mewakili dunia yang serba terbalik. Dalam dunia modern, teknologi memegang peranan yang besar dalam pembentukan opini masyarakat.   Ia mengabaikan aspek privasi kaum manula.  Keluar dari aspek hiburan, gambar nenek/kakek yang sedang bergaya atau yang umum disebut dengan manula perlu diluruskan kembali agar kembali pada khitahnya. Karena, mereka membutuhakan dukungan pada saat menginjak umur tua.

Bagi orang yang menikmati, foto-foto tersebut dianggap memberi kenikmatan berupa kelucuan. Susahnya hidup di jaman modern, masyarakat mencari sensasi baru dengan melihat-gambar-gambar yang tidak lazim. Kebosanan dengan hal yang biasa turut memberi andil pada keberterimaan masyarakat terhadap gambar-gambar yang tak lazim tersebut. Ditunjang dengan majunya dunia teknologi informasi, orang gampang membuat/ mengedit gambar untuk dibuat sesuka hati.

Tahukah bahwa, Nenek seharusnya diberikan tempat terhormat bukan untuk dieksploitasi. Bagaimana jika hal tersebut menimpa kita nanti. Kita belum merasakan dari tindakan mengeksploitasi gambar tersebut. Adakalanya, kita belajar empati dengan sesama, terutama para manula. Bisa jadi, nenek tersebut tidak tahu mengenai maksud dari pembuatan gambar tersebut. Ada seorang yang iseng, mungkin saat mengajak nenek untuk foto maksudnya tidak diberitahu. Yang jelas, nenek tersebut  ditipu saat sedang akan diambil gambarnya oleh seseorang.



Sumber gambar :
facebook.com
http://www.forumsatelit.com
kaskus.us

Rabu, 28 Maret 2012

Konpensasi Kenaikan BBM Untuk Infrastruktur Perdesaan 7,8 T "Katanya Sih Untuk Mengantisipasi Kemiskinan"

spbu pertamina
Pompa bensin Pertamina
7,8 Triliun Rupiah dari konpensasi subsidi BBM untuk mengantisipasi kemiskinan merupakan hal yang menurut Saya pribadi tidak beralasan. Rencana pemerintah menggunakan anggaran dari pencabutan subsidi BBM untuk mengatasi kemiskinan terlalu percaya diri.

Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di perdesaan. Pemerintah mengharapkan dengan pembangunan jalan di perdesaaan menggunakan dana konpensasi dari kenaikan BBM akan memicu tricle down effect dimana dana akan mengalir ke mayarakat yang membutuhkan yang akan mampu mengangkat derajat warga miskin menjadi tidak miskin.

Pertama sudah banyak program pemerintah yang hanya bersifat proyek. Kalau ada yang bertanya sampai kapan proyek akan selesai, maka akan dijawab paling-paling maksimal satu tahun. Sementara rakyat setelah proyek berakhir otomatis mereka tidak memiliki lagi penghasilan tetap.

Kedua masyarakat Kita adalah masih menganut paham aji-aji mumpung. Setiap ada kesempatan untuk membelanjakan uangnya maka dengan sangat singkat mereka akan membeli barang-barang konsumtif. Dan dalam waktu yang relatif singkat uang-uang mereka dari hasil proyek disulap menjadi barang-barang made in China atau Jepang.

Ketiga penghasilan yang dihasilkan dari proyek, selain digunakan masyarakat untuk belanja barang konsumtif misalnya barang-barang elektronik juga hanya cukup digunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari misalnya membeli bahan pangan. Ini artinya yaitu masyarakat hanya sedikit yang menabung untuk modal masa depan mereka.

Keempat kemiskinan tidak hanya bisa diobati dengan infrastruktur tetapi yang lebih luas lagi adalah modal. Modal disini  Saya artikan sebagai suatu alat untuk menjadikan masyarakat lebih berdaya secara luas. Baik itu fisik maupun human capital. Dalam hal ini pemerintah terkesan hanya mengandalkan aspek fisik saja.

Kelima ada korupsi yang merajalela. Uang dari pembangunan infrastruktur dimanfaatkan oleh aparatur negara untuk memperkaya pribadi maupun golongan. Saya pernah membaca disuatu media yang mengatakan bahwa kebocoran untuk proyek infrastruktur di Indonesia mencapai 20 persen. Sebagian besar uang yang bocor tersebut masuk kedalam kantong aparat-aparat bejat dinegeri ini.

Ke enam yaitu masih banyak faktor lainnya .

Sebenarnya masih banyak opsi untuk menghindari menaikan harga BBM. Seperti yang Saya baca di Kompas bahwa Aviliani salah seorang ekonom mengatakan bahwa jika subsidi untuk mobil pribadi dicabut dan untuk kendaraan roda dua tetap maka opsi menaikan harga BBM tidak perlu terjadi. Asumsinya menurut Dia yaitu orang yang memiliki mobil pribadi merupakan orang yang mampu. Sedangkan jiak ada masyarakat umum yang memiliki kendaraan roda empat namun digunakan untuk dagang maka plat kendaraan tersebut bisa biganti warna menjadi kuning.

Bagaimanapun juga kenaikan harga BBM akan membuat beban rakyat miskin menjadi bertambah. Yang kaya tambah kaya dan yang miskin malah tambah miskin. Dalam bahasanya Darwin yaitu survival for the fittest atau yang kuat dialah yang bertahan dan yang lemah dialah yang akan tersisih.

Birokrasi Boros "Studi Kasus Laporan Perjalanan Dinas PNS"

Gambar : Laporan perjalanan dinas yang bertumpuk
Sangat benar jika ada yang mengatakan bahwa birokrasi di Indonesia sangat boros, boros ini disebabkan oleh sistem birokrasi yang tidak mendukung untuk effisien. 

Misalnya saja Saya contohkan dari hal yang sangat kecil yaitu dari laporan perjalanan dinas. Setiap PNS yang melakukan perjalanan dinas wajib untuk membuat laporan mengenai perjalanan yang telah dilakukan. Perjalanan tersebut yaitu menyangkut anggaran yang telah dikeluarkan oleh masing-masing PNS. Setiap ada anggaran yang dikeluarkan harus tercatat secara jelas, agar PNS yang bersangkutan mendapatkan fasilitas biaya perjalanan.

Namun sistem yang ada sekarang menjadikan laporan perjalanan dinas sebagai suatu pemborosan. Misalnya saja untuk ngeprint data-data perjalanan diperlukan kertas yang banyak. Berikut yang Saya tahu yang pernah Saya lakukan saat membuat laporan perjalanan dinas.

1. Laporan SPJ   5 Lembar diprint 2 kali
2. Laporan perjalanan dinas  min 1 lembar (tapi jarang biasanya diatas 2 lembar) di print 2 kali
3. Surat Perintah Perjalanan dinas 2 lembar
3. Tiket PP pesawat 2 lembar


Minimal untuk satu buah laporan perjalanan seorang PNS harus mengeluarkan kertas sebanyak 18 (delapan belas) lembar. Tetapi banyak juga PNS yang melakukan kesalahan dalam proses ngeprint sehingga kertas yang dipakai berlipat ganda.

Seandainya sistem administrasi negara Indonesia dibuat simpel dengan menggunakan sedikit kertas mungkin akan turut serta untuk membantu pencegahan perubahan iklim. Karena bahan baku kertas dicari dengan cara menebang pohon, yang akhirnya akan mengurangi stok karbon untuk mencegah pemanasan global.

Sudah saatnya sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI) diterapkan. Sistem informasi tersebut digunakan untuk membuat pelaporan yang effisien tanpa harus banyak mengeluarkan kertas. Saya juga telah menyadari bahwa infrastruktur komunikasi di Indonesia belum bagus, tetapi sudah saatnya untuk dicoba pelaporan  perjalanan dinas menggunakan sistem berbasis tekbologi informasi (TI) agar birokrasi yang sudah dasarnya boros tidak tambah boros lagi, ya minimal di instansi pemerintah pusat.

kertas boros pada laporan perjalanan dinas
Kertas untuk laporan perjalanan dinas yang terlihat memboroskan birokrasi

Jumat, 02 Maret 2012

Bingung dan Semua Pasti Bingung, Jangan Takut Dengan Kebingungan


Bingung adalah sebuah penyakit global yang menyerang semua manusia. Ia tidak mengenal batasan umur, jender, agama, ras, suku bangsa dan berbagai macam kategori lainnya. Bingun bisa menyerang kapan saja dan dimana saja. Kita pun ditakdirkan  untuk menerima kebingungan sebagai sesuatu yang manusiawi. Presiden bingung, petani bingun, dokter bingung, guru bingung, siswa bingung, bos bingung, anak buah bingung, kiyai bingung, santri bingung, sosen bingung, mahasiswa bingung dan semua pa   sti bingung dan yang Aku harapkan mudah-mudahan pada saat membaca tulisan ini Anda tidak bingung .....hehehe.

SBY adalah seorang Presiden yang terlihat banyak memiliki masalah. Kita pernah mendengarkan pemberitaan dari berbagai media mengenai bingungya presiden RI misalnya mengenai kasus yang menimpa Anggota Partai Demokrat. SBY bingung dan frustasi karena kasus tersebut telah menimbulkan citra yang buruk bagi Partai Demokrat. Belum lagi kasus yang lain seperti kasus Century, kasus Mesuji, kasus Bima, bingung saat memilih ketua KPK bahkan bingung saat mau membeli pesawat terbang kepresidenan.

Jika kita mencari kata SBY bingung di Google maka akan ada jutaan kata yang bisa kita temukan didalam internet
Petani Indonesia merupakan petani yang mayorita adalah petani padi. Kalau bingungnya petani biasanya berkaitan dengan harapan dalam dunia pertanian yang tidak sesuai dengan kenyataanya, misalnya harga gabah rendah, harga pupuk naik, panen gagal, hama wereng menyerang, tikus memakan bulir padi, hujan deras menyebabkan banjir, kemarau panjang musim tanam tertunda, kurangnya tenaga pertanian, bantuan pemerintah untuk menanam sedikit, banyaknya jeruk impor masuk kedalam negeri, penolakan ekspor wortel, sapi yang memakan sayuran, dan banyak yang lainnya.

Pencarian menggunakan kata petani bingung menghasilkan sekitar 2 juta hasil

Dokter merupakan profesi yang memiliki tingkat kerahasiann tinggi (tertutup). Tidak banyak dokter yang mampu untuk menjelaskan secara banyak mengenai suatu fenomena penyakit kepada seorang pasien, apalagi mengenai mengapa dokter cenderung untuk merekomendasikan obat tertentu kepada seorang pasien . Dalam berhubungan dengan pasien seorang dokter pun tidak luput dari rasa bingung. Kalau mereka bingung umumnya saat mereka sulit menemukan penyakit pasiennya, atau bertindak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Bingungnya seorang dokter sulit untuk diungkapkan karena profesi dokter cenderung tertutup dan tidak semua orang boleh tahu. Meskipun yang katanya jaman sekarang adalah jaman keterbukaan tapi profesi dokter belum sepenuhnya terbuka. Mungkin ada alasan tertentu yang menjelaskan mengepa profesi dokter merupakan profesi yang tertutup. Entahlah...
Pencarian kata pada mesin pencari menggunakan kata "dokter bingung" menghasilkan sekitar 7 juta temuan
Guru merupakan profesi fungsional yang bertujuan untuk membentuk karakter anak didik menjadi lebih baik. Guru ditintunt untuk menjadikan anak didiknya menjadi orang yang berguna dan bermanfaa. Tak jarang dalam proses pembentukan karakter seorang murid tadi ada banyak sekali kendala yang dihadapi. Misalnya gaji tenaga honorer yang tidak dibayar, anak didiknya berkelahi,


Dan masih banyak yang lain yang bingung seperti siswa , bos, anak buah , kiyai, santri, doseng, mahasiswa. Yang terpenting dalam keadaan bingung yaitu interospeksi diri. Jika seseorang sudah mampu melakukan interospeksi diri atas masalah yang dihadapi Insya Allah seseorang akan mampu berpikir secara jernih kepada masalah yang ada. Untuk melakukan interospeksi memang tidak mudah. Tidak seperti membalikan telapak tangan. Membutuhkan pengalaman yang baik agar seseorang mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bingung. Tidak berarti bingung itu menyingkirkan kita dari dunia kita hidup. Tetapi kebingungan lah yang membuat kita tetap hidup. Cause life can life from comfusion . Bayangkan jika dokter tidak bingung, guru tidak bingung, presiden tidak binung, bos tidak bingung, anak buah tidak bingung, mahasiswa tidak bingung, pilot tidak binung, petani tidak bingung, nelayan tidak binung, orang tua tidak bingung, penjahat tidak bingung, pemabuk tidak bingung dan sebagainya.

Pastinya mereka akan hidup dalam keadaan datar atau monoton, tindak ada inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan tidak ada tantangan sama sekali. Untuk bisa menikmati hidup agar lebih hidup setidaknya dilakukan tindakan yang mengandung resiko, meskipun resiko tersebut akan mengancam kemapanan kita. Tetapi dengan resiko tersebut kita akan menjadi individu yang mampu untuk mengembangkan diri Kita maupun orang lain yang ada disekitar Kita.

Orang normal adalah orang yang merasa bingung dengan hal yang ada disekitarnya. Karena penyimpangan merupakan sesuatu hal yang wajar terjadi diatas dunia setiap hari. Jika anda merasa normal Anda pasti akan merasa bingung. Orang tidak akan normal jika rasa kebinungannya sudah hilang dari segenap pikiran dan jiwanya. Mungkin Kita harus belajar dari kebingungan itu sendiri agar Kita tidak bingung.

Orang yang tidak mau bingung cenderung melakukan tindakan yang serba instant. Proses merupakan bagian yang dianggap hanya membuang waktu saja. Karena orang yang demikian hanya berorientasi pada hasil. Sehingga apapun itu hasilnya orang yang memiliki sifat instan akan menghalalkan segala cara untuk bertindak.

Masalahnya adalah banyak orang yang bingung tetapi tidak menerima dengan baik keadaan saat bingung tersebut. Lari seribu langkah merupakan jalan yang terbaik bagi orang yang dilanda kebingungan. Karena mereka tidak tahu tentang apa yang dibingungkan. Sesungguhnya bingung itu merupakan awal dari sebuah inovasi, jika bingungnya tersebut dimiliki oleh orang-orang yang kreatif dan inovatif.

Rabu, 08 Februari 2012

Belajar Hidup Dari Sandal Jepit



Saat ini kita banyak disibukan orang lain dengan urusan yang tidak jelas. Kadang kita tidak tahu apa yang tengah terjadi tatkala kita berjalan bertemu dengan orang yang biasanya akrab dengan kita tiba-tiba menjadi pemilik muka suram yang seolah menaruh sesuatu yang negatif kepada kita. Atau ada sesuatu yang kelihatannya sepele namun datanggapi serius oleh orang lain.

Belum lagi ada seseorang yang  murka karena merasa iri kepada kita walaupun itu sebenarnya adalah keterbatasan yang kita miliki. Orang lain selalu berfikiran negatif dengan arah yang tidak jelas. Namun mungkin orang lain meyakini hal tersebut sebagai pembenaran atas apa yang mereka perbuat. Hidup seolah menjadi sempit, yang bisa dilakukan adalah menghina dan menyudutkan orang lain tanpa bukti-bukti yang jelas. Orang lain tidak mau tahu dengan alasan yang dikemukakan. Tetapi orang sudah terlanjur mengatakan sesuatu kepada orang dengan bumbu benci. Yang tanpa sadar hal tersebut berarti telah menurunkan tingkat kemanusiaan seseorang. Orang diangap tidak memiliki nilai kemanusiaan. Sia-sialah orang tua mereka mendidik budi perkerti sejak kecil. Pendidikan budi pekerti tiba-tiba saja hilang ditengah pergaulan yang saling mempengaruhi. Namun perlu dipahami bahwa tidak ada lagi kata keindahan, yang ada bau busuk dari mulut seseorang, bahkan bisa lebih busuk dari bau mulut harimau yang habis makan daging kerbau di hutan.

Saat dengki merasuki hati dan pikiran tidak ada kata ketenangan dalam hidup kita. Mungkin karena sebelumnya kita sudah benci dulu kepada seseorang jadinya kita tidak mau tahu apa yang terjadi. Kita menjadi orang yang sinis dengan tekanan terberat pada hati dan pikiran kita. Kita sudah tidak bisa berpikir jernih tentang seseorang dan tindakannya. Kalimat-kalimat negatif selalu membayangi diri kita akan tindakan orang lain. Yang walaupun belum tentu salah menurut hukum yang ada. Yang sebenarnya kita pun belum tentu lebih baik dari orang yang kita anggap negatif tersebut.

Saling serang dengan kata-kata yang buruk pun kadang kita lakukan. Kita seolah asik dengan-kata-kata bodoh yang kita lontarkan. Yang paling salah kaprah adalah kita menganggap orang lain disekitar kita merasa senang dengan kata-kata buruk hinaan untuk orang lain. Kita kadang menjadi tinggi merasa yang tahu segalanya. Orang lain yang kita katai dikira tidak tersinggung apa...!.

Terima kasih atas jasa yang pernah dilakukan seseorang nyaris tidak pernah ada. Kemanakah hilangnya nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Tidak mungkin dibawa kabur oleh angin, apalagi disedot oleh nyamuk-nyamuk yang mengunjungi kekulit  kita setiap hari. Semua kebaikan dilupakan mentah-mentah tanpa pandang bulu. Entah apa yang bisa melupakannya sampai terjadi hal yang sedemikian rupa. Pantaskah jika seorang manusia yang dengan egonya dirasuki pikiran yang jahat mengganggu setiap insan manusia.

Namun  ada juga manusia yang memang secara moral dan secara hukum dicap sebagai penjahat. Pada saat itulah kita boleh untuk mengatakan sesuatu yang dikhususkan untuk orang yang melanggar hukum tersebut. Tujuannya bukan untuk menjatuhkan tetapi agar mereka orang-orang yang secara hukum memang bersalah  segera kembali lagi kejalan yang lurus. Untuk menilai seseorang apakah sudah keluar dari jalur hukum harus mengacu pada bukti bukan persangkaaan semata. Sehingga apa yang di tuduhkan nantinya benar-benar terbukti.

Adakalanya Kita belajar kepada sandal untuk menjadi orang yang mau berkorban untuk orang lain. Walaupun orang lain memperlakukan kita secara buruk tetapi kita harus membalasnya dengan sesuatu yang baik. Walaupun orang lain telah menginjak-injak kita tetapi kita tak ada salahnya untuk melindungi mereka yang menginjak-injak kita. Pada saat orang lain tengah berjalan pada jalan kerikil tajam yang membahayakan langkah mereka tidak ada salahnya kita berusaha untuk menghalangi kerikil tajam tersebut agar tidak melukai orang lain. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat ke dokter jika kaki kita tidak menggunakan sandal. Apa yang akan terjadi jika kita bertamu ke rumah orang lain namun pada saat yang sama terjadi hujan, tentunya kita tidak diijinkan masuk atau jika kita sudah diijinkan masuk si pemilik rumah akan uring-uringen. Sudah berapa ribu atau bahkan ratusan juta bakteri atau kuman lain yang tidak jadi menyembangi kulit kita karena sandal. Maka sandal ibarat sebuah penyelamat buat kita.

Sandal jepit


Belajarlah dari sandal. Sandal tidak akan meminta imbalan atas jasa pemakaiannya. Ia tidak kecewa jika sang pemilik sandal melangkahkannya ke dalam kubangan lumpur yang penuh dengan kotoran. Tapi kita kadang melupakan sesuatu yang kecil karena sesuatu yang kecil tidak akan pernah berpengaruh untuk kita. Lihatlah perjuangan Steve Jobs pendiri Apple Inc yang memiliki riwayat ditolak oleh suatu perusahaan pengembang alat-alat elektronik karena ide nya pada waktu itu hanya dihargai dengan nilai yang kecil.
Manusia adalah mahluk yang lupa, terutama melupakan kebaikan tuhan kepada kita. Sudahkah Kita semua mensyukuri apa yang diberikan kepada kita. Tak cuma hanya itu saja manusia juga tempatnya lupa akan sesuatu termasuk peran-peran barang-barang yang sudah ada disekitar kita yang setiap hari kita membutuhkan sesuatu salah satunya adalah sandal jepit.

Saat kaki kita melangkah dan tak sengaja menginjak kotoran anjing maka sandal akan melindungi kita dari kotoran anjing. Pada saat kita berjalan didaerah yang banyak terdapat paku maka kita akan terlindungi dari cedera yang akan ditimbulkan oleh paku. Pada saat kita menginjak aspal pada saat terik matahari maka kaki kita akan terhindar dari panas yang membara yang disebabkan oleh panasnya aspal. pada saat kita berjalan di jalan yang basah walaupun sedikit tapi kaki kita terlindungi dari kotoran lumpur dan sebagainnya. Mungkin juga pada saat kita berjalan dijalan sehari-hari banyak kuman yang tertangkis oleh sandal yang kita pakai.

Itulah sekelumit tugas dari barang yang mungkin kita anggap sepele, Kita menginjak-injak hingga lambat laun sandal yang kita pakai menjadi tipis. Tanpa sadari kita terbantu karena sandal. Sekilas sandal yang kita pakai tidak ada harganya tetapi begitu penting sekali buat kita.

Apa yang terjadi jika telapak kaki kita sedang terluka dan kita ingin berjalan melewati jalan yang terdapat berbagai rintangan yang memungkinkan kita terkena penyakit titanus dan sebagainya. Saat itulah peran sepasang sandal begitu berharga buat kita. Kita menjadi bisa berjalan tanpa ada halangan saat kita sedang mengalami sakit pada telapak kaki kita.

Begitulah kita harus belajar kepada sandal. Walaupun sandal sudah penyat-peyot tetapi kehadirannya sangat kita butuhkan. Jelek kusam bukan berarti tidak punya manfaat. Karena sandal lah kita selamat dari berbagai ancaman terhadap kaki kita saat kita berjalan.

Namun ada juga sandal yang bahaya dipakai, karena kalau kita memakainya bisa-bisa kita terluka karenanya. Misalnya sandal yang terdapat paku, kawat atau benda asing lain yang secara kebetulan mengganggu fungsi dari sebuah sandal. Pada saat itulah kita harus mengganti sandal yang rusak dan terdapat benda yang membahayakan dengan sandal yang terasa nyaman dipakai.

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo